Anda di halaman 1dari 60

dr Made Dwi Bagus Aryana SpOG

Pendidikan : 1.S1 (Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 1992)

2.Pendidikan dokter spesialis Obgin, FK.UNUD/RSUP Sanglah


Denpasar

tahun 2006

3.Pendidikan Konsultan Obginsos FK. RSHS. Malang tahun 2010.

Riwayat pekerjaan :

1. Kepala Puskesmas Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten


Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tahun 1999-2002
(sebagai dokter PTT)
2. Kepala Puskesmas Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tahun 2003-2005
(sebagai dokter PNS DEPKES)
3. Staf Divisi Obginsos di RSUP.Sanglah Denpasar (tahun 2010-
sekarang)
1
Diagnosis kehamilan,
deteksi dini
kehamilan risiko tinggi dan manual rujukan.

dr. Made Bagus Dwi Aryana, SpOG(K)

DIVISI OBSTETRI GINEKOLOGI SOSIAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNUD/
RSUP. SANGLAH DENPASAR
POGI CABANG BALI
HAMIL?????????
HAMIL

Bersatunya spermatozoa dan ovum dan


kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi

Berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9


bulan menurut kalender Internasional
DIBAGI DALAM 3 TRIMESTER
A. TRIMESTER I : SAMPAI DENGAN UMUR
KEHAMILAN 12 MINGGU

B. TRIMESTER II : MULAI MINGGU KE-13


SAMPAI KE-27

C. TRIMESTER III: MULAI MINGGU KE-28


SAMPAI KE-40
TANDA TIDAK PASTI:
1. AMENOREA( tidak dapat haid).
Sangat penting menentukan tanggal hari
pertama haid terakhir  untuk menentukan
perkiraan melahirkan
2. NAUSEA (ENEK), EMESIS (MUNTAH)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, mual dan
muntah pada pagi hari (Morning Sickness)
3. Test kencing positif
4. Mamma (payudara) menjadi tegang dan membesar,
oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron
5. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
6. Sering kencing
7. Hiperpigmentasi kulit
8. Perut membesar
TANDA PASTI KEHAMILAN:
DENGAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN USG:

1. TERLIHAT ADANYA GERAKAN JANIN (8mg)


Gerakan janin akan dirasakan:
Primigravida : 20 minggu
Multigravida : 18 minggu
2. Terlihat denyut jantung janin (6-7mg)

Denyut jantung janin akan dapat terdengar


dengan menggunakan Doppler atau
stetoskop Laennec pada kehamilan 18-20
minggu
Halo Ma, saya baik-baik saja!!!!!!!!!!
Definisi

Antenatal Care
Pemeriksaan dan
pengelolaan wanita
Cara penting untuk
hamil yang bertujuan Pengawasan sebelum
memonitor dan
untuk mempersiapkan persalinan terutama
mendukung kesehatan
wanita hamil dan bayi pada pertumbuhan
ibu hamil dan
dalam keadaan sehat dan perkembangan
mendeteksi kelainan
secara fisik dan janin dalam rahim
kehamilan pada ibu.
mental selama (Manuaba, 1998)
(Saifudin, 2002)
kehamilan, persalinan
dan masa nifas.
Sasaran ANC
Menurut Depkes RI, 2001
Keluarga

Ibu Sasaran Suami


Hamil
ANC

Masyrakat
Tujuan
1. Memantau kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,


mental, dan sosial ibu .

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau


komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan
Kapan ANC minimal dilakukan ?

Satu Satu
Dua kali
kali kali
pada T3
pada T1 pada T2
1. (Timbang) berat badan dan ukur
(tinggi badan)

• Timbang berat badan selalu dilakukan


di setiap waktu ANC, cara dalam
menimbang berat badannya (dalam
kg) adalah tanpa sepatu dan memakai
pakaian yang seringan-ringannya.
• Berat badan kurang dari 45 kg pada
trimester ketiga menyatakan ibu kurus
memiliki kemungkinan melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah.
• Kenaikan berat badan normal pada
waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai
trimester kedua. (6.5-16kg)
• Mengukur tinggi badan dapat dilakukan pada awal
ANC saja, cara mengukur tinggi badan (dalam
meter) adalah dengan posisi tegak berdiri tanpa
menggunakan sepatu.
• Tinggi badan kurang dari 1,45 meter dapat menjadi
alasan untuk direncanakannya proses persalinan
dengan cara operasi. Sehingga ibu hamil bersama
suaminya dapat menyiapkan biaya operasi sejak
dini, serta menumbuhkan kesiapan psikis untuk
operasi.
2. Ukur (tekanan) darah

• Pengukuran tekanan
darah/tensi dilakukan secara
rutin setiap ANC, diharapkan
tekanan darah selama
kehamilan tetap dalam keadaan
normal (120 / 80 mmHg).
• Hal yang harus diwaspadai
adalah :
– Hipertensi sepanjang kehamilan
– Hipotensi
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
• Secara sederhana, bidan atau dokter
saat melaksanakan ANC pada seorang
ibu hamil untuk menentukan usia
kehamilan dilakukan pemeriksaan
abdominal/perut secara seksama.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara
melakukan palpasi (sentuhan tangan
secara langsung di perut ibu hamil)
dan dilakukan pengukuran secara
langsung untuk memperkirakan usia
kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah.
• -12 x 155
• Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk
menentukan posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan
ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa
kehamilan.
Leopold I Leopold II

Leopold III Leopold IV


4. Pemberian imunisasi (Tetanus
Toksoid) TT lengkap

• Melindungi bayi yang baru lahir dari


penyakit tetanus neonatorum.
Tetanus neonatorum adalah penyakit
tetanus yang terjadi pada neonatus
(bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani,
yaitu kuman yang mengeluarkan
toksin (racun) dan menyerang sistim
saraf pusat.
• Melindungi ibu terhadap
kemungkinan tetanus apabila terluka.
• Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil
diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam
otot atau dibawah kulit) dengan jarak interval
minimal 4 minggu. Imunisasi TT sebaiknya
diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap.
5. Pemberian (tablet) besi

Kurangnya asupan zat


Pola makan ibu
besi pada makanan
terganggu akibat mual
yang dikonsumsi ibu
selama kehamilan
hamil

Kecenderungan
rendahnya cadangan
Meningkatnya
zat besi (Fe) pada
kebutuhan zat besi
wanita akibat
untuk pertumbuhan
janin
Anemia persalinan
sebelumnya dan
pada menstruasi
wanita
hamil
6. (Tes) terhadap penyakit menular
seksual (PMS)

• Ibu hamil risiko tinggi terhadap PMS,


sehingga dapat mengganggu saluran
perkemihan dan reproduksi. Upaya
diagnosis kehamilan dengan PMS di
komunitas adalah melakukan
diagnosis pendekatan gejala,
memberikan terapi, dan konseling
untuk rujukan. Hal ini bertujuan
untuk melakukan pemantauan
terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung
normal.
7. (Temu) wicara dalam rangka
persiapan rujukan.

Memberikan konsultasi atau melakukan


kerjasama penanganan tindakan yang
harus dilakukan oleh bidan atau dokter
dalam temu wicara, antara lain :
 Merujuk ke dokter untuk konsultasi,
menolong ibu menentukan pilihan yang
tepat.
 Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta
surat rujukan
 Meminta ibu untuk kembali setelah
konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
Zat Utama yang Diperlukan
 Saat hamil ada beberapa jenis makanan yang perlu dikonsumsi lebih
banyak:
– Zat besi: daging merah, telur, kacang-kacangan, sayur-sayuran hijau.
– Asam folat: kacang-kacangan, putih telur, gandum, susu, sayur
bayam dan brokoli, pisang.
– Kalsium: brokoli, jeruk, susu, gandum, kacang kedelai, apel, pepaya.
 Selain melalui makanan, asupan nutrisi juga dapat diperoleh dari
tambahan makanan/mineral; seperti zat besi dan asam folat.
 Tanyakan mengenai dosis penambahan zat makanan/mineral selama
kehamilan pada bidan atau dokter.
Cerdas Menghadapi Komplikasi
 Ibu hamil sebaiknya memperhatikan setiap tanda bahaya,
antara lain:
– Muntah terus menerus dan tidak nafsu makan
– Sakit kepala hebat disertai kaki bengkak
– Mengalami perdarahan
– Keluar cairan dari kemaluan sebelum waktu persalinan
– Mempunyai penyakit menahun sebelum kehamilan
– Pucat, letih, lesu
 Apabila mengalami tanda bahaya tersebut, segera minta
pertolongan bidan atau dokter terdekat.
Kehamilan risiko
tinggi menurut :

Dr. dr.Poedji Rochjati


Kriteria Poedji Rochjati
KELOMPOK I : KEHAMILAN DENGAN APGO
(ADA POTENSI GAWAT OBSTETRI)
• 7 TERLALU:
1. MUDA USIA SUDAH HAMIL : 16 TAHUN
2. TUA USIA BARU HAMIL : 35 TAHUN
3. TUA HAMIL LAGI > 35 TAHUN
4. JAUH JARAK ANAK SEBELUMNYA 10 TH
5. DEKAT JARAK ANAK SEBELUMNYA < 2 TAHUN
6. BANYAK MELAHIRKAN > 4 KALI
7. PENDEK TINGGI IBU 145 Cm
• 3 PERNAH
8. PERNAH MELAHIRKAN BEDAH SAESAR(SC)
9. PERNAH PERSALINAN BEDAH VAGINAL(VA,FE)
10.PERNAH GAGAL HAMIL TERDAHULU( IUFD,KET, abortus)
KELOMPOK II : KEHAMILAN DNG : AGO
(ADA GAWAT OBSTETRI)
• 8 MACAM

11. KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT IBU: ASMA,DM.


JANTUNG,IKTERUS,PMS,HIV/AIDS,MALARIA.DLL

12. P.E.RINGAN (tensi tinggi)

13. KEHAMILAN KEMBAR

14. HIDRAMNION(jumlah ketuban banyak)

15. LEWAT WAKTU

16. IUFD(bayi meninggal dalam kandungan)

17. LETAK SUNGSANG

18. LETAK LINTANG


KELOMPOK III :KEHAMILAN DNG : AGDO
(ADA GAWAT DARURAT OBSTETRI)

• ADA FAKTOR RISIKO YANG MENGANCAM NYAWA IBU DAN


ANAK

19. PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN (A.P.B.)

20. PRE EKLAMSIA BERAT / EKLAMSIA


Sistem rujukan
Suatu sistem pelayanan kesehatan dimana
terjadi pelimpahan tanggung jawab timbal
balik atas kasus atau masalah kesehatan yang
timbul, baik secara horizontal maupun
vertikal, baik untuk kegiatan pengiriman
penderita, pendidikan, maupun penelitian.
• B idan, sebagai pengantar
• A lat
• K eluarga
• S urat rujukan
• O bat
• K endaraan khusus
• U ang
• DA rah (keluarga sebagai donor)
• PO (posisi)
• NI (Nutrisi)
 
Rujukan dini berencana/
Rujukan dalam rahim (RDB/RDR)
1. Ibu hamil KRT dengan APGO dan AGO masih
sehat.
2. Ibu dirujuk menjelang aterm atau near term (37-
38 minggu) belum ada tanda-tanda persalinan
dan belum ada komplikasi.
Contoh kasus RDB : kehamilan dengan bekas SC,
kelainan letak (lintang,sungsang), kehamilan
dengan kesempitan panggul absolut( TB:≤145cm)
atau CPD, kehamilan dengan kelainan medis.
Keuntungan RDB/RDR:

1. Kesehatan ibu hamil masih optimal.


2. Saat tiba di rumah sakit keadaan ibu yang
sehat tidak memerlukan upaya stabilisasi, KIE
atau informed consent dapat dilakukan dalam
kedaan yang santai.
3. Hari perawatan menjadi lebih pendek dan
biaya menjadi lebih murah.
4. Prognosis baik.
Rujukan tepat waktu
1. Suatu rujukan yang harus segera dilakukan
untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi, yang
termasuk disini adalah ibu hamil dengan
AGDO.
Yang termasuk: APB yang belum mengalami
syok atau anemia berat,
preeklampsia/eklampsia sebelum ada
sindroma HELLP.
Rujukan terlambat
1. Kondisi ibu dan bayi dalam rahim sudah tidak
dalam kondisi optimal, bahkan mungkin sudah
dalam keadaan gawat atau gawat darurat.

2. Jarak waktu antara rumah dan rumah sakit


rujukan primer sangat panjang, pertolongan
yang dibutuhkan tidak segera diberikan di
rumah sakit rujukan.
Penyebab rujukan terlambat
1.Perangkap geografis (Geographical Trap)

2.Perangkap sosial budaya (Socio Cultural Trap)

3.Perangkap sosial ekonomi (Socio economical


trap) Terjadi pada masyarakat atau keluarga
miskin/gakin(The poor powerless pregnant
women)
Modifikasi skor
• Kehamilan risiko rendah (KRR): skor = 2 
warna hijau
• Kehamilan risiko tinggi (KRT): skor 6-10 
warna kuning
• Kehamilan risiko sangat tinggi (KRST): skor >
12  warna merah
1. Semua wanita hamil mendapatkan skor awal
2.
2. Setiap faktor risiko yang ada pada wanita
hamil tersebut mendapatkan nilai 4.
3. Kecuali pada kasus antepartum bleeding,
Preeklampsia berat/eklampsia, LMR(bekas
SC), letak lintang, letak sungsang
mendapatkan skor 8.
Kasus 1. Ibu wayan, 25 tahun. Kehamilan ke-2.
kehamilan I: partus kasep, FE, lahir mati
tinggi ibu 160 Cm , Hb 7 gr%.

Nilai skor: skor awal------------2


Faktor risiko: bayi mati ---------- 4
persalinan FE --- 4
Hb 7 gr% --------- 4
jumlah skor---------------------- 14 (KRST)
RUJUKAN DINI BERENCANA
Kasus 1. Ibu Rai, 25 tahun. Kehamilan ke II.
Kehamilan I: SC
Tinggi ibu 140 Cm , letak lintang.
Nilai skor: skor awal------------ 2
Faktor risiko: SC ------------------- 8
Tinggi ibu --------- 4
Letli --------- 8
jumlah skor-------------------22 (KRST)
RUJUKAN DINI BERENCANA
• Ibu made 37 tahun, hamil ke-5, kelainan
jantung, hamil ke-4 section cesaria.
FASILITAS KESEHATAN YANG MEMADAI & SIAP 24 JAM

PUSKESMAS 24 JAM
HARAPAN KITA SEMUA

Ibu melahirkan di fasilitas


kesehatan yang memadai

Datang satu pulang dua


tiga juga boleh, tidak boleh
satu apalagi nol

Ibu serta bayi selamat dan sehat


SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai