Anda di halaman 1dari 24

Fraktur basis cranii

Pembimbing
dr. Rachmanda Haryo,. Sp.BS

Disusun Oleh :
1. Arum Ardisa Rini
2. Assyifa Humairah
DEFINISI
Fraktur basis cranii merupakan fraktur akibat
benturan langsung pada daerah dasar tulang
tengkorak (oksiput, mastoid, supraorbital),
transmisi energi yang berasal dari benturan pada
wajah atau mandibula, atau efek remote dari
benturan pada kepala (gelombang tekanan
dipropagasi dari titik benturan atau perubahan
bentuk tengkorak)
JENIS-JENIS FRAKTUR BASIS CRANII
• Fraktur temporal
• Fraktur condylar occipital
• Fraktur clivus
MANIFESTASI KLINIS
• Battle sign • Nystagmus
• Otorrhea • Ataksia
• Rhinorrhea • Hemiplegi
• Racoon eyes • Curtain sign
• Kehilangan kesadaran
Primary head injury
Subdural
hematoma
Tatalaksana head injury
Airway

• Hati-hati adanya fraktur tulang leher


• Bila ada jejas pada leher, lakukan fiksasi
servikal
• Bebaskan jalan nafas dari muntahan, lendir,
bekuan darah.
• Pasang pipa orofaring atau pipa endotrakeal
Breathing
Gangguan pernafasan dapat disebabkan:
Perifer : trauma dada, edema paru, emboli paru,
infeksi
Sentral : lesi di medulla oblongata  depresi
pernafasan (Cheyne-Stokes, CNH, ataksik)
• Bila GCS<8  intubasi / trakeostomi
• Ventilator intermiten untuk mencegah hipoksia.
• Bila PO2 <90mmHg  PCO2 dibuat 25-30 mmHg
• Bila wheezing  bronkodilator
• Bila lendir kental  mukolitik
Circulation

• Hipotensi disebabkan : perdarahan, cedera


otak, cedera medula spinalis
• Tindakan : hentikan sumber perdarahan,
perbaiki fungsi jantung, ganti darah yang
hilang dengan plasma atau darah
• Pertahankan TD sistolik > 100mmHg untuk
mencegah iskemia otak
Penatalaksanaan Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)

• Jaga suhu < 37,5oC


• Tinggikan kepala 30o dengan aksis tubuh netral
• Hiperventilasi ringan, pertahankan PaCO2 30-35
mmHg
• Jaga euvolemia
• Pertahankan Cerebral Perfusion Pressure (CPP) >
70mmHg
• Profilaktik antikonvulsan, minimal sampai minggu
pertama setelah cedera otak (impresi fraktur,
hematoma intrakranial). Diberikan Phenytoin
18mg/kgBB bolus IV pelan-pelan, 50mg/menit.
Dilanjutkan 200-500 mg/hari IV atau oral
Jika usaha tersebut tidak berhasil dilakukan
terapi primer :
- Drainase cairan serebrospinal
- Terapi sedativa
- Terapi blokade neuromuskular
Bila usaha primer tidak berhasil, dilakukan usaha
sekunder :
- Bolus manitol 0,25 mg/kgBB. Maksimal
200 gram, dan serum osmolalitas ≤
310mOsm/kg
- Naikkan CPP
Bila terapi sekunder gagal, dilakukan terapi
tersier (barbiturat atau propofol) :
Barbiturat (fenobarbital) bolus 10mg/kgBB IV
selama 30 menit, dilanjutkan 2-3 mg/kgBB
per jam selama 3 jam. Pertahankan kadar
obat dengan dosis 1 mg/kgBB/jam. Setelah
TTIK terkontrol < 20 mmHG selama 24-48 jam
dosis diturunkan bertahap selama 3 hari
Terapi Cairan dan Elektrolit

• Pembatasan cairan 24-72 jam setelah trauma


(1000-1500cc/hari, NaCl 0,9% atau RL)
• Jangan berikan cairan yg mengandung glukosa
• Keseimbangan cairan terjadi bila TD stabil,
denyut jantung normal, volume urin ≥
30ml/jam
Nutrisi

• Kebutuhan energi pada cedera kepala meningkat ±


40%.
• Protein 1,5-2 g/kgBB/hari
• Lipid 10-40% kebutuhan kalori / hari
• Zinc 12mg/hari
• Gula darah dipertahankan <200 mg/dl
• Hari ke-1 dan ke-2 pasien dipuasakan
• Nutrisi diberikan hari ke 3-4 dengan pipa nasogastrik
sebanyak 2000-3000 Kal.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai