SIFAT
(HEREDITAS)
SAVIRA SYIFA
XII IPA 3
HEREDITAS
P : BB x bb
gamet : B ; b
F1 : Bb (bulat)
P2 : Bb x Bb
Gamet : B, b ; B, b
F2 : BB, Bb, Bb, bb (Bulat),(Bulat),(Bulat),(Keriput)
Ratio Fen = 3:1
Ratio Gen = 1:2:1
BB = homozigot dominan
Bb = heterozigot
Bb = homozigot resesif
Hukum Mendel II
Menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai
dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya
sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung
pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata
lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak
saling memengaruhi
Pola-Pola Hereditas
• Pautan (linkage)
• Pindahsilang (crossing over)
• Pautan sex (sex linkage)
• Gagal berpisah (non disjunction)
• Determinasi sex
• Gen lethal
Pautan
Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan
dimana terdapat banyak gen dalam satu
kromosom tubuh (autosom). Akibatnya bila
kromosom memisah dari kromosom
homolognya, gen-gen yang berpautan
tersebut selalu bersama.
Ciri Pautan:
• Semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam
• Jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1
Pindah Silang
Pindah silang (crossing over) merupakan
peristiwa pertukaran gen karena kromosom
homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan
suatu genotif AaBb mengalami pindah silang
saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet
sebanyak empat macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB.
Ciri Pindah silang:
• Semisal pada AaBb, gamet 4 macam
• Jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1
Pautan Sex
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu
keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu
yang selalu terdapat pada kromosom sex.
Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat
muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada
dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
Contoh persilangan antara lalat Drosophilla
melanogaster bermata merah dan putih.
• Tipe ZW
Penetuan jenis kelamin tipe ZW antara lain terdapat
pada kupu-kupu, ikan, reptil, dan burung hewan
tersebut dikatakan berkelamin betina jika mempunyai
kromosom ZW.
PENENTUAN JENIS KELAMIN BERDASARKAN
KROMOSOM Y DAN X