Anda di halaman 1dari 19

PROGRAM KESEHATAN

JIWA

UPTD PUSKESMAS SUKORAME


KOTA KEDIRI
PENGERTIAN
 KESEHATAN JIWA (UU No. 23 Th. 1992 Pasal
24,25,26 dan 27) adalah suatu kondisi mental sejahtera
yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif
sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang
dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia.
 Orang yang sehat jiwa mempunyai ciri-ciri :
 Menyadari potensinya
 Mengatasi stress dalam kehidupannya
 Bekerja produktif
 Berkontribusi pada masyarakat
 Merasa nyaman bersama orang lain
PENGERTIAN
 GANGGUAN JIWA Adalah suatu perubahan pada fungsi
jiwa yang menyebabkan adanya ganguan pada fungsi jiwa
yang menimbulkan penderitaan pada Individu dan atay
hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
 PEMASUNGAN adalah suatu tindakan yang
menggunakan cara pengikatan atau pengisolasian
MASALAH KESEHATAN
JIWA
SKIZOPRENI
ODGJ BERAT A
PSIKOTIK
BIPOLAR
ODGJ NEUROSA
RINGAN DEPRESI
ESTIMASI KESEHATAN JIWA
 ODGJ BERAT : 0,22% x Jumlah Penduduk
 ODGJ RINGAN : (Masalah mental emosional)
6,5% usia diatas 15 tahun x 70% x Jumlah Penduduk
• PASUNG : 14,3% x ODGJ Berat
PAYUNG HUKUM KESEHATAN JIWA
 UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014
 UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 UU Tenaga Kesehatan No. 36 Tahun 2014
 PMK No. 39 Tahun 2016 Pasal 3

Tentang gangguan jiwa mendapat pengobatan dan tidak


ditelantarkan
 PMK No. 43 Tahun 2016 Tentang SPM untuk Ganguan
Jiwa di Puskesmas
 PMK No. 54 tahun 2017 Tentang Pemasungan
PERMASALAHAN YANG MUNCUL

Permasalah kesehatan jiwa yang muncul di Wilayah Kerja


Puskesmas Sukorame.
1. Dari Penderita ODGJ
 Penderita tidak mau minum obat biarpun dipaksa
 Penderita suka berkeliaran di luar rumah yang tidak
tentu kapan dia pulang sehingga obat jarang diminum
 Penderita sulit mematuhi perintah baik dari keluarga
atau masyarakat
 Penderita merasa dirinya tidak sakit sehingga tidak mau
minum obat
PERMASALAHAN YANG MUNCUL
Permasalah kesehatan jiwa yang muncul di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukorame.
2. Dari Keluarga Penderita :
 Pemberian obat ke penderita tidak sesuai aturan (Dosis, Jumlah dan
Waktu)
 Keluarga lebih mementingkan pekerjaan atau mengurus kepentingan
lain daripada mengurus kebutuhan penderita
 Tidak adanya identitas ODGJ (KTP, KK, BPJS & Jamkesda) sehingga
mempersulit proses pemberian obat dan rujukan ke Rumah Sakit
 Adanya persepsi keluarga bahwa pasien ODGJ tidak bisa
disembuhkan sehingga muncul kejenuhan untuk merawat penderita
 Penelantaran pasien ODGJ oleh keluarga sehingga tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup (Sandang, Papan, Pangan)
PERMASALAHAN YANG MUNCUL

Permasalah kesehatan jiwa yang muncul di Wilayah Kerja


Puskesmas Sukorame.
Dari Masyarakat:
 Adanya stigma di masyarakat bahwa ODGJ dengan
sebutan orang gila
 Masyarakat bertindak kasar dalam menangani ODGJ
yang mengamuk dengan cara : memukul, mengikat dan
mengurung
PENCAPAIAN HASIL KIEGIATAN KINERJA
KESEHATAN JIWA PUSKESMAS
SUKORAME BULAN OKTOBER 2019

Target Th Target
Satuan Total Sasaran Pencapaian Capaian
No Kegiatan 2019 (T) Sasaran
Sasaran (S) (ToS) (P) dalam (%)
dalam % (TxS)

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat


Terkait Program Kesehatan Jiwa (PMR, Kelompok
1 35% 5 Kelompok 1,75 2 40%
Karang Turan, Kader Kesehatan Jiwa dan Masyarakat
Posyandu Jiwa)

2 Pelayanan ODGJ sesuai standart 100% Orang 25 25 19 76%

3 Cakupan pelayanan Kesehatan Jiwa 100% Orang 25 25 19 76%

ODGJ Berat yang dipasung usia 15 s/d 69


4 7% Orang 1,75 1,75 - 100%
tahun

5 Rujukan Kesehatan Jiwa ke RSU /RSJ 25% Orang 25 6,25 5 80%

6 Kunjungan Rumah Pasien ODGJ 50% Orang 25 12,5 10 80%


 
  TOTAL RATA-RATA 85,33%
POSYANDU JIWA
Tujuan Posyandu Jiwa

Menurunkan Meningkatkan
Mempertahankan
Kekambuhan peran serta
Sehat Jiwa
ODGJ masyarakat
PROSEDUR PEMBENTUKAN
POSYANDU KESEHATAN JIWA

1 2 3
* Data * SDM Musyawarah
2 Perawat Masyarakat
ODGJ -
Desa /
- 1 Dokter
Kelurahan
- 8 – 10
KKJ
PERSIAPAN POSYANDU
JIWA
Petugas dan Kader Membagi tugas sesuai dengan
1 meja dalam posyandu jiwa

Petugas dan kader menyiapkan form, KMS dan


2 sarana dan prasarana posyandu kesehatan jiwa

Mempersiapkan komunikasi dengan ODGJ dan


3 Keluarga
MEJA 1
(Kader Kesehatan Jiwa dan Perawat)
Pendaftaran
 Mencatat tanggal kegiatan posyandu dilaksanakan pada format pendaftaran dan
KMS
 Mengisi Nomor Register Klien / Keluarga
 Menanyakan nama lengkap klien / keluarga
 Menanyakan usia klien
 Mencatat jenis kelamin klien
 Menanyakan alamat klien / keluarga
Pemantauan Kesehatan Fisik
 Menimbang berat badan klien
 Mencatat berat badan klien
 Mengukur tinggi badan klen
 Mencatat tinggi badan klien
 Pemeriksaan fisik
MEJA 2
(Kader Kesehatan Jiwa)
Pemantauan Gejala Psikis, Pemberian Terapi,
Psikofarmaka, Vitamin dan Penambahan Nutrisi
 Pengkajian kesehatan jiwa
 Pemberian terapi psikofarmaka
 Pemberian vitamin
 Penambahan nutrisi
MEJA 3
(Perawat)
Terapi non psikofarmaka : Pengendalian
Gejala oleh perawat
 Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang meliputi minimal 7
diagnosa keperawatan
MEJA 4
(Kader Kesehatan Jiwa)
Peningkatan Keterampilan Perawatan Diri
 Latihan Kebersihan diri
 Latihan Berdandan
 Latihan Cara Makan
 Latihan Toileting
MEJA 5
(Kader Kesehatan Jiwa)
Peningkatan Keterampilan Hidup Sehari-hari
 Latihan Mencuci Baju
 Latihan Membersihkan Kamar

Peningkatan Produktifitas
 Latihan Membuat Bros
 Latihan Membuat Keset
 Latihan Membuat Tenun / Tas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai