Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015

AKREDITASI PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA,


TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER, DAN
TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER GIGI
Akreditasi
Pengakuan yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi
yang ditetapkan oleh Menteri setelah
memenuhi standar Akreditasi
Klinik Pratama

Fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perseorangan dengan menyediakan
pelayanan medik dasar baik umum
maupun khusus
PENYELENGGARAAN AKREDITASI
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
dokter gigi wajib terakreditasi
Akreditasi Puskesmas dan Klinik Pratama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan setiap 3 (tiga) tahun
Akreditasi tempat praktik mandiri dokter dan
tempat praktik mandiri dokter gigi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan setiap 5 (lima) tahun
Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan
tempat praktik mandiri dokter gigi dilakukan
melalui tahapan:
◦ a. survei Akreditasi; dan
◦ b. penetapan Akreditasi
dapat dilakukan pendampingan dan penilaian
praakreditasi.
dapat mengajukan permohonan pendampingan
pascaakreditasi kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Pendampingan praakreditasi merupakan rangkaian
kegiatan penyiapan Puskesmas, Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi agar memenuhi standar
Akreditasi
Penilaian praakreditasi merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan setelah selesai
pendampingan praakreditasi untuk mengetahui
kesiapan Puskesmas, Klinik Pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
dokter gigi dalam melaksanakan survei Akreditasi
Pendampingan pascaakreditasi
merupakan kegiatan untuk memelihara
serta meningkatkan pencapaian standar
Akreditasi secara berkesinambungan
sampai dilakukan penilaian Akreditasi
berikutnya
Dilakukan oleh Tim Pendamping
Survei Akreditasi
Kegiatan penilaian untuk mengukur tingkat
kesesuaian terhadap standar Akreditasi
Dilakukan oleh surveior Akreditasi dari
lembaga independen penyelenggara
Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
Surveior Akreditasi Klinik Pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi terdiri dari surveior
bidang administrasi dan manajemen, dan
bidang upaya kesehatan perseorangan
Penetapan Akreditasi
Merupakan hasil akhir survei Akreditasi
oleh surveior dan keputusan rapat
lembaga independen penyelenggara
Akreditasi
Penetapan Akreditasi dilakukan oleh
lembaga independen penyelenggara
Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
Penetapan Akreditasi dibuktikan dengan
sertifikat Akreditasi
Penetapan status Akreditasi Klinik
Pratama terdiri atas:
tidak terakreditasi;
terakreditasi dasar;
terakreditasi madya; atau
terakreditasi paripurna.
Tim Pendamping

berasal dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat


yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Tim Pendamping pada Klinik Pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
dokter gigi beranggotakan paling banyak 2 (dua)
orang yang masing-masing membidangi administrasi
dan manajemen, dan upaya kesehatan perseorangan
Tim Pendamping bekerja atas perintah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
PENDANAAN
Pendanaan penyelenggaraan Akreditasi,
kegiatan pendampingan dan penilaian
praakreditasi, serta pendampingan
pascaakreditasi pada Klinik Pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi milik swasta/masyarakat
dibebankan kepada pemilik Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
praktik mandiri dokter gigi
Kelompok Administrasi Manajemen

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Klinik


(PPK)
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen
Klinik (KMK)
Bab III. Peningkatan Mutu Klinik (PMK)
Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan

Bab VII. Layanan Klinis yang


Berorientasi Pasien (LKBP)
Bab VIII. Manajemen Penunjang
Layanan Klinis (MPLK)
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP)
Jenis Dokumen yang Perlu Disediakan Klinik Pratama
dan Tempat Praktek Mandiri Dokter/
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi
1. Rencana strategis/ rencana lima tahunan,
2. Rencana tahunan,
3. Kebijakan Kepala Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama,
4. Pedoman/panduan mutu,
5. Standar operasional prosedur (SOP)
6. Panduan-panduan teknis,
7. Kerangka Acuan Kegiatan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai