Anda di halaman 1dari 76

PENGANTAR KLASIFIKASI

PENJELASAN UMUM DAN TABEL 1

PERTEMUAN 1
Klasifikasi
Pengenalan Teknis Dalam
Dewey Decimal Classification

PRINSIP DASAR DDC


4 Volume DDC
1. Volume 1 Manual Tables, berisi tentang:
a. Fitur baru dalam Edisi 23: penjelasan singkat tentang
fitur khusus dan perubahan dalam DDC 23,
b. Pendahuluan: deskripsi dan tata cara penggunaan
DDC,
c. Glossarium: definisi singkat dari terminologi yang
digunakan dalam DDC,
d. Indeks untuk pendahuluan dan Glossarium,
e. Manual pedoman dan informasi lebih lanjut tentang
penggunaan DDC,
f. Tabel: 6 tabel berisi notasi untuk ditambahkan pada
nomor klasifikasi guna mendapatkan spesifikasi yang
lebih rinci, terdiri dari:
 Tabel 1 Standar Subdivision (Subdivisi Standar)
 Tabel 2 Area, Periods, Biography (Wilayah, Periode, Biografi)
 Tabel 3 Subdivisions for the Arts, for Individual Literatures, for
Specifics Literary Forms (Subdivisi untuk Seni, Sastra dan
Bentuk Kesusastraan Khusus)
 Tabel 4 Subdivisons of Individual Languages and Languages
Families (Subdivisi dari Masing – masing Bahasa dan kelompok
bahasa)
 Tabel 5 Ethnic and National Group (Kelompok Etnis dan Suku
Bangsa)
 Tabel 6 Languages (Bahasa)
g. Daftar perbandingan antara edisi 22 dan edisi 23:
nomor-nomor yang direlokasi dan yang sudah tidak
dilanjutkan, tabel perbandingan dan persamaan,
serta daftar nomor yang digunakan kembali dalam
edisi 23.
2. Volume 2 Schedules 000 – 599, berisi bagan
organisasi pengetahuan dari 000 s.d 599
3. Volume 3 Schedules 600 – 999, berisi bagan
organisasi pengetahuan dari 600 s.d 999
4. Volume 4 Relative Index, berisi tentang daftar
subyek dengan disiplin yang disusun secara
alfabetis.
3 Bagian Utama DDC
1. Bagan (Schedules): bagian terpenting dalam suatu
skema klasifikasi. Dalam hal ini setiap subyek diwakili
oleh notasi. Subyek tersebut disusun dari umum ke
khusus.
2. Indeks (Index): sarana untuk mencari notasi dalam
bagan. Semua subyek disusun secara alfabetis yang
mengacu ke notasi dalam bagan. Notasi yang
diberikan bersifat relative (relative index), artinya
terdapat bebagai pilihan.
3. Tabel (Tables) : notasi yang dapat digunakan untuk
merinci notasi dalam bagan.
1. Prinsip Dasar Bagan (Schedules)
DDC
a. Prinsip Dasar Desimal
b. Prinsip Dasar Susunan dari Umum ke
Khusus
c. Prinsip Dasar Disiplin
d. Prinsip Dasar Hierarki
a. Prinsip Dasar Desimal
 Pembagian ilmu pengetahuan menjadi Sepuluh Kelas
Utama (The Ten Main Classes), kemudian masing-masing
kelas utama dibagi kedalam sepuluh divisi (10 divisions),
dan selanjutya masing-masing Divisi dibagi menjadi sepuluh
seksi (10 Sections),
 DDC terdiri dari 10 Kelas Utama, 100 Divisi, dan 1000 Seksi,
 Dari masing-masing Seksi, masih memungkinkan dibagi
menjadi Sub-seksi (Sub-sections), dari Sub-seksi menjadi
Sub-sub-seksi (Sub-sub-sections), dari Sub-sub-seksi menjadi
Sub-sub-sub-seksi (Sub-sub-sub-sections) dan seterusnya.

Klasifikasi Persepuluhan atau Klasifikasi Desimal


Sepuluh Kelas Utama
(The Ten Main Classes)
000 Computer science, information & general works (Ilmu
komputer, informasi & karya umum
100 Philosophy & psychology (Filsafat & psikologi)
200 Religion (Agama)
300 Social science (Ilmu sosial)
400 Language (Bahasa)
500 Science (Sains)
600 Technology (Teknologi)
700 Arts & recreation (Kesenian & rekreasi)
800 Literature (Literatur)
900 History & geography (Sejarah & geograpi)
Notasi dalam DDC
 Menggunakan Arabic Number (Angka Arab)
 Notasi paling sedikit meliputi 3 (tiga) digit
 Digit pertama mewakili Kelas Utama, digit kedua menunjukan
Divisi dan digit ketiga menunjukan Seksi
 Titik desimal dalam DDC merupakan tanda penyela psikologis
untuk memutus jumlah digit serta untuk memudahkan transkipsi
dan penyalinan nomor klasifikasi
 Titik desimal dalam DDC disebut a decimal point atau “dot” dan
dalam Bahasa Indonesia disebut “titik”
 Misalnya 001.4 dibaca: “nol nol satu titik empat”
Ringkasan Kedua Seratus Divisi
(Second Summary The Hundred Divisions)
500 Science (Sains)
510 Mathematics (Matematika)
520 Astronomy (Astronomi)
530 Physics (Fisika)
540 Chemistry (Kimia)
550 Earth Science and geology (Ilmu bumi dan geologi)
560 Fossil and prehistoric life (Fosil dan kehidupan prasejarah)
570 Biology (Biologi)
580 Plants, botany (Ilmu tumbuhan, botani)
590 Animals, zoology (Ilmu hewan, zoology)
Ringkasan Ketiga Seribu Seksi
(Thrid Summary The Thousand Sections)
530 Physich (Fisika)
531 Classical mechanics (Mekanika klasik)
532 Fluid mechanics (mekanika fluida)
533 Gas mechanics (Mekanika gas)
534 Sound vibrations and related (Suara dan getaran)
535 Light and related radiations (Cahaya dan radiasi)
536 Heat (Panas)
537 Electricity and electronics (Kelistrikan dan elektronika)
538 Magnetism (Magnetisme)
539 Modern physics (Fisika modern)
Sub-seksi dan Sub-sub-seksi
533 Gas mechanics (Mekanika gas)
533.1 Statics, Mass, Density, Specifics Gravity (Statika, massa,
kepadatan, gravitasi khusus mekanika gas)
533.2 Dynamics (Dinamika mekanika gas)
533.5 Vacuum (Ruang hampa udara)
533.6 Aeromechanics (Aeromekanik)
533.7 Kinetik theory of gases (Teori kinetik gas)

533.6 Aeromechanics (Aeromekanik)


533.61 Aerostatics (Aerostatik)
533.62 Aerodynamics (Aerodinamik)
 Pembagian Sub-sub-seksi yang lebih rinci selanjutnya
masih memungkinkan, tergantung perkembangan
disiplin dan subyek ilmu pengetahuan di masa
mendatang.
 Digit pertama mewakili Kelas Utama, digit kedua
menunjukan Divisi, sedangkan digit ketiga
menunjukan Seksi, digit disebelah kanan titik mewakili
Sub-seksi, selanjutnya mewakili Sub-sub-seksi dan
seterusnya.
Penjabaran nomor klasifikasi
533.62 Aerodynamics (Aerodinamik)

5 Mewakili 500 Kelas Utama Sains


3 Mewakili 530 Divisi Fisika
3 Mewakili 533 Seksi Gas mechanics (Mekanika gas)
. Titik/dot sebagai “tanda penyela psikologis”
6 Mewakili 533.6 Sub-seksi Aeromechanics (Aeromekanik)
2 Mewakili 533.62 Sub-sub-seksi Aerodynamics
(Aerodinamik)

Dibaca: Lima tiga tiga titik enam dua


Catatan:
 Tidak semua nomor untuk Divisi dan Seksi telah
digunakan
 Nomor yang tidak digunakan dalam DDC diberi
keterangan “Unassigned”
 Misalnya: nomor 040-049 pada Kelas Utama Karya
Umum; atau 007, 008, 009 pada Divisi ilmu computer,
pengetahuan dan sistem, atau 654, 655, 656 pada Divisi
manajemen; atau 756 pada Divisi seni lukis, dan lain-
lain
b. Prinsip Dasar Susunan dari Umum Ke Khusus

 Pembahasan ilmu pengetahuan dari hal-hal yang umum terlebih


dahulu kemudian diikuti dengan pembahasan hal-hal yang lebih
khusus,
 Prinsip dasar susunan dari umum ke khusus ini berlaku untuk semua
Divisi dalam kelas utama dan Seksi dalam Divisi,
 Dalam setiap Kelas Utama , Divisi Pertama membahas hal-hal
umum, sedangkan Divisi Kedua sampai Divisi Kesembilan
membahas hal-hal yang lebih khusus,
 Prinsip ini juga berlaku dalam setiap Seksi, Seksi Pertama
membahas hal-hal umum, sedangkan Seksi Kedua sampai Seksi
Kesembilan membahas hal-hal yang lebih khusus lagi.
Prinsip dasar susunan dari Umum ke Khusus
Divisi dalam Kelas Utama
Kelas Utama 500 Science (Sains)
Divisi Pertama 501 - 509 Hal-hal umum tentang sains
Divisi Kedua 510 - 519 Mathematics (Matematika)
Divisi Ketiga 520 – 529 Astronomy (Astronomi)
Divisi Keempat 530 – 539 Physics (fisika)
Divisi Kelima 540 – 549 Chemistry (Kimia)
Divisi Keenam 550 – 559 Earth science and geology (Ilmu bumi dan geologi)
Divisi Ketujuh 560 – 569 Fossil and prehistorics life (Fosil dan kehidupan
prasejarah)
Divisi Kedelapan 570 – 579 Biology (Biologi)
Divisi Kesembilan 580 – 589 Plants, botany (Ilmu tumbuhan, botani)
Divisi Kesepuluh 590 - 599 Animals, zoology (Ilmu hewan, zoology)
Prinsip dasar susunan dari Umum ke Khusus
Seksi dalam Divisi
Divisi 530 Physics (fisika)
Seksi Pertama 530 Hal-hal umum tentang fisika
Seksi Kedua 531 Classical mechanics (Mekanika klasik)
Seksi Ketiga 532 Fluid mechanics (Mekanika fluida)
Seksi Keempat 533 Gasmechanics (Mekanika gas)
Seksi Kelima 534 Sound and related vibraions (Suara dan getaran)
Seksi Keenam 535 Light and related radiations (Cahaya dan radiasi)
Seksi Ketujuh 536 Heat (Panas)
Seksi Kedelapan 537 Electricity and electronics (Kelistrikan dan elektronika)
Seksi Kesembilan 538 Magnetism (Magnetisme)
Seksi Kesepuluh 539 Modern physics (Fisika modern)
c. Prinsip Dasar Disiplin
 Penyusunan dan pembagian DDC berdasarkan pada
spesifikasi ilmu pengetahuan atau “discipline” (disiplin
ilmu) atau pada cabang ilmu pengetahuan tertentu dan
bukan pada subyek, sehingga satu subyek
memungkinkan dibahas pada beberapa disiplin ilmu
sekaligus.
Contoh 1 Prinsip dasar disiplin
Subyek tentang “Children (Anak)” memungkinkan dibahas dalam
berbagai disiplin, antara lain:

155.4 Child psychology (Psikologi anak) dalam disiplin ilmu psikologi

305.23 Chilhood (Anak-anak) dalam disiplin ilmu sosial


305.231 Child development (Perkembangan anak) dalam disiplin ilmu
sosial
323.352 Civil and human rights (Hak sipil dan hak politik anak) dalam
disiplin ilmu politik
362.7 Services to young people (Layanan kepada anak) dalam disiplin
layanan sosial
612.65 Child development (Perkembangan anak) dalam disiplin ilmu
kedokteran dan kesehatan.
Contoh 2 Prinsip dasar disiplin
Subyek tentang “Communication (Komunikasi)” memungkinkan
dibahas dalam berbagai disiplin, antara lain:

003.5 Theory of Communication and control (Teori komunikasi dan


kontrol) dalam disiplin karya umum
153.6 Communication psychology (psikologi komunikasi) dalam
disiplin psikologi
175 Ethics of communication (Etika komunikasi) dalam disiplin
filsafat moral
302.2 Communication (Komunikasi) dalam disiplin ilmu sosial
343.099 Communication of law (Hukum Komunikasi ) dalam disiplin
ilmu hukum
384 Communication (Komunikasi) dalam disiplin komunikasi
telekomunikasi
d. Prinsip Dasar Hierarki
 Skema klasifikasi yang tersusun berurutan secara
bertingkat atau berjenjang yang berelasi / saling
berhubungan satu sama lain,
 Apa yang berlaku di Kelas Utama berlaku juga bagi
semua Divisi, Seksi, Sub-seksi maupun Sub-sub-seksi dan
seterusnya,
 Hal ini disebut “hierarchical force” atau “kekuatan
hierarki”,
 Prinsip dasar hirarki DDC meliputi hierarki dalam notasi
dan hierarki dalam relasi antar disiplin dan antar subyek.
Prinsip dasar Hierarki dalam Notasi

500 Science (Sains)  Kelas Utama


ce (Sains)
530 Physics (Fisika)  Divisi

533 Gas mechanics (Mekanika gas)  Seksi


 Sub-
sub-
533.6 Aeromechanics (Aeromekanik)  Sub-seksi
seksi
 ivisi (Aerodinamik)
533.6 Aerodynamics  Sub-sub-seksi
Penjelasan Prinsip Dasar Hirarki
1. Subyek Aerodynamics (Aerodinamik) mendapatkan nomor klasifikasi
533.62
2. Namun apabila subyek Aerodynamics (Aerodinamik) ditempatkan
pada nomor 533.6 Aeromechanics (Aeromekanik) sudah benar secara
prinsip dikarenakan Aerodynamics (Aerodinamik) merupakan Sub-sub-
seksi dari Aeromechanics (Aeromekanik)
3. Apabila subyek Aerodynamics (Aerodinamik) dan Aeromechanics
(Aeromekanik) ditempatkan pada nomor klasifikasi 533 Gas Mechanics
(Mekanika gas) pun sudah dibenarkan secara prinsip, karena
Aerodynamics (Aerodinamik) dan Aeromechanics (Aeromekanik)
masing-masing merupakan Sub-sub-seksi dan Sub-seksi dari Gas
Mechanics (Mekanika gas),
4. Namun pemberian nomor yang lebih rinci akan semakin baik dan lebih
direkomendasikan, daripada hanya sekedar menggolongkan pada
Divisi apalagi hanya pada Kelas Utama saja.
Prinsip dasar Hierarki dalam Relasi antar Disiplin
dan antar Subyek
Penjelasan Prinsip Dasar Hirarki
1. Subyek Teeth (Gigi) mendapatkan nomor klasifikasi 611.314
2. Namun apabila subyek Teeth (Gigi) ditempatkan pada nomor
611.31 Mouth (Mulut) sudah benar secara prinsip dikarenakan
Teeth (Gigi) merupakan Sub-sub-sub-seksi dari Mouth (Mulut)
3. Apabila subyek Teeth (Gigi), Tongue (Lidah), dan Mouth (Mulut)
ditempatkan pada nomor klasifikasi 611.3 Digestive track organs
(Organ pencernaan) pun sudah dibenarkan secara prinsip,
karena Teeth (Gigi) dan Tongue (Lidah) masing-masing
merupakan Sub-sub-sub-seksi dari Digestive track organs (Organ
pencernaan), demikian juga Mouth (Mulut) merupakan Sub-sub-
seksi dari Digestive track organs (Organ pencernaan)
4. Demikian pula apabila subyek Cardiovascular organs (Organ
kardiovaskular), Respiratory organs (Organ pernafasan) dan
Digestive track organs (Organ pencernaan) ditempatkan pada
nomor klasifikasi 611 Human anatomy (Anatomi manusia) pun
sudah dibenarkan secara prinsip karena Cardiovascular organs
(Organ kardiovaskular), Respiratory organs (Organ pernafasan)
dan Digestive track organs (Organ pencernaan) ketigannya
merupakan subyek yang berkedudukan sebagai Sub-seksi dari
disiplin Human anatomy (Anatomi manusia)
5. Namun pemberian nomor yang lebih rinci akan semakin baik dan
lebih direkomendasikan, daripada hanya sekedar
menggolongkan pada Divisi apalagi hanya pada Kelas Utama
saja.
2. Indeks (Index)

a. Untuk membantu mencari notasi suatu subyek


dalam DDC terdapat Indeks Relatif (Relative
index).
b. Pada Indeks Relatif (Relative index) terdaftar
sejumlah istilah yang disusun secara alfabetis yang
mengacu ke notasi yang terdapat pada bagan.
c. Pada Indeks didaftar sinonim untuk suatu istilah,
hubungan – hubungannya dengan subyek
lainnya.
Contoh:
Theatre 792
accounting 657.84
elementary education 372.66
influence on crime 364.254
religious significance 203.7
Christianity 246.72
sociology 306.484 8

 Bila suatu subyek telah ditemukan dalam indeks relative, hendaknya


ditentukan lebih lanjut aspek dari subyek yang bersangkutan
 Misalnya: subyek teater dapat dilihat dari aspek akuntansi,
pendidikan, agama, sosiologi, dll.
3. Tabel (Tables)
 Notasi pada tabel hanya dapat digunakan dalam rangkaian dengan
notasi yang terdapat pada bagan.
 Dalam DDC edisi 23 terdapat 6 tabel pembantu, sebelumnya edisi 21
kebawah terdapat 7 tabel pembantu yang mana tabel ke 7 (Persons)
digabung kedalam tabel 1.
 Tabel 1 Standar Subdivision (Subdivisi Standar)
 Tabel 2 Area, Periods, Biography (Wilayah, Periode, Biografi)
 Tabel 3 Subdivisions for the Arts, for Individual Literatures, for Specifics Literary Forms (Subdivisi untuk Seni,
Sastra dan Bentuk Kesusastraan Khusus)
 Tabel 4 Subdivisons of Individual Languages and Languages Families (Subdivisi dari Masing – masing
Bahasa dan kelompok bahasa)
 Tabel 5 Ethnic and National Group (Kelompok Etnis dan Suku Bangsa)
 Tabel 6 Languages (Bahasa)
Membangun Nomor Klasifikasi
&
Pengenalan Tabel DDC

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN TABEL DDC


4 Sumber Notasi Untuk Membangun Nomor Kelas

1. Menambahkan Subdivisi Standar dari Tabel 1 (Adding


Standard Subdivision from Table 1)
2. Menambahkan dari Tabel 2-6 (Adding form Tables 2-6)
3. Menambahkan bagian lain dalam Bagan (Adding
from others parts of schedules)
4. Menambahkan Tabel yang ditemukan dalam Bagan
(Adding from Tables found in the Schedules)

Notasi dari TABEL tidak dapat berdiri sendiri, namun melekat pada
nomor kelas yang disediakan dalam Schedule / Bagan
Komposisi tabel dalam DDC 23
 Tabel 1 Standard Subdivision (Subdivisi Standar)
 Tabel 2 Area, Periods, Biography (Wilayah, Periode, Biografi)
 Tabel 3 Subdivisions for the Arts, for individual Literature, for specific
Literary form (Subdivisi untuk Seni, Sastra dan bentuk
Kesusasteraan khusus)
 Tabel 4 Subdivisions of Individual Languages and Language
Families (Subdivisi dari Masing-masing Bahasa)
 Tabel 5 Ethic and National Group (Kelompok Etnis dan Suku
Bangsa)
 Tabel 6 Languages (Bahasa)
1. Membangun Nomor Dengan Menambahkan
Subdivisi Standar

 Standar Subdivisi adalah: Subdivisi yang tersedia


dalam Tabel 1 yang mewakili bentuk fisik yang
sering digunakan (kamus, terbitan berseri) atau
pendekatan (sejarah, penelitian) yang dapat
diterapkan pada setiap subyek atau disiplin ilmu.
 Notasi dari subdivisi standar dapat digunakan pada
setiap nomor dalam bagan dan tabel untuk topik
yang hampir mencakup seluruh nomor Kecuali ada
instruksi yang berlawanan.
Tabel 1 Subdivisi Standar ditekankan pada
hal-hal berikut:
1) Bentuk fisik dalam Tabel 1 Subdivisi Standar adalah bentuk-bentuk karya yang
sering digunakan seperti: direktori, ensiklopedia, kamus, terbitan berseri
(majalah, jurnal, bulletin, buku tahunan), dan lain-lain.
2) Bentuk-bentuk fisik tersebut ada disetiap disiplin dan subyek mulai kelas 000
sampai kelas 900, misalnya: ensiklopedia komputer 004.03, majalah komputer
004.05, direktori perpustakaan 020.25, kamus ekonomi 330.03, sejarah
pendidikan 370.9, teori aljabar 512.001, ensiklopedia kedokteran 610.3,
organisasi dan manajemen kedokteran 610.5, terbitan berkala manajemen
personalia 658.3005, filsafat dan teori olah raga 796.01, ensiklopedia sepakbola
796.33403 dll.
3) Notasi tabel 1 Subdivisi Standar dapat digunakan hampir pada setiap disiplin
dan subyek mulai 000 s.d 999 kecuali ada instruksi lain. Pembentukan nomor
cukup dengan mengikuti instruksi dan tidak disarankan membangun nomor
sendiri tanpa adanya instruksi atau apabila ada instruksi yang berlawanan.
Ringkasan notasi dari tabel 1 Subdivisi Standar
-01 Philosophy and theory (Filsafat dan teori)

-02 Miscellany (Aneka ragam)

-03 Dictionaries, encyclopedias, concordances (Kamus, ensiklopedia,


konkordan)
-04 Special topics (Topik-topik khusus)

-05 Serial publications (Terbitas berseri)

-06 Organizations and Management (Organisasi dan manajemen)

-07 Educations, research, related topics (Pendidikan, penelitian dan topik


yang berkaitan
-08 Groups of people (Kelompok orang)

-09 History, geographics treatment, biography (Sejarah, geografi, biografi)


Rincian untuk notasi -01 Philosophy and theory
-01 Philosophy and theory (Filsafat dan teori)

-011 System (Sistem)

-012 Classification (Klasifikasi)

-014 Communication (Komunikasi)

-0141 Discourse analysis (Analisis wacana)

-0148 Abbreviations, acronyms, symbols (Singkatan, akronim, simbol)

-015 Scientifics principles (Prinsip-prinsip ilmiah)

-019 Psychological principles (Prinsip-prinsip psikologis)

Jumlah rincian setiap notasi tidak sama, sesuai dengan apa yang sudah disediakan dalam
Tabel 1 subdivisi satandar. Ada yang hanya beberapa namun ada yang terdiri puluhan
seperti pada rincian untuk notasi -08 (groups of people
 Petunjuk/instruksi dalam membangun nomor dengan
menambahkan notasi dari Tabel 1 Subdivisi Standar
sebenarnya sudah tercantum dengan jelas dalam bagan.
 Instruksi tersebut menunjukan sebuah “Pola Penomoran”
untuk menjadi acuan setiap akan menambahkan notasi
dari Tabel 1 Subdivisi Standar.
 Classifier cukup mengamati “Pola Penomoran” yang
tertuang dalam instruksi berikut contoh yang sudah
diberikan sebagai acuan untuk membangun nomor yang
lengkap dan tepat sesuai dengan kebutuhan.
Contoh 1:

Instruksi untuk membangun nomor dari Tabel 1 pada nomor dasar 004
komputer Science adalah menggunakan pola penomoran 004.01-09.
Artinya Subdivisi Standar pada nomor 004 adalah 004.01, 004.02, 004.03
dan seterusnya sampai 004.09.
Penerapannya apabila digunakan untuk notasi dari Tabel 1
Subdivisi Standar hasilnya adalah sebagaimana berikut:

Notasi dari Tabel 1 Subdivisi Standar Hasil Keterangan

-01 Philosophy and theory 004.01 Filsafat dan teori ilmu komputer

-02 Miscellany 004.02 Aneka ragam tentang ilmu komputer

-03 Dictionaries, encyclopedias, 004.03 Kamus, ensiklopedia, konkordans ilmu


concordances komputer
-04 Special topics 004.04 Topik-topik khusus ilmu komputer

-05 Serial publications 004.05 Terbitan berseri ilmu komputer

-06 Organization and Management 004.06 Organisasi dan manajemen ilmu


komputer
Dan seterusnya
1. Apabila ingin menambahkan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar lainnya pada
nomor dasar 004 tetap menggunakan pola penomoran yang sama
sebagaimana instruksi
2. Classifier tidak perlu memusingkan apakah harus menambah atau mengurangi
angka “0” (nol) dalam membangun nomor tersebut, karena cukup mencermati
pola penomoran sebagaimana instruksi dan contoh yang sudah diberikan,
3. Serial publications dalam hal ini meliputi majalah, jurnal, buletin tentang ilmu
computer
4. Ada kalanya dalam Bagan sudah disediakan nomor yang sudah “terbangun”
dari Tabel 1 Subdivisi Standar, misalnya 004.019 Psychological principles (Prinsip
psikologis dalam ilmu komputer) yang merupakan hasil membangun nomor
dengan rincian sebagai berikut: 004.019 = nomor dasar 004 + notasi -019 dari
Tabel 1 Subdivisi Standar
5. Penambahan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar tidak harus selalu digunakan
kecuali sesuai keperluan dan sekali lagi tidak disarankan apabila tanpa
terdapat instruksi agar tidak menghasilkan nomor yang bertentangan dengan
nomor lain yang sudah terdapat dalam Bagan
Contoh 2:

Instruksi untuk membangun nomor dari Tabel 1 pada nomor dasar 500
Science (Sains) adalah menggunakan pola penomoran 501-509.
Artinya Subdivisi Standar pada nomor 500 adalah 501, 502, 503 dan
seterusnya sampai 509.
Penerapannya apabila digunakan untuk notasi dari Tabel 1
Subdivisi Standar hasilnya adalah sebagaimana berikut:

Notasi dari Tabel 1 Subdivisi Standar Hasil Keterangan

-01 Philosophy and theory 501 Filsafat dan teori sains

-02 Miscellany 502 Aneka ragam tentang sains

-03 Dictionaries, encyclopedias, 503 Kamus, ensiklopedia, konkordans


concordances sains
-04 Special topics 504 Topik-topik khusus sains

-05 Serial publications 505 Terbitan berseri sains

-06 Organization and Management 506 Organisasi dan manajemen sains


Dan seterusnya
1. Apabila ingin menambahkan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar lainnya pada
nomor dasar 500 tetap menggunakan pola penomoran yang sama
sebagaimana instruksi
2. Classifier tidak perlu memusingkan apakah harus menambah atau mengurangi
angka “0” (nol) dalam membangun nomor tersebut, karena cukup mencermati
pola penomoran sebagaimana instruksi dan contoh yang sudah diberikan,
3. Serial publications dalam hal ini meliputi majalah, jurnal, buletin tentang sains
4. Catatan khusus: untuk nomor 504 terdapat keterangan bahwa nomor 504 tidak
digunakan lagi dan terakhir digunakan pada DDC edisi 16
5. Penambahan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar tidak harus selalu digunakan
kecuali sesuai keperluan dan sekali lagi tidak disarankan apabila tanpa
terdapat instruksi agar tidak menghasilkan nomor yang bertentangan dengan
nomor lain yang sudah terdapat dalam Bagan
Contoh 3:

