4 Key Pointers

DASAR – DASAR PENGERTIAN ALSINTAN

KONDISI SAAT INI & PROYEKSI ALSINTAN NASIONAL

PENGUJIAN – EVALUASI – PEMILIHAN ALSINTAN

KONTRIBUSI ALSINTAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

[ DASAR-DASAR PENGERTIAN
ALSINTAN ]
Pengertian Alat & Mesin Pertanian

AGRICULTURAL “EQUIPMENT” :

1. SET/SERANGKAIAN PERLENGKAPAN YANG TERDIRI

DARI ALAT/PERALATAN DENGAN ATAU TANPA
“MOBILE” MESIN UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN
PERTANIAN, BAIK “ON-FARM” ATAUPUN “OFF-FARM”,
TERMASUK DI DALAMNYA KEGIATAN PENDUKUNG.
2. KEGIATAN PENDUKUNG ; TRANSPORTASI,
PENYIMPANAN, DLL.
3. PENAMAAN ISTILAH : “EQUIPMENT” UNTUK
PENGOLAHAN TANAH, “EQUIPMENT” UNTUK
PEMANENAN, “EQUIPMENT” UNTUK PASCAPANEN.
4. CONTOH “EQUIPMENT” TANPA “MOBILE” MESIN ;
MESIN PENGERING PADI [RICE DRYER].
Pengertian Alat & Mesin Pertanian
AGRICULTURAL “MACHINES” :

1. SET PERALATAN/PERLENGKAPAN [DEVICE] YANG DIRANCANG

UNTUK MENERIMA INPUT ENERGI MEKANIS BERUPA
PENERAPAN GAYA, ATAU TORSI YANG DIKOMBINASIKAN
DENGAN GERAKAN [MOVEMENT] YANG KEMUDIAN
MENGHASILKAN OUTPUT YANG DIINGINKAN.
2. KLASIFIKASI “AGRICUTURAL MACHINE” :
a. “TOOLS” – SIMPLE MACHINES : BISA TERDIRI DARI SATU
ATAU BEBERAPA KOMPONEN YANG DIRANGKAI
MENJADI KESATUAN, TIDAK MEMBUTUHKAN
PERAWATAN YANG RUMIT, BIASANYA DIGERAKKAN
MANUAL.
b. “IMPLEMENT” – INTERMEDIATE MACHINES : LEBIH
KOMPLEK DIBANDING “TOOLS”, BEBERAPA KOMPONEN
BISA BERGERAK TERHADAP BAGIAN YANG LAIN,
PERAWATAN LEBIH INTENSIF, DAN BISA DIGERAKKAN
DNG MENGGUNAKAN MANUAL, HEWAN ATAU
TRAKTOR.
c. “COMPLEX MACHINE” : TERDIRI DARI BEBERAPA
KOMPONEN, YANG DIGERAKKAN DNG BERBAGAI JENIS
ENERGI [SUMBER DAYA], MEMBUTUHKAN PERAWATAN
SECARA REGULAR.
Pengertian Alat & Mesin Pertanian

KLASIFIKASI AGRICULTURAL “MACHINES” :

1. JENIS SUMBER DAYA : MANUAL, HEWAN/TERNAK,

MESIN ATAU SUMBER LAINNYA.
2. TINGKAT KOMPLEKSITAS MESIN : “TOOLS”,
“IMPLEMENT” DAN “COMPLEX MACHINES”
3. KAPASITAS KERJA : HEKTAR/JAM, TON/JAM
4. FUNGSI ATAU KEGUNAAN MESIN : PENGOLAHAN
TANAH, PEMELIHARAAN, TANAM, PANEN.
Pengertian Alat & Mesin Pertanian

AGRICULTURAL “POWER SOURCE” :

1. TENAGA YANG MENGGERAKAN MESIN YANG BERUPA

KERJA MEKANIK, MELALUI APLIKASI DAN
PERGERAKAN/PERUBAHAN GAYA ATAUPUN TORSI
YANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN MESIN
TERSEBUT.
2. PADA PRINSIPNYA ADALAH “ENERGY CONVERTER”
YANG BERUPA TRANSFORMASI DARI BERBAGAI
BENTUK ENERGI, MISALNYA; KIMIA, ANGIN, AIR,
LISTRIK, DLL YANG BERUBAH DALAM BENTUK
MEKANIK.
3. MESIN PENGERING : LEBIH DOMINAN
MEMBUTUHKAN ENERGI PANAS UNTUK
MENGERINGKAN BAHAN PERTANIAN DIBANDING
ENERGI MEKANIK [MIS. UNT MENGGERAKKAN KIPAS]
[ KONDISI SAAT INI & PROYEKSI
ALSINTAN NASIONAL ]
Pengembangan Mekanisasi Pertanian Ind

FUNGSI MEKANISASI PERTANIAN :

• MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
• MENGURANGI KEHILANGAN PASCAPANEN
• MENINGKATKAN & MEMPERTAHANKAN KUALITAS
• MENINGKATKAN NILAI TAMBAH

AGR.
MACHINERY IND.
AGR. : ABLE TO
MACHINERY PRODUCE MAIN
INDUSTRY : AGR.
PRODUCING MACHINERY FOR
SMALL SCALE RICE FARMING
IMPLEMENT &
RICE FARMING VARIOUS TYPE SYSTEM
WITH SMALL
OF MACHINERY
MACHINERIES

COLONIAL
ERA : SUGAR
CANE
PLANTATION
< 1960 1960 - 1970 1970 - 1990 1990 - NOW
 Lingkup Program Mekanisasi
Pertanian
ST LI PR
R N O
A GK G
TE U RA
GI P M

ALTERNATIF SOLUSI
PRA PANEN [ON PASCA PANEN [OFF
FARM] FARM]
 Kondisi Saat Ini & Proyeksi
Penggunaan Alsintan

Productivity (Ku/ha)
1.4 65

1.2 60

Utility Index (HP/ha)

1 55

0.8 50

0.6 45

0.4 40

0.2 35

0 30
1983 1987 1992 1997 2002 2012

Year

Utility Index Productivity

GAMBAR : HUBUNGAN ANTARA INDEK PENGGUNAAN ALSINTAN DENGAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI
 Kondisi Saat Ini

300,000,000

250,000,000

200,000,000
Number of Population

150,000,000

100,000,000

50,000,000

-
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Agricultural Population Total Population

GAMBAR: PERKEMBANGAN TENAGA KERJA DI BIDANG PERTANIAN &

TOTAL PENDUDUK INDONESIA
 Kondisi Saat Ini & Proyeksi
Penggunaan Alsintan
100

90

80

70

60

Ratio (%)
50

40

30

20

10

0
2004 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2020

Soil Tillage Seeding Planting Weeding Pest Control

Harvesting Threshing Drying Rice Milling

TABEL: INDEK PENGGUNAAN ALSINTAN [%] DALAM BUDIDAYA PADI

DI INDONESIA
 Kondisi Saat Ini & Proyeksi
Penggunaan Alsintan
100

90

80

70

60

Ratio (%)
50

40

30

20

10

0
2004 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2020

Soil Tillage Planting Weeding Pest Control

Harvesting Threshing Drying

TABEL: INDEK PENGGUNAAN ALSINTAN [%] DALAM BUDIDAYA KEDELAI

DI INDONESIA
 Proyeksi Kebutuhan Alat & Mesin
Pertanian
180,000

160,000

140,000

120,000

100,000

80,000
Unit

60,000

40,000

20,000

0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2020

Hand Tractor Planter Harvester

GAMBAR : PROYEKSI KEBUTUHAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN UNTUK

TANAMAN PADI
Profil Export – Import Alsintan
Indonesia
600.00

500.00

400.00
in Million US$

300.00

200.00

100.00

-
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

GAMBAR : PROFIL EXPORT – IMPORT ALAT DAN MESIN PERTANIAN

NASIONAL
[ PENGUJIAN – EVALUASI –
PEMILIHAN ALSINTAN ]
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan
TUJUAN UMUM PENGUJIAN ALSINTAN :
UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN SEKTOR
INDUSTRI ALSINTAN NASIONAL DAN SEKTOR
PERTANIAN MELALUI PENINGKATAN TEKNOLOGI
MEKANISASI PERTANIAN.
KELOMPOK YANG BERKEPENTINGAN DALAM
PENGUJIAN ALSINTAN :

1. SUPPLIER [PENYEDIA ALSINTAN]

1. PABRIK / PRODUSEN
2. PIHAK PENJUAL [AGEN, DISTRIBUTOR, DEALER]
3. IMPORTIR
2. REGULATOR
1. PEMBUAT KEBIJAKAN [PEMERINTAH]
2. PERBANKAN / INSTITUSI PENYEDIA DANA
3. PENDAMPING [ADVISER]
1. PETUGAS PENYULUH
2. KONSULTAN DAN PENDAMPING TEKNIS
4. PENGGUNA LANGSUNG
1. PETANI
2. MANAJER UPJA
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan

JENIS-JENIS PENGUJIAN :

1. PENGUJIAN KINERJA [FUNCTIONAL TESTING] : ADALAH

PROSES PENILAIAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN TERKAIT
DENGAN KONSTRUKSI DAN KINERJA MESIN ATAUPUN
PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME DAN
PROSEDUR TERTENTU PADA KONDISI YANG DAPAT BERULANG.
PROSES PENGUJIAN TERSEUT DIDASARKAN PADA ASPEK-
ASPEK TEKNIS [“ENGINEERING”].
2. PENGUJIAN LAPANG : MERUPAKAN TAHAP KELANJUTAN DARI
PROSES PENGUJIAN KINERJA MESIN DALAM KONDISI KERJA
[LAPANG], SEBELUM DITAWARKAN/DIGUNAKAN OLEH “USER”.
3. PENGUJIAN “SINGLE-MACHINE” DAN “COMPARATIVE” ATAU
“MULTI-MACHINE” : PENGUJIAN “SINGLE-MACHINE”
MENDASARKAN PADA SPESIFIK PROSEDUR DAN PADA KONDISI
YANG TELAH DITETAPKAN. PENGUJIAN INI SANGAT SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN SUPLIER. SEDANGKAN PENGUJIAN
“MULTI-MACHINE” MERUPAKAN PENGUJIAN PEMBANDINGAN
ANTARA SATU MESIN DENGAN JENIS MESIN YANG LAINNYA
PADA SAAT DAN KONDISI PENGUJIAN YANG SAMA, HASILNYA
SANGAT BERGUNA BAGI “USER”.
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan
SECARA UMUM TUJUAN PENGUJIAN :

1. MEMBERIKAN MASUKAN UNTUK RISET, PERANCANGAN DAN

PENGEMBANGAN ALSINTAN.
2. DUKUNGAN BAGI PEMASARAN DAN PENJUALAN.
3. SEBAGAI BENTUK KONFIRMASI BAHWA ALSINTAN TERSEBUT
TELAH MEMENUHI PERSYARATAN.
4. UNTUK MENCEGAH ALSINTAN IMPOR YANG TIDAK SESUAI
DENGAN KONDISI DAN SISTEM USAHA TANI DI INDONESIA.
5. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN/PROTEKSI KEPADA INDUSTRI
ALSINTAN LOKAL TERHADAP KETATNYA PERSAINGAN MESIN
IMPOR.
6. PENETAPAN STANDARISASI PRODUK ALSINTAN, BAIK BAGI
INDUSTRI LOKAL MAUPUN IMPOR, DAN KEMUDIAN
MENJAMIN KEPATUHAN THD. STANDAR YANG TELAH
DITETAPKAN.
7. MEMBERIKAN KEAMANAN BAGI KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KEPADA OPERATOR DAN PUBLIK.
8. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN.
9. MENGURANGI RESIKO TIMBULNYA PERMASALAHAN YG
DIHADAPI USER DALAM PROSES PENGADAAN ATAUPUN
KREDIT PEMBELIAN ALSINTAN.
10. MENYEDIAKAN INFORMASI YANG TEPAT DAN REKOMENDASI
UNTUK PENGEMBANGAN MEKANISASI.
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan

SISTEM DAN MEKANISME EVALUASI ALSINTAN :

1. EVALUASI ADALAH PROSES PENILAIAN PADA SUATU OBYEK

ATAU KEADAAN [ALSINTAN], DISARANKAN DALAM BENTUK
KUANTITATIF [NUMERIK] UNTUK MENETAPKAN KESESUAIAN
ALSINTAN [KINERJA] DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA.
EVALUASI DALAM BENTUK KUANTITATIF LEBIH MUDAH
DIBANDING BENTUK KUALITATIF.
2. PARAMETER YANG DIGUNAKAN UNTUK EVALUASI ADALAH
PARAMETER TEKNIS [ENGINEERING] YANG MERUPAKAN HASIL
DARI PENGUJIAN, DIKOMBINASIKAN DENGAN ASPEK
EKONOMI DAN ERGONOMI.
3. BEBERAPA PARAMETER DALAM PROSES EVALUASI, ANTARA
LAIN: BIAYA OPERASIONAL, EFISIENSI ERGONOMI,
KEMUDAHAN DALAM OPERASI [USER FRIENDLINESS],
DUKUNGAN DAN KETERSEDIAAN LAYANAN SEPERTI YANG
DIBUTUHKAN, TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT.
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan
ITEM-ITEM DALAM EVALUASI ALSINTAN :

1. KUALITAS MESIN ATAU “EQUIPMENT”

1. PABRIKASI
2. KUALITAS MATERIAL
3. KUALITAS KONSTRUKSI MESIN
4. KOMPONEN
5. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
2. KINERJA TEKNIS
1. KUALITAS DARI HASIL PEKERJAAN
2. KAPASITAS KERJA
3. KEMUDAHAN DALAM PENGATURAN DAN PENGOPERASIAN
4. TINGKAT KEHANDALAN MESIN
3. COST & BENEFITS
1. BIAYA PENGADAAN/PEMBELIAN
2. BIAYA OPERASIONAL [FIXED & VARIABLE COST]
4. USER FRIENDLINESS
1. KEYAKINAN/PERCAYA DIRI DALAM MENGOPERASIKAN MESIN
2. KEMUDAHAN DALAM PENGATURAN
3. BEBAN KERJA YANG DIBUTUHKAN
4. KENYAMANAN DAN KESELAMATAN OPERATOR
5. KEMUDAHAN DALAM MEMAHAMI MANUAL / PETUNJUK
6. FREKUENSI DAN KEMUDAHAN DALAM PERAWATAN
7. TINGKAT PENERIMAAN MASYARAKAT [ASPEK SOSIAL BUDAYA]
5. DUKUNGAN LAYANAN OPERASIONAL ALSINTAN
1. PELATIHAN & PENDAMPINGAN
2. PERAWATAN DAN PERBAIKAN
3. DUKUNGAN FINANSIAL
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan
SISTEM PEMILIHAN [SELECTION] ALSINTAN :

1. PEMILIHAN ALSINTAN ADALAH TAHAPAN AKHIR DALAM

PROSES PENETAPAN PENGGUNAAN ALSINTAN YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN, DIDASARKAN PADA HASIL PENGUJIAN
DAN EVALUASI.
2. PEMILIHAN ALSINTAN MEMBERIKAN JAMINAN DAN
KEAMANAN UNTUK INVESTASI.
3. SEJAUH INI, PETANI [USER] DALAM MELAKUKAN PEMILIHAN
ALSINTAN SELALU MENDASARKAN PADA BESARAN BIAYA,
PENGALAMAN DAN PENGATAHUAN LOKAL, YANG
DIKOMBINASIKAN DENGAN PENGAMATAN SELAMA
DEMONSTRASI ALSINTAN DI LAPANGAN.
4. PROSES EVALUASI DAN PEMILIHAN ALSINTAN SEBAIKNYA
DIKAITKAN/DIPERTIMBANGKAN DENGAN SISTEM USAHA TANI
YANG DILAKSANAKAN, UNTUK MENDAPATKAN
KOMPATIBILITAS YANG OPTIMAL ANTARA ALSINTAN DENGAN
SISTEM USAHA TANI.
5. MAKSUD / ALASAN DALAM MELAKUKAN PEMILIHAN
ALSINTAN, ANTARA LAIN;
1. PENGGANTIAN ALSINTAN YANG ADA SAAT INI
2. MENINGKATKAN LEVEL MEKANISASI [SUMBER DAYA]
3. MENINGKATKAN LNGKUP KEGIATAN/OPERASI
[MECHANIZED FIELD OPERATIONS]
Pengujian – Evaluasi – Pemilihan Alsintan
STANDARISASI ALSINTAN :

1. SECARA PRINSIP, TUJUAN ADANYA STANDARISASI ALSINTAN

ADALAH UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN KEPADA PENGGUNA
TERKAIT DENGAN “KETAATAN/KEPATUHAN” SESUAI DENGAN
YANG TELAH DIPERSYARATKAN TERHADAP PRODUK YANG
DIBELI, TERMASUK DI DALAMNYA ASPEK-ASPEK
KESELAMATAN DAN LINGKUNGAN.
2. PARAMETER YANG DIGUNAKAN DALAM STANDARISASI :
1. DIMENSI KOMPONEN ALSINTAN  MENJAMIN
KETEPATAN UKURAN SETIAP KOMPONEN, SEHINGGA
DAPAT DENGAN MUDAH PROSES PENGGANTIAN,
PERAWATAN ATAUPUN PERBAIKAN.
2. KUALITAS MATERIAL, KONSTRUKSI DAN KEMUDAHAN
DALAM PERAWATAN.
3. PERSYARATAN TERKAIT KESEHATAN DAN KEAMANAN
UNTUK MELINDUNGI OPERATOR, KOMUNITAS DAN
LINGKUNGAN.
4. DESAIN PRODUK  KESAMAAN UNTUK SEMUA
ALSINTAN YANG DIPRODUKSI OLEH PABRIK.
5. PROSEDUR PENGUJIAN  BAIK UNTUK PENGUJIAN
KINERJA DAN LAPANG UNTUK MEMENUHI SESUAI
DENGAN YANG DIBUTUHKAN.
[ KONTRIBUSI ALSINTAN DALAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN ]
Orientasi Pembangunan
Pertanian
TRANSFORMASI EKONOMI BASIS “FOSIL”  BIOMASSA  “BIOEKONOMI’

SISTEM MONOKULTUR .VS. PLURICULTURE [BIOSIKLUS TERPADU]

SISTEM PERTANIAN – BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

SISTEM HULU – HILIR DNG MINIMUM LIMBAH & INPUT, RAMAH LINGKUNGAN

PRINSIP : NILAI TAMBAH, DIVERSIFIKASI PRODUK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Kontribusi Alat & Mesin Pertanian

KONTRIBUSI ALSINTAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN :

1. PENINGKATAN INCOME USAHA TANI MELALUI :

1. MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN [HASIL PANEN]
DAN DAPAT MENJUAL PADA HARGA PASAR YANG
STABIL.
1. MENINGKATKAN AREA TANAM
2. MENINGKATKAN INTENSITAS PERTANAMAN
3. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN
4. MENINGKATKAN AKSES PASAR
2. MENINGKATKAN NILAI HARGA JUAL PRODUKSI
1. BERPINDAH PADA BUDIDAYA TANAMAN YANG
MEMILIKI POTENSIAL NILAI JUAL LEBIH TINGGI
2. ADANYA JAMINAN HARGA JUAL DARI
PEMERINTAH
2. PENURUNAN BIAYA PRODUKSI MELALUI :
1. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
1. METODE KERJA YANG LEBIH EFISIEN
2. PENGGUNAAN “EQUIPMENT” YANG LEBIH
PRODUKTIF.
 Kontribusi Alat & Mesin Pertanian

• MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MELALUI PENINGKATAN KUALITAS

INPUT/SARANA PRODUKSI, ANTARA LAIN PENYIAPAN DAN
PENGELOLAAN LAHAN, PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN,
REKAYASA DAN TEKNOLOGI PERBENIHAN.
• MENGEMBANGKAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
SECARA TERPADU YANG RAMAH LINGKUNGAN.
• MENGEMBANGKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA
MITIGASI DAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DI SEKTOR
PERTANIAN, SERTA PENERAPAN KALENDAR TANAM YANG OPTIMAL.
• MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR PERTANIAN DAN PERDESAAN
SEPERTI JALAN PRODUKSI/USAHATANI, JALAN DESA, PENCETAKAN
SAWAH, JARINGAN IRIGASI, DAN TATA AIR MIKRO.
• PENGAMANAN PRODUKSI MELALUI PENGURANGAN LOSSES
(PENANGANAN PASCAPANEN), SEHINGGA PENCAPAIAN SASARAN
AKAN LEBIH TERJAMIN, MELALUI PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN
PASCAPANEN (SABIT BERGERIGI, MESIN PERONTOG, ALAT
PENGERING, RMU).