Anda di halaman 1dari 7

HUKUM ADAT

DOSEN PENGAMPU : Nur Fauzia, S.H, M.H.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BATANGHARI
2020
PERTEMUAN 2
KARAKTERISTIK HUKUM ADAT

A SIFAT MASYARAKAT HUKUM ADAT

B CORAK KHAS MASYARAKAT HUKUM ADAT


A. SIFAT MASYARAKAT HUKUM ADAT
F. D HOLLEMAN dalam pidato inagurasinya De Commune Trek in het Indonesische
Rechtsleven, mengemukakan ada empat corak atau sifat umum Hukum Adat yang
merupakan satu kesatuan, yaitu:
1. Magis Religius (Magisch-Religieus)
Sifat ini diartikan sebagai pola pikir yang didasarkan pada religiusitas,
yakni keyakinan masyarakat Indonesia tentang adanya sesuatu yang
bersifat sakral.
Menurut kepercayaan masyarakat adat sebelum agama ialah bahwa di
alam semesta ini benda-benda itu serba berjiwa (animisme), dan
benda-benda itu punya daya gerak (dinamisme), di sekitar manusia ada
roh-roh halus yang mengawasi kehidupan manusia, dan hukum alam itu
ada karena ada yang menciptakan, yaitu Yang Maha Pencipta.
2. Komunal (Kebersamaan)

Hubungan antara anggota masyarakat yang satu sama lain didasarkan


oleh sifat rasa kebersamaan, dan kekeluargaan, tolong menolong, dan
gotong royong. Masyarakat Hukum Adat menyakini bahwa setiap
kepentingan individu sewajarnya disesuaikan dengan hukum dan
kepentingan masyarakat karena tidak ada individu yang terlepas dari
masyarakatnya.

2. Konkret (Visual)
Sifat ini artinya jelas, nyata, berwujud, dan visual, artinya hukum adat
dapat terlihat, tampak, terbuka, dan tidak bersembunyi. Contohnya
kegiatan jual beli, yang selalu memperlihatkan adanya perbuatan nyata
yakni pemindahan objek perjanjian.
4. Kontan dan Tunai

Perbuatan ini mempunyai makna bahwa suatu perbuatan selalu diliputi


oleh suasana yang serba konkret, terutama dalam pemenuhan prestasi.
Dalam hukum adat, segala sesuatu terjadi sebelum dan sesudah
timbang terima secara kontan adalah diluar akibat hukum, perbuatan
hukum telah selesai seketika itu juga.
B. CORAK KHAS MASYARAK HUKUM ADAT
CORAK PERTAMA
CORAK KEDUA
Pandangan mengenai Masyarakat hukum
segala bentuk rumusan adat sebagai
hukum adat berupa kata- keseluruhan selalu
kata adalah suatu kias menjadi pokok
saja. Dalam artian, pada perhatiannya. Artinya
masa silam hukum adat hukum adat
lebih menyukai bentuk kehidupan manusia
tidak tertulis. Karena apa selalu dilihat dalam
yang tertulis, sebagai wujud kelompok
bentuk suatu rumusan sebagai satu kesatuan
dapat mudah yang utuh
menimbulkan salah
sangka.
CORAK KETIGA CORAK KEEMPAT

Hukum Adat lebih Pemberian kepercayaan yang


mengutamakan bekerja besar dan penuh kepada para
dengan asas-asas pokok petugas hukum adat untuk
saja. Lembaga hukum adat melaksanakan hukum adat.
diisi oleh tuntutan waktu, Hukum adat menuntut
tempat, dan keadaan terbuktinya dalam kenyataan
dimana segalanya diukur dan pengalaman dengan
dengan asas pokok yaitu kecakapan, kejujuran, dan
kerukunan, kepatutan, dan kesusilaan serta
keselarasan hidup kepemimpinan yang tinggi dari
bersama seseorang untuk dapat
menjadi petugas hukum adat.

Anda mungkin juga menyukai