Pengertian Bukti Audit – Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda antara lain (Elder dkk., 2011:5): – Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien) – Komunikasi tertulis dengan pihak luar – Observasi oleh auditor – Data elektronik dan data lain tentang transaksi Syarat – syarat bukti audit
Syarat-syarat Bukti Audit
Syarat-syarat bukti audit menurut Ardiningsih (2018:20): Cukup Bukti audit dikatakan cukup apabila jumlahnya memenuhi syarat untuk mendukung temuan auditor. Relevan Bukti audit dikatakan relevan apabila mempunyai hubungan yang logis dan dapat dimengerti dengan kriteria audit yang ditetapkan. Kompeten Bukti audit dikatakan kompeten apabila bukti yang diperoleh berasal dari sumber yang independen dan dapat dipercaya serta terjamin keakuratannya. Prosedur prosedur audit Keterangan (Inquiry) Termasuk pencarian informasi ke pihak-pihak yang memiliki pengetahuan, baik dari dalam maupun luar entitas. Informasi dapat diperoleh baik tertulis maupun lisan, forma/informal dari klien untuk merespons pertanyaan-pertanyaan tertentu selama audit. Observasi (Observation) Termasuk pencarian proses atau prosedur yang sedang dilakukan oleh pihak-pihak lain, misalnya observasi yang dilakukan oleh auditor dengan menghitung persediaan bersama personel entitas. Dalam Inspeksi (Inspection) Termasuk pemeriksaan catatan, dokumen, atau aset berwujud. Inspeksi adalah pemeriksaan auditor atas sejumlah dokumen dan catatan klien untuk memperkuat informasi yang ada atau yang seharusnya disertakan dalam laporan keuangan. Perhitungan ulang Termasuk pengecekan akurasi aritmatika atas dokumen sumber dan catatan akuntansi atau melakukan perhitungan yang independen. Pelaksanaan ulang Pelaksanaan ulang merupakan tindakan yang dilakukan auditor independen atas sejumlah prosedur atau pengendalian yang awalnya dilakukan sebagai bagian dari pengendalian internal entitas, baik itu secara manual maupun melalui CAATs, misalnya pelaksanaan ulang terkait penentuan umur piutang usaha. Konfirmasi Termasuk respons atas keterangan yang diperoleh dari pihak ketiga untuk memperkuat informasi yang tercantum dalam catatan-catatan keuangan. Sampling Tujuan auditor saat menggunakan sampling audit adalah memberikan landasan yang memadai untuk mengambil sejumlah kesimpulan terkait populasi (misalnya faktur, dokumen pengiriman, dan materi sumber asli lainnya) dari sampel yang dipilih (Hayes dkk., 2017:412). Estimasi Audit Beberapa komponen laporan keuangan tidak dapat diukur dengan tepat, tetapi hanya dapat diestimasi. Komponen-komponen tersebut adalah estimasi akuntansi. Estimasi akuntansi (accounting estimate) adalah perkiraan jumlah moneter terkait tidak adanya cara pengukuran yang tepat. Istilah ini digunakan untuk jumlah yang diukur pada nilai wajar yang mana terdapat estimasi yang tidak pasti, serta untuk jumlah lainnya yang memerlukan estimasi Pihak Berelasi – Pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak lainnya atau menggunakan pengaruh pentingnya atas pihak lain dalam pengambilan keputusan terkait keuangan dan aktivitas koperasi. Transaksi pihak yang berelasi (related transaction) adalah transfer sumber daya atau kewajiban diantara pihak-pihak yang berelasi terlepas apakah harga dari sumber daya atau kewajiban tersebut dibebankan. – Letter of Representation (Representasi Tertulis / Surat Representasi) Represntasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan kepada auditor. Jika ketentuan perundang-undangan mewajibkan manajemen membuat representasi tertulis kepada publik (written publik statement) tentang tanggung jawabnya, dan auditor memastikan bahwa pernyataan tersebut memberikan sebagian atau seluruh representasi yang diharuskan Dokumentasi dan kertas kerja audit – Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung laporan audit. Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang memadai bahwa audit telah sesuai dengan standar audit yang berlaku umum dan juga membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit. Lanjutan
Dokumentasi audit yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan:
1) Dasar bagi Perencanaan Audit Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit. File itu meliputi berbagai macam informasi perencanaan sebagai informasi deskriptif tentang pengendalian internal, anggaran waktu untuk masing – masing area audit, program audit tahun sebelumnya. 2) Catatan Bukti yang Dikumpulkan dan Hasil Pengujian Dokumentasi audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai telah dilaksanakan sesuai standar auditing. Jika muncul kebutuhan, auditor harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan pengadilan bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai.
3) Data untuk menentukan Jenis Laporan Audit yang Tepat
Dokumentasi audit menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu. Data yang ada dalam file memiliki kegunaan yang sama untuk mengevaluasi bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai.
4) Dasar bagi Review oleh Supervisor dan Partner
File audit adalah kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan asisten. Review yang cermat oleh supervisor juga memberikan bukti bahwa audit telah diawasi secara memadai. TERIMA KASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional