Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

MORFOLOGI TUMBUHAN
TPB18116 / 1 SKS
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN MODIFIKASI
BATANG

Dosen Pengampu:
Ita, S. Pd., M. Pd.

Asisten Dosen:
Rahma Salsabila
Rusdianur

Oleh:
Kasmiyah
190101110290

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARMASIN
SEPTEMBER 2020
PRAKTIKUM II
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN MODIFIKASI
BATANG

Tujuan : 1. Untuk mengenal bentuk-bentuk batang


2. Untuk mengidentifikasi arah tumbuh batang
3. Untuk mengidentifikasi permukaan dan modifikasi batang
Hari, Tanggal : Selasa, 29 September 2020
Tempat : Banjarmasin
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
a. Baki atau nampan
b. Pisau atau silet
c. Alat tulis
2. Bahan :
a. Mawar (Rosa sp.)
b. Rumput teki (Cyperus rotundus)
c. Pisang (Musa paradisiaca)
d. Putri malu (Mimosa pudica)
e. Sirih (Piper betle L.)
f. Kaktus (Opuntia vulgaris)
g. Pepaya (Carica papaya L.)
h. Jambu biji (Psidium guajava L.)

B. CARA KERJA
1. Mengamati dan menentukan:
a. Habitus keseluruhan tumbuhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-
rumputan, teki-tekian.
b. Tipe batang: herbaceus, berkayu, batang rumput, batang mendong.
c. Bentuk batang: bulat bersegi, pipih.
d. Permukaan batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri
dan lainnya.
e. Arah tumbuh batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar,
membelit, memanjat, condong, mengangguk
f. Tipe percabangan: monopodial, simpodial, dikotom.
g. Arah tumbuh cabang
2. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangannya.
C. TEORI DASAR
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN
MODIFIKASI BATANG
Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang
mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya
dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan
pada buku-buku inilah terdapat daun.
c. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat
fototrop atau heliotrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,
bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau rantai yang kecil.
f. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda
Fungsi batang itu sendiri adalah :
a. Sebagai jalur transportasi air dan zat-zat hara dari akar ke daun dan
sebaliknya
b. Sebagai pendukung bagian-bagian tumbuhan lainnya yaitu daun, akar,
bunga, dan buah
c. Sebagai perluasan asimilasi dan percabagan batang tersebut
d. Sebagai tempat pertumbuhan cadangan makanan pada tumbuhan
tertentu, misalnya sagu.
Berdasarkan struktur batangnya, tumbuhan dapat di bedakan menjadi
dua yaitu tumbuhan berbatang (planta caulis) misalnya seperti mangga
(Mangifera indica) dan tumbuhan tidak berbatang (planta acualis),
tumbuhan ini sebenarnya memiliki batang namun tidak tampak jelas
terlihat, misalnya pada sawi putih (Brassica chinesis).
1. Jenis-jenis batang
Jenis batang pada tumbuhan dibedakan menjadi empat berdasarkan
sel-sel penyusunnya dan keadaan ruas-ruasnya. Jenis batang tersebut
meliputi batang basah, batang rumput, batang mending, dan batang
berkayu.
a. Batang basah
Batang basah ditemukan pada tumbuhan eceng gondok
(Eichornia crassipes), bayam (Amaranthus spinosus), krokot
(Portulaca oleracea), dan keladi (Caladium sp.). Batang tersebut
dikatakan basah karena umumnya terdapat rongga dan
mengandung sebagian besar air.
b. Batang rumput
Batang rumput (calmus) merupakan batang yang tidak keras.
Batang ini memiliki ruas yang jelas terlihat dan berukuran pendek,
batang ini juga memiliki rongga dengan ruas yang sangat jelas.
Biasanya pada tumbuhan familia Gramineae, misalnya pada
tumbuhan rumput-rumputan, padi (Oryza sativa), jagung (Zea
mays), dan sebagainya.
c. Batang mendong
Batang mendong mirip dengan batang rumput, hanya saja batang
mendong memiliki ruas yang panjang dan hanya terdiri dari satu
ruas. Batang mendong dapat ditemukan pada teki-tekian (Cyperus
sp.), mendong (Fimbristylis globulosa), purun tikus (Eleocharis
dulcis), dan sebagainya.
d. Batang berkayu
Batang berkayu paling mudah untuk dikenali karena batangnya
yang keras karena tersusun atas jaringan lignin. Batang berkayu
sering dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk kelas dikotil. Batang
berkayu sering ditemukan pada tumbuhan semak (frutices) dan
pohon-pohonan (arbores).
Tumbuhan semak dan tumbuhan pohon-pohonan dapat dilihat
perbedaannya dari tinggi, percabangan, dan perkembangan
percabangannya. Semak adalah tumbuhan yang tidak begitu tinggi
dengan pertumbuhan percabangannya dekat dengan tanah, dan
diameter batang tidak membesar. Contoh tumbuhan tergolong semak
contohnya kaca piring (Gardenia augusta), alamanda (Alamanda
cathartica), beluntas (Pluchea indica), putri malu (Mimosa pudica),
dan lain-lain.
Pohon merupakan tumbuhan dengan batang yang semakin
membesar, tinggi yang dapat mencapai puluhan meter, dan cabang
yang tumbuh jauh dari tanah. Contoh pohon-pohonan yaitu mangga
(Mangifera indica).
Batang berkayu juga terdapat pada tumbuhan khas Kalimantan
Selatan yaitu pohon ulin. Pohon ini dikenal karena kekhasannya,
yaitu memiliki batang yang sangat kuat sehingga kayunya sering
diolah untuk dijadikan bangunan. Satu lagi khas batang ini adalah
semakin kayu ulin terendam air, maka kayunya akan semakin kuat.
Kayu ini juga sering dikenal dengan nama kayu besi.

2. Bentuk dan permukaan batang


Bentuk pada batang berdasarkan atas penampang melintangnya.
Bentuk batang dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, persegi, dan pipih.
Bentuk batang bulat apabila penampang melintangnya menunjukkan
bangun lingkaran. Bentuk ini merupakan bentuk kebanyakan batang
pada tumbuhan. Misalnya yang paling jelas yaitu pada Bambu (Bambusa
sp.)
Batang bersegi terdapat pada tumbuhan dengan batang dengan
penampang melintangnya berbentuk segitiga atau segi empat. Batang
dengan bentuk segitiga terdapat pada teki-tekian, sedangkan batang
dengan bentuk segi empat terdapat pada tumbuhan markisa. Batang
dengan bentuk pipih biasanya pada tumbuhan kaktus (Opuntia vulgaris).
Dilihat dari permukaan batangnya tumbuhan dapat juga
memperlihatkan sifat yang bermacam-macam, yaitu:
a. Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays).
b. Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang
membujur, misalnya iler (Coleus scutellarioides).
c. Beralur (sulcatus), jika pada arah membujur batang terdapat alur-alur
yang jelas, misalnya pada Cereus peruvianus.
d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada
sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada gadung
(Dioscorea alata) dan markisa (Passiflora quandrangularis).
e. Berambut (pilosus), seperti misalnya pada tembakau (Nicotiana
tabacum).
f. Berduri (spinosus), misalnya pada mawar (Rosa sp.).
g. Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pada pepaya (Carica
papaya) dan kelapa (Cocos nucifera).
h. Memperlihatkan daun-daun penumpu, misalnya nangka (Artocarpus
integra), kluwih (Artocarpus communis).
i. Memperlihatkan lentisel, misalnya pada sengon (Albizia stipulata).
j. Terlepasnya kerak (bagian kulit yang mati) seperti terlihat pada jambu
biji (Psidium guajava) dan pohon kayu putih (Melaleuca
leucadendrom).
3. Arah tumbuh batang
Batang umumnya memiliki arah tumbuh menuju cahaya, menjauhi
tanah dan air. Namun ada pula beberapa variasi arah tumbuh batang
seperti berikut:
a. Tegak lurus (erectus), jika arahnya lurus ke atas. Biasanya pada
tumbuhan yang tidak bercabang misalnya pada pepaya (Carica
papaya), kelapa (Cocos nucifera), dan beberapa jenis cemara.
b. Menggantung (dependens, pendulus), biasa terdapat pada tumbuhan
yang tumbuh di lereng-lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina
pendula atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai
epifit misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) tertentu.
c. Berbaring (humifusus), batangnya terletak pada permukaan tanah
hanya ujung batang saja yang sedikit membengkok ke atas misalnya
pada semangka (Citrillus vulgaris). Kadang-kadang batang berbaring
diberikan penunjang dari kayu, kawat, atau besi agar bisa tumbuh ke
atas.
d. Merayap atau menjalar (repens), batangnya menjalar hampir mirip
dengan batang berbaring. Yang membedakan terletak dari buku-
bukunya mengeluarkan akar sehingga tumbuh menjadi tunas. Batang
menjalar dapat ditemukan pada kangkung (Ipomoea crassicaulis),
ubi jalar (Ipomoea batatas) dan sebagainya.
e. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti
hendak berbaring namun bagian lainnya lalu membelok ke atas,
misalnya pada kacan tanah (Arach hypogaea).
f. Mengangguk, biasanya pada tumbuhan matahari
g. Memanjat, pada tumbuhan yang mampu tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang. Penunjangnya dapat berupa benda mati
atau tumbuhan lain.
h. Membelit, tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan dengan batang
memanjat, bedanya batang ini tidak menggunakan alat bantu, namun
membelit dengan batang itu sendiri dengan melilit penunjangnya.
4. Percabangan pada batang
Umumnya tumbuhan melakukan percabangan, namun ada pula
tumbuhan tanpa percabangan.Biasanya pada golongan tumbuhan
Monocotyledaneae. Cara percabangan pada batang dibedakan menjadi
monopodial, simpodial, dan menggarpu.
Percabangan monopodial, jika batang pokok selalu tampak jelas.
Ini dikarenakan batang utama lebih besar dan lebih panjang.Misalnya
pada cemara, kapuk, durian, pinus, dan lain-lain.
Pada percabangan simpodial, batang pokok sukar ditemukan.Hal
ini disebabkan batang pokok menghentikan pertumbuhannya sehingga
pertumbuhan cabang lebih dominan.Misalnya pada tumbuhan sawo
manila, bougenvil, jeruk, dan lain-lain. Percabangan menggarpu atau
dikotom memiliki setiap kali bercabang akan terbagi menjadi dua cabang
yang sama besar.
D. HASIL PENGAMATAN
Gambar Hasil Pengamatan
1. Mawar (Rosa sp.)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang
c. Pangkal batang
d. Duri

b. Literatur

a Keterangan:
a. Permukaan batang
b
b. Ujung batang
c c. Pangkal batang
d. Duri
d

Sumber: Ardiansyah, 2014


2. Rumput Teki (Cyperus rotundus)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang
c. Pangkal batang

b. Literatur
Keterangan:
a a. Permukaan batang
b b. Ujung batang
c. Pangkal batang
c

Sumber: Afif, 2019


3. Pisang (Musa paradisica)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Pangkal batang
c. Ujung batang

b. Literatur
Keterangan:
a. Permukaan batang
a
b. Pangkal batang
b c. Ujung batang

Sumber: Pawenang, 2019


4. Putri malu (Mimosa pudica)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Ujung batang
b. Permukaan batang
c. Pangkal batang

b. Literatur
Keterangan:
a. Ujung batang
a
b. Permukaan batang
b c. Pangkal batang

Sumber: Oktarini, 2018


5. Sirih (Piper betle L.)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang
c. Pangkal batang

b. Literatur
Keterangan:
a. Permukaan batang
a
b. Ujung batang
b c. Pangkal batang

