Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN FT

Kelompok 4
INTERCOSTALIS Facriansyah
Yunita rahmayanti
NEURITIS Maemunah
Suci pebriyanti
Nurul rezky amalia
Ginarti
Anatomi Fisiologi Costa

Rangka Thorac dibentuk oleh :


▰ 12 ruas vertebra thoracal
▰ 12 pasang Costae
▰ costal cartilago
▰ Sternum

Rangka atau sangkar thorac ini berfungsi sebagai


pembentuk ragka tubuh, tempat perlengkatan otot,
terutama otot pernafasan, dan melindungi organ viscera
seperti jantung, paru-paru, hati dll.
Anatomi Fisiologi Costa

Costae terdiri dari 12 pasang, yaitu :


▰ 1-7 costa vera, melekat pada sternum melalui costal cartilage
▰ 8-10 costa spuria, melekat pada costa diatasnya menyatu melalui costal cartilage
▰ 11-12 costa fluktuantes, merupakan costa melayang karena tidak melekat pada
sternum.

► Dibagian posterior costa bersendi dengan columna vertebra thoracal


(costovertebalis)

► Dibagian depan costa bersendi dengan sternum (sternocostalis)


Intercostal Muscle
Intercostal Muscle Terdiri
dari :
“ 1.External Intercostal
Otot elevator costa,
inspirasi.
2.Internal intercostal
Otot Depresor costa,
ekspirasi.
3.Innermost Intercostal
Lapisan dalam otot internal
Intercostal
Muscle
Innervasi
 Di innervasi oleh nervus intercostalis
 Berasal dari rami anterior dari nervus
spinalis thoracal dari T1-T11
▰ Bertanggung jawab atas sensasi di area
rib cage dan abdomen
▰ Inflamasi atau penekanan pada nervus
ini akan menyebabkan nyeri tajam
(severe pain).
Definisi Intercostal
Neuralgia

Berdasarkan terminologinya, neuralgia berasal dari kata, yaitu :


neuro berarti saraf
-algia berarti nyeri

Jadi, Intercostal neuralgia adalah nyeri yang terjadi akibat kerusakan saraf
intercostalis yang dirasakan sepanjang jalur distribusi saraf tersebut.
Intercostal neuralgia is pain in the chest region emanating from an interostal
nerve the pain is typically a sharp, shooting, or burning pain radiating aroun the
cest wall. ( Walter R. Frontera, 2008)
Epidemilogi

Menurut University Pain Centre Maastricht thoracic nyeri relatif jarang,


dan hanya terlihat dalam perkiraan 3-22% pasien dirujuk ke klinik nyeri.
Prevalensi nyeri torakik di populasi umum adalah sekitar 15%.
Post torakotomi kronis dan nyeri pasca-torakoskopi memiliki prevalensi
sebesar 40%, dan setengah dari kasus-kasus ini bersifat neuropatik.
Neuralgia interkostal adalah bentuk yang paling sering
Etiologi
Penyebab terjadinya neuralgia intercostal antara lain, yaitu:

▰ Lesi saraf akibat trauma (fraktur rib, luka tikam)


▰ Kompresi atau cedera akar saraf intercostalis
▰ Soft tissue injury (strain muscle, spasme intercostal muscle, asthma)
▰ Kurva vertebra abnormal (skoliosis)
▰ Post surgery (thoracotomy)
▰ Infeksi neuropatik (herpes zoster)
▰ Malignancy (tumor), dll.

Semua kondisi di atas menyebabkan nyeri intercostal akibat kompresi, iritasi, atau kerusakan pada saraf

intercostalis .
Patomekanisme

Intercostal neuralgia adalah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri


sepanjang area persarafan intercostal nerves. Intercostal nerve ini terletak di
antara rib (ruang antar costa). Pada Area intercostal terdapat otot-otot
intercostal dan saraf intercostal. Intercostal nerve ini dapat mengalami
kerusakan atau inflamasi yang disebabkan oleh berbagai penyekit, gangguan
dan kondisi sehingga terjadi intercostal neuralgia.

(Essentials of Physical Medicine and Rehabilitation, 2008)


Patomekanisme

Mekanisme cedera saraf ini dikaitkan dengan neural sprout (percabangan


regenerasi) setelah cedera aksonal. Pertumbuhan saraf baru mungkin
menjadi pemicu terjadinya nyeri, terutama ketika pertumbuhannya terjepit
dalam scar tissue sehingga terjadi neuroma ( tumor sarf). Mekanisme
lainnya mungkin akibat kompresi atau gangguan pada saraf sehingga timbul
nyeri neuropatik.
Klasifikasi

Tingkat keparahan intercostal neuralgia dapat dinilai melalui derajat


kerusakan yang terjadi pada saraf intercostal.

Derajat kerusakan saraf tepi:


▰ Neuropraksia  kerusakan pada selubung mielin

▰ Aksonotmesis  kerusakan pada akson

▰ Neurotmesis  kerusakan total pada komponen saraf.


Signs and Symptoms

“ ▰ Intercostal neuralgia bisa saja bersifat spontan dan


intermitten atau bisa juga bersifat tumpul dan
konstan. Nyeri ini biasanya di deskripsikan seperti
ditikam, robek, tajam, kaku, nyeri saat ditekan, atau
tersengat listrik.
▰ Pada umumnya nyeri terasa seperti dada terikat ketat
dan nyeri meningkat ketika thorac melakukan
gerakan, terutama ketika batuk , bersin, atau tertawa.
Signs and Symptoms
Signs and symptoms
▰Nyeri episodik (Rasa sakit dapat datang dan pergi)
▰Perasaan geli (tingling)
▰Mati rasa (numbness), kehilangan sensasi
▰Kelumpuhan (paralysis) otot-otot sekitar
▰Atrofi otot
▰ Kadang-kadang ada perubahan warna dan perubahan
temperatur pada kulit tersebut.
▰ Pasien mungkin merasa sulit untuk memakai baju pada
bagian yang sakit.
Komplikasi

▰ Intercostal neuralgia dapat menyebabkan frozen


shoulder karena pasien membatasi gerakan tangannya
untuk menghambat nyeri.
▰ Intercostal neuralgia juga dapat menyebabkan chronic
pain syndrome dengan disfungsi psikososial seperti
kesulitan tidur, penurunan nafsu makan, dan
penurunan kerja libido.
Manajemen Ft
Intercostal neuralgia
Chief of Complain

Nyeri hebat di dada sebelah kiri
dan kesulitan bernafas.
History Taking


Data Umum Pasien
Nama : Tn. Daniel
Usia : 21 tahun
Alamat : BTP
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Hobby : Main badminton
Anamnesis khusus
Apa Keluhan anda ?
Nyeri yang sangat hebat pada dada dan sulit bernafas.
Dimana lokasi nyeri yang anda rasakan?
Dada sebelah kiri bagian bawah.
Sejak kapan anda merasakan nyerinya?
Sejak 1 minggu lalu.
Bagaimana nyeri yang anda rasakan ?
sangat nyeri, dada saya seperti terikat dan tertusuk.
Apakah nyeri yang anda rasakan menjalar?
iya, nyerinya terasa tembus dari depan ke belakang.
Apakah sebelumnya anda pernah mengalami kecelakaan atau jatuh atau terbentur pada daerah
dada?
Iya, dada saya sempat terkena lemparan bola ketika bermain basket 1 minggu lalu.
▰ Bisa anda ceritakan apa yang anda lakukan ketika anda lakukan ketika terkena bola basket?
Saya dibawa ke RS kemudian melakukan foto roentgen. Hasilnya normal, tidak ada patah pada
tulang saya. Pada saat itu dokter hanya memberikan obat pereda nyeri.
▰ Apa yang anda rasakan setelah meminum obat?
Nyerinya berkurang tetapi kadang kala nyeri kembali timbul secara spontan.
▰ Kondisi apa yang membuat dada anda semakin sakit?
ketika batuk atau bersin, dan bernafas juga susah terutama ketika menarik nafas.
▰ Apa yang anda lakukan untuk mengurangi nyerinya?
Berbaring atau menjaga agar dada saya tidak bergerak.
▰ Bagaimana dengan aktivitas keseharian anda?
saya merasa kesulitan karena nyeri yang saya rasakan membatasi gerakan saya.
▰ Apakah anda punya riwayat penyakit sebelumnya?
Tidak
▰ Apakah ada keluhan lain?
Tidak ada
Asymetrical

Inspeksi Statis Inspeksi Dinamis :


•Anterior : bahu kanan
lebih tinggi, dada kanan Posisi pasien memegang
lebih besar, wajah terlihat dada dengan wajah
meringis, tidak ada meringis dan gerakan
inflamasi atau bengkak lambat, gerakan thorac
•Posterior : Kurva tubuh kecil.
skoliosis ke arah kiri
•Lateral : rongga dada
sebelah kanan lebih
menonjol, perut buncit.
Orientasi Test

1. Pasien diminta menarik napas dalam dan hembuskan.


2. Pasien disuruh menunduk menyentuh lantai.
3. Pasien diminta mengambil sesuatu diatas lemari.
4. Pasien diminta untuk memutar badan (rotasi trunk)
Hasil :
Pasien merasakan nyeri dada saat menarik nafas dalam, saat
menunduk, saat mengambil barang di atas lemari, dan saat
berputar.
PFGD TIMT
PFGD PASIF Fleksi
Fleksi Ekstensi
PFGD AKTIF Lateral Fleksi
Flexi Ekstensi
Lateral fleksi Lateral rotasi
Ekstensi
Lateral Fleksi Lateral Rotasi
Perhatikan :
Lateral Rotasi Nyeri, kordinasi,
Perhatikan :
Nyeri, ROM, dan kemampuan
Perhatikan : Nyeri, saraf motorik,
ROM, Kekuatan endfeel,
bandingkan kiri bandingkan kiri
otot, dan dan kanan.
koordinasi, dan dan kanan.
bandingkan kiri
dan kanan.
Restrictive

ROM : Keterbatasan gerak pada area thorac.

ADL : Aktivitas keseharian terganggu seperti dressing,


eating, toiletting, dan menjadi tidak mandiri.

Pekerjaan : Tugas-tugas kuliah banyak yang tertunda.

Rekreasi : pasien merasa depresi karena tidak dapat bermain


basket.
Tissue Impairment Predictive

▰Neurogen : nyeri menjalar di intercostal


▰Muskulotendinogen: kelemahan dan spasme
otot
▰Psikogen : depresi
Specifik Test
1. Palpasi - Reaksi ADL
- Tenderness : hyperalgesia - Kekuatan otot
- palpasi costa dan tonus otot 4. Tes Sensorik
-Skin Adhesi - Tes rasa beda titik
- Suhu - Tes rasa vibrasi
2. Mobilisasi Chest 5. ROM
- Mengukur lingkar thoraks 6. VAS (Visual Analog scale)
- Bucked handle movement 7. ID Pain questionnare
(Lateral)
- Pump Handle movement
(anterior-posterior)
3. Tes motorik
Spesifik Test Apakah nyeri terasa seperti di tusuk peniti atau jarum? :
….yes(+1 poin) …..no(0 poin)
Apakah nyeri dirasa seperti panas/terbakar?
…yes(+1) ….no (0)
Apakah nyeri terasa kebas/kaku?
....yes(+1) …no(0)
Apakah nyeri seperti disengat listrik?
....yes(+1) …no(0)
Apakah nyerinya bertambah berat dengan sentuhan oleh pakaian
yg di pakai? …yes(+1) …
no(0)
Apakan nyeri menghambat gerakan sendi?
…yes(-1) …no(0)
ID Pain Score


Diagnosis


Neuralgia intercostalis e.c trauma benturan pada
dada kiri sejak 1 minggu yang lalu.
Problem FT

• Nyeri
Primer • Gangguan pernafasan

• Adhesi jaringan
• Weakness muscle intercostalis
Sekunder • Gangguan posture
• gangguan psikis

• Keterbatasan ADL
Kompleks
Tujuan FT

▰ Tujuan jangka panjang :


Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional ADL
pasien.
▰ Tujuan jangka pendek :
1. Mengatasi nyeri dada
2. Mengatasi adhesi skin dengan NMT
3. Memperbaiki gangguan fungsi thorax dengan breating exercise,
strenghtening, streching.
4. Melatih ADL
Program FT
No Problem Modalitas Terpilih Dosis

1 Gangguan Psikis Komunikasi Terapeutik F : 1 x 1 hari


( Depresi ) I : -
T : Konseling
T : 5-10 menit

2 Nyeri Interferensi F : 1 x 1 hari


I : 20 – 30 mA
T : Segmental
T : 10 Menit
3 Fungsi pernafasan Breathing Exercise F : 1 x 1 hari
I : 2 x repetisi
T : Pernafasan perut dan
diafragma
T : 2 menit
4. Gangguan gerak Exercise Therapy F : 1 x 1 hari
I : 8x repetisi
T : Hold Rileks
T : 3 menit
No Problem Modalitas Terpilih Dosis
4 Adhesi Kulit Manual Terapi F : 1x 1 hari
I : Setingkat VAS
T : Friction
T : 1 Menit
5 Koreksi Postur Exercise Therapy F : 1 x 1 hari
I : 6-10 x repetisi
T : Bugnet Exercise
T : 5 menit
6 Gangguan ADL Exercise Therapy F : 1 x 1 hari
I : 2- 3 x repetisi
T : ADL Exercise
T : 6 menit
▰ EVALUASI
▻ Sesaat
▻ Berkala

▰ MODIFIKASI
▻ Sesuai hasil evaluasi dan perubahan
patofisiologi.
▰DOKUMENTASI
Pencatatan hasil terapi dan data-data pasien.

▰KEMITRAAN
Merujuk Pasien Kepada Dokter Saraf guna pemberian
Farmakoterapi
Home Program

1. Megangkat kedua lengan keatas (abd elevasi shoulder)

2. Diajarkan self streching

3. Pasien tetap melakukan latihan yang diajarkan oleh fts


Daftar Pustaka

▰ Frontera, Walter R, Julie K. Silver. 2008. essentials of


Physical Medicine and Rehabilitation. Philadelpia : Elsevier
▰ Walton, Richard E. 2001. Prinsip dan Praktek ilmu
endodonsia. Jakarta : EGC
▰ http://www.wisegeek.com
▰ http://www.localhealth.com

Anda mungkin juga menyukai