Anda di halaman 1dari 30

LOGO

Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode

PERFORMANCE PRISM
PERFORMANCE PRISM

Performance Prism merupakan suatu model yang digunakan untuk pengukuran


kinerja yang menggambarkan kinerja organisasi sebagai bangun 3 dimensi
(prisma) yang memiliki 5 bidang sisi, yaitu sisi kepuasan stakeholder, strategi,
proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder

5 Perspektif
Perspektif Performance Prism

1 Stakeholder Satisfaction

Siapa saja stakeholder dari perusahaan dan apa saja tuntutan mereka ?

Hubungan yang harmonis dengan masing-masing stakeholder merupakan salah


satu kunci dari keberhasilan suatu bisnis. Apabila suatu perusahaaan gagal
memberikan nilai kepada stakeholdernya, maka akan berisiko pada jatuhnya
reputasi perusahaan. Oleh karena itu, kepuasan dari masing-masing stakeholder
merupakan hal yang paling penting dan awal dalam pengukuran kinerja.
Perspektif Performance Prism

2 Strategies

Strategi apa saja yang perlu diterapkan perusahaan untuk memenuhi


tuntutan serta mendapatkan kontribusi dari stakeholder?

Tujuan utama dari strategi adalah memberikan nilai (value) kepada para
stakeholder dengan cara memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Strategi
sangat dibutuhkan dalam mengukur kinerja perusahaan, karena dapat dijadikan
sebagai monitor atau acuan, sampai sejauh mana tujuan perusahaan tercapai.
Strategi bisnis berputar dengan fokus pada aktivitas ini, misalnya kebijakan
pengurangan biaya operasi, ketika menahan kritik pelanggan dan menjaga
reputasi organisasi (kadang disebut juga “brand values”).
Perspektif Performance Prism

3 Processes

Proses-proses apa saja yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan


strategi-strategi yang telah ditetapkan?

Proses yang baik harus dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan,


sehingga memungkinkan perusahaan memiliki kinerja yang baik pula. Proses-
proses penting apa yang kita butuhkan, apabila kita menjalankan strategi ini.
Proses yang baik harus dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan,
sehingga memungkinkan perusahaan memiliki kinerja yang baik pula.
Perspektif Performance Prism

4 Capabilities

Kapabilitas apa saja yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan


proses-proses yang telah ditetapkan?

Kapabilitas merupakan kemampuan dari sumber daya manusia, pelatihan,


teknologi dan infrastruktur fisik yang secara bersama-sama menjalankan suatu
proses bisnis dalam organisasi sehingga mampu menciptakan nilai bagi stakeholder
yang terkait.
Perspektif Performance Prism

5 Stakeholder Contribution

Kontribusi apa saja yang diharapkan oleh perusahaan dari stakeholder nya ?

Performance Prism tidak hanya berdasarkan pada apa yang stakeholder inginkan,
dan butuhkan dari perusahaan, namun juga apa yang perusahaan inginkan dari
para stakeholder tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus terlebih dahulu
memenuhi stakeholder satisfaction, karena sebuah perusahaan dikatakan
mempunyai kinerja yang baik jika mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan
stakeholder. Untuk mengetahui kontribusi stakeholder perlu dilakukan komunikasi
yang intensif dengan pihak stakeholder.
PERANCANGAN SISTEM
PENGUKURAN KINERJA DENGAN
METODE PERFORMANCE PRISM
(Studi Kasus di Plazza Hotel Semarang)
LATAR BELAKANG

Selama ini Plaza Hotel belum pernah melakukan pengukuran kinerja yang
terintegrasi (aspek finansial maupun aspek non finansial), mereka hanya menilai
keberhasilan kinerja perusahaan dari aspek finansial saja. Faktor-faktor lain
seperti lokasi hotel, standar tarif, pelayanan yang diberikan, kondisi
perekonomian negara, keamanan, kenyamanan, fasilitas yang ditawarkan, tingkat
persaingan dengan hotel lain akan mempengaruhi kinerja dari Plaza Hotel sendiri.
Namun secara garis besar aspek non finansial yang dapat dijadikan tolok ukur
pengukuran kinerja yaitu dapat dilihat dari prosentase tingkat huniannya. Target
tingkat hunian selama ini masih belum mencapai target yang ditetapkan.
Berdasarkan wawancara terhadap bagian manajemen, target rata-rata kenaikan
prosentase tingkat hunian kamar adalah sebesar 10% per tahun. Sedangkan rata-
rata kenaikan prosentase tingkat hunian selama tahun 2000 – 2005 menunjukkan
target yang masih belum dapat tercapai. Dengan demikian, kinerja stakeholder
memegang peranan yang sangat penting kaitannya dengan kinerja Plaza Hotel
secara keseluruhan.
Identifikasi Stakeholder

Pemerintah &
Pelanggan Tenaga Kerja Pemilik Modal Supplier masyarakat
sekitar

Jumlah karyawan di Pemilik modal dari Pemerintah disini


Pelanggan dari plaza Supplier dari Plaza
plaza Hotel Plaza Hotel adalah adalah pihak yang
hotel terdiri dari dua Hotel adalah PT.
Semarang berjumlah PT. Srondol Asri menetapkan
jenis yaitu pelanggan Unilever
200 orang yang Jaya kebijakan berkaitan
individual, adalah
pelanggan terdiri dari dengan perusahaan
perorangan maupun karyawan pria tersebut.. Sedangkan
keluarga sedangkan sebanyak 165 orang untuk masyarakat
jenis yang lain yaitu dan 35 orang sekitar adalah
pelanggan yang karyawan wanita. masyarakat yang
datang dengan bertempat tinggal
tujuan tugas kantor dan memiliki usaha
seperti acara di sekitar Plaza Hotel
training, lokakarya, Semarang.
meeting dan
kunjungan kerja.
Identifikasi kebutuhan, strategi, proses kapabilitas dan kontribusi dari stakeholder

STAKEHOLDER KEBUTUHAN STRATEGI PROSES KAPABILITAS KONTRIBUSI

1. Memberikan informasi yang lebih


1. adanya tim promosi yang
1. Penambahan fasilitas lengkap tentang fasilitas hotel. 1. peningkatan pemesanan
1. Mengembangkan fasilitas unggulan kreatif
hotel 2. pemberian paket yang menarik atau kamar
2. efisiensi biaya operasional
dengan potongan harga
PELANGGAN
2. Penanganan keluhan yang 2. membantu promosi ke calon
2. Penggunaan hotline center 3. waktu penanganan keluhan yang cepat 3. adanya desk complain
cepat dan tepat pelanggan lain
4. bekerjasama dengan beberapa bank 4. layanan online dengan kbps
3. Pembayaran tarif yang 3. memberikan masukan
3. pembayaran melalui sistem online untuk melakukan pembayaran melalui besar atau bendwith yang
cepat informasi kepada perusahaan
kartu kredit. diperbesar

1. memberi masukan dan saran


1. pola komunikasi antar pimpinan- 1. adanya kebijakan bagi perusahaan
karyawan yang terbuka penanganan keluhan karyawan 2. kebersamaan yang
1. keluhan didengarkan
mendukung kerja karyawan
2. tindak lanjut terhadap
penyimpangan kerja
3. hubungan pimppinan dan 1. Menciptakan kondisi kerja yang
karyawan yang harmonis kondusif
4. prosedur kerja yang jelas. 3. lebih berhati-hati dalam
5. suasana kerja yang melakukan pekerjaan
2. peringatan terhadap penyimpangan 2. adanya penilaian kerja
mendukung kerja karyawan 4. pekerjaan yang dilakukan
kerja karyawan
tidak tersendat-sendat akibat
ketidaktahuan prosedur
KARYAWAN

5. mengoptimalkan
6. jaminan social tenaga 2. kebijakan keselamatan dan kesehatan 3. menyediakan asuransi kesehatan bagi 3. kerjasama dengan pihak
pekerjaannya karena adanya
kerja kerja semua karyawan asuransi
jaminan kesehatan

7. pelatihan untuk
4. kerjasama dengan lembaga
mendukung pekerjaan 3. peningkatan skill karyawan 4. koordinasi pelatihan yang diberikan
pendidikan kepariwisataan 6. kerja lebih optimal karena
karyawan
adanya training program dan
fasilitas kerja yang mendukung
8. fasilitas kerja yang 4. perencanaan pengadaan peralatan tepat 5. koordinasi pengadaan peralatan yang 5. adanya anggaran untuk
memadai guna dibutuhkan pengadaan peralatan
Identifikasi kebutuhan, strategi, proses kapabilitas dan kontribusi dari stakeholder

STAKEHOLDER KEBUTUHAN STRATEGI PROSES KAPABILITAS KONTRIBUSI

1. tersedianya data
perusahaan yang lengkap
1. ketelitian penanganan informasi 1. sistem informasi yang
dan memadai untuk 1. penggunaan sistem komputerisasi
dan perusahaan dapat diandalkan
evaluasi kondisi 1. menyediakan modal
perusahaan kerja yang dibutuhkan dan
PEMILIK
memberikan pinjaman
yang tidak memberatkan
2. pertumbuhkan
pendapatan dan profit 2. pemanfaatan aset perusahaan baik 2. merencanakan tindakan penjualan 2. adanya usaha-usaha
perusahaan secara fisik dan non fisik yang optimal yang strategis multi departemen
berkelanjutan

1. peningkatan jumlah 1. penyediaan bahan baku


1. membuat kesepakatan dengan 1. informasi kinerja sesuai standar yang diminta
order pesanan 1. menjalin komunikasi yang baik
supplier tentang standar produk dan supplier yang dapat
2. pembayaran order dengan supplier
prosedur pembayaran diandalkan
tepat waktu 2. pengiriman yang tepat
SUPPLIER waktu

3. tidak aa keluhan dari 2. mengontrol kinerja supplier secara 2. koordinasi bagian purchasing 2. adanya quality control 3. harga murah dengan
pihak pemesan berkala dengan supplier pada produk yang dipesan kualitas sesuai standar

1. tersedianya tenaga kerja


1. kerjasama dengan
1. pemberian lapangan 1. mengadakan program perekrutan 1. merekrut tenaga kerja yang yang berkualitas dan
lembaga pendidikan
kerja secara periodic memiliki kualifikasi tinggi memiliki skill yang
kepariwisataan
memadai

PEMERINTAH & 2. UKM sekitar mau


2. melakukan kerjasama dengan 2. adanya alokasi anggaran
MASYARAKAT 2. pemberian bantuan 2. memberdayakan usaha kecil diberdayakan untuk
UKM untuk pengadaan input untuk tim khusus yang
SEKITAR modal menengah memenuhi input bahan
operasional memantau kerja UKM
baku

3. masyarakat sekitar mau


3. Diadakan kegiatan 3. menjaga cita positif dari 3. menyelenggarakan kegiatan social 3. adanya alokasi anggaran
bekerjasama dalam
sosial masyarakat untuk mensyarakat sekitar untuk kegiatan sosial
kegiatan sosial
Identifikasi Key Performance Indicators Dari Masing-Masing Stakeholder
Identifikasi Key Performance Indicators Dari Masing-Masing Stakeholder
PEMBAHASAN METODE PERFORMANCE PRISM

Penyebaran
Kuisioner I

Kuesioner I yaitu penilaian tingkat kepentingan tiap elemen KPI


yang mempengaruhi kinerja bertujuan untuk menentukan
prioritas dan bobot dari setiap elemen KPI yang mempengaruhi
kondisi kinerja perusahaan. Oleh karena itu kuesioner disebarkan
pada beberapa ahli yang dianggap berkompeten dan mengetahui
kondisi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Bobot Setiap Kriteria KPI
Bobot Antar Stakeholder Perusahaan
Rangkuman Nilai Bobot Dari KPI Strategi
Rangkuman Nilai Bobot Dari KPI Proses
Rangkuman Nilai Bobot Dari KPI Kapabilitas 1
Rangkuman Nilai Bobot Dari KPI Kapabilitas 2
ANALISIS

Data pengukuran kinerja Plaza Hotel Semarang didapat melalui


kuesioner II. Kuesioner tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai keadaan aktual kinerja dari Plaza Hotel dengan menggunakan
perancangan sistem pengukuran kinerja.

 Dari kuisioner tersebut selanjutnya dilakukan uji Validitas dan


Reliabilitas
Rangkuman Bobot Kepentingan, Hasil Skala Dan Nilai Performansi
1
Rangkuman Bobot Kepentingan, Hasil Skala Dan Nilai Performansi
2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1

Untuk mengukur kinerja dengan menggunakan Performance Prism


maka diperlukan langkah-langkah/ tahap-tahap sebagai berikut:
 Tahap identifikasi stakeholder beserta kepuasan dan kontribusinya.
 Tahap identifikasi strategi, proses, dan kapabilitas Plaza Hotel
Semarang
 Tahap identifikasi Key Performance Indicator (KPI)

Pembobotan KPI dilakukan dengan metode


AHP, yaitu dengan cara membuat hirarki
model terlebih dahulu, kemudian dilakukan
perbandingan berpasangan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2

Analisis Pembobotan antar KPI strategi, proses, dan


kapabilitas
Untuk pembobotan antara KPI strategi, proses dan kapabilitas. KPI proses memiliki bobot
yang paling tinggi yaitu 0,459. selanjutnya KPI kapabilitas memiliki bobot 0.290 dan KPI
strategi memiliki bobot 0,251.

Analisis Pembobotan Antar Stakeholder

Berdasarkan pembobotan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa stakeholder
pelanggan memiliki bobot yang tertinggi yaitu 0,426 kemudian diikuti oleh stakeholder
karyawan sebesar 0,336 dan stakeholder pemerintah & masyarakat adalah 0,104. Sedangkan
stakeholder untuk pemilik ada di urutan ke empat sebesar 0,058 dan supplier sekitar
memperoleh bobot yaitu sebesar 0,076 di urutan terakhir.

Analisis Pembobotan elemen setiap stakeholder untuk masing-


masing kriteria KPI.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3

Dengan target nilai performansi yang ingin dicapai oleh pihak Plaza Hotel
Semarang yaitu sebesar 8 dari skala 10 atau dapat dikatakan sebesar 80%
(berdasarkan hasil wawancara awal dengan pihak Manajemen Plaza Hotel
Semarang), perolehan nilai performansi Plaza Hotel Semarang yang diukur
menggunakan metode Performance Prism menunjukkan skala menengah/
sedang, yaitu sebesar 6,817 dari skala 10 (atau 68,17%). Nilai performansi
tersebut diperoleh dari jumlah total 3 kriteria KPI yang ada yaitu kriteria KPI
strategi, proses dan kapabilitas dikalikan bobot maing-masing kriteria tersebut.
Berikut dilakukan suatu simulasi untuk melihat nilai performansi kriteria mana
yang paling mempengaruhi nilai performansi perusahaan. Setelah itu dilakukan
proses rekomendasi untuk perbaikan berdasarkan simulasi nilai performansi
dari masing-masing elemen yang memiliki nilai performansi rendah tapi bobot
kepentingannya tinggi
KESIMPULAN 1

Dengan target nilai performansi yang ingin dicapai oleh pihak Plaza Hotel Semarang yaitu
sebesar 8 dari skala 10 atau dapat dikatakan sebesar 80% (berdasarkan hasil wawancara awal
dengan pihak Manajemen Plaza Hotel Semarang), perolehan nilai performansi Plaza Hotel
Semarang yang diukur menggunakan metode pengukuran kinerja Performance Prism
menunjukkan 6,817 dari skala 10 (atau 68,17%).

Perusahaan sebaiknya memperbaiki proses untuk memenuhi kebutuhan stakeholdernya


terlebih dahulu kemudian memperbaiki strategi yang diambil atau kapabilitas yang dimiliki
perusahaan karena dilihat dari bobotnya, kriteria proses memiliki bobot paling tinggi yaitu
0,459 dan nilai performansi sebesar 6,836 sedangkan untuk kriteria strategi memiliki bobot
0,251 dengan nilai performansi 6,745 dan kriteria kapabilitas memiliki bobot 0,290 dengan
nilai performansi 6,938. Selain itu, kriteria proses memberikan kontribusi besar terhadap nilai
performansi perusahaan secara keseluruhan dibandingkan kriteria yang lain. Hal ini
dibuktikan simulasi yang dilakukan pada tahap analisis.
KESIMPULAN 2

Ada 20 elemen KPI dari identifikasi 46 elemen KPI awal yang memiliki
bobot tinggi namun pencapaiannya masih rendah, sehingga diperlukan
perbaikan terlebih dahulu. Namun ada 4 elemen KPI pada kriteria
proses yang diprioritaskan untuk diperbaiki telebih dahulu yaitu :

  Ketepatan pembayaran order ke supplier


  Prosentase pertumbuhan pendapatan
  Jumlah program sosial yang diselenggarakan perusahaan
  Jumlah keluhan pelanggan
LOGO

Disusun oleh: Firman Mega Pahlawan

Anda mungkin juga menyukai