Biofarmasi (BSO & RPO) (Autosaved)
Biofarmasi (BSO & RPO) (Autosaved)
SEDIAAN OBAT
DAN
BIOFARMASETIK
A Benni Iskandar, M.Si., Apt.
Benniiskandar_13@yahoo.co.id
Akhir tahun 50-an
Memberikan dilaporkan
petunjuk
obat dengan zat khasiat sama
adanya pengaruh bahan
tapi pabrik berbeda
obat, bentuk sediaan dan
memberikan kemanjuran
cara pembuatan
berbeda
Lah
Definition
ir
ilm
u
biof
arm
aset
ika
?
ilm
u
yan
g
me
mpe
lajar
i
hub
ung
an
sifat
fisik
oki
mia
for
mul
asi
obat
terh
ada
p
bioa
vail
abili
tas
obat
Sifat Fisikokimia yang berpengaruh
◦ Polimorfi obat
◦ Komposisi bahan tambahan
◦ Sifat fisikokimia bahan tambahan
◦ Kecepatan pelepasan obat dari sediaan
Kedudukan ilmu farmasetika
Tablet Granul
atau Disintegrasi Deagregasi Partikel
atau
Kapsul Agregat halus
distribusi Farmakokinetika
metabolisme
eksresi
Respon farmakologik
Farmakodinamika
Tujuan terapi
●
Rapid onset or Long term
●
Local or sistemic
Sifat obat
●
Lipofilik
●
Hidrofilik
Kondisi Pasien
●
Ekonomis
●
Kemampuan Px menelan obat
●
Rute obat
Types
Routes of administration
Oral
Sublingual
Bukal
Rektal
Oral
◦ Rute umum, mudah
◦ Rute kompleks -> lama sampai pada organ target
◦ Obat diabsorbsi melalui sal cerna
◦ Mengalami first pass metabolism
◦ Pasien harus dalam kondisi sadar
◦ Tidak untuk kondisi urgent
◦ Efek lama – menembus banyak barrier
Oral (Cont’d)...
+ -
Sublingual
◦ Peletakan obat di bawah lidah
+
●
●
Absorbsi cepat
●
Tidak mengalami FPE
●
Rasa obat
-
●
Dapat terjadi iritasi mulut
●
Pasien harus sadar
●
Hanya untuk obat lipofil
●
Dosis kecil
Isosorbide concentrations after a 5 mg oral or sublingual dose.
Data from: Assinder et al. J Pharm Sci 66:775
14
Isosorbide Conc (ng/ml)
12
10
8
6
Sublingual
4
2 O ral
0
5 15 30 45 60 90 120
Time (min)
Bukal
◦ Peletakan obat diantara pipi dan
gusi
Mudah
+
●
●
Tidak perlu steril
●
Efek cepat
●
Rasa obat
●
Pasien harus sadar
●
Hanya untuk obat lipofil
Rectal (local and systemic)
◦ Peletakan obat dimasukkan lewat rektum
◦ Untuk px nausea and vomiting
Efek cepat
+
●
●
Mengurangi FPE ~50%
●
Pasien tidak harus sadar
●
Cara penggunaan tidak nyaman
●
Perlu kondisi khusus untuk
penyimpanan
Parent Intraven
Intramuscular
Subcutaneous
Intraperitoneal
eral (im)
(sc)
(ip)
ous (iv)
Parenteral
◦ Untuk obat yang sulit diserap di GI
◦ Sesuai untuk kondisi px tidak sadar
◦ Diperlukan onset yang cepat
◦ Dosis obat dapat dikontrol
Intravena (iv)
◦ Obat diinjeksikan melalui PD vena
●
Tidak ada absorbsi - vena
+ Onset cepat
●
●
BA obat 100%
●
Px tidak sadar
●
Steril
- Rasa sakit
●
●
Iritasi
●
Resiko OD
Intramuscular (im)
◦ Diinjeksikan ke dalam otot/pantat
Absorbsi cepat
+
●
●
Px tidak sadar
Steril
-
●
●
Iritasi
●
Perlu bantuan orang lain
Sites for SC injection
Subcutaneous (sc)
◦ Diinjeksikan lewat bawah kulit
◦ Insulin
+ Px tidak sadar
●
●
Dapat dilakukan sendiri
Steril
-
●
●
Rasa nyeri
●
Iritasi lokal
Intraperitoneal (ip)
◦ Injeksi pada rongga perut
Absorbsi cepat
+
●
●
Efek cepat
Steril
-
●
●
Iritasi
●
Rasa nyeri
Intratechal
◦ Diinjeksikan dalam cairan serebrospinal atau
sumsum tulang belakang
+
●
Absorbsi cepat
●
Px tidak sadar
●
Dapat utk dosis yang sangat kecil
Steril
-
●
●
Dilakukan oleh ahli
●
Rasa sakit
●
Tidak nyaman
Others
Inhalation
Intranasal
Topical
Transdermal
Inhalasi
◦ Obat dihisap melalui saluran napas (hidung/mulut)
IV
Px sadar
-
●
●
Hanya utk BSO gas
●
Iritasi pada sal napas
Transdermal
◦ Obat diabsorbsi di bawah kulit
+
●
kontinu
●
Masuk ke PD
●
Tidak perlu steril
●
Dapat terjadi iritasi lokal
Route for administration
-Time until effect-
25
Routes of Administration
(summary)
26
Bentuk Sediaan Obat
Padat
Semipadat
Cair
Gas
Padat
Pulvis Pulveres
Tablet Kapsul
Pil
Pulveres
Pulvis
◦ Serbuk tidak terbagi Puyer ; Serbuk terbagi
◦ Bahan atau campuran bahan Dibagi dalam bungkus
yang homogen dari bahan- kecil dalam kertas (300-
bahan yang diserbukan dan 500mg)
relatif kering Untuk obat dalam
◦ Tidak dianjurkan untuk obat
dalam
Tablet
◦ Sediaan padat mengandung satu jenis zat aktif atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan
◦ Jenis :
◦ Tablet granulasi basah
◦ Granulasi kering
◦ Kompres langsung (CTM)
Pil
Kapsul
◦ Sediaan obat yang terdiri dari Sediaan berupa massa bulat
bahan obat dalam cangkang mengandung satu atau lebih
(gelatin, pati, etc) bahan obat
◦ Terbagi menjadi dua :
◦ Hard capsul
◦ Soft capsul
Suppositoria
◦ Sediaan padat dlm berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui
rektal, vagina, at urethra. Umumnya meleleh, melunak at melarut dalam
suhu tubuh.
PENGGUNAAN SALEP :
1. Anti puritik : Menghilangkan gatal-gatal (menthol,penol)
2. Keratoplastik : Menebalkan lapisan tanduk (as.sal 1-2%)
3. Keratolitik : Melunakkan lapisan tanduk (resorsinol)
4. Emolients : Melunakkan lapisan kulit (cold cream)
5. Anti parasitic : Menbunuh parasit (benzyl benzoat)
Suspensi Emulsi
Sirup Injeksi
Sirup Eliksir
◦ Sediaan berupa larutan yang Sediaan cair yang jernih,
mengandung sukrosa (64- manis, dan biasanya
65%) beraroma
◦ Sanmol syr Batugin
Injeksi Enema
◦ Sediaan steril bebas Suatu larutan yang
pirogen berupa larutan, penggunaannya melalui
emulsi, suspensi, maupun rektum
serbuk yang dilarutkan Digunakan untuk
◦ Ceftriaxone memudahkan BAB,
mencegah kejang, dan
nyeri lokal
Microlax
Suspensi
Def: Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
Susp. Oral : sediaan cair yang mengandung partikel padat
yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan
pengaroma yang sesuai (sanmag)
Susp. Topikal : sediaan cair yang mengandung partikel padat
yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan pada kulit.
Susp. TT : sediaan cair yang mgd partikel2 halus yang
ditujukan untuk diteteskan telinga bagian luar.
Susp. Optalmik : sediaan cair steril mgd partikel2 yg
terdispersi dlm cairan pembawa untk pemakaian pada mata.
Susp. Injeksi ; berupa suspensi serbuk dalam medium cair
yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena atau
kedalam larutan spinal.
Emulsi
◦Sistem 2 fase yang salah satu cairanya terdispersi
dalam cairan lain, dalam bentuk tetesan kecil (FI ed
IV). Stabilitasnya dapat dipertahankan dg
penambahan zat ketiga (emulgator/emulsifying agent)
Komponen :
• Fase dispers / fase internal / fase diskontinue (zat cair
yang terbagi menjadi butiran kecil dalam zat cair lain)
• Fase kontinue / fase eksternal / fase luar (zat cair
dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar –
pendukung- dari emulsi tersebut)
• Emulgator (adalah bagian dari emulsi yang berfungsi
menstabilkan emulsi tersebut)
◦ TIPE EMULSI (berdasarkan zat cair yang berfungsi sbg
fase internal maupun eksternal) :
$143.11 $143.11
$41.71
45
Thanks