Anda di halaman 1dari 9

NAMA : Desy Fatmawati

NIM : 4401420027
ROMBEL : Pendidikan Biologi B2 2020
BAB VI
VITAMIN
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan tubuh untuk
kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Walaupun kebutuhan tubuh akan
vitamin relatif sangat sedikit (hanya berkisar beberapa mikrogram-miligram)
tetapi vitamin harus ada bersama-sama makanan, karena tubuh tidak dapat
membuat sendiri kecuali beberapa macam vitamin misalnya vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan
terganggunya proses-proses vital di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
sebagaian besar vitamin berperan sebagai “koenzim” dalam berbagai reaksi
di dalam tubuh, misalnya vitamin B merupakan unsur penting dari koenzim
untuk oksidasi biologi dan reduksi. Pada umumnya, vitamin dibagi dalam 2
golongan besar, yaitu:
1. Vitamin larut lemak : vitamin A, D, E dan K. Vitamin ini biasanya
ditentukan berhubungan dengan lipid dalam makanan alam.
2. Vitamin larut air : vitamin B kompleks dan C

Analisa Multivitamin
A. Tujuan : Mengetahui jenis vitamin yang terkandung dalam multivitamin
B. Bahan dan Pereaksi
1. Multivitamin, akuades
2. Kloroform
C. Cara Kerja
1. Campurkan 1 tablet multivitamin dengan 5 mL akuades dalam tabung
reaksi, sampai lembek.
2. Hancurkan dengan batang pengaduk, kocok kuat-kuat untuk
mengekstraksi vitamin yang larut air. Diamkan beberapa saat hingga
bagian yang tidak larut dalam air mengendap
3. Tuangkan dengan hati-hati cairan yang ada di bagian atas. Lakukan
percobaan vitamin C dan B1
4. Tuangkan 5 mL kloroform ke bagian yang tidak larut air, kemudian
kocok kuat-kuat untuk mengekstraksi vitamin yang larut lemak.
Diamkan sebentar dan tuangkan larutan kloroform tersebut dalam
tabung reaksi lain. Lakukan percobaan vitamin D dan E.
5. Lakukan percobaan lugol pada sisi tablet yang tidak dapat larut dalam
air maupun kloroform.
Cara Kerja
I. Menunjukkan Adanya Vitamin A
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin A dengan pereaksi
Carr-Price
B. Bahan dan pereaksi
1. Larutan multivitamin, Minyak ikan/kapsul minyak ikan
2. Pereaksi Carr-Price
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, lakukan seperti pada
tabel 6.1.
\
Tabel 6.1. Prosedur kerja vitamin A
Tabung 1 2
Multivitamin 2 mL -
Larutan minyak ikan - 2 butir
Pereaksi Carr-price 5 tetes 5 tetes
Amati warna biru yang terjadi, 3 menit kemudian berubah menjadi ungu
dan akhirnya coklat
Perubahan warna Tidak terjadi Perubahan warna
perubahan warna dari warna biru
ke ungu lalu
menjadi coklat

Pembahasan
Pada uji vitamin A dengan digunakannya reagen carr-price membuat
vitamin A larut dalam kloroform yang bersifat nonpolar yang terkandung
dalam reagen carr-price. Pengujian vitamin A dengan pereaksi Carr-price
menunjukkan perubahan warna dari biru menjadi ungu lalu coklat yang
menunjukkan bahwa bahan tersebut positif mengandung vitamin A.
Intensitas warna biru sebanding jumlah vitamin A yang terkandung dalam
suatu bahan.
Pereaksi Carr-Price merupakan campuran larutan kloroform dan SbCl3.
SbCl3 akan mengalami reaksi adisi dan dapat mengidentifikasi retinol dari
vitamin A, setelah itu vitamin A dipecah menjad retinol dan retinoic acid
sehingga dapat bereaksi. SbCl3 bereaksi pada ujung rantai cincin retinol
sehingga akan terjadi perubahan warna biru yang tak stabil dari kristal
SbCl3.
Berikut reaksi antara vitamin A dengan SbCl3:
Kesimpulan
Sampel larutan minyak ikan positif mengandung vitamin A karena larutan
minyak ikan ketika bereaksi dengan pereaksi Carr-price mengalami
perubahan warna dari biru, lalu menjadi ungu dan kemudian menjadi coklat

II. Menunjukkan Adanya Vitamin B1


A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin B1 dengan uji Thiochrom
B. Bahan dan Pereaksi
1. Larutan multivitamin, larutan vitamin B1
2. Kalium ferisianida (0,6%), NaOH (30%), isobutanol
C. Cara Kerja
a. Isilah tabung reaksi yang bersih dan kering dengan 1 mL larutan
multivitamin.
b. Tambahkan 10 tetes larutan encer kalium ferisianida (0,6%) dan 10
tetes larutan NaOH (30%) sampai alkalis.
c. Kocok campuran tersebut dan tambahkan 10 tetes isobutanol
(isobutilalkohol) hingga terlihat fluoresensi biru

Pembahasan
Terbentuknya fluorosensi berawal dari ditambahkannya sampel dengan
NaOH. Vitamin B1 labil dengan adanya basa serta tidak dapat berdiri sendiri
tanpa berikatan dengan protein. Penambahan NaOH bertujuan untuk
merusak serta memecah ikatan vitamin B1 serta terionisasi sehingga ion
positif akan berikatan dengan kalium ferisianida menghasilkan
tiol.Penambahan isobutanol mengakibatkan terjadi reaksi antara tiol dan
isobutanol membentuk fluorosensi biru. . Hasil positif pada percobaan ini
ditandai dengan adanya fluoresensi biru. Berikut reaksi antara vit.B1 dengan
reagen thiochrome:
Kesimpulan
Vitamin B1 labil dengan adanya basa serta tidak dapat berdiri sendiri tanpa
berikatan dengan protein . Adanya NaOH mampu merusak serta memecah
ikatan vitamin B1 serta terionisasi sehingga ion positif akan berikatan
dengan kalium ferisianida menghasilkan tiol. Adanya vitamin B1ditandai
dengan adanya fluoresensi biru yang terbentuk dari reaksi antara tiol dengan
isubutanol.

III. Menunjukan Adanya Vitamin C


A. Tujuan : mengetahui adanya vitamin C.
B. Alat-alat dan bahan :
1. Tabung reaksi dan pipet tetes
2. larutan multivitamin, iodium/lugol

C. Cara Kerja : Tes iodium dan Tes Benedict


(1) Tabel 6.2. Prosedur tes iodium
Tabung 1 Iodium/lugol
Larutan multivitamin 1 mL 5 tetes
Warna Warna iodium pudar
Catatan : Reaksi positif : warna iodium pudar, reaksi negatif: warna tetap

(2) Tabel 6.3. Prosedur tes benedict


Tabung 1 Reagen Benedict
Larutan multivitamin 5 tetes 15 tetes
Panaskan selama 5 menit
Warna endapan warna menjadi hijau dan endapan berwarna merah
bata setelah dipanaskan
Catatan : Reaksi positif: warna hijau kekuningan sampai merah bata.
Pembahasan

Vitamin C merupakan asam askorbat,senyawa kimia yang larut dalam air. Vitamin C
merupakan derivate heksosa yang termasuk ke dalam monosakarida. Dilakukannya
tes iodium dengan menggunakan iodium/lugol sebagai indikator adanya vitamin C.
Pada tes lugol,vitamin C akan mmereduksi ikatan rangkap pada iodium sehingga
warna iodium akan memudar. Jika warnanya tidak berubah maka larutan yang diuji
tidak memiliki kandungan vit C. berikut reaksi vitamin C dengan iodium:

Pada tes benedict,vitamin C akan mereduksi tembaga sulfat dari reagen benedict
sehingga larutan berubah warna menjadi hijau dan endapan berwarna merah bata
setelah dipanaskan . Hal ini menunjukkan bahwa larutan yang diuji positif
mengandung vitamin C. berikut reaksi pada tes benedict:

Kesimpulan
Adanya vitamin c ditandai dengan pudarnya warna iodium (pada tes lugol)
sebagai akibat direduksinya ikatan rangkap pada iodium oleh vitamin C. dan
terbentuknya endapan berwarna merah bata (pada tes benedict) sebagai
akibat direduksinya tembaga sulfat dari reagen benedict oleh vitamin C.
IV. Menunjukkan Adanya Vitamin D
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin D dengan pereaksi Carr-Price
B. Bahan dan Pereaksi
1. Larutan multivitamin, Minyak ikan
2. H2O2 5%, pereaksi Carr-Price
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering,
lakukan seperti pada tabel 6.4.
Tabel 6.4. Prosedur kerja vitamin D
Tabung reaksi 1 2
Multivitamin 1 mL -
Minyak ikan - 2 butir
H2O2 5% 1 mL 1 mL
Kocok selama 1 menit.
Panaskan perlahan-lahan dan jangan sampai mendidih, sehingga gas yang
keluar berhenti (tidak keluar gelembung-gelembung gas lagi). Dinginkan
tabung dibawah kran air.
Pereaksi Carr-Price 5 tetes 5 tetes
Amati timbulnya warna kuning jingga yang muncul setelah 15-20 menit.
Hasil pengamatan Tidak terjadi Jingga (+)
perubahan warna
(-), warna tetap
kuning

Pembahasan
Penambahan H2O2 5% berperan sebagai oksidator. Dilakukan pemanasan
berfungsi untuk memecah vitamin A yang ada pada sampel (minyak ikan dan
multivitamin), ketika terkena panas struktur vitamin D tidak mengalami
perubahan karena sifat dari vitamin D ini tahan panas terhadap pemanasan
asam dan oksigen. Reagen carr-price pada vitamin D mengakibatkan
perubahan warna larutan dari yang semula berwarna kuning keemasan
menjadi biru tua kehitaman serta membentuk endapan berwarna putih.

Kesimpulan
Pada tabung 2 yang berisi minyak ikan terdapat vitamin D yang ditunjukkan
dengan adanya perubahan warna dari kuning menjadi jingga. Reagen carr-
price pada vitamin D mengakibatkan perubahan warna larutan dari yang
semula berwarna kuning keemasan menjadi biru tua kehitaman serta
membentuk endapan berwarna putih.
V. Menunjukkan Adanya Vitamin E
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin E
B. Bahan dan Pereaksi
1. Multivitamin dalam spiritus, Vitamin E dalam spiritus
2. HNO3 pekat
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, lakukan seperti pada
tabel 6.5.
Tabel 6.5. Prosedur kerja vitamin E
Tabung 1 2
Multivitamin dalam spiritus 1 mL -
Larutan vitamin E dalam spiritus - 1 mL
HNO3 pekat 1 mL 1 mL
panaskan selama ± 1 menit
Amati warna oranye Orange orange
Pembahasan
Larutan multivitamin dan larutan vitamin yang dilarutkan dalam spirtus
berfungsi untuk untuk menstabilkan vitamin E didalamnya. Adanya
penambahan HNO3 pekat berfungsi sebagai oksidator, yang membentuk
senyawa a-kuinon yang dapat direduksi dan menghasilkan kuinol. Adanya
HNO3 membuat a-tokoferol diubah menjadi a-kuinon. Dilakukan pemanasan
bertujuan untuk mempercepat terjadinya proses reaksi pembentukan senyawa
kompleks warna jingga hingga merah. Reaksi antara vitamin E dengan
HNO3:

Kesimpulan
Kedua sampel yaitu larutan multivitamin dan larutan vitamin E mengandung
vitamin E yang ditandai dengan terjadinya perubahan larutan menjadi warna
orange (jinggga hingga merah).

Anda mungkin juga menyukai