Anda di halaman 1dari 28

Referat

Hernia Nucleus Pulposus


Disusun oleh :
Sri Astuti
FAA 111 0036

Pembimbing
dr. Perwira Bintang Hari, Sp.OT (K) Spine

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD dr. DORIS SYLVANUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA
RAYA
2018
Pendahuluan
Pinggang ialah bagian belakang badan yang
mengemban bagian tubuh dari thoraks ke atas dan perut.
Fungsi penting tersebut antara lain, membuat tubuh
berdiri tegak, berperan dalam pergerakan, dan
melindungi beberapa organ penting.
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu
penyakit dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang
belakang (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) mengalami
tekanan di salah satu bagian posterior atau lateral
sehingga nucleus pulposus pecah dan luruh sehingga
terjadi penonjolan melalui anulus fibrosus kedalam
kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks
saraf
Anatomi
Vertebrae dikelompokkan sebagai
berikut :
- Cervicales (7)
- Thoracicae (12)
- Lumbales (5)
- Sacroles (5, menyatu membentuk
sacrum)
- Coccygeae (4, 3 yang bawah
biasanya menyatu)

Tulang vertebrae merupakan struktur


kompleks yang secara garis besar
terbagi atas 2 bagian
(Anterior dan Posterior)
Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan tulang
rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae yang
dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut discus invertebralis
dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan ligamentum longitudinalis
posterior.
• Discus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin (Hyalin Cartilage Plate),
nukleus pulposus (gel), dan annulus fibrosus. Sifat setengah cair dari nukleus
pulposus, memungkinkannya berubah bentuk dan vertebrae dapat mengjungkit
kedepan dan kebelakang diatas yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna
vertebralis.
Faktor usia  kadar air
nukleus pulposus menurun
dan diganti oleh
fibrokartilago  Ligamen
longitudinalis posterior di
bagian L5-S1 sangat lemah
 HNP sering terjadi di
bagian postero lateral
Definisi
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu
keluarnya nukleus pulposus dari discus melalui
robekan annulus fibrosus hingga keluar ke
belakang/dorsal menekan medulla spinalis atau
mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis
sehingga menimbulkan gangguan.
Epidemiologi
HNP paling sering terjadi pada pria
dewasa, dengan insiden puncak pada dekade ke-
4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada
individu dengan pekerjaan yang banyak
membungkuk dan mengangkat.
Patofisiologi
Klasifikasi HNP
• Hernia Lumbosacralis
• Hernia servikalis
• Hernia thorakalis
Etiologi
Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh
beberapa hal berikut :
• Degenerasi diskus intervertebralis
• Trauma minor pada pasien tua dengan
degenerasi
• Trauma berat atau terjatuh
• Mengangkat atau menarik benda berat
Gejala HNP
Gejala masing-masing tipe HNP berbeda-beda :
- Henia Lumbosakralis (Low back pain, Rasa
nyeri di provokasi oleh posisi badan tertentu)
- Hernia servicalis (Parasthesi dan rasa sakit di
ektremitas, atrofi didaerah biceps dan triceps,
reflek biceps yang menurun)
- Hernia Thorakalis (Nyeri radikal, melemahnya
anggota tubuh bagian atas)
Faktor Risiko
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah
(Umur, Jenis kelamin, Riwayat cedera punggung
atau HNP sebelumnya)

Faktor risiko yang dapat dirubah


(pekerjaan/aktivitas, olahraga, merokok, berat
badan
Nyeri Radikuler
Nyeri radikuler adalah nyeri yang diakibatkan
oleh keadaan radikulopati yang berpangkal pada
radiks saraf dan menjalar ke daerah persyarafan
radiks yang terkena, dimana daerah ini sesuai
dengan kawasan dermatom

Klasifikasi nyeri radikuler :


1. Radikulopati lumbar
2. Radikulopati cervical
3. Radikulopati torakal
• Dermatome
Dermatom adalah area kulit yang dipersarafi
terutama oleh satu saraf spinalis. Ada 8 saraf
servikal, 12 saraf torakal, 5 saraf lumbal dan 5 saraf
sakral. Masing masing saraf menyampaikan
rangsangan dari kulit yang dipersarafinya ke otak.
Sepanjang dada dan perut dermatom seperti
tumpukan cakram yang dipersarafi oleh saraf spinal
yang berbeda.Sepanjang lengan dan kaki, pola ini
berbeda: dermatom berjalan secara longitudinal
sepanjang anggota badan.
• Myotome
Setiap saraf segmental (radiks) mempersarafi
lebih dari satu ototdan kebanyakan otot
dipersarafi oleh lebih dari satu saraf (biasanya
2). untuk memudahkan, beberapa otot atau
kelompok otot diidentifikasisebagai satu segmen
saraf spinal
Diagnosa
Anamnesa
• Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang
lutut, kemudian ke tungkai bawah (sifat nyeri
radikuler).
• Nyeri semakin hebat bila penderita mengejan, batuk,
mengangkat barang berat.
• Nyeri bertambah bila ditekan antara daerah disebelah
L5 – S1 (garis antara dua krista iliaka).
• Nyeri Spontan
• Sifat nyeri adalah khas, yaitu dari posisi berbaring ke
duduk nyeri bertambah hebat, sedangkan bila
berbaring nyeri berkurang atau hilang.
Pemeriksaan Motoris
• Gaya jalan yang khas, membungkuk dan
miring ke sisi tungkai yang nyeri dengan fleksi
di sendi panggul dan lutut, serta kaki yang
berjingkat.
• Motilitas tulang belakang lumbal yang
terbatas.
Pemeriksaan Sensoris
• Lipatan bokong sisi yang sakit lebih rendah
dari sisi yang sehat.
• Skoliosis dengan konkavitas ke sisi tungkai
yang nyeri, sifat sementara.
Test khusus
• FABER (Patrick) test
• FADIR (Counter-Patrick) test
• Straight Leg Raise (Laseque) Test
• Ankle Jerk Reflex
• Knee-Jerk Reflex
• Tes Laseque (Straight Leg Raising
Test = SLRT)
• Gangguan sensibilitas
• Gangguan motoris
• Tes kernique
• Tes Refleks
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin : tidak spesifik
• Urine rutin : tidak spesifik
• Liquor cerebrospinalis : biasanya normal.
• Myelogram : untuk menentukan tingkat
protrusi diskus.
• MRI tulang belakang bermanfaat untuk
diagnosis kompresi medula spinalis atau
kauda ekuina.
• Foto : foto rontgen tulang belakang. Pada
penyakit diskus,
• Lumbosacral transitional vertebrae (LSTV)
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
• Tirah baring
• Medikamentosa
• Terapi fisik

Terapi Operatif
• Laminectomy
• Discectomy
• Mikrodiskectomy
Diagnosa Banding
• Spondylolisthesis
• Spondylosis
• Neoplasma
• Bertolotti's syndrome
Posisi yang baik dan benar
Prognosis
• Sebagian besar pasien akan membaik dalam 6
minggu dengan terapi konservatif.
• Sebagian kecil  berkembang menjadi kronik
meskipun sudah diterapi.
• Pada pasien yang dioperasi : 90%  membaik
terutama nyeri tungkai, kemungkinan
terjadinya kekambuhan adalah 5%
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta : PT Dian Rakyat. 87-95.
1999
2. Sidharta, Priguna. Sakit Neuromuskuloskeletal Dalam Praktek Umum. Jakarta : PT Dian Rakyat.
182-212.
3. Purwanto ET. Hernia Nukleus Pulposus. Jakarta: Perdossi
4. Nuarta, Bagus. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran, edisi III, jilid kedua, cetakan
keenam. Jakarta : Media Aesculapius. 54-59. 2004
5. Sakit Pinggang. In: Neurologi Klinis Dalam Praktik Umum, edisi III, cetakan kelima. Jakarta : PT
Dian Rakyat. 203-205
6. Partono M. Mengenal Nyeri pinggang. http://mukipartono.com/mengenal-nyeri-pinggang-hnp/
[diakses 1 Mei 2018]
7. Suharta M. Hernia Nukleus Pulposus (HNP). http://kliniksehat.com/2016/10/02/hernia-nukleus-
pulposus-hnp/ [diakses 10 Mei 2018]
8. Beberapa Segi Klinik dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. In : http://www.kalbe.co.id
Sidharta, Priguna., 2004.
9. http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=130 Mansjoer, Arif, et all.,
2007.
10. Iskandar.(2012). Radikulopati thorakalis. Diakses tanggal 7 mei 2018 dari
http://www.perdossi.or.id/show_file.html?id=149
11. Palmer & Epler. 1998. Fundamentals of Musculoskeletal Assessment Techniques 2nd Ed. 1-9
12. Pierre C. Milette MD, FRCPC. 2000. Classification, Diagnostic Imaging, And Imaging
characterization of A Lumbar Herniated Disk. Volume 38, Issue 6. W. B. Saunders Company

Anda mungkin juga menyukai