Anda di halaman 1dari 36

LATAR BELAKANG

Untuk bertahan hidup manusia membutuhkan barang dan


jasa
Kebutuhan hidup manusia (Abraham Maslow) “Hirarchy
Of
Needs” :
a. Kebutuhan Utama :
- Physiological Needs (kebutuhan fisiologis)
: makanan, minuman,udara
b. Kebutuhan lainnya:
- Security needs (kebutuhan keamanan)
- Social needs (kebutuhan sosial)
- Esteem neds (kebutuhan harga diri)
- Self-actualization needs (kebutuhan pemenuhan
diri)
 Barang dan Jasa dapat dihasilkan dengan mengolah sumber

daya (Land, Capital,Labour,Enterpreneurship) secara


bersamaan
LATAR BELAKANG

Pengertian Sumber Daya :


 Land/tanah : tempat atau sarana yang
dibutuhkan untuk mengolah ketiga sumber daya lain.
 Capital/Modal : berbagai jenis harta
( uang,kendaraan, bahan baku dan mesin)
 Labour/tenaga kerja: tenaga kerja manusia yang
dibutuhkan untuk menjalankan mesin atau
menggunakan alat-alat dalam mengolah bahan baku.
 Enterpreneurship/Kewirausahaan : kemampuan
pengelolaan (managerial skill) yang dibutuhkan untuk
mengelola dan mrndayagunakan tanah,modal dan
tenaga kerja.
DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI
 Suatu proses secara berkesinambungan dan efektif dengan
munggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan
sumber daya dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.

 Berkesinambungan : manajemen produksi & operasi


bukan merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri dan
keputusan manajemen bukan merupakan tindakan sesaat
tetapi merupakan tindakan yang berkelanjutan.

 Efektif : segala kegiatan/pekerjaan harus dilakukan secara


tepat dan sebaik-baiknya serta mencapai hasil sesuai yang
diharapkan.

 Fungsi Manajemen :Perencanaan,


Pengorganisasian,Pengarahan dan Pengawasan ).
FUNGSI MANAJEMEN DALAM MANPRO
1. Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan produksi mulai
dari perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan
perencanaan sumber daya produksi
2. Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan
menentukan jumlah dan jenis sumber daya manusia
yang akan digunakan untuk mendukung tercapainya
fungsi perencanaan termasuk menentukan wewenang &
tanggung jawab masing-masing sumberdaya manusia
yang digunakan
3. Pengarahan : meliputi kegiatan memimpin,mangawasi
dan memotivasi keryawan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan job yang diberikan
4. Pengawasan : meliputi kegiatan pengawasan agar
kegiatan dapat sesuai dengan standar yang telah
direncanakan sehingga tujuan dapat tercapai.
BARANG DAN JASA
 Barang (goods) : berbagai hasil kegiatan produksi dan
operasi yang dapat diraba, dilihat dan mempunyai bangun
fisik (misal : mobil,televisi,kendaraan bermotor, pakaian dll)

 Jasa (srvices) : berbagai hasil kegiatan produksi dan


operasi yang tidak dapat diraba, dilihat dan tidak
mempunyai bangun fisik tetapi keberadaannya dapat
disadari (misal : keamanan, kesehatan, keindahan dll)

PERBEDAAN BARANG DAN JASA


Baranag Jasa
 bewujud - tidak berwujud
 dapat disimpan - tidak dapat disimpan
 menggunakan proses mesin - menggunakan proses manusia
 Kualitas obyektif (mudah diuukur) - kualitas bersufat subyektif
(sulit diukur)
PROSES TRANSFORMASI
 Suatu kegiatan operasi yang melakukan proses
transformasi dari mulai input (berupa sumber daya)
menjadi output (berupa barang jadi,barang setengah
jadi dan/atau berupa jasa).
INPUT
OUTPUT

-Manusia
-Mesin Barang
-Material PROSES
-Modal TRANSFORMASI atau
-Metoda
-Energi Jasa
-Informasi

Umpan Balik
PROSES TRANSFORMASI
HASIL PROSES TRANSFORMASI
Jenis Organisasi Sumber Daya Hasil Kegiatan
Jenis Hasil Kegiatan
 Pabrik Mobil Gedung,mesin Mobil Barang
bhn baku,tenaga
ahli,komputer dll

 Rumah Sakit Gedung,dokter Kesembuhan Jasa


perawat,obat,
pasien dll

 Percetakan Gedung,mesin, Barang Cetakan


Barang & Jasa
komputer,pekerja,
bhn baku dll
ORGANISASI PROSES MANUFACTURE
 Continuous Proces Industries : industri yang memproduksi
barang secara terus menerus ( misal : industri pupuk,
gula,semen,tepung terigu dll)
 Intermittent Proces Industries : industri yang memproduksi
barang secara individu, unit per unit ( misal : kendaraan bermotor,
mobil,elektronik dll)

PRODUKTIVITAS
 Merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja dari
manajemen operasi atau
 Merupakan ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau
 Rasio keluaran terhadap masukan atau hasil yang diperoleh
terhadap sumber daya yang digunakan

Out put Prod.Periode Tertentu


 Produktivitas = ------------, Indeks Produktivitas =
--------------------------
Input Prod.Periode dasar
Ilustrasi 1-1
Pada tahun 2006 & 2007 PT.Super Enak menghasilkan produk
28.000 kg dan 35.000 kg roti kering. Sumber daya yang
digunakan adalah :
Input 2006 2007 Price
 Tepung terigu (kg) 40.000 50.000 Rp.1.000/kg
 Tenaga kerja (jam/orang) 10.000 12.000 Rp.6.000/jam
 Listrik (kva) 8.000 9.000 Rp.5.000/kva

28.000
Produktivitas 2006 = ------------------------------- = 200 kg/juta
Rp.
(40)(1) + (10)(6) + (8)(5)
35.000
Produktivitas 2007 = ------------------------------- = 209,6 kg/juta
Rp.
(50)(1) + (12)(6) + (9)(5)
Kondisi 2006 ke 2007 : Kenaikan produktivitas 4,8%
Ilustrasi 1-2
Data Rata-rata Produksi dan Tenaga Kerja PT.Amarta
Karya Tahun 2003 s/d 2007 (tentukan IP jika th’2003
sebagai tahun dasar).
Rata2 Tenaga Tahun Indeks
Tahun Produksi Kerja Produktivitas Dasar Produktivitas
(unit/hari) (per orang) 2003
a b c d=(b/c) e f=(d/e)x100
2003 640 80 8.0 8 100
2004 701 85 8.2 8 103
2005 714 91 7.8 8 98
2006 730 95 7.7 8 96
2007 760 100 7.6 8 95

Dari tabel diatas tampak bahwa 2003 ke 2004 terjadi kenaikan produktivitas
namun mulai 2005 sampai dengan 2007 terjadi penurunan.
PERENCANAAN FASILITAS
 Perencanaan Fasilitias : merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
sebelum dan setelah perusahaan beroperasi dengan menentukan
bagaimana suatu asset perushaan digunakan secara baik dalam
menunjang tujuan perusahaan
 Proses Perencanaan Fasilitas :
Tahap-1 :
1. tetapkan tujuan fasilitas
Tahap-2 :
2. Tentukan kegiatan utama dan penunjang yang diperlukan dlm
mencapai yujuan
3. Tentukan hubungan antar seluruh kegiatan
4. Tentukan kebutuhan ruangan untuk seluruh kegiatan
5. Susun alternatif-alternatif dari rencana fasilitas
6. evaluasi alternatif-alternatif
7. Pilih alternatif rencana terbaik
tahap-3 :
8. Terapkan rencana fasilitas yang dipilih
9. Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan
10. Kembali ke tahap 1, dan seterusnya.
JENIS PERENCANAAN FASILITAS
1) PERENCANAAN LOKASI 2). TATA LETAK 3).MATERIAL
PERENCANAAN LOKASI :
 Merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan
sebelum perusahaan mulai beroperasi dengan tujuan
menentukan lokasi perusahaan ditempat yang baik agar dapat
beroperasi dengan lancar,biaya operasi rendah dan
memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang
FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN LOKASI :
Faktor Utama Faktor Tambahan
1. Letak Pasar 7. Kemungkinan peluasan
2. Letak sumber bahan baku 8.Fasilitas perumahan,pendidikan
3. Ketersdiaan tenaga kerja belanja, telekomunikasi
4. Ketersediaan tenaga listrik 9.Pelayanan
kesehatan,keamanan.
5. Ketersediaan air 10.Peraturan pemerintah
6. Fasilitas pengangkutan 11.Sikap masyarakat
12.Struktur tanah
13.Lebar jalan dll
METODE PENILAIAN LOKASI :
1) FACTOR RATING
 Factor rating : suatu pendekatan umum yang berguna
untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif
lokasi, dengan cara memberikan botbto terhadap faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
baik yang besifak kuantitatif mauun kualitatif.

 Prosedur penyusunan factor rating :


1. Tentukan faktor yang relevan
2. Berikan bobot atas faktor relevan (Jumlah Bobot = 100%)
3. Tentukan skala penilaian faktor relevan ( Nilai : 1 s/d 100)
4. Berikan NILAI HASIL atas faktor relevan ( Bobot X Skala Nilai)
5. Jumlahkan hasil nilai pada point 4
6. Pilih lokasi dengan hasil nilai tertimbang terbesar
Ilustrasi 2-1
Faktor Bobot BANDUNG BOGOR
Relevan (%) Nilai Hasil Nilai Hasil
B N (B X N) N (B X N)
- Pasar 25 100 25.0 80 20
- BAHAN Baku 20 90 18.0 100 20
- Tenaga Kerja 20 100 20.0 90 18
- Tenaga Listrik 15 100 15.0 80 12
- Air 10 60 6.0 100 10
- Sarana Umum 5 80 4.0 100 5
- Perluasan 5 100 5.0 100 5
Jumlah 100 93.0 100 90.0

Pilihan Lokasi di Bandung


2. Analisis ekonomi
 Analisis ekonomi : suatu metode pemilihan tata letak
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif secara bersama-sama untuk mendapakan
penilaian yang lebih lengkap.

 Kuantitatif : membandingkan biaya operasional dan


pilih biaya operasional yang terendah.

 Kualitatif : membandingkan faktor lain yang tidak bisa


diukur dengan nilai uang namun dikonversikan
dalam/menjadi angka dan pilih jumlah angka
tertinggi.
Ilustrasi 2-2
Data Kuantitatif
Jenis Lokasi
Biaya 1 2 3 4
- Tenaga Kerja 390 397 422 452
- Trans porta s i 98 90 88.0 72
- Umum & Adm. 37 27 33.0 32
- Bahan Bakar 17 12 11.0 18
Jumlah 542 526 554 574
Data Kualitatif
Faktor Lokasi
1 2 3 4
- Si kap ma s yarakat BS 4 BS 4 B 3 B 3
- Fa s i l i tas Perumahan B 3 BS 4 BS 4 B 3
- Fa s i l i tas Kes ehatan B 3 B 3 K 1 K 1
- Fa s i l i tas keamanan C 2 K 1 C 2 C 2
- Sa rana Sos i al K 1 C 2 C 2 C 2
Jumlah 13 14 12 11
Pilihan Lokasi adalah lokasi 2
3. Analisis Volume Biaya
 Analisis Volume Biaya : suatu metode pemilihan tata
letak dengan membandingkan total biaya produksi dari
berbagai alternatif lokasi dan pilih yang terendah dengan
asumsi :
a. Biaya tetap dianggap konstan
b. Biaya variabel dianggap linier
c. Tingkat produksi yang dikehendaki diketahui
d. Produk yang dihasilkan hanya satu produk

 Ilustrasi 2-2
Dalam rangka perluasan pasar PT.ABC akan membuka
pabrik baru dengan rencana kapasitas produksi 10.000
unit. Alternatif lokasi terdapat 3 pilihan. Adapun data
lokasi dan biaya produksi adalah sebagai berikut :
Ilustrasi 2-2
Data lokasi dan biaya produksi
Lokasi Biaya Produksi
FC VC/Unit
- Ba ndung 4,000,000 225
- Bogor 3,500,000 250
- Ga rut 3,000,000 275

Penyelesaian
Biaya Produksi Total
Lokasi Variabel Tetap Biaya
VC/Unit Produk Jumlah Jumlah
- Ba ndung 225 10,000 2,250,000 4,000,000 6,250,000
- Bogor 250 10,000 2,500,000 3,500,000 6,000,000
- Ga rut 275 10,000 2,750,000 3,000,000 5,750,000
Pilihan Lokasi adalah Garut
PERENCANAAN TATA LETAK
Perencanaan tata letak : desain atau konfigurasi atas
tempat sumberdaya fisik yang digunakan untuk membuat
produk

Jenis tata letak dalam indutri manufaktur :


1. Tata letak proses (process layout) : penyusunan tata
letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai
fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
2. Tata letak produk (product layout) : penyusunan tata
letak dimana proses produksinya telah
distandardisasikan dan setiap produk akan melalui
tahapan operasi yang sama sejak awal sampai akhir.
3. Tata letak posisi tetap (fixed position layout) :
penyusunan tata letak dimana produksinya relatif sulit
dipindahkan karena ukuran,bentuk atau
karakteristiknya (misal :pembuatan kapal laut,pesawat
terbang,lokomotif dll).
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
 Material Requirements Planning (MRP) : suatu konsep dalam
manajemen produksi dalam menentukan perencanaan kebutuhan
barang dalam proses produksi sehingga dapat sesuai dengan yang
direncanakan.
 Tujuan MRP :
1. Meminimalkan persediaan
2. Mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan
3. Komistmen yang realistis
4. Meningkatkan efisiensi
 Struktur Produksi untuk membuat
W 1 unit barang W

B(4) C(5)

D(4) E(4) E(4) F(4)

G(2) D(4)
Jika PT.Aman merencanakan memproduksi 500 unit dan
harga komponen B=$10, C=$10, D=$5, E=$5, F=$1 dan G=$1
, maka unit bahan dan biaya sbb :

W 500

2000 B(4) C(5) 2500

D(4) E(4) E(4) F(4) 10000


8000 8000 10000

G(2) D(4)
20000 40000
Perhitungan unit bahan dan biaya untuk 500
barang W
Perhitungan unit bahan :
 B = (4) (500) = 2.000 unit
 C = (5) (500) = 2.500 unit
 D = (5) (500) + (4) (10.000) = 48.000 unit
 E = (4) (2.000) + (4) (2.500) = 18.000 unit
 F = (4) (2.500) = 10.000 unit
 G = (2) (10.000) = 20.000 unit
Perhitungan biaya :
 B = 2.000 unit X $10 = $ 20.000
 C = 2.500 unit X $10 = $ 25.000
 D = 48.000 unit X $ 5 = $ 240.000
 E = 18.000 unit X $ 5 = $ 90.000
 F = 10.000 unit X $ 1 = $ 10.000
 G = 20.000 unit X $ 1 = $ 20.000 (+) $ 405.000
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Persediaan : merupakan bahan atau barang yang
disimpan dan akan digunakan untuk proses produksi
atau untuk dijual
 Bentuk Persediaan :
a. Pabrikan : Persediaan Bahan Baku, Persediaan
Barang Dalam Proses, Persediaan Barang Jadi
b. Perdagangan : Persediaan Barang dagangan
 Fungsi Persediaan :
a. Menghindari risiko keterlambatan pengiriman bahan
baku
b. Menghindari risiko jika material yang dipesan tidak
baik dan dikembalikan
c. Menghindari risiko terhadap kenaikan harga
d. Meningkatkan pelayanan pelanggan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Jenis Persediaan.
a. Fluctuation Stock : persediaan untuk menjaga
terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.
b. Anticipation Stock : persediaan untuk menghadapi
permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya.
c. Lot-Size inventory : persediaan untuk
mendapatkan diskon karena pembelian dalam
jumlah besar disamping efisiensi biaya
pengangkutan.
d. Lot-Size inventory : persediaan untuk
mendapatkan diskon karena pembelian dalam
jumlah besar disamping efisiensi biaya
pengangkutan.
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Biaya dalam Persediaan :
a. Biaya Pemesanan (Ordering Cost) : biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan pemesanan/order barang
sejak dari tempat pemesnan sampai dengan barang ada
digudang pembeli.
b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) : biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan
barang.
c. Biaya Kekurangan Persediaan (Shortages Cost) : biaya
yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada
waktu diperlukan. Biaya ini bersifat tidak nyata sehingga
berupa biaya kehilangan kesempatan.

 Keputusan dalam manajemen persediaan :


a. Berapa banyak jumlah barang yang harus dipesan
b. Kapan pemesanan barang harus dilakukan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Model Manajemen Persediaan :
1. Model persediaan jumlah pesanan ekonomis
(Economic Order Quantity)
2. Model persediaan dengan pemesanan tertunda
3. Model persediaan dengan potongan kuantitas
4. Model persediaan dengan penerimaan bertahap
 Economic Order Quantity (EOQ) :
a. Cara tabel : menggunakan pendekatan “trial and
error” untuk mengetahu jumlah pesanan paling
ekonomis, dengan cara menghitung biaya-biaya
yang timbul pada setiap frekwensi pesanan.
b. Cara formula : pendekatan matematika.
PT.ABC memproduksi televisi membutuhkan komponen bahan baku
12.000 unit setahun. Biaya pemesanan komponen Rp.50.000/setiap
kali pemesnan. Biaya penyimpanan per unit/tahun sebesar 10% dari
nilai persediaan dan harga komponen Rp.3.000 per unit.
Tentukan EOQ . a. Cara Tabel :
Frekwensi Jumlah Persedia an Rata-rata Biaya Biaya Total
Pesa nan Pes anan Pes an Simpa n Biaya
(kali) (unit) (unit) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
A B=12.000/A C=B/2 D=C X 3.000 E=A X 50.000 F=10% X D G= E+F
1 12,000 6,000 18,000,000 50,000 1,800,000 1,850,000
2 6,000 3,000 9,000,000 100,000 900,000 1,000,000
3 4,000 2,000 6,000,000 150,000 600,000 750,000
4 3,000 1,500 4,500,000 200,000 450,000 650,000
5 2,400 1,200 3,600,000 250,000 360,000 610,000
6 2,000 1,000 3,000,000 300,000 300,000 600,000
7 1,714 857 2,571,429 350,000 257,143 607,143
8 1,500 750 2,250,000 400,000 225,000 625,000
Jadi EOQ = 2.000 unit untuk seti ap kali pes anan dengan frekwensi 6 kali pesan setahun
denga n jumlah biaya s ebesar Rp.600.000
b. Cara Formula.

Beberapa notasi yang digunakan :


D : Jumlah kenbutuhan barang Q: Jumlah Pemesan
S : Biaya Pemesanan F : Frekwensi Pesanan
h : Biaya penyimanan (% harga barang ) T : Jarak waktu antar pesanan
C : Harga Barang TC: Biaya Total Persediaan
H : Biaya Penyimpanan ( h X C)
D
Biaya Pesanan(OC)/tahun = Frekwensi X Biaya Pesanan = ----- X S
Q
Biaya Penyimpanan (CC)/tahun = PersediaanRata2 X Biaya Penyimpanan
Q
= ------- X H
2
Total Biaya (TC)/tahun = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan
D Q
= ----- X S + = ------ X H
Q 2
MANAJEMEN PERSEDIAAN
EOQ TERJADI JIKA OC = CC

D Q 2 DS 2DS
--- X S = --- X H  2 DS = HQ2  Q = --------- Jadi EOQ = ---------
Q 2 H H
Atas dasar data PT.ABC maka EOQ dapat dihitung sbb :
 Jumlah kebutuhan barang (D) : 12.000 unit, – B.Pemesanan (S) : Rp.50.000
 B.Penyimpanan (h) : 10%, - B.Penyimpanan (H) : 10% X Rp.3.000 = Rp.300

2 DS (2) (12.000) (50.000)


EOQ = ---------- = -------------------------- = 2.000 unit
H 300
D 12.000
Frekwensi Pesanan (F) : ----- = ----------- = 6 kali/tahun
Q 2.000
Jml.Hari Dlm 1 Thn 365
Jarak Waktu antara Pesanan (T) : ----------------------- = ------- = 60 hari
Frekwensi Pesaanan 6
ANALISA BREAK EVEN

 Analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit


(rupiah) yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan.
Dengan mengetahui
titik BEP ini diharapkan pada volume penjualan berapa
perusahaan mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi)

 Unsur untuk menghitung besarnya BEP : estimasi biaya tetap,


biaya variabel dan pendapatan

 Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dikeluarkan perusahaan


dalam besaran tetap, tidak tergantung volume penjualan,
sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan ( misal : biaya
depresiasi, pajak bumi dan bangunan, bunga kredit, gaji
pemimpin)

 Biaya Variabel (Variabel Cost) : biaya yang besarnya


bervariasi sebanding dengan jumlah unit yang dijual ( misal :
biaya bahan baku & biaya tenaga kerja langsung)

 Pendapatan (Revenue) : hasil penjualan


ANALISA BREAK EVEN
Terjadinya BEP apabila TR = TC

Model dasar analisa BEP :

F F
1. BEP (x) = ------------- BEP (Rp) = -------------
P–V 1 – V/P

F + lb
2. Jml Unit Terjual - Include Laba ( x) = ----------------
P–V

F + lb / (1-t)
3. Jml Unit Terjual - Include Laba + Pajak ( x) = ----------------------
. P–V
Keterangan :
BEP (x) : Titik Break Even dalam Unit F : Fixed Cost
BEP (Rp) : Titik Break Even dalam Rupiah V : Variabel Cost
P : Harga Jual Neto Per Unit lb : Laba / Keuntungan
X : Jumlah Unit Terjual TR : Total Revenue
TC : Total Cost
ANALISA BREAK EVEN
PT.ABC mempunyai biaya tetap Rp.1.000.000, pada periode ini
biaya bahan baku Rp.500/unit dan biaya tenaga kerja langsung
Rp.1.500/unit. Harga Jual produk per unit Rp.4.000/unit.

F 1.000.000
1. BEP (x) = ------------- = ----------------------- = 500 Unit
P–V 4.000 – 2.000

F 1.000.000
2. BEP (Rp) = ------------- = ------------------------ = Rp.2.000.000
1 – V/P 1 – 2.000/4.000
3. Produk terjual jika laba Rp.560.000,--
F + lb 1.000.000 + 560.000
( x) = --------------- = ----------------------------- = 780 Unit
P–V 2.000
4. Produk terjual jika laba Rp.560.000 dan Pajak 30%
F + lb / (1-t) 1.000.000 + 560.000/0,70
( x) = ----------------- = ------------------------------------- =
900 Unit
P–V 2.000
ANALISA BREAK EVEN
(Rp.000)

.
Revenue/Sales

2.800
VariabelCost

. 2.000 Titik BEP

. 1.000 Fixed Cost

0 Unit

. 500 900
PERENCANAAN KAPASITAS-LINEAR PROGRAMING
LINEAR :
 Hubungan antara faktor-faktor yang bersifat linear , artinya jika satu
faktor berubah maka faktor yang lain akan berunah dengan jumlah yang
konstan dan proporsional
 Misal : Pengupahan Jam Kerja karyawan atas dasar Jam Kerja adalah
linear, semakin banyak jam kerja maka semakin besar upah totalnya.
LINEAR PROGRAMING :
 Suatu metoda analitik yang merupakan bagian kelompok teknik-teknik
yang disebut “Programasi Matematik” dan dirancang untuk
mengalokasikan bernbagai macam sumber daya yang terbatas diantara
berbagai alternatif penggunaan sumber daya dengan tujuan untuk
“Memaksimali sasi Laba dan/atau Meminimalisasi Biaya”
 Sebagai proses optimasi suatu fungsi tujuan dalam bentuk “Memaksimali
sasi Laba dan /atau Meminimalisasi Biaya”
LANGKAH-LANGKA PENYELESAIAN LINEAR PROGRAMING :
1. Merumuskan masalah dalam bentuk matematika

2. Menggambarkan persamaan-persamaan batasan

3. Menentukan daerah feasibilitas

4. Menggambarkan fungsi tujuan

5. Mencari titik optimum


LINEAR PROGRAMING
PT.AMAN SENTOSA memproduksi barang berupa mebel jenis A dan
B. Jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu mesin untuk membuat
1 unit mebel model A dan B serta kapasitas yang tersedia adalah
sebagai berikut :
Biaya Produksi Mode A Model B Kapasitas
- Kayu Kamper 4 2 120
- Kayu Jati 2 2 100
- Mesin 1 3 90
Keuntungan yang diperoleh untuk model-A Rp.200.000 dan model-
B Rp.150.000
Agar memperoleh keuntungan maksimal berapa unit masing-
masing model harus dibuat ?

Misal : Model-A = X dan Model-B = Y


Fungsi Tujuan : Z (Max)  Z = 200 X + 150 Y
Pembatasan : Kayu Kamper  4X + 2Y < 120
Kayu Jati  2X + 2Y < 100
Mesin  X + 3Y < 90
 X + Y > 0
LINEAR PROGRAMING
Dari ketiga persamaan batasan dapat dicari titik X dan Y :
1. 4X + 2Y = 120  Jika X=0 maka Y = 120/2 = 60
. Jika Y=0 maka X = 120/4 = 30
2. 2X + 2Y = 100  Jika X=0 maka Y = 100/2 = 50
Jika Y=0 maka X = 100/2 = 50
3. X + 3Y = 90  Jika X=0 maka Y = 90/3 = 30
Jika Y=0 maka X = 90/1 = 90
Y

Titik E, merupakan perpotongan antara . persamaan 1 dan 3,


sehingga kombinasi A dan B dapat dicari dengan cara sbb :

60 - Pers. 1 : 4X + 2Y = 120 (X.1)  4X + 2Y = 120


Pers. 3 : X + 3Y = 90 (X.4)  4X + 12Y = 360 –

50 - 1. 4X + 2Y=120 10Y = 240 maka

Y = 24 dan X = 18

45 - Agar memperoleh keuntungan maksimal maka


kombinasi model A 18 unit dan B 24 unit
dengan total keuntungan Rp.7.200.000

30 -
24 Titik Perpotongan Persamaan 1 dan 3
FEASIBLE 3. X + 3Y = 90
AREA

0 18 30 50 60 90 X

Anda mungkin juga menyukai