Sumber: Jalela, 2019


6. Kaktus (Opuntia vulgaris)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang
c. Pangkal batang
d. Duri
e. Pipih

b. Literatur

a Keterangan:
a. Permukaan batang
b
b. Ujung batang
c c. Pangkal batang
d d. Duri

Sumber: Carberry, 2020


7. Pepaya (Carica papaya L.)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang

b. Literatur
Keterangan:
a a. Permukaan batang
b b. Ujung batang
c. Buku batang
c

Sumber: Komara, 2020


8. Jambu biji (Psidium guajava L.)
a. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
a. Permukaan batang
b. Ujung batang
c. Buku batang

b. Literatur
Keterangan:

a a. Permukaan batang
b. Ujung batang
b c. Buku batang

Sumber: Sandi, 2019


TABEL HASIL PENGAMATAN
No Tumbuhan Habitus tumbuhan Tipe Bentuk Permukaan Arah tumbuh Tipe Arah tumbuh
batang batang batang batang percabangan cabang
1 Mawar Perdu Berkayu Bulat Berduri Tegak lurus Monopodial Condong
(Rosa sp.) keatas
2 Rumput Teki Teki tekian Batang Segitiga Licin Tegak ke atas Monopodial -
(Cyperus rotundus) mendong
3 Pisang (Musa Herba Batang Bulat Licin Tegak lurus Monopodial -
paradisica) basah
4 Putri malu Semak Berkayu Bulat Berduri dan Serong keatas Monopodial Condong ke
(Mimosa pudica) berbulu halus atas
5 Sirih (Piper betle L.) Herba Herbaceus Bulat Beralur Memanjat Monopodial Menggantung
Berkayu
6 Kaktus Herba Batang Pipih Berduri Tegak lurus Simpodial Condong ke
(Opuntia vulgaris) basah atas
7 Pepaya Pohon Herba Bulat Memperlihatkan Tegak lurus - -
(Carica papaya L.) berkayu bekas daun
8 Jambu biji (Psidium Terlepasnya Tegak lurus Monopodial Condong
guajava L.) Pohon Berkayu Bulat kerak keatas
E. ANALISIS DATA
1. Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp.
Sumber : Krisnaindra (2020)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari mawar
(Rosa sp.) memiliki tipe batang berkayu. Hal ini dikarenakan batang
mawar memiliki batang yang bersifat keras dan kuat. Pada batang tanaman
mawar memiliki bagian-bagian seperti permukaan batang, ujung batang,
pangkal batang, dan duri.
Batang mawar tersebut bersifat keras karena batang yang disusun
oleh jaringan lignin. Hal ini sesuai dengan pernyataan rosanti (2013)
bahwa tipe batang berkayu yaitu batang yang disusun oleh jaringan lignin,
karena itulah batang tersebut bersifat keras dan kuat. Batang berkayu
dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yang termasuk kelas dikotil.
Terdapat permukaan batangnya berduri karena dilihat dari
permukaanya batang tersebut memperlihatkan sifat pada tumbuhan
tersebut salah satunya berduri (spinosus) yang dimiliki oleh mawar.
Adapun bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila penampang
melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang mawar
memiliki arah tumbuh batang yaitu tegak lurus, arah tumbuh cabang yaitu
condong ke atas, tipe percabangan pada batang yaitu monopodial dan
habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu perdu.
2. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceace
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Sumber : Steenis (2003)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari rumput
teki (Cyperus rotundus) memiliki tipe batang mendong. Hal ini
dikarenakan batang rumput teki memiliki kemiripan dengan batang
rumput, namun batang mendong ini memiliki ruas yang panjang dan
hanya terdiri dari satu ruas. Pada batang rumput teki memiliki bagian-
bagian seperti permukaan batang, ujung batang, dan pangkal batang.
Batang rumput teki tersebut merupakan tipe batang mendong. Hal
ini sesuai dengan pernyataan rosanti (2013) bahwa tipe batang mendong
memiliki struktur yang sama dengan batang rumput tidak keras dan
kebanyakan berongga. Yang membedakannya dengan batang rumput
terletaknya pada ruasnya, jika ruas pada batang rumput berukuran
pendek, ruas pada batang mendong berukuran panjang, dan biasanya
hanya terdiri dari satu ruas saja.
Terdapat permukaan batangnya licin karena dilihat dari
permukaanya batang tersebut memperlihatkan sifat pada tumbuhan
tersebut salah satunya licin (laevis) yang dimiliki oleh rumput teki.
Adapun bentuk batangnya berbentuk segitiga yaitu batang dengan bentuk
segitiga terdapat pada teki-tekian. Pada batang rumput teki memiliki arah
tumbuh batang yaitu tegak ke atas, namun pada arah tumbuh cabang
tersebut tidak diketahui, tipe percabangan pada batang yaitu monopodial
dan habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu teki-tekian.
3. Pisang (Musa paradisiaca)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Sumber : Suprapti (2005)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari pisang
(Musa paradisiaca) memiliki tipe batang basah. Hal ini dikarenakan
batang pisang umumnya terdapat rongga dan mengandung sebagian besar
air. Pada batang tanaman pisang memiliki bagian-bagian seperti
permukaan batang, pangkal batang, dan ujung batang.
Batang pisang tersebut merupakan tipe batang basah. Hal ini sesuai
dengan pernyataan rosanti (2013) bahwa tipe batang basah mempunyai
struktur yang lunak dan banyak menggandung air. Pada beberapa jenis
tumbuhan, kadang-kadang struktur batang tersebut terdiri dari rongga-
rongga.
Terdapat permukaan batangnya licin karena dilihat dari
permukaanya batang tersebut memperlihatkan sifat pada tumbuhan
tersebut salah satunya licin (laevis) yang dimiliki oleh pisang. Adapun
bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila penampang melintangnya
menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang pisang memiliki arah tumbuh
batang yaitu tegak lurus, arah tumbuh cabang yaitu condong ke atas,
namun pada arah tumbuh cabang tersebut tidak diketahui pada tipe
percabangan tersebut yaitu monopodial dan habitus tumbuhan pada batang
tersebut yaitu herba.
4. Putri malu (Mimosa pudica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Sumber : Dasuki (1991)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari putri


malu (Mimosa pudica) memiliki tipe batang berkayu. Hal ini dikarenakan
batang putri malu memiliki batang yang bersifat keras dan kuat. Pada
batang tanaman mawar memiliki bagian-bagian seperti permukaan batang,
ujung batang, pangkal batang, dan duri.
Batang putri malu tersebut bersifat keras karena batang yang
disusun oleh jaringan lignin. Hal ini sesuai dengan pernyataan rosanti
(2013) bahwa tipe batang berkayu yaitu batang yang disusun oleh jaringan
lignin, karena itulah batang tersebut bersifat keras dan kuat. Batang
berkayu dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yang termasuk kelas dikotil.
Terdapat permukaan batangnya berbulu halus dan berduri karena
dilihat dari permukaanya batang tersebut memperlihatkan sifat pada
tumbuhan tersebut salah satunya berduri (spinosus) yang dimiliki olehputri
malu. Adapun bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila penampang
melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang mawar
memiliki arah tumbuh batang yaitu serong ke atas, arah tumbuh cabang
yaitu condong ke atas, tipe percabangan pada batang yaitu monopodial dan
habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu semak.
5. Sirih (Pipel betle L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Sumber : Tjitrosoepomo (1993)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari sirih


(Pipel betle L.) memiliki tipe batang herbaceus. Hal ini dikarenakan
batang mawar memiliki batang yang bersifat keras dan kuat. Pada batang
tanaman mawar memiliki bagian-bagian seperti permukaan batang, ujung
batang, pangkal batang, dan duri.
Pada tanaman sirih tersebut memiliki arah tumbuh batang
memanjat. Hal ini sesuai dengan pernyataan rosanti (2013) bahwa arah
tumbuh batang adalah memanjat jika batang tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati ataupun
tumbuhan lain, dan pada waktu naik ke atas batang menggunakan alat-alat
khusus untuk “berpegangan” pada penunjang ini.
Terdapat permukaan batangnya beralur karena jika pada arah
membujur batang terdapat alur-alur yang jelas salah satunya beralur yang
dimiliki oleh sirih. Adapun bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila
penampang melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang
sirih memiliki arah tumbuh batang yaitu memanjat, arah tumbuh cabang
yaitu menggantung, tipe percabangan pada batang yaitu monopodial dan
habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu herba berkayu.
6. Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cartoceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Sumber : Cronquist (1981)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari kaktus


(Opuntia vulgaris) memiliki tipe batang basah. Hal ini dikarenakan batang
pisang umumnya terdapat rongga dan mengandung sebagian besar air.
Pada batang tanaman pisang memiliki bagian-bagian seperti permukaan
batang, ujung batang, pangkal batang, duri dan pipih.
Pada batang kaktus tersebut memiliki bentuk batangnya pipih. Hal
ini sesuai dengan pernyataan rosanti (2013) bahwa bentuk batang pipih
biasanya selalu melebar menyerupai daun, sehingga mengambil alih tugas
daun pula. Untuk batang pipih, penampang melintang batang yang terlihat
biasanya berbentuk elips atau setengah lingkaran.
Terdapat permukaan batangnya berduri karena dilihat dari
permukaanya batang tersebut memperlihatkan sifat pada tumbuhan
tersebut salah satunya berduri (spinosus) yang dimiliki oleh kaktus.
Adapun bentuk batangnya berbentuk pipih yaitu penampang melintang
batang yang terlihat biasanya berbentuk elips atau setengah lingkaran.
Pada batang kaktus memiliki arah tumbuh batang yaitu tegak lurus, arah
tumbuh cabang yaitu condong ke atas, namun pada tipe percabangan
tersebut yaitu simpodial, dan habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu
herba.
7. Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cystales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Sumber : Steenis (1992)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari pepaya
(Carica papaya L.) memiliki arah tumbuh batang tegak lurus. Hal ini
dikarenakan batang tegak lurus biasanya tidak bercabang. Pada batang
pepaya memiliki bagian-bagian seperti permukaan batang, ujung batang,
dan buku batang.
Pada pepaya tersebut dalam bentuk batangnya adalah
memperlihatkan bekas daun. Hal ini sesuai dengan pernyatan rosanti
(2011) bahwa batang pepaya memiliki permukaan batangnya yaitu
memperlihatkan bekas-bekas daun. Seperti yang kita lihat terdapat bekas-
bekas daun pada batang tersebut.
Terdapat permukaan batangnya yaitu memperlihatkan bekas daun.
Adapun bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila penampang
melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang pepaya
memiliki arah tumbuh batang yaitu tegak lurus, tetapi arah tumbuh cabang
dan tipe percabangan pada batang tidak dapat diketahui dan habitus
tumbuhan pada batang tersebut yaitu pohon.
8. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Sumber : Steenis (2002)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, batang dari jambu


biji (Psidium guajava L.) memiliki tipe batang berkayu. Hal ini
dikarenakan batang mawar memiliki batang yang bersifat keras dan kuat.
Pada batang tanaman mawar memiliki bagian-bagian seperti permukaan
batang, ujung batang, dan buku batang.
Pada jambu biji tersebut bersifat keras karena batang yang disusun
oleh jaringan lignin. Hal ini sesuai dengan pernyataan rosanti (2013)
bahwa tipe batang berkayu yaitu batang yang disusun oleh jaringan lignin,
karena itulah batang tersebut bersifat keras dan kuat. Batang berkayu
dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan yang termasuk kelas dikotil.
Terdapat permukaan batangnya yaitu terlepasnya kerak karena
batang tersebut memiliki permukaanya yang terlepasnya kerak (bagian
kulit yang mati). Adapun bentuk batangnya berbentuk bulat yaitu apabila
penampang melintangnya menunjukkan bangun lingkaran. Pada batang
jambu biji memiliki arah tumbuh batang yaitu tegak lurus, arah tumbuh
cabang yaitu condong ke atas, tipe percabangan pada batang yaitu
monopodial dan habitus tumbuhan pada batang tersebut yaitu pohon.
F. KESIMPULAN
1. Bentuk pada batang berdasarkan atas penampang melintangnya. Bentuk
batang dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, persegi, dan pipih.
2. Batang umumnya memiliki arah tumbuh menuju cahaya, menjauhi tanah
dan air. ada pula beberapa variasi arah tumbuh batang seperti berikut:
a. Tegak lurus, biasanya pada tumbuhan yang tidak bercabang misalnya
pada pepaya, kelapa dan beberapa cemara.
b. Serong, batang seperti berbaring namun bagian lainnya menuju
keatas.
3. Dilihat dari permukaan batangnya tumbuhan dapat juga memperlihatkan
sifat yaitu:
a. Licin
b. Memperlihatkan berkas-berkas daun
c. Berduri
d. Terlepasnya kerak
e. Berambut
f. Beralur
G. DAFTAR PUSTAKA
Afif Khoirul M. “Gambar rumput teki”, www.intisari.grid.id, dalam
google.com ,2019.

Ardiansyah, Rudi, “Gambar mawar”, www.bunga-mawar.com, dalam


google.com, 2014.

Carberry, Andrew, “Gambar Opuntia”, www.wikihow.com, dalam google.com,


2020.

Hayati, Mardhiah. 2008. Respons Tunas Kaktus (Mammillaria myriacantha)


Pada Berbagai Konsentrasi NAA dan BAP Secara Invitro. Jurnal
Floratek. 3(1) : 26-34.

Jalela, Mulan, “Gambar sirih”, www.dictio.id, dalam google.com, 2019.

Krisnaindra., Klasifikasi dan Morfologi Bunga Mawar, www.teorieno.com,


dalam google.com, 2020.

Komara, Kannia Nur Halda, “Gambar pepaya”, www.pikiran-rakyat.com,


dalam google.com, 2020.

Nurjanah, Siti, Rokhiban, Akhmad, Irawan, Erdy. 2018. Ekstrak Umbi


Rumput Teki (Cyperus rotundus) Sebagai Antibakteri Terhadap
Staphylococcus Epidermidis dan Propionibacterium Acnes. Jurnal
Tadris Pendidikan Biologi. 9(2) : 165-175.

Oktarini, Dinar Surya, Prisilla, Amelia, “Gambar putri malu”,


www.hitekno.com, dalam google.com, 2018.

Pawenang, Angriawan Cahyo, “Gambar pisang”, https://hot.grid.id, dalam


google.com, 2019.

Rosanti, Dewi, Morfologi Tumbuhan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013.

Sandi, Arnold Tio. “Gambar jambu biji” www.sawonbudidaya.com, dalam


google.com, 2019.

Tjitrosoepomo, Gembong, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Penerbit


Gadjah Mada University Press, 2016.

Wahyuni, A. Sry, Syamsiah, Wahidah, Baiq Farhatul. 2017. Identifikasi Jenis-


Jenis Tumbuhan Semak Di Area Kampus 2 UIN ALAUDDIN dan
Sekitarnya. Jurnal Agroprimatech. 1(1) : 32-39.
H. LAMPIRAN
1. Apa yang dimaksud dengan lingkaran tahun? Jelaskan!
Jawab:
Lingkaran tahun adalah lingkaran konsentris akibat pertumbuhan sekunder
yang tampak berlapis-lapis akibat pergantian keadaan lingkungan.
Lingkaran tahun biasanya sering digunakan untuk melihat umur pada
tumbuhan. Biasanya tumbuhan yang memiliki lingkaran tahun adalah
tumbuhan dikotil, karena batang tumbuhan dikotil memiliki cambium di
dalamnya.

2. Jelaskan bagaimana tumbuhan dapat menyalurkan hasil fotosintesis ke


seluruh bagian tumbuhan?
Jawab:
Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula
sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai