TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI Akreditasi Pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar Akreditasi Klinik Pratama
Fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan dengan menyediakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus PENYELENGGARAAN AKREDITASI Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi wajib terakreditasi Akreditasi Puskesmas dan Klinik Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap 3 (tiga) tahun Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap 5 (lima) tahun Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dilakukan melalui tahapan: ◦ a. survei Akreditasi; dan ◦ b. penetapan Akreditasi dapat dilakukan pendampingan dan penilaian praakreditasi. dapat mengajukan permohonan pendampingan pascaakreditasi kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Pendampingan praakreditasi merupakan rangkaian kegiatan penyiapan Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi agar memenuhi standar Akreditasi Penilaian praakreditasi merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan setelah selesai pendampingan praakreditasi untuk mengetahui kesiapan Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam melaksanakan survei Akreditasi Pendampingan pascaakreditasi merupakan kegiatan untuk memelihara serta meningkatkan pencapaian standar Akreditasi secara berkesinambungan sampai dilakukan penilaian Akreditasi berikutnya Dilakukan oleh Tim Pendamping Survei Akreditasi Kegiatan penilaian untuk mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar Akreditasi Dilakukan oleh surveior Akreditasi dari lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Surveior Akreditasi Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi terdiri dari surveior bidang administrasi dan manajemen, dan bidang upaya kesehatan perseorangan Penetapan Akreditasi Merupakan hasil akhir survei Akreditasi oleh surveior dan keputusan rapat lembaga independen penyelenggara Akreditasi Penetapan Akreditasi dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Penetapan Akreditasi dibuktikan dengan sertifikat Akreditasi Penetapan status Akreditasi Klinik Pratama terdiri atas: tidak terakreditasi; terakreditasi dasar; terakreditasi madya; atau terakreditasi paripurna. Tim Pendamping
berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tim Pendamping pada Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi beranggotakan paling banyak 2 (dua) orang yang masing-masing membidangi administrasi dan manajemen, dan upaya kesehatan perseorangan Tim Pendamping bekerja atas perintah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota PENDANAAN Pendanaan penyelenggaraan Akreditasi, kegiatan pendampingan dan penilaian praakreditasi, serta pendampingan pascaakreditasi pada Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi milik swasta/masyarakat dibebankan kepada pemilik Klinik Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi Kelompok Administrasi Manajemen
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Klinik
(PPK) Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) Bab III. Peningkatan Mutu Klinik (PMK) Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan
Bab VII. Layanan Klinis yang
Berorientasi Pasien (LKBP) Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) Jenis Dokumen yang Perlu Disediakan Klinik Pratama dan Tempat Praktek Mandiri Dokter/ Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi 1. Rencana strategis/ rencana lima tahunan, 2. Rencana tahunan, 3. Kebijakan Kepala Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, 4. Pedoman/panduan mutu, 5. Standar operasional prosedur (SOP) 6. Panduan-panduan teknis, 7. Kerangka Acuan Kegiatan SEKIAN DAN TERIMAKASIH