Audit Energi Pada Bangunan Gedung
Audit Energi Pada Bangunan Gedung
Bangunan Gedung
SOSIALIASI…
20 FEBRUARI 2019
No/Low Cost
Medium Cost
High Cost ENERGI
Kriteria
Analisa Penentu
Kelayakan Prioritas
Teknis
Ekonomis
Pendanaan
Daftar Prioritas Opsi SDM
Perbaikan EE Layak Penunjang
Implementasi
Q = M Cp (Tr – Tc)
4. Pengukuran beban compresor
(unit outdoor)
kW compresor
5. EER atau COP = Q / kW compresor
Berdasarkan Best Practice ada beberapa parameter yang bisa dijadikan sebagai
acuan untuk menggambarkan seberapa baik kinerja compressor dan fluida
pendingin, AC apakah masih berkerja dengan baik atau tidak, yaitu berdasarkan
indikator temperature, Tout keluaran dari AC;
….
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Tata Cahaya:
Teknologi alat (lampu) yang digunakan pada sistem penerangan atau tata cahaya,
Kualitas (kuat) pencahayaan (mengacu pada kenyamanan dan kesehatan kerja
berdasarkan kriteria fungsi ruangan, sesuai SNI 03-6197-2000),
Optimalisasi penggunaan energi di sistem tata cahaya (merujuk pada niai efikasi
daya penerangan, sesuai dengan SNI 03-6197-2000).
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Tata Cahaya:
Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (lux)
Perkantoran
Daya Pencahayaan
· Ruang Direktur 350 Fungsi Ruangan
Maksimum (W/m2)
· Ruang kerja 350
· Ruang komputer 350 Ruang Kerja 12
· Ruang rapat 300 Ruang Resepsionis 13
· Ruang gambar 750 Ruang Rapat 12
· Gudang arsip 150 Ruang Arsip Aktif 12
· Ruang arsip aktif 300 Laboratorium 15
· Lobby, koridor 100 Musholla 10
Koridor 5
· Musholla 200
· Laboratorium 500
2) Fluktuasi Tegangan
Fluktuasi tegangan sangat penting untuk diperhatikan karena semakin tinggi fluktuasi
tegangan ini bisa mengakibatkan rusaknya komponen-komponen instalasi,
menurunnya unjuk kerja dan bahkan dapat menurunkan umur peralatan. Fluktuasi
tidak bisa dicegah akibat kondisi beban yang berubah-ubah. Walau pun begitu, ada
batas-batas yang tidak boleh dilampaui agar tidak terjadi hal-hal buruk seperti yang
disebutkan
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
3) Ketidak-seimbangan Tegangan
Tidak jauh berbeda dengan fluktuasi tegangan, ketidakseimbangan tegangan ini juga
akan berpengaruh pada performa mesin, menurunnya efisiensi, meningkatnya suhu
kerja mesin yang bisa menimbulkan kerusakan dan minimal menurunnya harapan
umur mesin, khususnya berpengaruh pada motor-motor tiga phase.
4) Harmonisa
Harmonisa merupakan salah satu bentuk permasalahan bidang kualitas daya listrik
yang tergolong baru. Oleh karena itu, dalam identifikasinya tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan alat-alat ukur konvensional seperti amperemeter, voltmeter,
wattmeter, tapi memerlukan peralatan digital seperti Power Quality Meter. Kerugian-
kerugian akibat harmonisa ini antara lain adalah timbulnya derau (noise)
elektromagnet, panas lebih pada mesin-mesin listrik yang bisa menyebabkan
menurunnya umur mesin, gagalnya kerja sistem proteksi dan meningkatnya rugi-rugi
saluran akibat meningkatnya arus saluran
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
KRITERIA TINGKAT
EFISIENSI GEDUNG
Ruangan AC Ruangan non AC
Kriteria
(kWh/m2.bln) (kWh/m2.bln)
Sangat Efisien 4,17 - 7,92 0,84 - 1,67
Efisien 7,92 - 12,08 1,67 - 2,5
Cukup Efisien 12,08 - 14,58 -
Agak Boros 14,58 - 19,17 -
Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34
Sangat Boros 23,75 - 37,75 3,34 - 4,17
SELUBUNG BANGUNAN
Perbaikan nilai OTTV akibat penambahan
external curtain:
TERIMA KASIH