1. Adellia Arum 2. Dheya Yulia Putri 3. Dandi Prayoga 4. Intan Nia Ramadani RIBOFLAVIN atau VITAMIN B2 STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK RIBOFLAVIN atau VITAMIN B2
• Riboflavin atau Vitamin B2
Vitamin B2 adalah komponen penting dari dua enzim utama dalam produksi energi pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Fungsinya yang lain adalah membantu pertumbuhan dan reproduksi, menjaga kesehatan mata, serta menjaga kesehatan kulit, kuku, rambut, mulut, bibir, dan tenggorokan. • Karakterisktik dan Sifat Riboflavin (Vitamin B2) Sifat Kimia Sifar Fisika 1. Larut dalam air 1. Kristal 2. Tahan panas 2. Kuning kehijauan 3. Tahan asam 3. Bebentuk runcing 4. Tahan oksidasi 5. Rusak oleh sinar UV • Struktur Molekul Reboflavin (Vitamin B2)
1. Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine yang
berikatan dengan derivat alkohol yaitu ribitol. 2. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina dinukleotida). 3. FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzim- enzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik. •• Metode Analisa Kadar Riboflavin (Vitamin B2) Uji Analisa Kualitatif dan Kuantitatif 1. Analisa Kualitatif Riboflavin (Vitamin B2) Berdasarkan pada sifat-sifat dari vitamin B2, pada waktu penetapan kadar, riboflavin haru terhindar cahaya. Penyinaran dengan sinar UV atau cahaya tampak terhadap larutan riboflavin dala basa menghasilkan lumiflavin sedangkan larutan riboflavin dalam suasana netral atau asam menghasilkan lumikrom yang berflruorsensi biru. 2. Analisa Kuantitatif Riboflavin (Vitamin B2) • Metode Spektrofluorometri Cara penetapan langsung dapat digunakan terhadap campuran yang bebas dari senyawa berwarna yang mengganggu atau senyawa pengganggu lain yang mengandung riboflvin lebih besar dari 0,1%. Cara penetapan langsung dapat digunakan terhadap campuran yang tidak mengandung senyawa berfluorosensi atau senyawa berwarna yang larut dalam air atau dalam asam encer. • Metode Spektrometri Larutan riboflavin dalam pH 4,0 menunjukkan absorbs maksimum ( maks) pada 444 nm. Cara ini digunakan untuk menetapkan kemurnian roboflavin atau penetapan riboflavin dilakukan dengan cara terlindung dari cahaya. • Teknik Penyiapan Bahan Standar, Bahan Kimia dan Sampel untuk Analisis Kadar Vitamin • Metode Spektrofluorometri - Larutan sampel : 1.Sejumlah serbuk yang ditimbang seksama dan setara dengan leibh kurang 2,5 mg riboflavin. 2.Dimasukkan ke dalam labu 250 ml lalu ditambah 1 ml asam asetat 32,5 % dan air secukupnya hinnga 200 ml. 3.Dipanaskan di atas oenangas air sambil sering di kocok hingga riboflavin larut, lalu di dinginkan hinnga suhu 20˚C 4.Larutan ditambah air secukupnya hingga 250 ml dan di campur baik-baik. - Larutan riboflavin baku persediaan I 1.Dibuat dengan melarutkan 50 mg riboflavin yang telah dikeringkan pada suhu 105˚C selama 2 jam dalam asetat 0,02 N secukupnya hingga 500 ml. - Larutan riboflavin baku persediaan II 1.Dibuat dengan menambahkan 10,0 ml larutan riboflavin baku persedian I dengan asam asetat 0,02 N secukupnya. Hingga 100 ml. - Larutan riboflavin baku 1.Dibuat dengan mengencerkan 10,0 ml larutan riboflavin baku persedian II dengan air secukupnya hinnga 100 ml. Kadar dalam mg riboflavin di hitung dengan menggunakan rumus : 2,5 x B-C/A-B
• Metode Analisa Spektometri
1.Sekitar 100 mg riboflavin yang di timbang seksama di larutkan dengan pemanasan daslam campuran 2 ml asam asetat glacial dan 150 ml air. 2.Larutan selanjutnya di encerkan dengan air, di dinginkan, di tambah air secukupnya hnigga 1000 ml. 3.Pada 10,0 ml larutan di tambah 3,5 ml natrium asetat 0,1 M kemudian di tambahkan air secukupnya hingga 100 ml. Kadarnya di hitung dengan menggunakan riboflavin baku sebagai pembanding : µg Tiamin HCl tiap 5 ml larutan uji = • Defisiensi Reboflavin atau Vitamin B2 Karena riboflavin memegang peranan besar dalamvmetabolisme energi dalam tubuh maka defisiensi vitamin akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh. Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak dan protein tidak berjalan dengan efesien. Secara fisik defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang ceenderung merah, peningkatan sensitifitas cahaya matahari, peradangan di mulut dan di bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah. Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan syaraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2 ini sering di alami oleh pada pecandu alkohol. STRUKTUR dan KARAKTERISTIK BIOTIN atau VITAMIN B7
• Biotin atau Vitamin B7
Biotin atau Vitamin B7 adalah vitamin yang memiliki peran dalam pertumbuhan dan juga kesehatan kulit, rambut, mata, ginjal, serta sistem saraf pusat. Biotin juga merupakan asupan nutrisi penting bagi ibu hamil dan janin. Umumnya, vitamin ini didapat dari makanan, seperti kuning telur dan pisang. • Karakteristik dan Sifat Biotin atau Vitamin B7 1. Tahan panas 2. Larut dalam air dan alkohol 3. Mudah dioksidasi 4. Tak tahan asam/basa 5. Koenzim dalam karbohidrat dan lemak • Struktur Biotin atau Vitamin B7
Senyawa derivat imidazol merupakan koenzim pada enzim karboksilase
untuk proses karboksilasi. Terikat pada protein enzim pembawanya : biotin karboksilasedan transkarboksilase. Ion karboksilat diikat pada nitrogen biotin sehingga menjadi karboksibiotin. •• Metode dan Tahapan Analisis Biotin atau Vitamin B7 Metode Spektrometri Larutan riboflavin dalam pH 4,0 menunjukkan absorbs maksimum ( maks) pada 444 nm. Cara ini digunakan untuk menetapkan kemurnian roboflavin atau penetapan riboflavin dilakukan dengan cara terlindung dari cahaya. Prosedur penetapan kadar reboflavin tunggal secara Spektrometri : 1. Sekitar 100 mg riboflavin yang di timbang seksama. 2. Dilarutkan dengan pemanasan dalam campuran 2 ml asam asetat glacial dan 150 ml air. 3. Larutan selanjutnya di encerkan dengan air, di dinginkan, di tambah air secukupya hingga 1000 ml. 4. Pada 10,0 ml larutan di tambah 3,5 ml natrium asetat 0,1 M. 5. Kemudian di tambah air secukupnya hingga 1000 ml. 6. Kadar di hitung dengan menggunakan reboflvin baku sebagai pembanding. Perhitungan Kadar :
𝝁 𝒈 𝑻𝒊𝒂𝒎𝒊𝒏 𝑯𝑪𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝟓 𝒎𝒍 𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒋𝒊= ( 𝑰 −𝒃)
𝒔−𝒅 • Defisiensi Biotin atau Vitamin B7 1. Nafsu makan 2. Mual 3. Depresi 4. Kelelahan dan kelemahan 5. Dosis tambahan biotin diberikan kepada pasien untuk mencegah defisiensi THANK YOU