Audit Energi Kelompok
Audit Energi Kelompok
EN ENERGI
DAN AUDIT
ENERGI
Anggota Kelompok
Vicky Ary
KONSUMSI ENERGI
LISTRIK PADA
SISTEM PENDINGIN
DAN PENCAHAYAAN
GEDUNG
AUDIT
Daftar Opsi
Langkah
Perbaikam EE
No/Low Cost
Medium Cost
High Cost ENERGI
Kriteria
Analisa Penentu
Kelayakan Prioritas
Teknis
Ekonomis
Pendanaan
Daftar Prioritas Opsi SDM
Perbaikan EE Layak Penunjang
Implementasi
1 2 3 4 5
Menetapkan Menganalisis Pendidikan dan Pemantauan Tetapkan Nilai Parameter
Tujuan Energi Penggunaan Kesadaran tentang dan Pelaporan dan Kontrol Operasi Baru
yang Jelas Energi Saat ini Penghematan Energi Rutin yang Lebih Hemat Energi
6 7 8 9 10
Menyusun Tim Audit Energi Perencanaan Periksa dan Pengumpulan
Energi Tindakan dan Analisa Data
Penggunaan
Energi
TATA CARA AUDIT ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Fokus Area:
Sistem Tata Udara
Hubungan antara kenyaman termal dengan konsumsi energi (RH & T ruangan -------- Watt/m2)
Q = M Cp (Tr – Tc)
Berdasarkan Best Practice ada beberapa parameter yang bisa dijadikan sebagai
acuan untuk menggambarkan seberapa baik kinerja compressor dan fluida
pendingin, AC apakah masih berkerja dengan baik atau tidak, yaitu berdasarkan
indikator temperature, Tout keluaran dari AC;
Teknologi alat (lampu) yang digunakan pada sistem penerangan atau tata cahaya,
Kualitas (kuat) pencahayaan (mengacu pada kenyamanan dan kesehatan kerja
berdasarkan kriteria fungsi ruangan, sesuai SNI 03-6197-2000),
Optimalisasi penggunaan energi di sistem tata cahaya (merujuk pada niai efikasi
daya penerangan, sesuai dengan SNI 03-6197-2000).
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Tata Cahaya:
Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan (lux)
Perkantoran
Daya Pencahayaan
· Ruang Direktur 350 Fungsi Ruangan Maksimum (W/m2)
· Ruang kerja 350
· Ruang komputer 350 Ruang Kerja 12
· Ruang rapat 300 Ruang Resepsionis 13
· Ruang gambar 750 Ruang Rapat 12
· Gudang arsip 150 Ruang Arsip Aktif 12
· Ruang arsip aktif 300 Laboratorium 15
· Lobby, koridor 100 Musholla 10
Koridor 5
· Musholla 200
· Laboratorium 500
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Hasil Identifikasi
Sistem Tata Cahaya:
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Selubung Bangunan:
Philosofi (Konsep):
Selubung bangunan (Building envelove) adalah suatu material yang membatasi
antara sisi bagian luar terhadap sisi bagian dalam bangunan (gedung);
Yang termasuk material selubung antara lain:
1. Dinding bangunan;
2. Atap Bangunan;
3. Jendela (Kaca);
4. Internal dan/atau ekternal Curtain (Tirai), fasad, kaca film, tirai, dll.
2) Fluktuasi Tegangan
Fluktuasi tegangan sangat penting untuk diperhatikan karena semakin tinggi fluktuasi
tegangan ini bisa mengakibatkan rusaknya komponen-komponen instalasi,
menurunnya unjuk kerja dan bahkan dapat menurunkan umur peralatan. Fluktuasi
tidak bisa dicegah akibat kondisi beban yang berubah-ubah. Walau pun begitu, ada
batas-batas yang tidak boleh dilampaui agar tidak terjadi hal-hal buruk seperti yang
disebutkan
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
3) Ketidak-seimbangan Tegangan
Tidak jauh berbeda dengan fluktuasi tegangan, ketidakseimbangan tegangan ini juga
akan berpengaruh pada performa mesin, menurunnya efisiensi, meningkatnya suhu
kerja mesin yang bisa menimbulkan kerusakan dan minimal menurunnya harapan
umur mesin, khususnya berpengaruh pada motor-motor tiga phase.
4) Harmonisa
Harmonisa merupakan salah satu bentuk permasalahan bidang kualitas daya listrik
yang tergolong baru. Oleh karena itu, dalam identifikasinya tidak dapat dilakukan
dengan menggunakan alat-alat ukur konvensional seperti amperemeter, voltmeter,
wattmeter, tapi memerlukan peralatan digital seperti Power Quality Meter. Kerugian-
kerugian akibat harmonisa ini antara lain adalah timbulnya derau (noise)
elektromagnet, panas lebih pada mesin-mesin listrik yang bisa menyebabkan
menurunnya umur mesin, gagalnya kerja sistem proteksi dan meningkatnya rugi-rugi
saluran akibat meningkatnya arus saluran
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
TATA CARA AUDIT
ENERGI
DI BANGUNAN/GEDUNG
Sistem Kualitas Daya Kelistrikan:
KRITERIA TINGKAT
EFISIENSI GEDUNG
Ruangan AC Ruangan non AC
Kriteria
(kWh/m2.bln) (kWh/m2.bln)
Sangat Efisien 4,17 - 7,92 0,84 - 1,67
Efisien 7,92 - 12,08 1,67 - 2,5
Cukup Efisien 12,08 - 14,58 -
Agak Boros 14,58 - 19,17 -
Boros 19,17 - 23,75 2,5 - 3,34
Sangat Boros 23,75 - 37,75 3,34 - 4,17
POTENSI PENGHEMATAN
Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan
SISTEM TATA CAHAYA:
Kuat penerangan di bawah standart dan daya penerangan di atas standart:
Daya TL 36 W 42 W
Daya lampu LED 20 W 20 W
Penghematan tiap lampu 22 W
Jumlah lampu 621 unit
Total penghematan daya 13,9 kW
Penghematan energi per hari (12 jam) 166,6 kWh
Penghematan energi per tahun (239 hari) 39.811 kWh
Heat Rate Genset 2,4 kWh/Liter Solar
Estimasi Penghematan Solar 16.588,0 Liter/Tahun
Harga Solar 9.400,0 Rp/L
Estimasi Penghematan 155.927.255 Rp/Tahun
POTENSI PENGHEMATAN
Ketidak sesuaian dengan standart Potensi penghematan
SISTEM TATA UDARA
Kondisi performance AC di bawah standart:
t load t unload
t load, penghematan penghematan
Gedung Ruangan Merk Pk ideal, ideal,
jam/hari jam/hari jam/hari , kWh/hari , kWh/tahun
SELUBUNG BANGUNAN
Perbaikan nilai OTTV akibat penambahan
external curtain:
TERIMA KASIH