Anda di halaman 1dari 17

Bukti Audit

Kelompok 6

1. Nisrina Zulfa Fitriani 142180141

2. Dimas Aji Wijaya 142180148

3. Aswid Anjas Nugraha 142180154

4. Dimas Theoderico S. 142180155

5. Wika Anggiasari Indah P. 142180165


Pengertian Bukti
Audit
– Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan untuk menentukan apakah informasi yang
diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki banyak bentuk yang
berbeda antara lain (Elder dkk., 2011:5):
– Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)
– Komunikasi tertulis dengan pihak luar
– Observasi oleh auditor
– Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Syarat – syarat bukti audit

Syarat-syarat Bukti Audit


Syarat-syarat bukti audit menurut Ardiningsih (2018:20):
Cukup
Bukti audit dikatakan cukup apabila jumlahnya memenuhi syarat untuk mendukung temuan auditor.
Relevan
Bukti audit dikatakan relevan apabila mempunyai hubungan yang logis dan dapat dimengerti dengan kriteria audit yang
ditetapkan.
Kompeten
Bukti audit dikatakan kompeten apabila bukti yang diperoleh berasal dari sumber yang independen dan dapat dipercaya
serta terjamin keakuratannya.
Prosedur prosedur audit
Keterangan (Inquiry)
Termasuk pencarian informasi ke pihak-pihak yang memiliki pengetahuan, baik dari dalam maupun luar entitas. Informasi
dapat diperoleh baik tertulis maupun lisan, forma/informal dari klien untuk merespons pertanyaan-pertanyaan tertentu
selama audit.
Observasi (Observation)
Termasuk pencarian proses atau prosedur yang sedang dilakukan oleh pihak-pihak lain, misalnya observasi yang dilakukan
oleh auditor dengan menghitung persediaan bersama personel entitas. Dalam
Inspeksi (Inspection)
Termasuk pemeriksaan catatan, dokumen, atau aset berwujud. Inspeksi adalah pemeriksaan auditor atas sejumlah dokumen
dan catatan klien untuk memperkuat informasi yang ada atau yang seharusnya disertakan dalam laporan keuangan.
Perhitungan ulang
Termasuk pengecekan akurasi aritmatika atas dokumen sumber dan catatan akuntansi atau melakukan perhitungan yang
independen.
Pelaksanaan ulang
Pelaksanaan ulang merupakan tindakan yang dilakukan auditor independen atas sejumlah prosedur atau pengendalian yang
awalnya dilakukan sebagai bagian dari pengendalian internal entitas, baik itu secara manual maupun melalui CAATs,
misalnya pelaksanaan ulang terkait penentuan umur piutang usaha.
Konfirmasi
Termasuk respons atas keterangan yang diperoleh dari pihak ketiga untuk memperkuat informasi yang tercantum dalam
catatan-catatan keuangan.
Sampling
 Tujuan auditor saat menggunakan sampling audit adalah memberikan landasan
yang memadai untuk mengambil sejumlah kesimpulan terkait populasi (misalnya
faktur, dokumen pengiriman, dan materi sumber asli lainnya) dari sampel yang
dipilih (Hayes dkk., 2017:412).
Estimasi Audit
 Beberapa komponen laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat, tetapi hanya
dapat diestimasi. Komponen-komponen tersebut adalah estimasi akuntansi. Estimasi
akuntansi (accounting estimate) adalah perkiraan jumlah moneter terkait tidak adanya
cara pengukuran yang tepat. Istilah ini digunakan untuk jumlah yang diukur pada nilai
wajar yang mana terdapat estimasi yang tidak pasti, serta untuk jumlah lainnya yang
memerlukan estimasi
Pihak Berelasi
– Pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan
pihak lainnya atau menggunakan pengaruh pentingnya atas pihak lain dalam pengambilan
keputusan terkait keuangan dan aktivitas koperasi. Transaksi pihak yang berelasi (related
transaction) adalah transfer sumber daya atau kewajiban diantara pihak-pihak yang
berelasi terlepas apakah harga dari sumber daya atau kewajiban tersebut dibebankan.
–  
Letter of Representation
(Representasi Tertulis / Surat
Representasi)
Represntasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan kepada auditor.
Jika ketentuan perundang-undangan mewajibkan manajemen membuat representasi tertulis
kepada publik (written publik statement) tentang tanggung jawabnya, dan auditor
memastikan bahwa pernyataan tersebut memberikan sebagian atau seluruh representasi yang
diharuskan
Dokumentasi dan kertas
kerja audit
– Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua
informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan
audit secara memadai dan untuk mendukung laporan audit. Tujuan
dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit
yang berlaku umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan
dan mensupervisi audit.
Lanjutan

Dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan:


1) Dasar bagi Perencanaan Audit
Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam
file audit. File itu meliputi berbagai macam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif  tentang pengendalian
internal, anggaran waktu untuk masing – masing area audit, program audit tahun sebelumnya.
2) Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian
Dokumentasi audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai telah dilaksanakan sesuai
standar auditing. Jika muncul kebutuhan, auditor harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan
pengadilan bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai.

3) Data untuk menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat


Dokumentasi audit menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah
bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data
yang ada dalam file memiliki kegunaan yang sama untuk mengevaluasi bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai.

4) Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner


File audit adalah kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan asisten. Review
yang cermat oleh supervisor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai