Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH PEMINATAN

Bab I

KERAJAAN –KERAJAAN MARITIM MASA HINDU-BUDDHA DI


NUSANTARA

Oleh: anastasia novita marbun


A. Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha
di Nusantara

1. Pengertian dan budaya maritim


Kata maritim berasal dari bahasa latin yaitu maritimus/mare yang
artinya laut. Adapun dalam kamus besar bahasa indonesia, maritim
memiliki arti ‘berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran
dan perdagangan di laut’.
2. Terbentuknya perdagangan “Internasional” zaman kuno

Berada diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta diantara


Benua Asia dan Benua Australia membuat kepulauan Nusantara terletak
dalam jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan “Internasional”
zaman kuno yaitu India dan Tiongkok. Selat malaka menjadi gerbang utama
yang menghubungkan pedagang-pedagang Tiongkok dan India yang
berlayar . Komoditas penting yang diperdagangkan adalah rempah-rempah,
seperti kayu manis, cengkih, dan pala.

Berdasarkan peninggalan arkeologis pengaruh kebudayaan India dapat


dilihat dari situ Buni selain itu adanya huruf pallawa dan bahasa sanskerta
yang banyak terdapat dalam prasasti-prasasti di Nusantara misalnya
prasasti ciaruteun.
Adapun agama Buddha masuk ke Nusantara pada abad V M dan dilakukan
oleh seorang pangeran dari Khasmir yang bernama Gunadharma.
Selanjutnya pada abad IX M mulai berdatangan para pendeta Buddha dari
dua wilayah yaitu Gaudidaripa (Benggala) dan Gurjaradesa (Gujarat).
Selain itu beberapa arca Buddha yang ditemukan di Jember dan sidareja
yang dianggap memiliki unsur yang dijumpai di Amarawati di wilayah
India selatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai