Anda di halaman 1dari 83

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PUSKESMAS

JOKO CHRISTANTO
Mobile Phone:
081392775077/081227177711
e-Mail: jokoch2017@gmail.com
MANAJEMEN PUSKESMAS
DASAR HUKUM
• Permenkes No 75 tahun 2014: PUSKESMAS
• PMK no.44 tahun 2016: Pedoman Manajemen
Puskesmas
• UU No.36 tahun 2014: Tenaga Kesehatan
PENGERTIAN PUSKESMAS
fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya
PRINSIP PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS
1. Paradigma Sehat
2. pertanggungjawaban wilayah;
3. kemandirian masyarakat;
4. pemerataan;
5. teknologi tepat guna; dan
6. keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas harus memiliki prasarana yang
berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. sistem penghawaan (ventilasi);
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
e. sistem komunikasi;
f. sistem gas medik;
g. sistem proteksi petir;
h. sistem proteksi kebakaran;
i. sistem pengendalian kebisingan;
Peralatan kesehatan di Puskesmas
harus memenuhi persyaratan:
1. standar mutu, keamanan, keselamatan;
2. memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan; dan
3. diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang
SDM PUSKESMAS
• Tenaga Kesehatan dan
• tenaga non kesehatan.
Jenis Tenaga Kesehatan
paling sedikit terdiri atas:
1. dokter atau dokter layanan primer;
2. dokter gigi;
3. perawat;
4. bidan;
5. tenaga kesehatan masyarakat;
6. tenaga kesehatan lingkungan;
7. ahli teknologi laboratorium medik;
8. tenaga gizi; dan
9. tenaga kefarmasian
KATEGORI PUSKESMAS
1. Puskesmas kawasan perkotaan;
2. Puskesmas kawasan pedesaan; dan
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat
terpencil
1. Puskesmas Kawasan Perkotaan
a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen)
penduduknya pada sektor non agraris, terutama
industri, perdagangan dan jasa;
b. memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah
radius 2,5 km, pasar radius 2 km, memiliki rumah
sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel;
c. lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah
tangga memiliki listrik; dan/atau
d. terdapat akses jalan raya dan transportasi
menuju fasilitas perkotaan sebagaimana dimaksud
pada huruf b.
2. Puskesmas Kawasan Pedesaan
a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen)
penduduk pada sektor agraris
b. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih
dari 2,5 km, pasar dan perkotaan radius lebih
dari 2 km, rumah sakit radius
c. lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas berupa
bioskop atau hotel; rumah tangga dengan listrik
kurang dari 90% (Sembilan puluh persen; dan
d. terdapat akses jalan dan transportasi menuju
fasilitas sebagaimana dimaksud pada huruf b.
3. Puskesmas Kawasan Terpencil &
Sangat Terpencil
a. berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan
bencana, pulau kecil, gugus pulau, atau pesisir;
b. akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1
minggu, jarak tempuh pulang pergi dari ibukota
kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam,
dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca; dan
c. kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi
keamanan yang tidak stabil.
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
• 1 kecamatan / sebagian kecamatan
• Sasaran: 30.000 penduduk
• Untuk mendukung jangkauan wilayah:
– Puskesmas Pembantu
– Puskesmas Keliling
• Puskesmas Pembina: menjangkau >= 150.000 jiwa
• Era Desentralisasi  otonomi setiap Pemda II
mengembangkan puskesmas sesuai rentra daerah
FUNGSI PUSKESMAS

Fungsi Puskesmas

Pusat Pelayanan Kesehatan Strata 1

Pusat Penggerak
Pusat Pemberdayaan
Pembangunan Berwawasan
Kesehatan Keluarga & Masyarakat
Public Goods (Kesmas) Private Goods (Kuratif)
1. Sebagai Pusat Penggerak Pembangunan
Kesehatan
a. Menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di
wilayah kerjanya agar menyelenggarakan
pembangunan berwawasan kesehatan
b. Aktif memantau & melaporkan dampak
kesehatan dr setiap penyelenggaraan program
pembangunan
c. Mengutamakan pemeliharaan kesh &
pencegahan penyakit tnp mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan
2. Sebagai Pusat pemberdayaan masyarakat

a. Berupaya agar perorangan, TOMA, keluarga &


masy punya kesadaran, kemauan & kemampuan
melayani diri sendiri & masy utk hidup sehat serta
menetapkan, menyelenggarakan, emmantau
serta memberikan pelayanan kesehatan
menyeluruh terpadu di wilayah kerjanya
b. Memberikan bantuan dlm bentuk bimb teknis
materi, rujukan medis & kesmas  tdk
menimbulkan ketergantungan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan
pertama
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan melalui pelayanan
kesehatan perorangan & kesmas
RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Kuratif (pengobatan)
2. Preventif (upaya pencegahan)
3. Promotif (peningkatan kesehatan)
4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
TATA KERJA
1. Koordinasi dengan kantor kecamatan
2. Bertanggung jawab kepada Dinas kesehatan
Kota/Kab
3. Bermitra dengan sarana pelayanan kesehatan
tk pertama lainnya
4. Menjalin kerjasama dengan fasilitas rujukan
5. Berkoordinasi dengan lintas sektor
6. Bermitra dg TOMA yg peduli kesmas
KEDUDUKAN PUSKESMAS
1. Sistem Kesehatan Nasional, sbg sarana
kesehatan (perorangan & masy) strata pertama
2. Sistem Kesehatan Kota/Kab, unit pelaksana
teknis (UPT) Dinas  menyelenggarakan
sebagian tugas pemb kesh Kota/Kab
3. Sistem Pemerintahan Daerah, UPT dinas
kesehatan kota/kab, unit strutural Pemda
Kota/Kab
STRUKTUR ORGANISASI
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala TU
3. Unit pelaksana fungsional
4. Jaringan pelayanan
1. Pusk pembantu
2. Pusk keliling
3. Bidan Desa/komunitas
ASAS PENGELOLAAN PUSKESMAS
Asas
Asas
Asas keterpaduan
Pertanggungjawa
Pemberdayaan
Asas
LP &keterpaduan
;Pemberdayaan
LS
Pertanggungjawa
ban
;Masyarakat
Wilayah
LP & LS
ban Wilayah
Masyarakat

A
sa
s
R
uj
u
k
a
n:
U
K
P
d
a
n
U
K
M
UKM RUJUKAN UKP
DINKES PROP Yankes III RS PROP/PUSAT

DINKES KOTA/KAB, Yankes II

RS KOTA/KAB, BKIM,
BKIM, BPMM, BKPM BPMM, BKPM

PUSKESMAS
Yankes I

PUSKESMAS

Masy

POSYANDU/POD POSYANDU/POD

Rumah Tangga

INDV/KELG INDV/KELG
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSK

PENGEM INOVAS
WAJIB BANGAN I
5 UPAYA:
PPKBM



PROMOSI


KESEHATAN
KL
10
● ●
DOKTER

GIZI
UPAYA KELUARG

KIA-KB

PENGOBATAN A
DESA SIAGA
• Suatu kondisi masy desa/kel yg punya
kesiapan SD & kemampuan serta kemauan utk
mencegah & mengatasi masalah kesehatan,
bencana, gawat darurat sec mandiri
– (Kepmenkes RI no.564/2006)
• Tujuan: masy mandiri, tdk bergantung pd
pihak lain
INDIKATOR DESA SIAGA
1. Ada forum kesh desa
2. Asa sarana/fas rujukan
3. Ada UKBM
4. Ada surveilans berbasis masy
5. Ada siap tanggap darurat
6. Ada upaya cipta lingk sehat
7. Ada upaya budaya PHBS
8. Ada KADARZI
SUMBER PEMBIAYAAN PUSKESMAS
1. Pemerintah: Pem Kota/Kab, Pem Prop,Pem
Pusat
2. Puskesmas: retribusi
3. Sumber Lain : hibah/bantuan DN & LN
Manaje Pusk

P1 (Perencanaa) P2 (Pengorganisasian) P3 (pengawasan, pengendalian, penilaian)

Renstra; RO (rencana Micro Planning


SWOT operasional) – 5 th SOTK - TUPOKSI Mini worskhop Penilaian Kinerja Pusk
Puskesmas
• Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.

1. Sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan


masyarakat) strata pertama.
2. Unit pelaksana teknis menyelenggarakan
pembangunan kesehatan kabupaten/kota.
• Sebagai organisasi publik, puskesmas
diharapkan mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.

• Untuk menjamin terlaksananya pelayanan


kesehatan yang bermutu setiap puskesmas
perlu mengembangkan Standar Pelayanan
Minimal.
Hak puskesmas
• Membuat peraturan-peraturan yang berlaku sesuai
dengan kondisi atau keadaan yang ada di puskesmas
tersebut
• Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
peraturan puskesmas.
• Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
• Mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
• Mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien.
Kewajiban Puskesmas
• Mematuhi peraturan dan perundangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
• Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan status
pasien.
• Merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan (Duty
of Care).
• Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality of Care).
• Menyediakan sarana dan alat-alat medik sesuai dengan standar yang berlaku.
• Menjaga agar semua sarana dan alat-alat senantiasa dalam keadaan siap pakai.
• Merujuk pasien ke RS lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana, alat-alat dan
tenaga yang diperlukan.
• Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukum bilamana
dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan perlakuan tidak wajar
atau tuntutan hukum dari pasien atau keluarganya.
• Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di puskesmas
tersebut.
• Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medik, penunjang medik,
maupun non medik.
• Mematuhi kode etik puskesmas
Definisi Standar (Donabedian)
 Variasi yang dapat diterima dari
suatu norma atau kriteria
 Kriteria yang ditetapkan
digunakan untuk membandingkan
aspek-aspek pelayanan
 Norma yang digunakan untuk
menilai kinerja pelayanan
47
Definisi Standar (WHO)

 Kaji banding (benchmark)


terhadap pencapaian yang
didasarkan pada tingkat terbaik
yang diinginkan
 Standar menjadi model untuk
dicontoh dan dapat digunakan
sebagai dasar untuk melakukan
pembandingan
48
Definisi standar (PP 102/2000 : Standarisasi Nasional)

 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu


yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsensus
semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan,
keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang untuk
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
49
Manfaat Standar
dalam Pelayanan

 Mengurangi variasi proses (Schroeder,


1994)
 Keamanan/keselamatan klien (client
safety) dan petugas penyedia
pelayanan: (Moss & Barrach, 2002;
Reason, 2002)
 Persyaratan profesi (Schroeder, 1994)
 Dasar untuk mengukur mutu dan kinerja
(Schroeder, 1994).
50
 SPM merupakan janji dari satuan kerja dalam
menyediakan pelayanan wajib kepada
masyarakat yang dilayani.
 SPM dari seluruh SKPD dan satuan kerja yang
memberikan pelayanan publik menjadi indikator
(tolok ukur) yang disusun sejalan dengan
rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) dan rencana stratejik daerah yang
merupakan janji kinerja pemerintah daerah
terhadap masyarakat yang ada di wilayah kerja.
 Tiap-tiap satuan kerja perlu menyusun rencana
stratejik dan rencana bisnis agar dapat mencapai
standar pelayanan minimal yang dijanjikan, yang
kemudian dijabarkan dalam rencana bisnis
anggaran dan rencana kerja SKPD/Satuan kerja.
51
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
• Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-
batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan
kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan
dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan,
indikator dan nilai (benchmark).

• Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

• Standar Pelayanan Minimal juga merupakan spesifikasi teknis


tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh
Badan layanan Umum terhadap masyarakat.
Fungsi
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas

• Menjamin terselenggaranya mutu pelayanan dasar


kepada masyarakat secara merata.
• Menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang
harus dicapai pemerintah sebagai penyedia
pelayanan kepada masyarakat.
• Pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan
bidang kesehatan.
• Acuan prioritas perencanaan daerah dan pembiayaan
APBD bidang kesehatan dalam melakukan
pengevaluasian dan monitoring pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
Tujuan
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
• Pedoman bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan layanan
kepada masyarakat.
• Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
• Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi
anggaran yang dibutuhkan.
• Alat akuntabilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan
layanannya.
• Mendorong terwujudnya checks and balances.
• Terciptanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan puskesmas.
Mengidentifikasi Masyarakat dan Harapannya
• Mengidentifikasi kegiatan berorientasi kepada masyarakat.
• Mengidentifikasi aktivitas pada berbagai lapisan masyarakat
tersebut.
• Mengidentifikasi setiap jenis masyarakat dalam kaitannya
dengan aktivitas yang diberikan.
• Kebutuhan, kondisi, dan perilaku masyarakat yang
mempengaruhi
• Pengalaman masyarakat terhadap pemenuhan harapannya,
dan pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab berdasarkan
identifikasi tersebut adalah aktivitas apa yang dapat
memenuhi harapan masyarakat.
• Kondisi dan perilaku masyarakat yang dapat dicoba untuk
dirubah.
• Kondisi dan perilaku tersebut ada pada masyarakat yang
mana.
• Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini
bertujuan untuk menyamakan pemahaman
tentang definisi operasional, indikator kinerja,
ukuran atau satuan rujukan, target nasional
tahunan, cara perhitungan, rumus,
pembilangan, penyebut, standar, satuan
pencapaian kinerja, dan sumber data.
PENENTUAN INDIKATOR

• Tingkat Atau Besaran Sumberdaya Yang Digunakan;


Seperti Sarana Dan Prasarana, Dana Dan Personil;
• Tahapan Yang Digunakan Termasuk Upaya
Pengukurannya Seperti Program Atau Kegiatan Yang
Dilakukan Mencakup Waktu, Lokasi, Pendanaan,
Penerapan, Pengelolaan Dan Keluaran, Hasil Dan
Dampak;
• Wujud Pencapaian Kinerja Meliputi Pelayanan Yang
Diberikan, Persepsi Dan Perubahan Perilaku Masyarakat;
• Tingkat Kemanfaatan Yang Dirasakan Sebagai Nilai
Tambah, Termasuk Kualitas Hidup, Kepuasan Konsumen,
Masyarakat, Dunia Usaha, Pemerintah Dan Pemerintah
Daerah
PENENTUAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN :

* Kurun Waktu Pencapaian Yang Ditentukan Untuk


Mencapai SPM
* Dalam Menentukan Batas Waktu Pencapaian SPM
Mempertimbangkan :
- Status Awal Pelayanan Dasar Yang Bersangkutan;
- Target Pelayanan Dasar Yang Akan Dicapai;
- Variasi Faktor Komunikasi, Demografis Dan
Geografis Daerah;
- Kebutuhan Waktu Untuk Mencapai SPM;
- Kemampuan, Potensi, Serta Prioritas Nasional Dan
Daerah.
Prinsip Penyusunan Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas
Di dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) telah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Konsensus
• Sederhana
• Nyata
• Terukur
• Terbuka
• Terjangkau
• Akuntabel
• Bertahap
Definisi Operasional
Standar Pelayanan Minimal Badan Layanan Umum
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 1. Cakupan Ibu hamil yang
Kesehatan Dasar kunjungan Ibu mendapatkan
Hamil K- 4. pelayanan
antenatal sesuai
standar paling
I. sedikit empat kali,
triwulan ketiga
umur kehamilan.
2. Cakupan Komplikasi
komplikasi kebidanan pada
kebidanan yang kehamilan,
ditangani. persalinan, nifas.

3. Cakupan Proses pelayanan


pertolongan persalinan dimulai
persalinan oleh pada kala I
tenaga kesehatan sampai dengan kala
yang memiliki IV persalinan.
kompetensi
kebidanan.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 4. Cakupan pelayanan kepada
Kesehatan Dasar Pelayanan Nifas ibu nifas sedikitnya
3 kali, pada 6 jam
pasca persalinan s.d
3 hari; pada minggu
I. ke II, dan pada
minggu ke VI
termasuk persiapan
dan/atau
pemasangan KB
Pasca Persalinan
5. Cakupan Bayi berumur 0 – 28
Neonatus dengan hari, dengan
komplikasi yang penyakit dan
ditangani kelainan yang dapat
menyebabkan
kesakitan,
kecacatan, dan
kematian
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 6. Cakupan Setiap bayi
Kesehatan Dasar Kunjungan Bayi memperoleh
pelayanan
kesehatan minimal
4 kali yaitu
I. 1 kali pada umur 29
hari-3 bulan, 1 kali
pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada
umur 6-9 bulan,
dan 1 kali pada
umur 9-11 bulan.
7. Cakupan Desa/ imunisasi dasar
Kelurahan Universal secara lengkap
Child Immunization pada bayi (0-11
(UCI) bulan), Ibu hamil,
WUS dan anak
sekolah tingkat
dasar.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 8. Cakupan Mencakup
Kesehatan Dasar pelayanan anak Pemantauan
balita pertumbuhan dan
Pemantauan
perkembangan
I. setiap anak usia 12-
59 bulan
dilaksanakan
minimal 2 kali
pertahun (setiap 6
bulan)
9. Cakupan Pemberian
pemberian makanan
makanan pendamping ASI
pendamping ASI pada anak usia 6 –
pada anak usia 6 – 24 Bulan dari
24 bulan keluarga miskin
keluarga miskin selama 90 hari.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 10. Cakupan balita balita gizi buruk
Kesehatan Dasar gizi buruk yang ditangani di
mendapat sarana pelayanan
perawatan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi
I. buruk di satu
wilayah kerja pada
kurun waktu
tertentu.
11. Cakupan pemeriksaan
penjaringan kesehatan umum,
kesehatan siswa SD kesehatan gigi dan
dan setingkat mulut siswa kelas 1
SD dan Madrasah
Ibtidaiyah yang
dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan
bersama guru,
dokter kecil.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 12. Cakupan Pasangan suami –
Kesehatan Dasar peserta KB aktif Isteri, yang istrinya
berusia 15 – 49
tahun. Angka
Cakupan Peserta KB
I. aktif menunjukkan
Tingkat
pemanfaatan
kontrasepsi di
antara para
Pasangan Usia
Subur (PUS).
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 13. Cakupan a. Acute Flacid
Kesehatan Dasar Penemuan dan Paralysis (AFP)
Penanganan rate per
Penderita Penyakit. 100.000
penduduk < 15
I. tahun
b. Penemuan
Penderita
Pneumonia
Balita
c. Penemuan
pasien baru TB
BTA Positif
d. Penderita DBD
yang ditangani
14. Cakupan Jumlah pasien
pelayanan masyarakat miskin
kesehatan dasar di puskesmas pada
pasien masyarakat kurun waktu
miskin tertentu.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Pelayanan 15. Cakupan Rawat Jalan Tingkat
Kesehatan Rujukan pelayanan Lanjut meliputi
kesehatan rujukan rawat inap di sarana
pasien masyarakat kesehatan strata
II. miskin dua dan strata tiga

16. Cakupan tempat pelayanan


Pelayanan Gawat gawat darurat yang
Darurat level 1 yang memiliki Dokter
harus diberikan Umum on site 24
jam dengan.
General Emergency
Life Support.
Advance Trauma
Life Support.
Advance Cardiac
Life Support.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Penyelidikan 17. Cakupan Upaya untuk
Epidemiologi dan Desa/kelurahan menemukan
Penanggulangan mengalami KLB penderita atau
KLB yang dilakukan tersangka
penyelidikan penderita,
epidemiologi < 24 penatalaksanaan
III. jam Penderita,
pencegahan
peningkatan,
perluasan dan
menghentikan
suatu KLB.
No. Jenis Pelayanan Indikator Keterangan
Promosi Kesehatan 18. Cakupan Desa desa yang
dan Pemberdayaan Siaga Aktif mempunyai Pos
Masyarakat Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau
UKBM lainnya
berfungsi sebagai
pemberi pelayanan
IV. kesehatan dasar,
penanggulangan
bencana dan
kegawatdaruratan,
surveilance
berbasis
masyarakat yang
meliputi
pemantauan
pertumbuhan (gizi),
penyakit,
lingkungan dan
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
Target
No Indikator Standar Pelayanan 2016 2017 2018 2019 2020
Minimal (SPM)

A. Pelayanan Kesehatan Dasar


98% 99% 100%
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 96% 97%
2. Cakupan komplikasi kebidanan 84% 88% 92% 96% 100%
yang ditangani
3. Cakupan pertolongan persalinan 92% 94% 96% 98% 100%
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
4. Cakupan pelayanan nifas 92% 94% 96% 98% 100%
5. Cakupan neonatus dengan 84% 88% 92% 96% 100%
komplikasi yang ditangani
6. Cakupan kunjungan bayi 92% 94% 96% 98% 100%
7. Cakupan Desa/kelurahan Universal 100% 100 100 100% 100%
Child Immunization (UCI) % %
8. Cakupan Pelayanan anak balita 92% 94% 96% 98% 100%
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
9. Cakupan pemberian makanan pendamping 100% 100% 100% 100% 100%
ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
10. Cakupan balita gizi buruk mendapat 100% 100% 100% 100% 100%
perawatan
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100% 100% 100% 100% 100%
12. Cakupan peserta KB aktif 76% 82% 88% 94% 100%
13. Penemuan AFP (Accute Flaccid Paralysis) 100% 100% 100% 100% 100%
Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
14. Penemuan dan penanganan penderita 100% 100% 100% 100% 100%
pneumonia balita
15. Penemuan dan penanganan pasien baru TB 100% 100% 100% 100% 100%
BTA positif
16. Penemuan dan penanganan penderita DBD 100% 100% 100% 100% 100%
17. Penemuan dan penanganan penderita diare 100% 100% 100% 100% 100%
18. Cakupan pelayanan kesehatan dasar 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat miskin
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
B. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
19 Cakupan desa/kelurahan 100% 100 100% 100 100%
. mengalami KLB yang dilakukan % %
penyelidikan epidemiologi < 24
jam

C. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat


20 Cakupan desa siaga aktif 84% 88% 92% 96% 100%
.
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
SPM pengembangan
Target
No Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
2016 2017 2018 2019 2020

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 96% 97% 98% 99% 100%


2. Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan 84% 88% 92% 96% 100%
3. Cakupan kunjungan neonatus lengkap 84% 88% 92% 96% 100%
4. Cakupan pelaksanaan SDIDTK pada bayi 92% 94% 96% 98% 100%
5. Cakupan pelaksanaan SDIDTK pada balita 92% 94% 96% 98% 100%
6. Cakupan pelaksanaan SDIDTK pada apras 92% 94% 96% 98% 100%
7. Cakupan KB pasca salin 76% 82% 88% 94% 100%
8. Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S) 76% 82% 88% 94% 100%

9. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) 84% 88% 92% 96% 100%

10. Cakupan pemantauan pertumbuhan balita BGM 84% 88% 92% 96% 100%
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
11. Cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan 74% 78% 82% 86% 90%

12. Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis 88% 91% 94% 98% 100%
tinggi pada bayi usia 6-11 bulan
13. Cakupan pemberian kapsul vitamin A dosis 87% 90% 95% 98% 100%
tinggi pada balita usia 6-59 bulan
14. Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi 87% 90% 95% 98% 100%
pada ibu nifas
15. Cakupan pemberian Fe 90 tablet pada ibu 84% 88% 92% 96% 100%
hamil
16. Cakupan BIAS campak 100% 100 100% 100% 100%
%
17. Cakupan BIAS DT 100% 100 100% 100% 100%
%
18. Cakupan BIAS Td 100% 100 100% 100% 100%
%
19. Angka KIPI yang ditangani 100% 100 100% 100% 100%
%
20. Persentase rumah yang memenuhi syarat 52% 56% 60% 65% 70%
kesehatan
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM
21. Persentase air minum yang memenuhi syarat kesehatan 72% 79% 86% 93% 100%

22. Persentase air bersih yang memenuhi syarat kesehatan 72% 79% 86% 93% 100%

23. Persentase keluarga menggunakan jamban sehat 57% 60% 64% 67% 70%

24. Persentase Desa SBS 18% 26% 34% 42% 50%

25. Persentase cakupan tempat-tempat umum (TTU) yang 56% 62% 68% 74% 80%
memenuhi syarat kesehatan
26. Persentase cakupan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 56% 62% 68% 74% 80%
yang memenuhi syarat kesehatan

27. Cakupan rumah tangga PHBS 70% 70% 70% 70% 70%

28. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMP setingkat 100% 100% 100% 100% 100%

29. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SMA setingkat 100% 100% 100% 100% 100%

30. Cakupan penerapan SIMPUS Rawat Jalan 100% 100% 100% 100% 100%

31. Cakupan penerapan SIMPUS Gizi KIA 100% 100% 100% 100% 100%

32. Capaian pembuatan profil kesehatan puskesmas 100% 100% 100% 100% 100%

33. Cakupan pembinaan kelompok lanjut usia 84% 88% 92% 96% 100%
Ilustrasi
Level
SPM 1 2 3 4 5

• Contoh SPM Level 1: Response • Contoh SPM Level 4: Response time di


time di IGD: 45 menit IGD 15 menit
• Kondisi:
• Kondisi: – Dokter jaga 2 shift dan terlatih ATLS, ACLS,
– Dokter jaga on call dan tidak terlatih ATLS selebihnya on call
– Perawat jaga 24 jam, tdk terlatih PPGD – Perawat jaga 24 jam dan terlatih PPGD
– SOP ada, namun belum tentu dijalankan – SOP lengkap dan dijalankan
– Ada sistem komunikasi namun sering tidak – Ada infrastruktur untuk sistem komunikasi
dapat digunakan – Punya Disaster Plan tapi belum pernah
• Unit Cost: 25.000 simulasi
– Tarif: 10.000 • Unit Cost: 300.000
– Subsidi: 15.000 – Tarif: 50.000
– Proyeksi kasus IGD per tahun: 1.000 – Subsidi: 250.000
– Kebutuhan subsidi APBD/N: 1.000 x 15.000 – Proyeksi kasus IGD per tahun: 1.000
= 15.000.000 – Kebutuhan subsidi APBD/N: 1.000 x
250.000 = 250.000.000
Untuk mencapai SPM level yang
lebih tinggi butuh biaya yang
harus dimasukkan dalam
Rencana Anggaran (RSB dan RBA)
Ilustrasi Kondisi Ideal untuk SPM level 4
Komponen Biaya
Jenis
pelayanan Dokter, Obat- Total Tarif Subsidi
: IGD Perawat obatan Sarana Lainnya Cost
Bedah –
100.000 150.000 40.000 10.000 300.000 50.000 250.000
kecil
Obsgyn 200.000 200.000 150.000 10.000 560.000 250.000 310.000
Non GD 30.000 15.000 40.000 10.000 95.000 50.000 45.000

Ilustrasi Kondisi Tidak Ideal (Kondisi Saat ini) untuk SPM Level 4
Komponen Biaya
Jenis
pelayanan Dokter, Obat- Total Tarif Subsidi
: IGD Perawat obatan Sarana Lainnya Cost
Bedah –
100.000 150.000 ?? ?? ?? 50.000 ??
kecil
Obsgyn 200.000 200.000 ?? ?? ?? 100.000 ??
Non GD 30.000 15.000 ?? ?? ?? 50.000 ??
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
SEMOGA BERMANFAAT
JOKO CHRISTANTO
Mobile Phone: 081392775077/081227177711
e-Mail: jokoch2017@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai