Anda di halaman 1dari 10

Peran Pengasuh Santri Dalam Pencegahan LGBT

(Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender)


Di Pondok Pesantren Al-Qur’an Harsallakum

OLEH:
LILO MAYAWATI
NPM : 1619250013
Lilo Mayawati
⋆ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.

⋆ (Al-Baqarah : 286)

2
proses pendidikan menjadikan manusia tumbuh dan
berkembang secara wajar dan sempurna
Pendidikan pertama kali yang akan dijalani seorang anak
akan mereka dapatkan dari lingkungan keluarga.
Guru dapat dikatakan merupakan orangtua kedua yang
memiliki peran penting pula dalam mendidik anak ataupun
siswa.
Pemberitaan yang terjadi saat ini pelaku penyimpangan
seksual didominasi oleh generasi muda yang masih
produktif

3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

maka rumusan masalah dari pembahasan

tersebut adalah “Peran Pengasuh Santri Dalam

Pencegahan LGBT Di Pondok Pesantren Al-

Qur’an Harsallakum”
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana peran guru Aqidah Akhlak di Ma Al-
Hasanah dalam mengajarkan materi Akidah Akhlak
serta mengaitkannya dengan LGBT beserta
pencegahannya?
2. Apa saja hal-hal yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan pembelajaran Aqidah Akhlak dalam
pencegahan LGBT di Ma Al-Hasanah?

5
BAB II
LANDASAN
TEORI

A. Peran
B. Pondok
Pengasuh
Santri Pesantren

C. Pencegahan Lesbian, Gay,


Biseksual, dan Transgender
(LGBT)

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

B. TEKNIK E. METODE
C. D. SAMPLE/
A. PENGUMPULAN ANALISIS
INSTRUMEN SAMPLING
UMUM DATA DATA

OBSERVASI WAWANCARA DOKUMENTASI

7
BAB IV


Temuan Dan Pembahasan Hasil Penelitian

C.
A. B. Temuan Pembahasan
Deskripsi
Penelitian Dan Hasil
Penelitian
Penelitian

8
BAB V
Kesmpulan dan Saran
para pengasuh memiliki strategi yang baik Penyimpangan seksual atau LGBT ini terjadi karena

dalam mengupayakan untuk mencegah para kurangnya nilai-nilai keagamaan pada diri,

santri agar terhindar dari perbuatan yang meningkatkan ibadah dengan melakukan amalan-

menyimpang, khususnya LGBT amalan shalat berjamaah serta shalat sunnah lainnya,

membaca Al-Qur’an, puasa senin kamis, santri secara


melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti
bergilir memberikan kultum setelah shalat dzuhur, serta
meningkatkan kesadaran santri untuk takut
mengadakan muhadharah dan masih banyak kegiatan
kepada Allah SWT untuk senantiasa
yang positif di ekstrakulikulernya, dimana diharapkan
melakukan apa yang di perintahkan dan
bisa menghindarkan dari perbuatan tercela ini.
menjauhi semua larangan-Nya,

9
Dari pihak Pondok Pesantren Al-Qur’an Harsallakum sendiri tidak membatasi

adanya sosialisai dari luar, pihak pondok dengan segala usahanya mencoba

membangun kerjasama dari lembaga luar contoh dari dunia kesehatan

mereka menerima adanya sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran bagi

para santri agar lebih menyadari bahwa dari segi kesehatan perilaku

menyimpang sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

10

Anda mungkin juga menyukai