Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK SOSIAL DAN SYAFIRA 2019110106

ASRI KUMALA 2019110107


HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK MIFTAHUL JANNAH 2019110108
DAI ALPARD PRATAMA 2019110109
AL HILAL HAMDI 2019110110
MUHAMAD FAJAR 2019110111
ADITYA FAHRI AZHAR 2019110112
PENGERTIAN KELOMPOK
SOSIAL
Pengertian Kelompok Sosial Dalam bahasa Inggris disebut dengan social group. Yaitu
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama disebabkan oleh adanya
hubungan antar mereka yang menyangkut hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling menolong. Sekumpulan orang
tersebut mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya.
SYARAT DAN CIRI KELOMPOK
SOSIAL
Suatu kelompok manusia akan disebut sebagai kelompok sosial jika memenuhi persyaratan
tertentu. Menurut Soerjono Soekanto, syaratnya sebagai berikut:
• Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan
• Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam
kelompok tersebut
• Ada suatu faktor yang dimiliki bersama antara antara anggota agar bertambah erat. Faktor
tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik
yang sama, bahkan faktor mempunyai musuh bersama dapat pula menjadi faktor pengikat atau
pemersatu dalam kelompok sosial
• Berstruktur dan berproses.
• Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
MACAM-MACAM KELOMPOK
SOSIAL
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya
organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi
kelompok menjadi empat macam:
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran
jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi
dan hubungan sosial di antara anggotanya.
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu
dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan
kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan
sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
PEMBENTUKAN NORMA
KELOMPOK
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh
norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial
pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap
kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas
untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi
kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota
kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn
atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif
(langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi
kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan
akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
PENGERTIAN HUBUNGAN
ANTAR KELOMPOK
Pengertian Hubungan Antar Kelompok
Hubungan antar kelompok adalah interaksi sosial antara dua kelompok ataulebih.
Kelompok merupakan inti kehidupan dalam masyarakat. Kelompok
adalahsekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu
sama lainuntuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandangmereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Secara sosiologis, istilah
kelompokmempunyai pengertian sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang
mempunyaihubungan dan interaksi, dimana dapat mengakibatkan tubuhnya perasaan
bersama.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kelompok adalahkumpulan
manusiaygmerupakan kesatuan beridentitas denganadat-istiadat dan sistem normayg 
mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu. 
Klasifikasi Kelompok yang Terlibat dalam Hubungan Antarkelompok
Kata kelompok dalam konsep hubungan antarkelompok mencakup semua kelompok
yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria ciri sebagai berikut :Fisiologis : seperti, ras
(pengelompokan berdasarkan  kriteria fisik)Kebudayaan : seperti, kelompok etnik
(persamaan bahasa, adat kebiasan, wilayah, sejarah, sikap, dan seistem
politik)Ekonomi :  seperti, etnosentrisme, persaingan dan perbedaan
kekuasaanPerilaku :  seperti, seksisme, ageisme, dan  rasialisme.

Dimensi Hubungan Antar Kelompok


Hubungan antar kelompok tentunya tidak secara tiba-tiba terbentuk, melainkan melalui
akumulasi dan beberapa hubungan sosial yang sebelumnya sudah terbentuk. Seperti
sikap, perilaku, dan gerakan sosial yang muncul diantara dua kelompok yang saling
berhubungan. Dalam hal ini, akan dimengerti jika kita berada dalam suatu kelompok.
POLA HUBUNGAN ANTAR
KELOMPOK
1. Akulturasi: Terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu.
Contohnya hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa dengan pemerintah colonial Belanda.
2. Dominasi: Terjadinya suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Dalam kaitannya dengan dominasi,
Kornblum menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu
hubungan antar kelompok, yaitu :
Genosida =Pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok tertentu. Contohnya:
pembunuhan orang Yahudi oleh pemerintah Nazi Jarman
Pengusiran =Contohnya: pengusiran warga Palestina oleh pemerintah Israel dari tepi Barat Sungai Jordan.
Perbudakan =Contoh: sistem kerja rodi yang dilakukan pada penjajahan Jepang di Indonesia.
Segregasi =Suatu pemisahan antara kulit putih dan kulit hitam di Afrika Selatan pada masa politik
apartheid.
Aslimilasi =Penggabungan antara suatu kelompok dengan kelompok lain dan menimbulkan suatu
kebudayaan baru, juga menghilangkan kebudayaannya masing-masing.
3. Paternalisme: Suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras
pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat sebagai berikut:Masyarakat
metropolitan (di daerah asal pendatang)Masyarakat klonial yang teridiri atas para
pendatang dan sebagian masyarakat pribumi.Masyarakat pribumi yang dijajah.

4. Integrasi: Suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
5. Pluralisme: Pola hubungan yang mengakui dan menerima adanya
“KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN” dalam suatu kelompok
masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-
istiadat, dll.

Anda mungkin juga menyukai