Anda di halaman 1dari 21

PENDAHULUAN

Pengertian
Ventilasi adalah proses pertukaran udara di dalam
suatu ruang meliputi proses pengaliran (supply)
dan pengeluaran (exhaust) udara dari dan ke
ruang tersebut
Tujuan
Mengendalikan temperatur dan kelembaban udara,
bau-bauan, zat-zat pencemar (polutan) dan uap-
uap dari larutan bahan kimia yang mudah
terbakar/meledak
MASALAH YANG SERING DITEMUI
1. Tidak adanya perlengkapan sistem ventilasi.
untuk jenis kontaminan tertentu ventilasi alami tidak cukup 
gangguan/keluhan
2. Sistem ventilasi yang ada kurang memadai :
a. pemilihan tipe ventilasi tidak tepat/sesuai dg kebutuhan
b. pemasangan sistem ventilasi yang tidak tepat
c. pemasangan sistem ventilasi yang tidak sempurna
3. Perencanaan pipa-pipa (ductwork) yang tidak baik
a. bentuk pipa tidak sesuai dengan jenis kontaminan
b. bentuk belokan pipa tidak memenuhi aturan
c. sudut pada cabang pipa terlalu besar dsb
4. Sistem fan
5. Lubang-lubang pembersihan, dll.
KLASIFIKASI VENTILASI
VENTILATION

NATURAL MECHANICAL

Dilution + Local Extraction +


Make-up Air Make-up Air

For body odour, For High volume High velocity


heat, tobacco, contaminants,
smoke TLV > 100 ppm

For booths, For slot exhaust,


large hood, etc. grinding wheels,
etc.
PEMILIHAN SISTEM VENTILASI
1. General ventilation/Comfort ventilation
2. Dilution ventilation
3. Exhaust enclosure/Local exhaust
ventilation
GENERAL VENTILATION
 Istilah general ventilation umumnya diartikan sbg proses
pembaharuan udara di suatu ruang melalui suplai udara bersih
(uncontaminated air) dan pengeluaran udara yang terkontaminasi
(contaminated air) dari dan ke ruang tersebut.
 Disebut comfort ventilation karena bertujuan mengendalikan suhu
dan kelembaban udara serta bau-bauan di tempat kerja sedemikian
rupa sehingga tempat kerja tsb dirasakan nyaman oleh sebagian
besar tenaga kerja
 General ventilation dapat diselenggarakan secara alami (natural
ventilation) maupun secara buatan (mechanically ventilation), paling
baik kombinasi keduanya.
 Natural forces dapat terjadi karena gravitational forces maupun
anemotive forces atau kombinasi keduanya.
DILUTION VENTILATION
 Bertujuan untuk mengendalikan kadar kontaminan dalam udara
tempat-tempat kerja khususnya untuk bahan-bahan kimia yang
toksisitasnya rendah sampai sedang (NAB > 100 ppm atau 0,1
mg/m3) yaitu dengan cara mengencerkan udara yang terkontaminasi
dengan udara luar yang relatif lebih bersih sedemikian rupa sehingga
kadar kontaminan dalam udara tempat kerja menjadi lebih rendah
dari kadar semula (sebelum udara tsb mencapai breathing zone
tenaga kerja).
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Toksisitas kontaminan relatif rendah

2. Kontaminan yang dihasilkan merata dan konstan

3. Jarak pekerja dengan kontaminan cukup jauh atau kadar


kontaminan cukup rendah
4. Kontaminan yang dihasilkan tidak terlalu besar dan volume udara
yang diperlukan tersedia cukup banyak untuk pengenceran
DILUTION VENTILATION
 Prinsip sistem ventilasi dilusi
1. Tentukan banyaknya udara yang diperlukan untuk
mengencerkan kontaminan
2. Tempatkan exhaust opening (exit) dekat dengan sumber
kontaminan
3. Penempatan exhaust outlet dan suplai udara harus melalui
daerah kontaminasi
4. Aliran udara bersih sebelumya harus melalui pekerja dan udara
yang terkontaminasi keluar melalui exhaust opening yang
terletak di depan pekerja.
5. Hindarkan exhaust air (udara terkontaminasi) masuk kembali
ke dalam ruang kerja.
LOCAL EXHAUST VENTILATION
 Tujuan
mengendalikan kadar debu, fume, mist/kabut, uap dan udara panas
pada sumber kontaminan/ sumber emisi sedemikian rupa sehingga
kadar kontaminan-kontaminan tersebut dalam udara tempat-tempat
kerja berada dalam batas-batas amannya.
 Kelebihan LEV dari general ventilation :
1. Pengendalian kontaminan dapat berlangsung sempurna
2. Volume udara tempat kerja yg terhisap relatif kecil  volume udara
bersih utk suplai juga kecil
3. Jumlah tenaga untuk pembersihan tempat kerja sedikit karena LEV
mampu menangkap partikel yg lebih besar
4. LEV tidak dipengaruhi oleh kecepatan dan suplai udara dari luar
LOCAL EXHAUST VENTILATION
 Komponen LEV
1. Hood
2. Duct
3. Air Cleaner
4. Fan
HOOD
 Pengertian
Struktur yang didesain untuk menutupi seluruh atau sebagian dari
sumber kontaminan dan mengendalikan aliran udara sedemikian
rupa sehingga kontaminan dapat ditangkap dengan efisien.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Upayakan hood menutupi atau mengelilingi seluruh bagian dari
sumber kontaminan untuk efisiensi udara suplai.
2. Bentuk dan penempatan hood harus tepat sehingga initial velocity
mampu mendorong kontaminan masuk tepat ke dalam hood
3. Lokasi hood sedekat mungkin dengan sumber kontaminan untuk
menangkap kontaminan pada sumber dan sekitarnya (untuk uap
seolvent) tetapi tidak berada pada breathing zone untuk
menghindari paparan kontaminan terhadap pernafasan.
4. Hood didesain sedemikian rupa agar tidak mengganggu operator
HOOD
 Persyaratan
1. Distribusi udara dalam hood hendaknya merata
2. Lokasi pemasangan hood jauh dari pintu keluar
masuk dan gang
3. Bahan tahan korosi
4. Hood inlet/flanges berbentuk bulat lebih efisien
5. Untuk bahan radioaktif dianjurkan menggunakan
enclosing hood
6. Control & maintenance
HOOD
 Klasifikasi
1. Enclosing Hood
Hood yang didesain sedemikian rupa sehingga akan
menutupi/mengelilingi seluruh atau sebagian sumber
kontaminan. Volume udara yang dihisap paling sedikit
sehingga paling efisien
2. Receiving Hood
Hood yang menutup sebagian kontaminan dan
ditempatkan secara khusus, misalnya canopy hood atau
grinding hood.
Catatan : canopy hood tidak digunakan untuk :
pengendalian bahan kimia yang toksik, operator yang
membungkuk atau adanya extreme cross draft
HOOD
 Klasifikasi (lanjutan)
3. External Hood
Hood yang berfungsi menangkap kontaminan
pada jarak relatif jauh tanpa bantuan natural
drafts sehingga kebutuhan udara yang dihisap
paling besar.
DUCT
 Pengertian
Komponen yang berfungsi membawa kontaminan-kontaminan
tangkapan hood ke air cleaning.
 Desain Duct
1. Kecepatan aliran udara cukup besar untuk menghindari
pengendapan dan penyumbatan ductwork (mis : debu)
2. Bentuk bulat, tahan korosi dan tidak potensial terbakar
3. Pada belokan, upayakan jumlah belokan sesedikit mungkin dan
perhatikan bentuk elbow agar sudut belokan tidak tajam
4. Sudut pada persimpangan duct (branch and main duct) harus 
30°
5. Branch duct tidak langsung masuk ke dalam main duct pada sisi
yang saling berlawanan kecuali main duct diperbesar sedikit demi
sedikit untuk mengoptimalkan tambahan aliran dari branch duct.
6. Control and maintenance
AIR CLEANER
MECHANICAL DUST COLLECTORS
1. Gravity settling chambers

2. Cyclone separator

3. Bag filters

4. Electrostatic precipitators (final cleaning step)

- plate type electrostatic precipitators


- pipe type electrostatic precipitators
5. Wet scrubbers
6. Wet dust collectors
- gravity settling chamber with sprays
- impingement baffle scrubber
- venturi scrubber
AIR CLEANER
MECHANICAL DUST COLLECTORS
7. Absorpsion (Gass Scrubbing)

- spray towers
- tray scrubbers
- packed towers
8. Adsorpsion
9. Inceneration
FAN
 Pengertian
Fan adalah bagian dari sistem ventilasi yang berfungsi
menghisap udara keluar.
 Prinsip
1. Dipasang di luar gedung dan diletakkan pada bahan
peredam suara
2. Dipasang pada duct yg lurus utk kelancaran aliran udara
3. Dipasang di belakang air cleaner untuk mencegaha korosi
atau sumbatan
4. Bahan kuat dan tahan api, motor penggerak diberi
pelindung
FAN
 Jenis Fan
1. AXIAL FLOW FANS
a. Propeller fan
Untuk menggerakkan udara dalam jumah sangat
besar dg tekanan statik sangat rendah. Biasanya
untuk general atau dilution ventilation.

b. Tube axial fan


Untuk menggerakkan udara yg mengandung fume yg
mengalami kondensasi, pigments dan zat-zat lain yg
mengumpul pada bilah kipas. Untuk mengurangi
akumulasi  menambah ukuran dan mengurangi
kecepatan
FAN
b. Vane axial fan
Untuk menggerakkan udara pada ruang yang
udaranya bersih

2. CENTRIFUGAL FANS
a. Forward curved blade fan
Biasanya digunakan pada alat pendingin/pemanas
udara dimana tekanan statik yg dihadapinya rendah
sampai sedang. Dilengkapi bilah kipas yg banyak.
Tidak dianjurkan utk debu atau fume yg dpt melekat
pada kipas (short curved blades)  tidak seimbang
dan sulit dibersihkan
FAN
b. Straight/Radial blade fan
Digunakan pada ruang tempat kerja dengan kadar
debu sangat tinggi (woodworking exhaust)

c. Backward curved blade fan


Digunakan pada ruang tempat kerja yang udaranya
bersih, tidak mengandung fumes atau uap-uap.

Anda mungkin juga menyukai