Instruksi untuk membangun nomor dari Tabel 1 pada nomor dasar 620
Engineering and allied operation adalah menggunakan pola
penomoran 620.001-009. Artinya Subdivisi Standar pada nomor 620
adalah 620.001, 620.002, 620.003 dan seterusnya sampai 620.009.
Penerapannya apabila digunakan untuk notasi dari Tabel 1
Subdivisi Standar hasilnya adalah sebagaimana berikut:

Notasi dari Tabel 1 Subdivisi Standar Hasil Keterangan

-01 Philosophy and theory 620.001 Filsafat dan teori teknik

-02 Miscellany 620.002 Aneka ragam tentang teknik

-03 Dictionaries, encyclopedias, 620.003 Kamus, ensiklopedia, konkordans


concordances teknik
-04 Special topics 620.004 Topik-topik khusus teknik

-05 Serial publications 620.005 Terbitan berseri teknik

-06 Organization and Management 620.006 Organisasi dan manajemen teknik


Dan seterusnya
1. Apabila ingin menambahkan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar lainnya pada
nomor dasar 620 tetap menggunakan pola penomoran yang sama
sebagaimana instruksi
2. Classifier tidak perlu memusingkan apakah harus menambah atau mengurangi
angka “0” (nol) dalam membangun nomor tersebut, karena cukup mencermati
pola penomoran sebagaimana instruksi dan contoh yang sudah diberikan (untuk
nomor kelas 620 ini ditambahkan dua angka “0” setelah nomor dasar)
3. Serial publications dalam hal ini meliputi majalah, jurnal, buletin tentang teknik
dan yang berkaitan.
4. Sudah disediakan pula nomor yang “terbangun” dari tabel 1 Subdivisi standar,
misalnya 620.004 Egineering design, testing…(desain teknik, pengetesan…) yang
merupakan rincian dari notasi 04 Special topics (Topik-topik khusus).
5. Penambahan notasi Tabel 1 Subdivisi Standar tidak harus selalu digunakan
kecuali sesuai keperluan dan sekali lagi tidak disarankan apabila tanpa
terdapat instruksi agar tidak menghasilkan nomor yang bertentangan dengan
nomor lain yang sudah terdapat dalam Bagan
2. Menambahkan dari Tabel 2-6

Ketentuan membangun nomor dengan menambahkan notasi dari Tabel 2-6


mempunyai sedikit perbedaan dengan Tabel 1 meskipun disarankan
apabila ada instruksi, namun dengan beberapa catatan dan perkecualian:
1) Perkecualian untuk Tabel 2 Wilayah, periode, biografi, penambahan notasi
tanpa instruksi diperkenankan namun dengan menyertakan interposisi -09
aspek wilayah, sejarah, geografi dari Tabel 1.
2) Tabel 3 subdivisi untuk seni, Sastra Individu, dan Bentuk Kesusasteraan khusus
hanya digunakan untuk kelas 700 Kesenian dan 800 Kesusasteraan sesuai
instruksi dan dimungkinkan juga meskipun tanpa instruksi.
3) Tabel 4 Subdivisi dari masing-masing Bahasa hanya digunakan untuk kelas
400-499 Bahasa (sama dengan Tabel 3) dimungkinkan dengan atau tanpa
adanya instruksi.
4) Perkecualian untuk Tabel 5 kelompok Etnis dan Suku Bangsa penambahan
notasi tanpa instruksi diperkenankan namun dengan menyertakan interposisi
-089 dari Tabel 1.
Menambahkan dari Tabel 2

 Membangun nomor dengan Menambahkan notasi dari Tabel 2,


terdapat 2 ketentuan sebagai berikut:
1) Dengan instruksi
2) Tanpa instruksi dengan menyertakan interposisi -09 aspek wilayah,
sejarah, geografi dari Tabel 1
Contoh dengan instruksi: pada nomor kelas 608.73-79 Specific continent,
countries, localities of patents (Paten dibenua, negara, lokasi tertentu)

Instruksi membangun nomor adalah “Tambahkan pada nomor dasar 608.7


notasi 3-9 dari Tabel 2” maka penerapannya apabila ditambahkan
dengan notasi dari Tabel 2 Wilayah, periode, biografi yaitu:
Notasi dari Tabel 2 Hasil Keterangan
-43 German 608.743 Paten dari Jerman
-4212 City of London 608.74212 Paten dari kota London

-598 Indonesia 608.7598 Paten dari Indonesia

-73 United States 608.773 Paten dari Amerika Serikat


-744 Massachusetts 608.7744 Paten dari Massachusetts

-81 Brazil 608.781 Paten dari Brasil


-9441 Sydney 608.79441 Paten dari Sydney Australia

Dan seterusnya

Khusus penambahan notasi untuk wilayah Indonesia, dapat menggunakan


perluasan dan penyesuaian Notasi DDC untuk wilayah Indonesia terbitan
Perpusnas RI 2014.
Contoh: “Paten dari Universitas Airlangga” nomor kelasnya: 608.75982861
(-5982861 adalah notasi perluasan kota Surabaya)
Contoh tanpa instruksi: dengan menyertakan interposisi -09 dari Tabel 1

Nomor dasar Hasil penambahan dari Tabel 2 tanpa instruksi

Local administration (Administrasi pemerintahan Administrasi Provinsi-provinsi di Indonesia


daerah setingkat Provinsi) 352.14 352.1409598
Administrasi Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
352.140959811
Railroad transportation (Transportasi Kereta Api) Transportasi Kereta api di Brasil 385.0981
385
Transportasi Kereta api di Jakarta 385.0959822
Menambahkan dari Tabel 3

 Di dalam DDC, Tabel 3 terdiri dari 3 sub tabel yaitu:


1) Tabel 3A Subdivisions adalah notasi untuk deskripsi, penilaian
kritis, biografi, karya tunggal maupun kumpulan dari
pengarang tunggal.
2) Tabel 3B Subdivisons adalah notasi untuk deskripsi, penilaian
kritis, biografi, karya lebih dari satu pengarang dan notasi
untuk retorika dari bentuk kesusasteraan khusus.
3) Tabel 3C Notation adalah elemen tambahan yang
digunakan untuk membangun nomor dalam tabel 3B dan
sebagaimana instruksi dalam nomor kelas 700.4, 791.4, 808-
809.
Menambahkan dari Tabel 4
431-438 Subdivision of German
Except for modifications shown under specific entries, add to
base number 43 notation 1-8 from table 4, e.g., phonology
of German 431.5
431 Writing system, phonology, phonetic of standard German
Number built according to instruction under 431-438
432 Etymology of standard German
Number built according to instruction under 431-438
433 Dictionaries of standard German
Number built according to instruction under 431-438

Hasil
Notasi dari Tabel 4 Keterangan
Benar Salah

-11 Writing system 433.1 433.11 Sistem penulisan bahasa Jerman

-15 Phonology 431.5 431.15 Fonologi bahasa Jerman

-317 Pictures 433.17 433.317 Kamus bergambar bahasa Jerman


dictionaries
-59 Morphology 435.9 435.59 Morfologi dalam bahasa Jerman

-84 Reading 438.4 438.84 Membaca dalam bahasa Jerman

Dan seterusnya
Menambahkan dari Tabel 5

 Membangun nomor dengan menambahkan notasi dari Tabel 5,


terdapat 2 ketentuan:
1) Dengan instruksi
2) Tanpa instruksi dengan menyertakan interposisi -089 aspek
etnis dan suku bangsa dari Tabel 1
Contoh dengan instruksi:

041-049 Specific ethnic and national groups


Add to base number 909.04 notation 1-9 from table 5, e.g., world Apabila ditambahkan
history of jews 909.04924; then ads “0” and to the result add the numbers following dengan faset waktu
909 in 909.1-909.8 e.g., world history of Jews in 18th century 909.0492407.
sebagaimana instruksi,
Notasi Tabel 5 Hasil Keterangan maka nomor 909.04 yang
-09 European 909.0409 Sejarah bangsa Eropa
sudah ditambahkan
notasi dari Tabel 5 dan
-924 Hebrew, Israelis, Jews 909.04924 Sejarah bangsa yahudi
faset indikator “0” dapat
-951 Chinese 909.04951 Sejarah etnis Tionghoa ditambahkan lagi dengan
-68 Spanish Americans 909.0468 Sejarah ras Hispanik notasi dari nomor 909.1-
-99222 Javanesse 909.0499222 Sejarah suku Jawa
909.8 dari schedules 3 600-
999 dengan ketentuan
Dan seterusnya mengikuti (baca:
menghilangkan angka)
909
Contoh tanpa instruksi

Sedangkan membangun nomor dengan notasi dari Tabel 5 tanpa


terdapat instruksi yaitu dengan menyertakan interposisi -089 dari Tabel 1

Nomor dasar Hasil penambahan dari Tabel 5 tanpa


instruksi
Agriculture credit 332.71 Kredit pertanian bangsa Eropa 332.7108909
Kredit pertanian orang Jawa 332.7108999222
Ceramic art 738 Seni keramik bangsa Eropa 738.08909
Seni keramik bangsa China 738.089951
Animation Cinematography 777.7 Pembuatan film animasi oleh orang Tionghoa
777.7089951

Pembuatan film animasi oleh orang Jawa


777.708999222

Dan seterusnya
Menambahkan dari Tabel 6
3. Menambahkan Bagian Lain dari Bagan
Ketentuan membangun nomor dengan menambahkan bagian lain dari
Bagan disarankan apabila ada instruksi, :

Dikarenakan instruksi membangun nomor dengan menambahkan bagian


lain dari Bagan sebagaimana di atas adalah “Tambahkan pada nomor
dasar 230.073 dengan mengikuti 28 dalam 281–289”, maka penerapannya
apabila nomor dasar 230.073 ditambahkan dengan notasi dari 281–289 yang
terdapat pada DDC 23 Volume 2 Schedule 000–599 (halaman 256–272)
dengan ketentuan mengikuti (baca: menghilangkan angka 28) adalah
sebagaimana berikut ini:
4. Menambahkan Tabel yang ditemukan dalam
Bagan

a) Ketentuan membangun nomor dengan menambahkan


notasi dari Tabel yang ditemukan dalam Bagan dalam hal
ini adalah selain notasi dalam Tabel 1-6, melainkan Tabel
Khusus yang terdapat dalam Bagan/Schedule yang
berfungsi sebagai notasi pelengkap.
b) Seperti halnya Tabel 1-6, notasi dari Tabel dalam Bagan ini
tidak dapat berdiri sendiri melainkan melekat dengan
nomor dasar sebagaimana instruksi yang diberikan.
c) Tabel dalam Bagan yang tersedia dalam DDC adalah Period
Table of Literature (Tabel Periode Sastra).
Contoh Membangun nomor dengan Menambahkan
Tabel yang ditemukan dalam Bagan
Dalam penggunaanya, Tabel periode Sastra dapat
ditambahkan baik dengan Tabel 2 maupun Tabel 3, dengan
catatan bahwa penambahan Tabel Periode Sastra harus
setelah titik digit ketiga.
Contoh membangun nomor pada nomor dasar 895.1
Chinesse Literature (Sastra Cina) dari Tabel Periode Sastra
dengan Tabel 3 untuk “Kumpulan Puisi Cina Zaman Dinasti
Ming tentang Alam semesta” dengan nomor kelas
895.114608036, rinciannya sebagai berikut:
895.1 : Nomor dasar untuk “Sastra Cina”
1 : Puisi dari Tabel 3B
46 : Zaman Dinasti Ming dari Tabel Periode Sastra Cina
080 : Kumpulan koleksi dari Notasi Tabel 3B
36 : Tema alam dari Tabel 3C
Contoh membangun nomor pada nomor dasar 895.1
Chinesse Literature (Sastra Cina) dari Tabel Periode Sastra
ditambah sekaligus dengan Tabel 2 dan Tabel 3 untuk
“Koleksi Drama Cina tentang Perang pada Zaman Tiga
Kerajaan dari Beijing” dengan nomor kelas
895.122208035851156, rinciannya sebagai berikut:

895.1 : Nomor dasar untuk “Sastra Cina”


2 : Drama dari Tabel 3B
22 : Zaman Tiga Kerajaan dari Tabel Periode Sastra Cina
080 : Kumpulan koleksi dari Notasi Tabel 3B
385 : Tema Sejarah, politik dan militer dari Tabel 3C
51156 : Beijing dari Tabel 2
Pengenalan Tabel 1 DDC

Klasifikasi Bahan Pustaka


Menggunakan Tabel 1 DDC
5 Cara penggunaan Tabel 1

1. Tidak ada instruksi


2. Terdapat dalam bagan (lengkap)
3. Terdaftar sebagian
4. Ada instruksi penggunaan dua nol (00)
5. Ada instruksi penggunaan tiga nol (000)
1. Tidak ada instruksi
Apabila dalam bagan tidak terdapat instruksi bagaiman
cara penggunaan dan penambahan Tabel 1, hal ini
berarti bahwa notasi tersebut dapat ditambahkan
dengan notasi yang terdapat di dalam Tabel 1.
Contoh:
Notasi 332.1 Bank tidak terdapat instruksi cara
penggunaan dan penambahan tabel 1.
332.1 Bank (dalam bagan/schedulle)
-05 Majalah (Serial publication) (Tabel 1)
332.105 Majalah perbankan
2. Terdapat dalam bagan (lengkap)
Di dalam bagan sudah diberikan contoh lengkap
penggunaan Tabel 1, hanya saja tidak dirinci.
Contoh:
Notasi 100 Filsafat, tabel 1 telah tercantum dalam bagan yang
menjangkau notasi antara 101 s.d 109, hanya tidak dirinci.
102 Miscellany of philosophy (Tabel 1)
-022 Illustration (Tabel 1)
102.2 Illustration of philosophy
107 Education, research and related topics of
philosophy (dalam bagan)
-072 Research (Tabel 1)
107.2 Research of philosophy
3. Terdaftar sebagian
Di dalam bagan adakalanya sebagian saja notasi Tabel 1 yang
didapatkan, sehingga dari contoh yang telah terdaftar berarti
dapat pula diperluas dengan notasi Tabel 1 yang lainnya.
Contoh:
Notasi 020 Library and information science, dibawahnya
terdapat notasi sebagai berikut:
020 Library and information science
7 Education, research, related topics
9 Historical and geographic, personal treatment

020 Ilmu perpustakaan dan informasi


020.5 Majalah ilmu perpustakaan dan informasi
4. Ada instruksi penggunaan dua nol (00)

Di dalam bagan adakalnya ada instruksi untuk


penggunaan dua nol (00) untuk penambahan notasi
Tabel 1
Contoh:
Notasi 636 Peternakan, dibawahnya diikuti dengan
instruksi pada summary 636.001-009 standard
subdivision.
636 Peternakan (dalam bagan)
-072 Penelitian (Tabel 1)
636.0072 Penelitian peternakan
-03 Kamus
636.003 Kamus peternakan
5. Instruksi penggunaan tiga nol (000)

Di dalam bagan adakalnya ada instruksi untuk


penggunaan tiga nol (000) untuk penambahan notasi
Tabel 1
Contoh:
Notasi 375 Curricula, dibawahnya diikuti dengan notasi
000.1-000.8 standard subdivision dan dikatakan bahwa
notasi ini berasal dari Tabel 1.
375 Curricula (dalam bagan)
-072 Research (Tabel 1)
375.00072 Research on curricula
-01 Philosophy (Tabel 1)
375.0001 Philosophy of Curricula
CURICULUM VITAE

Nama : Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M.


Alamat : Griya Airlangga D-26 Surabaya
Email : guruh_haris@staf.unair.ac.id
HP : 082138725649
Jabatan : Pustakawan Madya

Anda mungkin juga menyukai