tentang
Dalam bentuk PMK Dalam bentiuk PERDIRJEN sesuai amanat dari PMK-
190
Dikelompokkan berdasarkan Nilai-nilai
Terdiri dari 9 Kewajiban dan 8 Larangan Kementerian Keuangan yaitu Integritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
PMK-190/PMK.01/2018
Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku
PNS di Lingkungan Kementerian
Keuangan
Pasal 21
Setiap Unit Eselon I di lingkungan
Ketentuan Lainnya: Kementerian Keuangan diberikan
Undang-undang No. 6 s.t.d.t.d. UU No. 16 Tahun 2009 tentang KUP,
Undang-undang No.19 Tahun 2016 tentang ITE, kewenangan untuk menyusun ketentuan
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS lebih lanjut Kode Etik dan Kode Perilaku
sesuai dengan kondisi dan karakteristik
masing-masing yang ditetapkan dalam
peraturan Pimpinan Unit Eselon I
SISTEMATIKA
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU Pegawai DJP
I II III IV V VI VII VIII
Ketentuan Landasan Kode Etik dan Kode Pencegahan Penegakkan Pemantauan Ketentuan Ketentuan
Umum Perilaku Perilaku Pegawai dan Evaluasi Peralihan Penutup
Pegawai
KE dan KP Oleh Pelanggaran Dokumentasi
disusun Pimpinan Kode Etik & Penegakan
Nilai-nilai Unit Kerja Kode Perilaku disampaikan
berdasarkan
ASN secara
NNKK Oleh Atasan Penegakan oleh berjenjeng
Langsung Atasan Langsung
Nilai-nilai kepada
Kemenkeu Butir KE dan KP Setditjen & Dit.
beserta contoh Pembentukan KITSDA
perilaku Majelis
dituangkan pada
Lampiran I Mekanisme Penegakan
oleh Majelis
Sanksi Moral
19
pasal
5
LAMPIRAN KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
Pegawai DJP
Surat Perintah
Pedoman K Pembentukan Keputusan Surat
ode Etik da Majelis Kode Pemberian Pernyataan
n Kode Peri
laku Pegaw Etik Sanksi Moral Permohonan
ai DJP Maaf
Berita Acara
Dialog Laporan
Penguatan Hasil
KE dan KP Sidang
Majelis
6
BAB I KETENTUAN UMUM
Dasar ASN
Bab II Nilai
LANDASAN UMUM
Bab III
KODE ETIK DAN
KODE PERILAKU
Tujuan Pasal 6
Pimpinan Atasan
Unit Kerja Langsung
1 2
Memberdayakan UKI; Mengupayakan pemahaman
• Berkoordinasi dengan unit kerja eselon II sebagai Memberikan keteladanan
Unit Kepatuhan Internal pada Direktorat Jenderal Melakukan pengawasan terhadap bawahannya
Pajak dalam melaksanakan pengawasan internal; Melakukan pembinaan
• menginternalisasi Nilai-Nilai Kementerian
Keuangan dan ketentuan yang berhubungan dengan
penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku kepada
Pegawai di lingkungan kerjanya; Pasal 8
Bab V
PENEGAKAN
Dugaan Terjadinya Pelanggaran
1 Pengaduan berasal dari Pegawai Pengaduan disampaikan melalui :
dan/atau berasal dari masyarakat
• Secara langsung dapat dilaporkan melalui Help
Desk Direktorat Kepatuhan Internal dan
Temuan berasal dari : Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA)
2
• Secara tidak langsung dapat dilaporkan malalui
Temuan Atasan Terlapor saluran pengaduan Direktorat Jenderal Pajak
DJP Direktorat
KITSDA
surat elektronik
saluran telepon kode.etik@pajak.go.id
pengaduan@pajak.go.id
(021) 52970777
surat tertulis
Kepada
Dirjen Pajak SIKKA
Direktur KITSDA masing-masing
Pimpinan Unit Vertikal
pegawai
*) UNSUR
• kesengajaan dan tanpa paksaan;
• Pengulangan, kecuali
mengandung unsur SARA &
Bukti Asusila; dan
Memadai • berdampak terhadap kinerja, citra
Atasan dan/atau merugikan
Organisasi/Pemerintah/Negara.
Pengaduan Langsung
/ Temuan melakukan Dialog KEKP
penelitian Terbukti
melanggar BA Dialog
Tidak Penelitian Penguatan KEKP
Mengandung Mandiri
*unsur Atsung Tidak
Terbukti
Surat Pernyataan
dapat didampingi melanggar Tidak Bersalah
UKI
Bukti Menghentikan
Tidak peneilitian
Bagian Kedua Memadai
Penegakan oleh Atasan Langsung
Mekanisme Bab V
PENEGAKAN
Penegakan Pelanggaran Kode Etik & Kode Perilaku (KEKP)
Oleh Majelis KEKP
SLIDE
LANJUTAN Keputusan Sanksi Moral
Keputusan Tidak Bersalah
Terbuka / Tertutup
Diterbitkan oleh
Atasan Langsung
Bagian Keempat
Mekanisme Penegakan Kode Etik oleh Majelis
Mekanisme Bab V
Penegakan Pelanggaran Kode Etik
PENEGAKAN
Pasal 10 &
Pasal 14
Atasan Majelis Kode Etik
Langsung & Kode Perilaku
2
Cth: Seorang Pegawai yang telah
1
beberapa kali ditegur oleh atasan
karena keluar kantor di jam kerja
untuk kepentingan pribadi tanpa
izin atasan, namun masih terus
melakukan dan ternyata ybs keluar
Dalam hal Aduan/Temuan MENGANDUNG: kantor untuk ikut judi sabung ayam
• Unsur kesengajaan/berencana dan tanpa
paksaaan; Maka
Aduan/Temuan yang • Unsur pengulangan (kecuali untuk dugaan Pemeriksaan
disertai bukti memadai, pelanggaran yang mengandung unsur SARA dilakukan oleh
wajib ditindaklanjuti & Asusila); dan, Majelis Kode
dengan pemeriksaan oleh • Berdampak terhadap kinerja, citra, dan/atau Etik
Atasan Langsung merugikan organisasi/pemerintah/negara.
(Secara Kumulatif)
Melalui:
Pernyataan Secara 1. forum
Sanksi Terbuka (oleh PyB pertemuan resmi
Moral atau Pejabat yang PNS
Terbuka ditunjuk, max. 15Hk 2. apel rutin
sejak Kep.Majelis) Pegawai
Bersedia Selesai
Dalam menentukan bentuk sanksi moral, Majelis
mempertimbangkan.: Terlapor wajib
1. Nilai/budaya masy. setempat; Membuat
2. Cakupan pihak yang dirugikan akibat pelanggaran,
Pernyataan
Sanksi Moral 3.
4.
Dampak pelanggaran terhadap citra Unit/Organisasi.
Jabatan dari Pelaku Pelanggaran Permohonan Maaf
5. unsur kesengajaan dari pelanggaran dan/atau
6. Frekuensi pelanggaran Penyesalan
7. Jumlah etika yang dilanggar
8. sebagai inisiator Hukuman
Tidak Disiplin
Bersedia paling
Pernyataan Secara ringan
Di Ruang Tertutup,
Sanksi Tertutup (oleh PyB
dihadiri Terlapor
Moral atau Pejabat yang
dan Pejabat/Pihak
Tertutup ditunjuk, max. 15Hk
Terkait
Bagian Kelima sejak Kep.Majelis)
Sanksi Moral
Bab VI
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
Pasal 17
Bab VI
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
Pemantauan & Evaluasi
4
Unit Kerja Eselon II sebagai UKI DJP
melakukan koordinasi dengan atasan langsung
Pimpinan Unit Eselon I dalam hal :
menyampaikan laporan monitoring a. Atasan langsung belum melakukan
dan evaluasi kepada Inspektur penelitian atas dugaan pelanggaran kode etik
Jenderal dengan tembusan kepada
3 Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro b. Terdapat ketidaksesuaian dalam
Sumber Daya Manusia min. 1 tahun menentukan simpulan dan rekomendasi
sekali. hasil penelitian oleh atasan langsung
c. PyB tidak menindaklanjuti hasil
rekomendasi dari Majelis Kode Etik
Pasal 17
Lampiran I
Nilai Integritas
Menyampaikan kepada Wajib
Menjunjung tinggi dan
Menjadi panutan yang baik Pajak untuk tidak memberi
melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dan Undang- bagi masyarakat dalam apapun, baik langsung maupun
Undang Dasar 1945 memenuhi kewajiban tidak langsung kepada seluruh
perpajakan dan kewajiban Pegawai pada saat mengawali
lainnya sebagai Aparatur Sipil sosialisasi, konsultasi, pelayanan,
Menjaga citra, harkat, dan Negara dan pelaksanaan tugas lainnya
martabat bangsa, negara,
serta pemerintah Bersikap netral dalam pemilihan
khususnya instansi Direktorat calon Presiden dan Wakil
Memegang teguh Presiden, Kepala Daerah dan
Jenderal Pajak
sumpah jabatan PNS Wakil Kepala Daerah, serta
Anggota Legislatif Pusat dan
Menjadi teladan dalam
Daerah
bersikap dan bertingkah
laku dengan menjunjung Menghindari benturan
tinggi norma yang berlaku
kepentingan pribadi, Menggunakan media sosial
dalam masyarakat serta Kode secara bijak dan santun serta
Etik dan Kode Perilaku kelompok, maupun
golongan memperhatikan ketentuan yang
Pegawai berlaku
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak 23
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Integritas
Tidak meminta, menerima dan/atau memberikan sesuatu
Berbicara dan bertindak secara dalam bentuk uang, barang, dan/atau fasilitas dalam bentuk
jujur, akuntabel, transparan sesuai apapun, baik langsung maupun tidak langsung dari atau kepada
dengan fakta, kebenaran, dan Wajib Pajak/sesama Pegawai/pihak lainnya yang patut diduga
ketentuan yang berlaku menimbulkan benturan kepentingan serta bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku
Nilai Integritas
Tidak menemui Wajib Pajak atau pihak lain yang Tidak melakukan perbuatan yang melanggar
berpotensi menimbulkan benturan kepentingan di norma kesopanan dan norma kesusilaan yang
luar kantor atau di luar lokasi usaha Wajib Pajak, kecuali dapat menurunkan citra Pegawai dan/ atau
karena penugasan organisasi
Tidak bertindak dan/atau mengajak orang lain melakukan Tidak bersikap, berucap, dan berperilaku yang
perbuatan sewenang-wenang, melakukan hinaan, caci tidak sesuai dengan identitas seksual dan
maki, perundungan (bullying), ancaman kekerasan atau
gender yang bersangkutan
pelecehan dalam bentuk apapun terhadap sesama
Pegawai/Wajib Pajak/atau pihak lain
Tidak melakukan perbuatan yang mengarah
Melakukan kekerasan secara fisik maupun psikis pada tindakan melanggar kesusilaan dengan
terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya lawan jenis atau sesama jenis kelamin
Profesionalisme
Mengutamakan kepentingan
bangsa dan organisasi di atas
kepentingan pribadi Bekerja secara optimal dengan kompetensi
Melaksanakan tugas sesuai dengan terbaik untuk menyelesaikan tugas atau
standar operasional prosedur dan pekerjaan
kewenangan jabatan
Bersikap disiplin dalam pemanfaatan
waktu kerja
Menyelesaikan tugas atau pekerjaan
secara bertanggung jawab hingga
tuntas Berani mengakui kesalahan dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan
Melaksanakan tahapan pengelolaan kinerja tugasnya
serta menyusun/melaporkan sasaran/capaian
kinerja Pegawai secara jujur, objektif, Bersikap, berpenampilan dan bertutur
terukur, akuntabel, partisipatif dan kata secara sopan
transparan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak 26
Kode Etik dan Kode Perilaku
Profesionalisme
Membangun komunikasi yang baik secara lisan
maupun tertulis kepada stakeholder dan Berpenampilan, berpakaian, dan
atasan/rekan sejawat/bawahan untuk mendukung memakai sepatu kerja sesuai
tercapainya tujuan organisasi dengan ketentuan dan standar
etika yang berlaku
Menjaga kebersihan, keamanan,
kenyamanan ruang kerja, termasuk tidak
merokok di luar area merokok yang telah Mengenakan tanda pengenal pada
disediakan saat melaksanakan tugas sesuai
peruntukannya
Berinisiatif untuk
Berupaya menjaga & meningkatkan kualitas
melakukan implementasi atas
pengetahuan, kemampuan,
keimanan & ketakwaan terhadap
dan keterampilan dengan
Tuhan YME, serta menghormati membuka wawasan akan
agama & kepercayaan orang pengetahuan yang baru
lain;
Tidak menghalangi
kreativitas/gagasan/pendapat yang
Tidak mempengaruhi dan bernilai tambah bagi kemajuan
memaksakan agama, organisasi
kepercayaan, ajaran, dan pikiran
yang ia yakini kepada orang lain Tidak menghalangi upaya inovasi
dan/atau
Kementerian Keuangan Republik Indonesia institusi yang selaras dengan peraturan
Direktorat Jenderal Pajak perundang-undangan 30
TERIMA
KASIH