Anda di halaman 1dari 13

MIKROMERITIK

AHMAD GUFAIRIL SYAMID (1801275)


ALFIA SAFUTRI (1801276)
INDRA IRSANDI JOHAN (1801289)
NUR ISLAMIAH (1801307)
PUPUT CHANDRA YUNITA (1801312)
SILMIAH (1801321)
WAHYUNI PAGGA (1801330)
YASINTA RAHMAWATI RESINAIN (1801332)
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
Mikromeritik
Menurut Dalla Valle, mikromeritik yaitu suatu ilmu dan teknologi
yang mempelajari tentang partikel kecil terutama mengenai ukuran
partikel. Ukuran partikel dalam bidang farmasi sangat penting karena
berhubungan dengan kestabilan suatu sediaan. Ukuran partikel juga
menentukan sistem dispersi farmasetik
Peran miromeritik
1. secara klinis ukuran partikel suatu obat dapat mempengaruhi pelepasan zat aktif dari berbagai
bentuk sediaan yang diberikan, baik secara oral, parenteral maupun topikal.
2. Dibidang pembuatan tablet dan kapsul, pengendalian ukuran partikel sangat penting dan banyak
membantu dalam mencapai sifat aliran yang baik diperlukan dan pencampuran yang benar dari
granul dan serbuk.
3. Suatu formulasi yang baik yaitu sediaan (obat jadi) berupa suspense, emulsi maupun tablet dilihat
dari segi kestabilannya secara fisik maupun farmakologi (efek, khasiat obat) akan tergantung pada
ukuran partikel yang terdapat dalam obat jadi tersebut
Pentingnya mengetahui ukuran partikel dalam bidang farmasi yaitu:

a. Menghitung luas permukaan dan tegangan antarmuka


b. Ukuran partikel memengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikan
secara oral, topikal, parenteral, dan rektal, ketika secara teknologi sekarang telah dikenal
ukuran nanopartikel dan mikropartikel sehingga mudah mengalami penghantaran ke side
effect.
c. Ukuran partikel memengaruhi kekompakan tablet, kestabilan emulsi, dan suspensi
(kemudahan digojog).
d. Misalnya, ukuran partikel memegang peranan dalam laju pengendapan pada sediaan
suspensi sehingga melihat ukuran partikel, maka suspensi dibagi menjadi dua tipe yaitu
suspensi flokulasi dan suspensi deflokulasi.
e. Pada tablet dan kapsul, ukuran partikel menentukan sifat alir serta pencampuran yang benar
dari granul
Ukuran partikel
Ukuran Partikel Ukuran Ayakan Contoh
Kira-kira
Mikrometer (µm) Milimeter

0,5-10 0,0005-0,010 - Suspensi, emulsi halus

10-50 0,010-0,050 - Batas atas jarak di bawah ayakan,


partikel emulsi kasar; partikel
suspensi terflokulasi

50-100 1,050-0,100 325-140 Batas bawah ayakan, jarak serbuk


Halus

150-1000 0,150-1,000 100-18 Jarak serbuk kasar

1000-3360 1000-3,360 18-6 Ukuran granul rata-rata


Mikroskopik
Optik

Metode
penentuan Sedimentasi
Pengayakan ukuran
partikel

Pengukuran
Volume Partikel
(Coulter Counter)
1. Pengayakan

Metode pengayakan merupakan metode yang sederhana dengan menggunakan alat/mesin seperti ayakan,
tetapi memiliki aturan kecepatan dan ukuran ayakan (mesh) tertentu dan telah dikalibrasi. Metode ayakan
ini hanya bisa untuk bahan-bahan yang mempunyai ukuran minimal 44 mikrometer (ayakan nomor 325).
 Faktor-faktor yang memengaruhi proses pengayakan antara lain:
1. Waktu atau lama pengayakan.
2. Massa sampel
3. Intensitas getaran
2. Mikroskopik Optik

Pengukuran partikel dengan menggunakan metode mikroskopik bisanya untuk pengukuran partikel yang
berkisar dari 0,2 μm sampai kira-kira 100 μm. Metode ini dapat digunakan untuk menghitung partikel
pada sediaan suspensi dan emulsi.
3. Sedimentasi

Metode sedimentasi (pengendapan) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur diameter
partikel berdasarkan prinsip ketergantungan laju sedimentasi partikel pada ukurannya

Alat Andreasen
4. Pengukuran Volume Partikel (Coulter Counter)
Prinsip: Jika suatu partikel disuspensikan dalam suatu cairan elektrolit, kemudian dilewatkan
melalui suatu lubang kecil, yang pada kedua sisinya ada elektroda. Saat partikel melewati lubang
akan memindahkan sejumlah elektrolit sesuai dengan volumenya, maka akan terjadi suatu
perubahan tahanan listrik. Laju penghitungan yaitu 4000 partikel/detik.
Kegunaan dari metode ini adalah
1. Menyelidiki diskusi;
2. Menyelidiki efek zat antibakteri terhadap pertumbuhan mikroorganisme.
Sifat-sifat turunan serbuk

a. Porositas atau rongga


b. Kerapatan Partikel : Kerapatan Sebenarnya, Kerapatan Granul
c. Kerapatan Bulk
DAFTAR PUSTAKA

Martin, A. 1983. Farmasi Fisik Edisi III. UI Press: Jakarta

Sinala, S. 2016. Farmasi Fisik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta (Halaman 9-14)

Anda mungkin juga menyukai