Anda di halaman 1dari 37

SATGAS P4GN BNK PAMEKASAN

( Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba )


TAHUN 2018
SATGAS P4GN
KABUPATEN PAMEKASAN
TAHUN 2018
UMUM
Tantangan

-MASALAH LAHGUN NARKOBA MERUPAKAN MASALAH YANG KOMPLEK


-LAHGUN NARKOBA SUDAH MASUK KESEMUA LAPISAN BAIK ORANG
TUA, REMAJA DAN ANAK-ANAK
-PENANGGULANGAN HARUS DILAKUKAN SECARA BERSAMA – SAMA
-JUMLAH PETUGAS TERBATAS TIDAK SEBANDING DENGAN
MASYARAKAT.
-KONDISI GEOGRAFIS PAMEKASAN MEMUDAHKAN MASUKNYA
NARKOBA ( LAUT JAWA, PERBATASAN KAB. SAMPANG, KAB.
SUMENEP DAN SELAT MADURA )
-DARI SEGI BISNIS NARKOBA MENJANJIKAN ( investasi usaha )
KEUNTUNGAN YANG BESAR
-PENYALAHGUNAAN DAN KORBAN SETIAP TAHUN TERUS BERTAMBAH.
NAR KO BA

ZAT ATAU OBAT, DR TANAMAN ATAU BKN TANAMAN, SINTETIS / SEMI


NAR SINTETIS DPT TURUN ATAU RUBAH SADAR, KURANGI SAMPAI HILANG
(NARKOTIKA) RASA NYERI DPT KETERGANTUNGAN
CONTOH : SABU-SABU, GANJA, HEROIN, COCAIN dsb

ZAT ATAU OBAT, ALAMIAH MAUPUN SINTETIS, BUKAN NARKOTIKA


KO YG BERKHASIAT PSIKOAKTIF MELALUIPENGARUH SELEKTIF PD
(PSIKOTROPIKA) SUSUNAN SARAF PUSAT YG
SEBAB RUBAH KHAS PD AKTIFITAS MENTAL DAN PRILAKU
CONTOH : DIAZEPAM

BAHAN ATAU ZAT BUKAN NARKOTIKA MAUPUN


PSIKOTROPIKA YANG DAPAT MENIMBULKAN
BA
KETERGANTUNGAN
( BAHAN ADIKTIF )
CONTOH : ALKOHOL (MINUMAN KERAS)
TINER, BENSIN, SPIRTUS (ZAT YG MUDAH MENGUAP)
Extra Ordinary Crime
Peredaran gelap Narkotika adalah kejahatan yang luar biasa
atau dengan kata lain extra ordinary crime, sehingga cara
menangani kejahatan ini pun harus dengan luar biasa, dilakukan
dari hulu sampai ke hilir, dimulai politik hukum, kebijakan
hukum, kurikulum pendidikan hukum, sampai dengan
implementasinya, harus dengan cara luar biasa. Seperti yang
kita semua ketahui bahwa adanya peredaran gelap dan
penyalahgunaan narkotika atau penggunaan narkotika tanpa
disadari memberikan dampak yang begitu dahsyatnya terhadap
pola kehidupan baik secara sosial dan psikologis.
Tantangan selanjutnya :
Jumlah Penduduk
 Sementara jumlah penduduk Kab.
Pamekasan pada tahun 2018 menurut
Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat adalah
sebanyak ± 900 ribu jiwa. Dimana sekitar 50
jiwa diantaranya merupakan pengguna
dengan lintas profesi, bahkan lintas umur
dimulai dari anak-anak sampai dengan
dewasa. Laporan Data Ungkap kasus
Narkoba Polres Pamekasan 2018.
PELAJAR (SMP, SMA DAN
MAHASISWA, KADES, SWASTA,
POLRI)
S/D Desember 2018
KET

MAYORITAS PENGUNGKAPAN DIDOMINASI DIWILAYAH HUKUM


KEC. PADEMAWU DAN KEC. KOTA
Lost
PENYALAH GUNA NARKOTIKA
BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN Proyeksi prevalensi generation ?
Penyalah Guna Narkotika
Pamekasan

± 90 Jiwa
Pelajar 2021
15 %
17 %
± 75 Jiwa
10 % 2020
Swasta
80 %
± 65 Jiwa
15 % 2019

Pns
± 50 Jiwa
13 % 10 % 2018

± 40 Jiwa
10% 2017
Indonesia Darurat Narkotika
“Semua itu harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak
bisa dibiarkan lagi, kita tegaskan perang melawan
narkoba di Indonesia.” (Presiden Jokowi )

Darurat narkotika :
1.Pengguna narkotika mencapai angka 4,2 juta jiwa
2.30-40 anak bangsa meninggal akibat narkotika setiap harinya
3.Kerugian akibat narkotika mencapai angka Rp 63,1 Trilyun
Kebijakan Nasional
Dua Pendekatan Seimbang
UN
& GK KASUS
M AP
EN J A
UR RI NARKOTIKA
Hukum UN N G
KA AN
N
SU KASUS TPPU
PL
Y
M
EN
UR
UN
KA
kesehatan N
DE
M
AN
rehabilitasi
D
Kejahatan Narkoba melekat dengan Investasi
Usaha yang timbul kejahatan Pencucian Uang
( TPPU )
Kejahatan Narkotika mempunyai demensi yang sangat
luas, bisa di lihat dari berbagai aspek, idiologi, politik,
ekonomi, pertahanan dan keamanan dalam negeri.

Dari sisi ekonomi kejahatan ini menghasilkan uang haram


yang cukup besar seperti yang disebutkan diatas yaitu Rp
63,1 T ditahun 2018. Diestimasikan dalam penelitian
tersebut kerugian di tahun 2016 hingga mencapat Rp 65,6
T Barangkali dari hasil penelitian tersebut diatas baru
diatas permukaan, ibarat gunung es, transaksi ditingkat
pengguna yang jumlahnya mencapai jutaan bisa juga tidak
terendus secara factual, karena model transaksi mereka
tertutup, cash and carry
TANAMAN GANJA / MARIJUANA

Ganja kering siap konsumsi


SABU-SABU EXTACY
DISTRO TREX
A. Faktor Individu

1. Ingin Coba-coba
2. Kepribadian yg lemah
3. Menghilangkan Stres/ Masalah
4. Ikut trend / Mode
5. Ingin diterima dikelompok
6. Tidak PD ( percaya diri )
7. Untuk senang-senang
B. Faktor Lingkungan

1. Tinggal daerah peredaran


2. Sekolah di lingk rawan Narkoba
3. Bergaul dengan Pemakai
4. Dorongan kelompok sebaya
5. Keluarga kurang harmonis
6. Kurang perhatian Orang Tua
7. Bujukan dari teman
C. Faktor Pendukung Lain

1. Kurang mendapat bekal agama


2. Mudahnya mendapatkan Obat (pertama
gratis kedua menjadi kurir dng imbalan
3. Mitos menggunakan Narkoba Meningkat
kan gairah sex ( yang pasti Narkoba
merusak kesehatan & menimbulkan
ketergantungan – OD – Mati )
4. Seringnya ketempat DUGEM ( Diskotik )
Ancaman Hukuman
UURI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
UURI No. 05 tahun 1997 tentang Psikotropika
UURI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Dihukum penjara paling singkat
4 tahun dan paling lama 12 tahun
MEMILIKI, MENYIMPAN / MENYEDIAKAN
dan pidana paling sedikit denda
NARKOTIKA GOL I
( MISAL : GANJA, SABU- SABU. EKSTASI 800 juta dan paling banyak 8
ANCAMAN DSB ) miliyar.
Pasal 111, 112
HUKUMAM
UU NO.35 /2009 Dihukum penjara paling singkat
5 tahun dan paling lama 15 tahun
TENTANG MEMPRODUKSI, MENGIMPOR,
MENGEKSPOR, / MENYALURKAN
dan pidana paling sedikit denda 1
NARKOTIKA GOL I miliyar dan paling banyak 10
NARKOTIKA miliyar.
Pasal 113

Dihukum penjara paling singkat 5


AYAT 1 :
tahun dan paling lama 20 tahun dan
BB BNTK TNMN ( GANJA )
pidana paling sedikit denda 1 miliyar
MENAWARKAN, MENJUAL, MEMBELI , <1 KG ( 5 BATANG ) dan paling banyak 10 miliyar.
MENERIMA, MENJADI PERANTARA DAN BUKAN TNMN ( SABU2)
DLM JUAL BELI ( KURIR ) NARKOTIKA <5 GRAM
GOL I Dihukum penjara maks seumur hidup,
AYAT 2 :
Pasal 114 hukuman mati, paling singkat 6 tahun
BB BNTK TNMN ( GANJA ) dan paling lama 20 tahun dan pidana
1 KG ( 5 BATANG )
denda maks sbgmana dimaksud ayat 1
DAN BUKAN TNMN ( SABU2) ditambah 1/3.
>5 GRAM
Dihukum penjara paling singkat
MEMBAWA ,MENGIRIM, MENGANGKUT /
MENTRANSITO NARKOTIKA GOL I 4 tahun dan paling lama 12 tahun
( MISAL : GANJA, SABU- SABU. EKSTASI dan pidana paling sedikit denda
DSB ) 800 juta dan paling banyak 8
Pasal 115 miliyar.
ANCAMAN
HUKUMAM
UU NO.35 /2009 PERCOBAAN ATAU PERMUFAKATAN
JAHAT ( PERSEKONGKOLAN ) UNTUK
TENTANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA Dihukum ancaman yang sama
NARKOTIKA DAN PREKUSORNYA sesuai dengan ketentuan pasal –
NARKOTIKA Pasal 132 pasal tersebut.

PECANDU NARKOTIKA DG SENGAJA


TIDAK MELAPORKAN DIRI ( KE TMPT Dihukum penjara paling lama 6
REHABILITASI )
bulan dan pidana paling banyak 2
Pasal 134 juta .
BRG SIAPA
DG SENGAJA TIDAK MELAPORKAN
ADANYA TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Dihukum ancaman dengan pidana penjara paling lama 1 ( satu ) tahun atau
pidana denda paling banyak 50 juta rupiah
memproduksi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang dipidana dengan pidana penjara
tidak memenuhi standard dan/atau paling lama 10 (sepuluh) tahun
persyaratan keamanan, khasiat atau dan denda paling banyak Rp.
kemanfaatan, dan mutu 1.000.000.000,00 (satu miliar
( MISAL : MENYALAHGUNAKAN PIL DISTRO, PIL TREX
DSB ) rupiah).
ANCAMAN
Pasal 196
HUKUMAM
UU NO.36 /2009 dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau dipidana dengan pidana penjara paling
TENTANG alat kesehatan yang tidak memiliki izin lama 15 (lima belas) tahun dan denda
edar paling banyak Rp.1.500.000.000,00
KESEHATAN ( MISAL : MENGEDARKAN PIL DISTRO, PIL TREX DSB ) (satu miliar lima ratus juta rupiah).
Pasal 197

tidak memiliki keahlian dan kewenangan dipidana dengan pidana denda


untuk melakukan praktik kefarmasian paling banyak Rp. 100.000.000,00
( MISAL : JUAL BELIKAN OBAT KERAS BERLOGO K /
MERAH) (seratus juta rupiah).
Pasal 198
PERAN SERTA MASYARAKAT DLM PENANGGULANGAN BAHAYA
NARKOBA
UNDANG – UNDANG RI NO. 35 TAHUN 2009 TTG NARKOTIKA.

 PASAL 104 : MASY MEMPUNYAI KESEMPATAN YG SELUAS – LUASNYA UTK BERPERAN SERTA BANTU CEGAH
DAN BERANTAS LAHGUN DAN EDAR GELAP NARKOTIKA DAN PREKUSOR NARKOTIKA.

 PASAL 105 : MASY PUNYAI HAK DAN TANGGUNG JAWAB DLM UPAYA CEGAH DAN BRANTAS LAHGUN EDAR
GELAP NARKOTIKA DAN PREKUSOR NARKOTIKA

 PASAL 106 : HAK MASY DLM UPAYA CEGAH DAN BRANTAS NARKOTIKA SBG MANA DLM PASAL 105 DIATAS
DIWUJUDKAN DLM BENTUK :

1) CARI, PEROLEH, DAN BERIKAN INFO ADANYA DUGAAN TLH TERJADI TP. NARKOTIKA DAN
PREKUSOR NARKOTIKA
2) OLEH LAYANAN DLM CARI, OLEH DAN BERIKAN INFO TTG ADANYA DUGAAN TLH TERJADI TP.
NARKOTIKA DAN PREKUSOR NARKOTIKA KPD PENEGAK HUKUM ATAU BNN YG MENANGANI
PERKARA TP. NARKOTIKA DAN PREKUSOR NARKOTIKA.
3) SAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT SCR TANGGUNG JAWAB KPD PENEGAK HUKUM ATAU BNN
YG TANGANI PERKARA TP.NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA.
4) PEROLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TTG LAPORANNYA YG DIBERIKAN KPD PENEGAK
HUKUM ATAU BNN.
5) PEROLEH LINDUNG HUKUM PD SAAT YG BERSANGKUTAN LAKSANAKAN HAKNYA ATAU
DIMINTA HADIR DALAM PROSES PERADILAN
Dampak buruk

A. Aspek Fisik
1. Badan sakit sakitan
2. Mudah tertular HIV-AIDS
3. Sek bebas , ganti-ganti pasangan
4. Rela jual diri ( Prostitusi )
5. Menimbulkan Ketergantungan – Over
Dosis - Mati
Dampak buruk
B. Aspek Sosial

1. Ancaman bagi keluarganya


2. Ancaman bagi masy lingkungannya
3. Sering melakukan Kriminal
4. Menimbulkan Laka Lantas
5. Korupsi / mencuri

C. Aspek Strategis
Merusak moral dan Patriotisme atau rasa cinta
tanah air generasi muda, mengancam ketahanan
Nasional dan Runtuhnya Negara Kesatuan RI
Penyalah guna narkoba

direhabilitasi
atau dipenjara ?
Implementasi
Penyalah guna narkoba dilakukan
untuk diri sendiri, dengan rehabilitasi selama
indikator tertentu rehabilitasi selama penuntutan
penyidikan
tertangkap tangan
oleh penyidik
majelis hakim
WAJIB
Rehabilitasi

Rehabilitasi
PRISON

PRISON

dikonstruksikan
pasal Penyalah guna

penuntut umum mendakwa


dengan dakwaan primer
asesmen diminta oleh
PENYIDIK
tindakan
rehabilitasi

hukuman
rekomendasi
rehabilitasi
rencana rehabilitasi
Tim Asesmen kadar ketergantungan
terpadu
Indikator
Penyalah Guna
Penanganan Penyalah Guna Narkotika PERKARA
BERMASALAH PEREDARAN
DENGAN HUKUM
•DIREHABILITASI LAPOR KE IPWL DIASESMEN
•GRATIS DIASESMEN MENJADI PECANDU
TP Penyalahgunaan PERKARA
•TIDAK DITUNTUT MENJADI (PERBER)
Narkotika PECANDU
•PIDANA PECANDU PS 127 (1)
PS 127 (2)
PS 128
Ps 103
Penyalah guna HAKIM WAJIB
2 X TETAP TIDAK
DITUNTUT PIDANA awal/pertama kali
MEMUTUS UTK MEMERINTAHKAN
PECANDU NARKOTIKA YG TERBUKTI
BERSALAH UTK MENJALANI
MENYELAMATKAN PS 4 (b)
REHABILITASI

Korban MENETAPKAN UTK MEMERINTAHKAN


Penyalahgunaan PECANDU NARKOTIKA YG TERBUKTI
TIDAK BERSALAH UTK MENJALANI
REHABILITASI
rehabilitasi

Rawat Inap =
PS 54 (penjelasan)
hukuman

WAJIB DIREHABILITASI
PS 54 MENYELAMATKAN
PERKA BNN NO. 11 TAHUN 2014 Rawat Jalan
PS 4 (b)
MELINDUNGI
PS 4 (b)
CARA UTK MENANGKAL PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DIKALANGAN PEMUDA
Pendidikan Moral dan
Menumbuhkan kesadaran, Keagamaan harus lebih
kepedulian dan peran aktif ditekankan kepada pemuda /
seluruh masyarakat. remaja

Mengadakan kegiataan
pembinaan dan
pengembangan lingkungan
masyarakat bebas narkoba.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai