Anda di halaman 1dari 31

Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

BRYROPHYTA C

F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

KELOMPOK 1 A

Romasi Sonia Muhammad Arif


Anggi Haloho Ashshiddiq Azra Dwi Septira B
180302086 190302023 190303057

Kenredy Anbarn Delta Natalia C


Bangsawan Heri
Ndraha 190302065
180302093 190302031
D

Putri Salsabila Esra Dwi Andika


190302001 Wanda Aisyah Perangin Angin
RA 190302039 190302073 E

Rafika Vidalela Keren Novian Gabryella


F
Batubara Cristin Zebua Sitompul
190302011 190302049 190302083
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

PENGERTIAN BRYROPHYTA
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang
termasuk dalam Bryophyta (dari bahasa Yunani hryum, "lumut"). Tumbuhan
ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan
organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Lumut
merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan
darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan
telah mendiami bumi semenjak kurang lebih 350 juta tahun yang lalu. Pada
masa sekarang ini Bryophyta dapat ditemukan disemua habitat kecuali di
laut (Pertiwi, 2015)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Lumut (Bryophytes) merupakan kelompok tumbuhan


rendah yang menempel pada berbagai substrat, baik pohon,
kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan bebatuan. Lumut
merupakan kelompok tumbuhan berspora yang memiliki
tubuh berupa talus. Pada lumut primitif, talusnya berbentuk
lembaran, sedangkan pada lumut yang lebih maju talusnya
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan batang tegak
dan dikelilingi daun. Lumut merupakan bagian dari
keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat
perhatian. Sepintas, organisme tersebut tampak tidak
menarik perhatian dan bahkan sering dianggap sebagai
penyebab lingkungan terlihat kotor dan licin (Fitria, 2019)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Tumbuhan lumut salah satu komponen


penting dalam kawasan hutan pengunungan
tropis yang berperan signifikan dalam
keseimbangan air dan siklus hara hutan,
berfungsi sebagai substrat, sumber makanan dan
tempat bersarang bagi organisme hutan lainnya.
Selain itu, tumbuhan lumut juga media yang baik
bagi perkecambahan biji tumbuhan tingkat tinggi
dan bioindikator pencemaran lingkungan (Fitria,
2019).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Desember
B

C
2020
D

F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

CIRI - CIRI BRYROPHYTA


Anggota dari familia Treubiaceae merupakan jenis lumut yang memiliki
ciri-ciri yaitu lumut ini tumbuh merayap di atas batu dan kayu lapuk yang
lembab dan tumbuh mengelompok dan bertumpuk. Kondisi ini memungkinkan
lumut ini dapat mempertahankan keberadaan air di lingkungannya, sehingga
pada saat kekeringan masih dapat bertahan hidup, species ini juga dijumpai
pada tiga ketinggian yaitu 100, 150, 200 mdpl. Aerobropsis longssima jenis
lumut ini merupakan salah satu jenis lumut yang sedikit di dapatkan. Daunnya
berbentuk lanset dengan ujung lancip, daunnya kecil berukuran 1-5 mm,
berwarna hijau kekuningan, daunnya tumbuh melingkari talus, sel-sel daunnya
memiliki kloroplas untuk berfotosintesis, tumbuh sebagai empifit pada kayu
lapuk serta hanya ditemukan pada ketinggian 100 mdpl, hal ini sesuai dengan
(Suhono 2012).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Tumbuhan lumut merupakan salah satu jenis tumbuhan berthallus.


Kondisi substrat yang lembab dapat membantu proses perkembangbiakan
untuk menghasilkan individu baru. Salah satunya yaitu Familia
Fissidentaceae, suku ini hanya mempunyai satu marga atau genus yaitu
Fissidens. Tumbuhan ini berbentuk pipih, tunas tumbuh tegak atau
melengkung, daun memiliki ukuran yang bervariasi dari mm sampai cm.
Lumut ini memiliki ciri khas tersendiri yang mudah untuk dikenali dari jenis
lumut daun yang lain, yaitu terletak pada daunnya yang tersusun dua deret
dan masing-masing mempunyai duplikat daun berbentuk seperti perahu
(vaginant lamina) yang terletak pada sisi adaksialnya. Seta berukuran 2 mm
atau lebih, halus atau papillosa (kasar), kapsul biasanya kecil. Marga ini
terdiri dari beberapa ratus jenis yang tersebar diseluruh belahan dunia dan
ditemukan dalam beberapa tipe habitat (Endang et all., 2020)
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Lumut merupakan organisme multiseluler eukariotik yang menunjukkan


peralihan ciri talus ke kormus yang telah beradaptasi dengan kehidupan
darat sehingga dimasukkan ke dalam kingdom plantae. Tumbuhan ini banyak
ditemukan dan tumbuh menempel pada substrat seperti pohon, kayu mati,
kayu lapuk, serasah, tanah dan bebatuan. Lumut sangat berperan penting
secara ekologi, antara lain: (1) berkontribusi dalam siklus nutrisi dan air, (2)
siklus pertukaran karbon, dan penyokong keaneragaman flora (Rangkuti,
2017).
Tumbuhan lumut (Bryophyta) adalah kelompok terbesar kedua setelah
tumbuhan tinggi. Jumlah tumbuhan lumut kurang lebih terdapat 18.000 jenis
yang tersebar di seluruh dunia dan merupakan kelompok terbesar kedua
setelah tumbuhan berbunga. Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman
tumbuhan lumut sebanyak 1.500 jenis.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

SIKLUS HIDUP BRYOPHYTA


Siklus hidup lumut terbagi menjadi dua fase, yaitu fase gametofit
dan fase sporofit. Fase gametofit adalah fase yang paling dominan pada
lumut, pada fase gametofit dihasilkan alat perkembangbiakan betina
(arkegonium) dan alat perkembangbiakan jantan (anteredium).
Arkegonium bentuknya seperti botol , bagian yang lebar disebut perut
dan bagian yang sempit disebut leher. Dalam bagian perut terdapat
satu sel pusat yang besar, sebelum arkegonium masak akan membelah
menjadi sel telur dan suatu sel yang terdapat pada pangkal leher dan
dinamakan sel saluran perut. Di dalam leher diatas sel saluran perut
terdapat sel-sel saluran leher. Anteredium berbentuk bulat atau seperti
gada. Dindingnya seperti dinding arkegonium yang terdiri atas selapis
sel-sel mandul. Di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk
spermatozoid berbentuk spiral pendek yang sebagian besar terdiri atas
inti dan dekat dengan bagian depannya terdapat dua bulu cambuk
(Rihardian, 2015).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Gambar Siklus Hidup


Byrophyta
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara


generasi gametofit (seksual) yang memiliki kromosom haploid (n)
dengan generasi sporofit (aseksual) yang berkromosom diploid (2n)36.
Pada siklus hidup tumbuhan lumut, sporofit menghasilkan spora yang
akan berkecambah menjadi protonema. Selanjutnya dari protonema
akan muncul gametofit. Generasi gametofit mempunyai satu set
kromosom (haploid) dan menghasilkan organ seks (gametangium) yang
disebut arkegonium yang menghasilkan sel telur dan anteridium yang
menghasilkan sperma berflagella. Gametangium biasanya dilindungi
oleh daun-daun khusus yang disebut daun pelindung (bract),
Gametangium jantan (aneteridium) berbentuk bulat atau seperti gada,
sedangkan betina (arkegonium) berbentuk seperti botol dengan bagian
lebar disebut perut dan bagian yang sempit disebut leher. Gametangia
jantan dan betina dapat dihasilkan pada tanaman yang sama
(monoceous) atau pada tanaman betina (dioceous) (Florentina, 2009).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Fertilisasi sel telur oleh anterezoid menghasilkan zigot dengan dua


set kromosom (diploid). Zigot merupakan awal generasi sporofit.
Selanjutnya pembelahan zigot membentuk sporofit. Selanjutnya
pembelahan zigot membentuk sporofit dewasa yang terdiri dari kaki
sebagai pelekat pada gametoit, seta atau tangkai dan kapsul
(sporangium) di bagian ujungnya. Kapsul merupakan tempat
dihasilkannya spora melalui meiosis. Setelah spora masak dan
dibebaskan dari dalam kapsul berarti satu siklus hidup telah lengkap
(Tomas et al., 2000).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Gambar Metegenesis
Tumbuhan Lumut
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)


Divisi tumbuhan lumut (Bryophyta) dibagi menjadi tiga kelas
berdasarkan bentuknya, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk
(Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida)

A. Lumut Hati (Hepaticopsida)

Kingdom : Plantae
Division   : Hepaticophyta
Class        : Hepaticosida
Ordo         : Hepaticoccales
Family      : Hepaticoceae
Genus       : Hepaticopsida
Species    : Hepaticiopsida sp
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Tumbuhan ini merupakan suatu kelas kecil yang biasanya atas


tumbuhan bberukuran relatif kecil yang dapat melakukan fotosintesis,
meskipun selalu bersifat multiseluler dan terlihat jelas tanpa bantuan
mikroskop. Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan,
tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa
lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki
struktur yang menyerupai akar, batang dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati
merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thalophyta menuju
Cormophyta. Seperti halnya lumut daun, lumut hati mempunyai rhizoid
yang yang berfungsi untuk menempel dan menyerap zatzat makanan.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus
pada hati. Berkembangbiak secara generatif dengan oogami, dan
secara vegetatif dengan fragmentasi tunas, dan kuncup eram. Lumut
hati melekat pada substrat dengan rhizoid uniseluler (Siti et al., 1987).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
B. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida )

Tubuh lumut tanduk seperti lumut hati


yaitu berupa talus, tetapi sporifitnya berupa
kapsul memanjang. Perkembangbiakan
pada lumut tanduk hampir sama pada lumut
hati. Sel lumut tanduk hanya mempunyai
satu kloroplas. Mempunyai gametofit lumut
hati, perbedaanya adalah terletak pada
sporofit lumut ini mempunyai kapsul Kingdom : Plantae
memanjang yang tumbuh seperti tanduk Division   : Anthocerotophyta
dari gametofit, masingmasing kloroplas Class        : Anthocerotopsida
tunggal yang berukuran besar, lebih besar Ordo         : Anthocerotales
dari kebanyakan tumbuhan lumut. Lumut Family      : Anthocertaceae
tanduk hidup ditepi-tepi sungai atau danau Genus       : Notothylaceae
dan sering kali disepanjang selokan, dan Species    : Anthocerotopsida
ditepi jalan yang basah atau lembab. Salah
satu kelas dari lumut tanduk adalah
Anthoceros Laevis (Gembong, 2005).
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
C. Lumut daun (Bryopsida)
Lumut daun meliputi 12.000 spesies yang
mempunyai daerah persebaran yang sangat luas.
Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah
gundul yang periodik mengalami masa kekeringan,
bahkan pasir yang dapat bergerak pun dapat
tumbuh. Kebanyakan lumut daun suka pada tempat-
tempat yang basah, tetapi ada pula yang tumbuh di
tempat-tempat yang kering. Perbedaan yang jelas
dibandingkan dengan lumut hati ialah adanya
simetri radial, yaitu daunnya tumbuh pada semua
sisi sumbu utama. Daun-daun ini tidak seperti yang Kingdom : Plantae
terdapat pada lumut hati yang merupakan Divisi : Bryophyta
kerabatnya, biasanya mempunyai rusuk tengah dan Kelas : Bryiopsida
tersusun pada batang mengikuti suatu garis spiral, Ordo : Bryopceales
yang panjangnya dapat bervariasi. Rusuk tengahnya Famili : Bryopceae
mengandung sel-sel memanjang, dan suatu berkas Genus : Bryopsida
di pusat batangnya biasanya mengandung sel-sel Spesies : Bryopsida sp
memanjang yang diduga berfungsi untuk
mengangkut air dan zat-zat hara.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Lu
(A m
nt ut
ho Ta
ce nd
ro uk
to
ps
id
a)

r yo p sida)
t dau n (B
Lu mu
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Family tumbuhan lumut (Bryophyta) dibagi menjadi tujuh famili, yaitu


Familia Fissidentaceae, Familia Calymperaceae, Familia Pottiaceae, Familia
Splachnobryaceae, Familia Hypnaceae, Familia Phyllogoniacea dan Familia
Thuidiaceae.

1. Familia Fissidentaceae
Tumbuhan ini berbentuk pipih, tunas tumbuh tegak atau
melengkung, daun memiliki ukuran yang bervariasi dari mm sampai cm.
Lumut ini memiliki ciri khas tersendiri yang mudah untuk dikenali dari
jenis lumut daun yang lain, yaitu terletak pada daunnya yang tersusun
dua deret dan masing-masing mempunyai duplikat daun berbentuk
seperti perahu (vaginant lamina) yang terletak pada sisi adaksialnya.
Seta berukuran 2 mm atau lebih, halus atau papillosa (kasar), kapsul
biasanya kecil. Marga ini terdiri dari beberapa ratus jenis yang tersebar
diseluruh belahan dunia dan ditemukan dalam beberapa tipe habitat.
Hasil penelitian diperoleh satu jenis dari familia ini, yaitu Fissidens
intromarginatulus, dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

2. Familia Calymperaceae

Familia Calymperaceae merupakan


tumuhan kecil dengan ukuran yang beragam
dan pada umumnya tumbuh berkelompok
dengan batang tegak, jarang ditemukan
tumbuh merayap dan biasanya ditemukan
tumbuh pada batang pohon. Ujung daun
kadang-kadang terdapat reseptakel
berbentuk seperti kuncup (gemma). Familia
Calymperaceae terdiri dari beberapa genus
yang tersebar luas di seluruh dunia. Hasil
penelitian ditemukan 2 jenis spesies dari
familia ini yaitu, Calymperes afzelii dan
Syrrhopodon sp.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

3. Familia Pottiaceae

Lumut yang tergolong kedalam familia ini memiliki betuk batang tegak
dan biasannya bercabang, daun menumpuk, saat kering daun melengkung.
Seta tegak, memanjang dan halus. Kapsul tegak dan silindris. Hasil
penelitian ditemukan 2 genus dari familia ini yaitu, Barbula indica dan
Hyophila sp.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

4. Familia Splachnobryaceae
Familia Splachnobryaceae merupakan familia yang terdiri dari lumut
kecil yang tersebar di daerah tropis, tumbuh tegak, ramping, panjang
sekitar 5-50 mm, berwarna hijau di atas, kuning atau oranye hingga
cokelat kemerahan ke bawah. Daun lebar 0,3-1,5 mm, berbentuk bulat
panjang, bulat telur, lanset atau linear, punyak biasanya tumpul luas,
pangkal daun sempit. Kosta berakhir di bawah puncak daun, bentuk sel
kecil dari marginal semakin membesar kearah kosta. Hasil penelitian
ditemukan satu jenis dari familia ini yaitu Splachnobryum sp.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

5. Familia Hypnaceae
Familia Hypnaceae yaitu tumbuhan lumut berukuran kecil hingga
besar, biasanya mengkilap, menjalar, padat dan membentuk jalinan.
Batang merayap, sering bercabang menyirip atau agak menyirip. Daun
membundar telur atau membundar telur lanset, kosta pendek dan
rangkap atau tidak ada. Serta memanjang, raming, halus. Kapsul
membundar telur, tutup kapsul pendek. Familia Hypnaceae terdiri dari
banyak genus salah satunya Ectropothecium falciforme.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

6. Familia Phyllogoniacea
Lumut dari familia ini memiliki percabangan yang menyebar,
mempunyai warna yang sangat mengkilap, bentuknya pipi. Daun kaku
tersusun dua deret, berhadapan, bentuk daun seperti perahu, ujung daun
tumpul, tidak berkosta. Hasil penelitian ditemukan satu jenis dari familia
ini yaitu Orthorrhychium phyllogonioides.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

7. Familia Thuidiaceae
Familia Thuidiaceae mempunyai perawakan ramping atau kekar,
tidak mengkilap, batang bercabang banyak, sering menyirip teratur 2
atau 3 kali. Daun sering dua bentuk, daun cabang lebih kecil dan
berdiferensiasi lebih baik. Spesies lumut yang ditemukan dari familia
Thuidiaceae berjumlah 2 jenis yaitu, Pelekium velatum dan Thuidium sp.
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

A
Pengertian
ian
Ciri - ciri
g
m ba as Kak Romasi Keren Wanda
Pe Tug Putri Arif B

D
Klasifikasi Siklus Hidup Ppt Notes

Bg Kenredy Gaby Delta SEMANGAT!!!


Azra Rafika E
Esra Her

F
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Link materi
Pengertian
http://repository.umpalembang.ac.id/id/eprint/1002/1/SKRIPSI814-1705225863.pdf
https://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/12887/1/Naja%20Fitria%2C%20140207156.%
20FTK%2CPBL%2C%20082164985582%20.pdf

Ciri – ciri
https
://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=ciri+ciri+bryophyta#d=gs_qabs&u=%23p%3
DaD1QnKtMqdwJ
https
://scholar.google.com/scholar?start=10&q=ciri+ciri+bryophyta&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=
%23p%3DFSoIoDQebOMJ
https
://scholar.google.com/scholar?as_ylo=2019&q=ciri+tumbuhan+lumut&hl=en&as_sdt=0,5#d=gs_q
abs&u=%23p%3DmqV8RRZqysUJ
 https
://scholar.google.com/scholar?as_ylo=2019&q=ciri+tumbuhan+lumut&hl=en&as_sdt=0,5#d=gs_q
abs&u=%
23p%3D6WNEl-acEE0J
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Siklus hidup
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72793
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/1002/1/SKRIPSI814-1705225863.pdf
http://www.jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/1807/1276
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/5126/14/Cut%20Raihan.pdf

Klasifikasi
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/7377/
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/BIOL4311-M1.pdf
Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

Desember
B

TERIMAKASIH 2020
C

Anda mungkin juga menyukai