Keutamaan Adab
Keutamaan Adab
SEBELUM
ILMU
POKOK BAHASAN
1. BELAJAR ADAB MENURUT
ULAMA
2. APA ITU ADAB
3. KEUTAMAAN ADAB MULIA
4. BERKAH ADAB MULIA
5. CONTOH ADAB ULAMA’
6. ADAB ULAMA KETIKA
BERBEDA PENDAPAT
7. DOA AGAR MEMILIKI ADAB
DAN AKHLAK YANG MULIA
BELAJAR
ADAB
MENURUT
ULAMA
Imam Darul Hijrah, Imam
Malik rahimahullah pernah
berkata pada seorang
pemuda Quraisy,
تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم
“Pelajarilah adab sebelum
mempelajari suatu ilmu.”
• Imam Malik bin Anas
menghabiskan waktu
selama 16 tahun untuk
mempelajari adab dan 4
tahun untuk mencari ilmu.
• Ibnul Mubarok berkata,
“Kami mempelajari
masalah adab itu selama
30 tahun, sedangkan kami
mempelajari ilmu selama
20 tahun.”
Sufyan at-Tsauri (w. 161 H)
mengatakan,
“Ketika seseorang ingin
menulis hadits, maka dia
terlebih dulu belajar adab dan
ibadah dua puluh tahun
sebelumnya (menulis hadits).”
[Abu Nu’aim, Hilyatu al-Auliya’, Juz
VI/361]
Imam Abu Hanifah
berkata,“Kisah-kisah para
ulama dan duduk bersama
mereka lebih aku sukai
daripada menguasai beberapa
bab fiqih. Karena dalam kisah
mereka diajarkan berbagai
adab dan akhlaq luhur
mereka.”
(Al Madkhol, 1: 164)
KENAPA
PARA ULAMA
MENDAHULUKAN
MEMPELAJARI
ADAB?
• Yusuf bin Al Husain berkata,
“Dengan mempelajari adab,
maka engkau jadi mudah
memahami ilmu.”
• Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi
berkata, “Dengan
memperhatikan adab maka
akan mudah meraih ilmu.
Sedikit perhatian pada
adab, maka ilmu akan disia-
siakan.”
Ibn Mubarak (w. 181 H), menyatakan:
“Siapa saja yang meremehkan adab,
maka dia akan disiksa dengan
kekurangan akan [amalan] sunah.
Siapa saja yang meremehkan amalan
sunah, maka dia akan disiksa dengan
kekurangan akan [amalan] fardhu.
Siapa saja yang meremehkan amalah
fardhu, maka dia akan disiksa dengan
kekurangan akan makrifat.”
[al-Khathib al-Baghdadi, al- Jami’ li Akhlaq ar-
Rawi, Juz I/80]
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah menuturkan:
“Adab seseorang itu adalah alamat
kebahagiaan dan keberuntungannya.
Sedangkan minimnya adab merupakan
alamat kenestapaan dan kerugiaannya.
Tidak ada kebaikan di dunia dan akhirat
yang diharapkan untuk diperoleh seperti
memperoleh adab. Begitu juga, tak ada
yang sudi mendapatkan keburukan di
dunia dan akhirat sebagaimana minimnya
adab.”
[Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, Madarij as-Salikin, Juz
II/368]
APA ITU
ADAB?
Ibn Hajar al-Asqalani (w. 852 H)
rahimahu–Llah, menyatakan:
belajar adab artinya
mengambil akhlak yang
mulia.
[Lihat, Ibn Hajar, Fath al-Bari, Juz X/400]
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah (w.
751 H) menyatakan: “Ilmu
adab: adalah ilmu untuk
memperbaiki lisan [tutur
kata], seruan, ketepatan
dalam menempatkan pada
posisinya, pemilihan kata
yang baik dan tepat, serta
menjaganya dari
kesalahan dan cacat.”