Tugas Sistem Pelumasan, Fadhlik Abdul Ghani (11 TKR 3)
Tugas Sistem Pelumasan, Fadhlik Abdul Ghani (11 TKR 3)
KELAS : 11 TKR 3
NO ABSEN : 12
Mengapa harus ada pelumasan ?
5. Oil feed
Fungsi oil feed sebenarnya hanya sebagai jalur oli. Jalur ini secara default sudah
terbentuk saat pembuatan blok mesin bersama water jacket. Hal ini karena letak oil feed
ini berada didalam blok silinder.
Selain inner oil jet, biasanya juga ada outer oil jet. Outer oil jet ini terbentuk seperti pipa
biasa yang umumnya berbahan logam. Fungsi saluran ini yakni menghubungkan oli ke
komponen luar mesin seperti turbocharger atau oil cooler.
6. Oil jet
Jika oil feed fungsinya sebagai jalur oli, oil jet berfungsi menyemprotkan
oli dari dalam saluran oli. Jika dilihat, maka oil jet ini mirip injektor dimana
ujung oil jet memiliki lubang cukup kecil yang akan memancarkan oli saat
tekanan oli meningkat.Biasanya oil jet ditemui pada bagian bawah silinder
mesin, fungsinya untuk menyemburkan oli kebagian piston dan
commecting rod. Selain itu dibagian timming chain juga biasanya ada
sebuah oil jet yang digunakan untuk melumasi rantai timming
7. PCV Valve
Pada kendaraan lawas, uap oli dari mesin langsung dibuang begitu saja ke udara. Akubatnya
menimbulkan suatu polusi tertentu. PCV atau Positive crankcase ventilation fungsinya untuk
menyalurkan uap oli dari dalam mesin ke dalam saluran intake tanpa terjadinya kebocoran oli.
Artinya terdapat sebuah PCV valve yang akan terbuka saat tekanan udara didalam crank case atau
ruang engkol meningkat. Tekanan ini diperoleh karena ada sebagian oli yang menguap karena
kepanasan dan faktor tekanan kompresi yang sedikit bocor melalui celah ring piston.
Tekanan udara tersebut kemudian dilewatkan ke komponen oil separator untuk memisahkan oli mesin
yang terbawa pada PCV valve. Barulah udara tersebut disalurkan kedalam saluran intake untuk
kemudian masuk ke ruang bakar untuk melalui proses pembakaran mesin. Sehingga polusi tetap stabil.
8. Oil atau Lubricant
Komponen terakhir yang cukup penting adalah oil atau lubricant sebagai
media pelumas. Oli mesin haruslah memiliki daya lekat serta memiliki
sifat yang licin. Selain itu oli mesin juga harus memiliki ukuran partikel
kecil dan tidak mudah menguap. Karena oli harus bisa masuk ke celah-
celah kecil untuk melapisi komponen mesin.
Untuk itu, saat ini banyak ditemui oli sintetis dengan berbagai campuran
zat adiitive yang tentunya bisa meningkatkan performa mesin. Namun,
perlu diingat juga oli memiliki batas pemakaian. Sehingga sebagus
apapun oli yang dipakai pada mesin kendaraan kita, juga perlu diganti
sesuai intervalnya.
Jenis – Jenis Pelumasan
1. Sistem Percik/Splash
Dalam sistem pelumasan percikan, oli diterapkan ke silinder dan piston dengan memutar
dipper pada tutup bantalan batang penghubung. Setiap kali mereka berputar, gayung
melewati palung berisi minyak. Setelah berjalan melalui bak oli, gayung mencipratkan minyak
ke dalam silinder dan piston untuk melumasinya.
Sementara pelumasan percikan efektif untuk mesin dan pompa yang lebih kecil, itu
bukan proses yang tepat. Bagian pompa mungkin tidak cukup diminyaki atau diminyaki terlalu
banyak. Jumlah minyak dalam bak sangat penting untuk operasi yang tepat. Jika tidak ada
cukup oli, keausan di antara komponen-komponen penting dapat terjadi, dan terlalu banyak oli
akan menyebabkan pelumasan berlebihan, yang dapat menyebabkan kunci hidrolik.
Jenis oli yang digunakan dan viskositasnya juga penting dalam sistem splash lube. Oli
harus cukup tebal untuk memberikan pelumasan yang cukup dan melekat pada dippers, tetapi
tidak terlalu kental sehingga memanas saat diaduk dalam bak oli. Kemurnian minyak juga
penting; oli harus disaring secara teratur dan diisi ulang bila perlu.
2. Sistem Pompa / Tekan
Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian
paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari
engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.
Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut!.
Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi
sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan
oleh pompa.
Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas
mesin dan ke oil jet,
Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan
rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok
silinder.
Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian
bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk
seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan
diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke mesin
Keuntungan & Kerugian Sistem Pelumasan
Tekan/Pompa dibanding Sistem Percik/Splash
KEUNTUNGA SISTEM PELUMASAN
KERUGIAN
N TEKAN/POMPA
1. Metode yangmajudibanding percik 1. Harga dari segi biaya, komponen
2. Menghasilkan umur kompressor yang dan bahan lebih mahal dibanding
lebih lama dengan sistem percik/splash
3. Oli dengan efektif ke area-area utama
pompa baik jauh maupun dekat
2. Terlalu banyak Oli pada kerja
4. Oli dapat didaur ulang menggunakan
filter oli pada sistem sistem akan menyebabkan
pelumasan berlebihan,yang dapat
5. Dapat meningkatkan umur oli
menyebabkan kunci Hidrolik
6. Viskositas/kekentalan minyak tidak
sepenting dengan sistem tabung splash.
KEUNTUNGA SISTEM PELUMASAN KERUGIAN
N PERCIK/SPLASH
1. Harga lebih ekonomis dari segi 1. Sistem ini tidak dapat melumasi area-
bahan komponen relatif murah area yang jarak/jangkauannya jauh
(sulit dijangkau)
dan terjangkau
2. Jika tidak cukup oli,keausan di antara
komponen –komponen penting akan
2. Sangat efektif untuk mesin dan terjadi
pompa yang lebih kecil 3. Sistem ini hanya digunakan untuk/pada
mesin yang berukuran kecil
4. Sistem ini memiliki konstruksi yang
3. Jenis oli yang digunakan dan sederhana sehingga kurang maksimal
viskositasnya(kekentalan) juga dalam bekerja
penting dalam sistem ini
Itulah yang dapat saya jelaskan tentang sistem
pelumasan.SEKIAN DARI saya JIKA ADA
KESALAHAN DARI SEGI APAPUN MOHON
DIMAAFKAN.
TERIMA KASIH