Anda di halaman 1dari 23

Politeknik

Politeknik Negeri
Negeri Madura
Madura

Teori
Teori Dasar
Dasar Pengelasan
Pengelasan
(702322A)
(702322A)

Proses Pengelasan
Las busur gas adalah cara pengelasan dimana gas akan dihembuskan ke daerah las untuk melindungi
busur dan logam yang mencair terhadap atmosfir. Gas yang digunakan sebagai pelindung adalah gas
helium (He), gas Argon (Ar), gas karbondioksida (CO2) atau campuran dari gas-gas tersebut .?

Las busur gas di menjadi 2 kelompok besar yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

Proses Pengelasan : GMAW,TIG & SAW


Proses Pengelasan
Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding)

( GMAW ) adalah proses las listrik yang menggunakan busur listrik yang berasal dari elektroda ,
yang dipasok terus-menerus secara tetap dari suatu mekanisme kekolam las.
Untuk mencegah terjadinya oksidasi , pengelasan ini dilindungi oleh aliran gas lindung yang berupa
gas aktif, misalnya CO2 sehingga disebut Metal Active Gas (MAG) atau Gas Inert (misalnya Argon)
sehingga disebut Metal Inert Gas (MIG), karenanya GMAW juga disebut MIG MAG welding.

Proses Pengelasan : GMAW


KARAKTERISTIK GMAW
Metode Pengelasan: Material yang dapat dilas:
• Baja Karbon
• Semi Otomatis • Baja paduan rendah high
• Full Otomatis strength.
– Las dg Robot • Stainless steel
• Aluminium
• Tembaga
Posisi Pengelasan:
• Titanium
• Semua posisi • Paduan Nikel
– Merubah jenis gas
lindung Tenaga Listrik Mesin Las:
– Elektroda • AC mulai dari 230 / 460 VAC
– Variabel las lainnya. • Frekuensi 50-60 Hz
Keuntungan :
• Proses pengerjaannya cepat karena kecepatannya bisa lebih tinggi dari SMAW.
• Dapat digunakan dalam semua posisi pengelasan
• Jika digunakan teknik nyala sembur (spray transfer) menghasilkan penetrasi lebih dalam
dari SMAW, sehingga dapat digunakan kawat las yang lebih kecil dibandingkan SMAW
namun memiliki kekuatan yang sama.
• Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan las SMAW.
• Dapat digunakan mengelas terus menerus karena elektroda berupa kawat sangat panjang
dan tergulung dalam suatu klos, dipasok dengan kecepatan pemasokan yang tetap.
• Pengelasan GMAW sangat baik untuk pekerjaan kontruksi
• Hasil pengelasan relatif lebih bersih karena tidak ada slag seperti pada las SMAW

Kerugiannya :
•Unitnya lebih mahal, lebih rumit penanganannya, dan kurang portable.
•Lebih sulit digunakan di lokasi sempit/terbatas dan susah dicapai dibandingkan SMAW
•Pengelasan ini anti tiupan angin sehingga harus selalu terlindung (dalam ruangan),
moncong obor harus sedekat mungkin dengan benda kerja untuk melindungi gas pelindung
dari tiupan angin (3/8” hingga 3/4”)
•Cacat porosity sering terjadi akibat penggunaan gas pelindung yang kurang baik
•Busur yang tidak stabil jika keterampilan operator kurang baik
•Pelaksana agak segan mengelas GMAW karena radiasi panasnya sangat tinggi.

Proses Pengelasan : GMAW


Proses Pengelasan : GMAW
Sifat – sifat las listrik GMAW dapat di bedakan dari caranya mentransfer metal ke
bahan induk. Tiga sifat tersebut adalah sebagai berikut :
a.Transfer arus pendek ( short circuit )
b.Transfer berbentuk bola ( globular )
c.Transfer bentuk semprotan ( spray )

Tiga transfer ditentukan oleh beberapa faktor dibawah ini :


•Besaran dan tipe arus pengelasan
•Diameter elektroda
•Komposisi elektroda
•Perpanjangan elektroda (extension)
Gas pelindung

Proses Pengelasan : GMAW


SIFAT TRANSFER ARUS PENDEK
• Terjadi hanya se-per sekian detik per
siklus, terdengar seperti suara rentetan
cepat sekali selama pengelasan.
• Melibatkan arus yang terendah dan
diameter kawat las kecil.
• Menghasilkan kolam las kecil dan cepat
membeku, sesuai untuk pengelasan
pelat tipis, pengelasan diluar
posisi/jalur yang seharusnya, serta
membuat bridging untuk mengisi celah
las yang terlalu lebar.
• Transfer hanya terjadi ketika elektroda
menyentuh kolam las, selama busur
menyala tidak ada transfer bahan las ke
dalam kolam.
• Frekuensi transfer bahan las berkisar
antara 20 x hingga 200 x per detik.
SIFAT TRANSFER BENTUK
SEMPROTAN
• Gas lindung Argon Murni
dapat menghasilkan transfer
semprotan aksial yang bebas
dari percikan.
• Metoda ini memerlukan arus
searah dengan posisi polaritas
terbalik (DCRP/DCEP), dengan
level arus diatas harga kritis
yang disebut ARUS TRANSISI
• Dibawah ambang arus kritis
ini menyebabkan transfer
menjadi bentuk globular
dengan laju beberapa tetes
setiap detik.
SIFAT TRANSFER BENTUK BOLA (globular)
• Arus searah (DC), polaritas balik
(DCRP/DCEP)
• Menggunakan arus rendah untuk
semua jenis gas lindung.
• Kondisi khusus, jika digunakan CO2 atau
helium (He), maka dapat menggunakan
semua range arus yang biasa dipakai.
• Pada permukaan datar, bola2 metal ini
mudah dipengaruhi gravitasi sehingga
agak sulit menghasilkan transfer yang
baik.
• Jika voltase terlalu tinggi justru
menghasilkan sambungan mentah
sehingga tidak ada fusi antara bahan las
dan benda kerja (lack of fusion),
penetrasi tidak sempurna (incomplete
penetration), dan kontur terlalu
menonjol (excessive reinforcement).
GMAW Robotic & Pengerjaan mobil
Perbedaan yang mendasar pada kelompok pengelasan GMAW
yaitu pengelasan MIG dan MAG dapat dilihat pada table di bawah
ini :

GMAW Robotic & Pengerjaan mobil


Adalah salah satu pengelasan Arc welding yang menggunakan inert gas sebagai pelindung dengan
tungsten atau wolfram sebagai electrode

Proses Pengelasan : GTAW / TIG


1. Stop kontak 9. Filler Metal

2. Mesin Las 10. Base Metal

3. Kabel 11. Tungsten

4. Kabel 12. Penjepit Tungsten

5. Ground klemp 13. Arc

6. Tabung gas argon 14. Weld Metal Cair

7. Selang gas argon 15. Weld Metal Beku

8. TIG Torch 16. Gas Pelindung

Proses Pengelasan : GTAW / TIG


Keuntungan pengelasasn GTAW :
•Menghasilkan pengelasan yang bermutu tinggi pada bahan ferrous dan non ferrous dengan
pengelasan yang tepat.
•Bisa digunakanuntuk root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi
•Lebih cocok pada pengelasan pipa,tubing dan pelat tipis t ≤ 10 mm

Kerugian pada pengelasn GTAW :


•Laju pengisian lebih rendah di banding pengelasan yang lain.
•Butuh control kelurusan sambungan yang lebih ketat untuk hasil yang baik
•Butuh kebersihan pada sambungan las , baik digunakan dalam ruangan tertutup
•Dapat terjadi arc blow atau arc deflection
•Panjang busur menentukan lebar kolom
•Jika ujung elelktroda terkomtaminasi mempengaruhi sifat busur nyala dan mengakibatkan
inklusi tungsten kedalam las , jika hal ini terjadi pengelasan dilakukan ulang.

Proses Pengelasan : GTAW / TIG


Pengaruh polaritas pada pengelasan TIG / GTAW

Dalam polaritas lurus elektron bergerak dari elektroda dan menumbuk logam induk dengan
kecepatan yang tinggin sehinga dapat terjadi penetrasi yang dalam. Karena pada elektroda
tidaka terjadi tumbukan elektron maka secara relatif suhu elektroda tidak selalu tinggi, karena
itu dengan polaritas ini dapat digunakan arus yang besar. Sebaliknya dalam polaritas balik
elektroda menjadi panas sekali, sehinga arus listrik yang dapat dialirkan menjadi rendah. Untuk
ukuran elektrode yang sama dengan polaritas balik kira0-kira hanya 1/10 araus pada polaritas
lurus yang dialirkan

Proses Pengelasan : GTAW / TIG


Tabel Mesin TIG untuk beberapa Logam

Proses Pengelasan : GTAW / TIG


SAW (Submerged Arch Welding)

adalah las busur terbenam atau pengelasan dengan busur nyala api listrik. Untuk mecegah
oksidasi cairan metal induk dan material tambahan, dipergunakan butiran–butiran fluks / slag
sehingga bususr nyala terpendam di dalam ukuran–ukuran fluks tersebut

Proses Pengelasan : SAW


1. Stop Kontak
2. Mesin Las
3. Kabel
4. Kabel
5. Wire Rot Roll
6. Wire Feeder
7. Contactube
8. Ground Klemp
9. Base MetalA
10. Flux
11. Flux Cair
12. Slag Beku
13. Penghisap Flux
14. Wire Rot
15. Weld Metal Cair
16. Weld Metal Beku

Proses Pengelasan : SAW


Keuntungan dan kerugian pengelasan SAW

•Dapat dioperasikan dengan arus tinggi hingga 2000 A / Hi current


•Mampu melakukan penetrasi yang dalam
•Dapat digunakan pada pelat tipis
•Karena seluruh cairan tertutup oleh fluks maka kwalitas daerah las sangat baik.
•Karena dapat digunakan kawat las yang besar, maka arus pengelasan juga
besar sehingga penetrasi cukup dalam dan efisiensi pengelasan tinggi.
•Karena kampuh las dapat dibuat kecil, maka bahan las dapat dihemat.
•Karena prosesnya secara otomatik maka tidak diperlukan ketrampilan juru las
yang tinggi dan perubahan-perubahan teknik pengelasan yang dilakukan oleh
juru las tidak banyak pengaruhnya terhadap kwalitas las.
•Karena busur yang tidak kelihatan, maka penentuan pengelasan yang salah
dapat menggagalkan seluruh hasil pengelasan.
•Posisi pengelasan terbatas hanya pada posisi horizontalKarena
prosesnyaotonaatik, maka penggunaannya lebih terbatas bila dibanding dengan
las dengan tangan atau semi otomatik

Proses Pengelasan : SAW


Politeknik
Politeknik Negeri
Negeri Madura
Madura

Maju bersama POLTERA


Untuk Membangun Bangsa

POLTERA …JAYA JAYA JAYA !!!

Anda mungkin juga menyukai