Pembimbing:
Dr. Raymond Anurantha, Sp.B
BAB I PENDAHULUAN
Cleft bibir dan atau cleft palatum merupakan kelainan
yang sering terjadi
GENETIK
CLEFT
LINGKUNGAN
GENETIK LINGKUNGAN
Minggu ke 5
kehamilan
Prosesus maxillaris
tumbuh ke 2 arah
anterior Sel mesenkim
sebagai penginduksi
medial
Menyatu dengan
prosesus fronto nasal Bergabung dengan
membentuk bibir atas septum nasalis di
bagian tengah
Terjadi bersama
Gagal bergabung
Gagal menyatu
Cleft bibir dan
palatum
Cleft bibir (labiopalatoschizis) Cleft palatum
PATOFISIOLOGI
Embriologi
Klasifikasi Veau
GrupII
(B).defek
meliputi
GrupIII
palatum durum
GrupI (A).defek (C).defek Grup IV (D).
dan palatum
hanya pada meliputi celah bilateral
mole (tidak
palatum mole palatum sampai komplit
meluas ke
alveolus
depan ke
foramen
incisivum)
Klasifikasi Kernahan dan
Stark
Langit-langit Langit-langit
Foramen incisivum primer mencakup sekunder
sebagai garis struktur-struktur di mencakup struktur
pemisah antara anterior foramen posterior foramen
palatum primer dan incisivum(bibir, incisivum(palatine
sekunder pre-maxilla, lateral,palatum
septum anterior). mole, dan uvula)
Klasifikasi Kernahan
Area 3 dan 6
Area 1 dan 4
2 dan 5 mewakili
mewakili Area Area 7 Area 8 dan 9
mewakili sisi kanan
sisi kanan mewakili mewakili
sisi kanan dan kiri dari
dan kiri langit-langit langit-langit
dan kiri segmen
lantai primer sekunder
bibir alveolar
hidung
berpasangan
Klasifikasi Harkin
Celah palatum primer
o Celah bibir
o Celah alveolar
Celah palatum sekunder
o Palatum mole
o Palatum durum
Celah processus mandibula
Celah naso-okular; termasuk hidung pada region canthal medial
Celah oro-ocular; meluas dari comissura oral melewati fissure
palpebra
Celah oro-aural; meluas dari comissura oral melewati auricular
Unilateral
Pre-incisive foramen
Bilateral
clefts (lip ± alveolus)
Median
Unilateral
Klasifikasi Spina Trans-incisive
foramen cleft (lip,
alveolus, palate)
Bilateral
Post-incisive
foramen clefts
(secondary cleft
palate)