ANGGOTA
Kariza Yasmin N.
Marinda Rahman
Raihan Bagus
Raihan Ihza P.
Ruswinda Imawati Idrus
Rafizal Firdiansyah
Siti Alfiah
DOA SEBELUM BELAJAR
ِّْ ع ْقدةِّ م
ِّن لسان ْى ِّْ ُاحل
ُ ل ْ ىو
ِّْ ى ا ْمر ِّْ ى ص ْدر
ِّْ ى ويس ْرل ِّْ رَبِّ ا ْشر
ِّْ ح ل
ي ْفق ُه ْواق ْولى
B 16thn, sedang berlibur dirumah pamannya disuatu kota . Sore ini putra bungsu
sang paman yang berusia 4 tahun mendadak demam tinggi . Tantenya , seorang
bidan desa terlihat bingung dan panik mencari obat antipiretik dikotak obat . Tante
bercerita bahwa sejak berusia 1 tahun , si adik tiap kali panas tinggi sering kejang
dan sulit minum obat . Tante tidak berhasil menemukan obat antipiretik yang
dicari. B menawarkan diri untuk membelikan obat tersebut ke apotek
terdekat.Sesampai di apotek ,B bertanya kepada apoteker yang sedang bertugas .
Apoteker pun menunjukkan suatu obat antipiretik dan bertanya untuk bentuk
sediaan obat yang mana yang dibutuhkan ?
Karena B terlihat bingung menjawabnta , sang apoteker menjelaskan bahwa
obat antipiretik tersebut tersedia dalam berbagai bentuk sediaan
pulveres,tablet,capsule,caplet,solutio,elixir,oral drop,supositoria,rectal tube ,
dan infus . Bentuk sediaan yang dipilih tentu harus sesuai dengan rute
administrasinya . Tiap rute administrasi akan mempunyai tempat absorbsoli
masing-masing dan hal ini akan menentukan onsetnya.Akhirnya B memilih
antipiretik dengan bentuk sediaan solutio .Namyn sesampainya dirumah ,
tantenya memintabia kembali ke apotek untuk menukar ubat antipirerik
solusio tersebut dengan antipiretikrectal tube karena suhu adik 39,6°C
sehingga dibutuhkan obat dengan onset yang cepat.
KEYWORD
Putra berusia 4 tahun
Demam tinggi
Sering kejang
Sulit minum obat
Obat anti piretik
Berbagai bentuk sediaan
Rute administrasi obat
Tempat absorbsi
Onset cepat
Menukar obat
Antipiretik solutio
Antipiretik rectal tube
KATA SULIT
• Obat anti piretik
• Sediaan pulveres
• Sediaan tablet
• Sediaan kapsul
• Sediaan caplet
• Sediaan solutio
• Sediaan elixir
• Sediaan oral drop
• Sediaan supositoria
• Sediaan rectal tube
• Sediaan infus
• Onset
• Absorpsi
KLARIFIKASI KATA SULIT
Onset
Waktu obat diberikan hingga obat terasa kerjanya (Farmakologi dan terapi UI edisi 5
cetakan 2012)
Kapsul
Struktur penutup sebagai wadah yang bisa larut berisi sejumlah dosis obat (Dorland)
Pulveres
Serbuk yang dibagi dalam bobot kurang lebih sama dibungkus dengan kertas perkamen
atau bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum (elmitra 2017 buku dasar dasar
Farmasetika dan sediaan semi solid)
Tablet
Bentuk dosis padat yang mengandung zat pengobatan dengan atau tanpa pelarut yang
sesuai (Dorland)
Antipiretik
Obat yang meredakan atau menurunkan demam (Dorland)
Solutio
Sediaan cair yang dibuat dari satu atau beberapa zat kimia yang (biasanya) dilarutkan
dalam air (Dorland)
Oral drop
Muatan kecil yang berisi cairan yang dimasukkan kedalam mulut (Dorland)
Elixir
Cairan jernih, manis, mengandung alkohol, biasanya berupa cairan hidroalkoholik yang
mengandung bahan penyedap dan kadang kadang menjadi bahan obat (Dorland)
Supositoria
Merupakan sediaan pada dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan melalui rectal,
vagina,atau uretra. Supositoria umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu
tubuh( Farmakope edisi 5 tahun 2014)
Absorpsi
Proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah ( Framakologi danj Terapi
edisi 6 , 2016)
RUMUSAN MASALAH
Mengapa lebih menggunakan obat antipiretik lewat sediaan rectal daripada peroral?
Bagaimana solusi anak yang susah minum obat?
Bagaimana efek yang timbul setelah pemberian obat dengan rectal tube?
HIPOTESIS
Mengapa lebih menggunakan obat antipiretik lewat sediaan rectal daripada peroral?
Penggunaan obat lewat rectal memiliki onset yang lebih cepat dari peroral
Bagaimana solusi anak yang susah minum obat?
Solusinya bisa dengan cara penggunaan lewat rektal atau intervena
Bagaimana efek yang timbul setelah pemberian obat dengan rectal tube?
Efek timbul saat obat mencapai waktu onset, panas akan perlahan menurun
LEARNING OBJECTIVE
1. Mahasiswa mampu mengetahui tiap rute administrasi obat dan tempat absorpsi serta
kelebihan dan kekurangan masing masing
2. Mahasiswa mampu mengetahui faktor yang mempengaruhi dosis pada setiap individu
3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis jenis dan bentuk sediaan obat
4. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor faktor yang dipertimbangkan untuk
menentukan jenis obat
5. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor faktor yang dipertimbangkan untuk
menentukan rute obat
PETA KONSEP
Sistemik Oral
Efek Topical Sublingual
Inhalasi
Lokal Buccal Inhalasi
Rektal
Sublingual Oral
Oral Transdermal
Rektal Buccal
Cara Pemakaian Portal IM
OBAT Supositorial
Transdermal IV
SK
Oral Bervariasi, tergantung pada Lebih murah dan umumnya lebih aman Membutuhkan pasien yang kooperatif
banyak faktor Terdapat kemungkinan kesalahan dan absorpsi
Sumber : Goodman& Gilman.2015. Dasar Farmakologi Terapi
2. MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DOSIS PADA SETIAP INDIVIDU
Dosis dan frekuensi pemberian yang dibutuhkan untuk mencapai kadar darah dan jaringan
yang efektif secara terapetis bervariasi pada masing-masing pasien
perbedaan individual dalam distribusi obat serta
laju metabolisme dan eliminas obat.
faktor genetic: Faktor genetik yang memengaruhi kadar enzim
non-genetic: usia, jenis kelamin, ukuran hati, fungsi hati, irama sirkadian, suhu tubuh,
serta faktor gizi dan lingkungan.
Faktor obat: daya larut, sifat kimia, toksisitas
Cara emberian obat: oral, parenteral, rectal, dll
Sumber: Katzung 2015
3.BBENTUK SEDIAAN OBAT
Rute Cair Setengah padat Padat Khusus
Vagina Pessaries
Cair Larutan Emulsi Enema Elixir
• Tablet lepas lambat : obat dilepas perlahanlahan sehingga zat aktif akan tersedia dalam jangka waktu
setelah obat diberikan.
• Tablet Sublingual : ) diletakkan di bawah lidah. efek cepat (tidak lewat hati )
• Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.
• Tablet vaginal : diletakan di dalam vaginal dengan alat penyisip khusus, di dalam vagina obat dilepaskan &
mempunyai efek lokal
Sumber :
Katzung, Basic and Clinical Pharmacology, 9th ed, 2003. PP. Hal 1567
5. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan
rute obat
Sumber:
Ibit halaman 18-19, 2012
DISKUSI
Pada obat apa digunakan sublingual dan untuk sakit apa?
Obat jantung seperti ISDN
Sumber: jurnal
Apa hanya penyakit jantung yang mengguanakan obat sublingual?
Bisa jugadigunakan untuk asma dan migrain juga bisa menggunakan rute sublingual
Lebih cepat mana sublingual atau inhalasi?
sublingual peredaran darah di mulut langsung menuju ke vena cava superior. Namun obat
inhalasi juga langsung menuju ke vena cava superior. Inhalasi temasuk efek lokal, dan
sublingual sistemik
Sumber:
ibid hal 21
Goodman dan Gillman vol 1 hal 7
Apakah ada luka khusus yang tidak boleh menggunakan transdermal patch? Luka
seperti apa itu?
Apa perbedaan tablet, pil, kapsul, kaplet?
Perbedaan tapsul yang lepas bekerja di labung dan bekerja di usus?
Apa yang menyebabkan kapsul lepas di lambung?
Apa bedanya kapsul lepas lambat dan tablet
Apa saja sediaan obat?
Sumber : dra. Liza Pristianty, Msi.Apt.”aturan Pakai dan Rute Pemakaian Obat”, bagian
Farmasi Praktis, FFUA
Penjawab : Amira Putri Handini 201910330311124