Anda di halaman 1dari 22

KLASIFIKASI

Oleh :
Muhammad Sholihin
Persepuluhan Klasifikasi
Prinsip dasar klasifikasi DDC pembagiannya
disebut desimal, hal ini dikarenakan DDC
membagi semua ilmu pengetahuan kedalam 10
kelas subjek utama (persepuluhan) dengan
notasi 000 sampai 900. Begitulah seterusnya
setiap pembagian kelas diuraikan menjadi 10
(sepuluh) bagian subjek yang lebih khusus.
Seluruh ilmu pengetahuan dibagi ke dalam 10 kelas utama
yang diberi kode/lambang (selanjutnya disebut notasi)
000 s.d 900. Pembagian 10 (sepuluh) kelas utama
dikenal dengan “Ringkasan Pertama”.
000 - Ilmu Komputer, Informasi & Karya Umum
100 - Filsafat & Psikologi
200 - Agama
300 - Ilmu-Ilmu Sosial
400 - Bahasa
500 - Ilmu-Ilmu Murni
600 - Ilmu-Ilmu Terapan
700 - Kesenian dan Rekreasi
800 - Kesusasteraan
900 - Sejarah & Geografi
Setiap kelas utama dibagi lagi secara desimal
menjadi "10 bagian (Division)
300 - limu-ilmu Sosial,Sosiologi dan Antropologi
310 - Statistik
320 - Ilmu Politik
330 - Ekonomi
340 - Hokum
350 - Administrasi Umum & Ilmu Militer
360 - Masalah Sosial dan Pelayanan Sosial
370 - Pendidikan
390 - Adat istiadat, Etiket, Cerita Rakyat
Pada setiap devisi (division) dibagi lagi menjadi 10 seksi
(Section). Contoh diambil sub kelas 370 Pendidikan
(Education)
370 - Pendidikan
371 - Sekolah dan Kegiatannya, Pendidikan Khusus
372 - Pendidikan Dasar
373 - Pendidikan Menengah
374 - Pendidikan Dewasa
375 - Kurikulum
376 - Kosong [Unassigned]
377 - Kosong [Unassigned]
378 - Pendidikan Tinggi
379 - Isu Kebijakan Publik dalam Pendidikan
Tabel Pembantu
Dalam klasifikasi ada 6 tabel pembantu, yaitu:
1. Tabel 1 Subdivisi Standar, yaitu label pembagian notasi kelas untuk
bentuk penyajian yang berlaku umum.
2. Tabel 2 Wilayah, merupakan label pembagian notasi wilayah yang ada
hubungannya dengan subjek bagan perpustakaan.
3. Tabel 3 Sudivisi Sastra, adalah label pembagian notasi kelas yang khusus
digunakan untuk bentuk penyajian dalam kelompok karva sastra.
4. Tabel 4 Subdivisi Bahasa, adalah tabel pembagian notasi kelas tambahan
yang khusus digunakan untuk kelompok subjek bahasa.
5 Tabel 5 Ras, Etnik. Kebangsaan, adalah tabel pembagian notasi kelas
tambahan yang khusus digunakan untuk subjek yang berhubungan
dengan suatu ras. bangsa dan kelompok nasional.
6. Tabel 6 Bahasa, adalah tabel pembagian notasi kelas tambahan yang
digunakan untuk menerangkan bahasa yang dipakai untuk karya
terjemahan.
BN (Base Number)
BN atau Base Number adalah nomor dalam
klasifikasi atau notasi-notasi yang tercantum
dalam bagan klasifikasi.
Jadi, manakah yang disebut BN ???
Nomor klasifikasi bersifat desimal, sehingga
penulisannya adalah sebagai berikut:
XXX.XXX XXX XXX
[spasi]
Pada setiap devisi (division) dibagi lagi menjadi 10 seksi
(Section). Contoh diambil sub kelas 370 Pendidikan
(Education)
370 - Pendidikan
371 - Sekolah dan Kegiatannya, Pendidikan Khusus
372 - Pendidikan Dasar
373 - Pendidikan Menengah

BN
374 - Pendidikan Dewasa
375 - Kurikulum
376 - Kosong [Unassigned]
377 - Kosong [Unassigned]
378 - Pendidikan Tinggi
379 - Isu Kebijakan Publik dalam Pendidikan
Cara Menentukan Nomor Klasifikasi
• Tentukan subyek bahan pustaka
• Cari di dalam indeks relatif
• Periksa nomor klasifikasi dalam bagan
• Periksa setiap petunjuk/perintah/catatan pada
notasi tersebut
Aplikasi dalam Rumus
BN + Subdivisi Standar (Tabel 1)

BN + Wilayah (Tabel 2)

BN Bahasa (4)

BN Kesusastraan (8)

BN Geografi (9)
BN + SS (Tabel 1)
1. Perintah
“gunakan .....-..... untuk subdivisi standar”
a. BN + SS
Konser Musik (lihat hal 182 bagan 780)
BN : Musik - 780
SS : Konser - (-07)
Jadi : BN + SS = 780 + (-7) = 780.7
b. BN + 0 SS
Majalah Fisika (lihat hal 134 bagan 530)
BN : Fisika - 530
SS : Majalah - (-05)
Jadi : BN + 0SS = 530 + (-05) = 530.05

c. BN + 00 SS
Jurnal Hukum Pidana (lihat hal 110 bagan 345)
BN : Hukum Pidana - 345
SS : Jurnal - (-05)
Jadi : BN + 00 SS = 345 + 005 = 345.005
2. Tidak ada perintah
Kamus Teknologi (lihat hal 144 bagan 600)
BN : Teknologi - 600
SS : Kamus - (-03)
Jadi : BN + SS = 600 + (-03) = 603

Dari sini dapat ditarik kesimpulah bahwa, ketika


“0” BN bertemu dengan “0” SS dan tidak ada
petunjuk/perintah/catatan, maka “0” dicoret
hingga hanya tersisa satu nol (“0”)
BN + Wilayah (Tabel 2)
1. BN + W
Digunakan ketika ada perintah yuridiksi
“tambahkan notasi wilayah ... Pada angka
dasar ...”
Universitas Sebelas Maret Surakarta (buka hal
121 bagan 378)
BN : UNS - 378
W : Jawa Tengah - (-5982)
Jadi: BN + W = 378 + (-5982) = 378.598 2
2. BN + 09 + W
Digunakan ketika tidak ada perintah wilayah
Arsitektur Perpustakaan India (lihat hal 176
bagan 727.8
BN : Arsitektur Perpustakaan - 727.8
W : India - (-54)
Jadi : BN + 09 + W = 727.8 + 09 + (-54) =
727.809 54
3. BN + 9/09/009 + W
Digunakan ketika ada perintah SS (1-9 / 01-
09 / 001-009)
Fotografi Jepang (lihat hal 181 bagan 770)
BN : Teknologi - 770
W : Jepang - 52
Jadi : BN + 9 + W = 770 + 9 + (-52) = 770.952
BN Bahasa (4)
• 4 + T6
Bahasa Indonesia : 4 + T6 = 4 + (-1) = 41 = 410
• 4 + T4
Etimologi Bahasa Indonesia : 4 + T4 =
41 + (-2) = 412
• 4 + T4 + T6
Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia :
4 + T4 + T6 = 42 + (-3) + 1 = 423.1
BN Kesusastraan (8)
• 8 + T6
Kesusatraan Inggris : 8 + T6 = 8 + (-21) + 821 =
820
• 8 + T3
Fiksi Indonesia : 8 + T3 = 81 + 3 = 813
BN Geografi (9)
• 9 + W (sejarah umum)
Sejarah Indonesia : 9 + W = 9 + (-598) = 959.8
• 91 + W (geografi umum)
Geografi Indonesia : 91 + W = 9 + (-598) =
915.98
LATIHAN SOAL
1. Pendidikan Ilmu Perpustakaan
2. Koperasi di Malaysia
3. Matematika Kelas 1
4. Bahasa Arab Kelas 6
5. Cerita Rakyat Jawa
Jawab
1. 020.7
2. 334.095 95
3. 510
4. 492.7
5. 819
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai