Anda di halaman 1dari 10

"Asuhan pada Neonatus,

Bayi dan Balita"


Cindy Mutiara Shalsa Billa Yudihard
PO71241190012
“Regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit ke kulit”

Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim
ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit pada lingkungan yang
dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Kontak
kulit bayi dengan ibu dengan perawatan metode kangguru dapat
mepertahankan suhu bayi dan mencegah bayi kedinginan/ hipotermi.
Keuntungan cara perawatan bayi dengan metode ini selain bisa
memberikan kehangatan, bayi juga akan lebih sering menetek, banyak tidur,
tidak rewel dan kenaikan berat badan bayi lebih cepat. Ibu pun akan merasa
lebih dekat dengan bayi, bahkan ibu bisa tetap beraktivitas sambil
menggendong bayinya.
“Regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit ke kulit”

Cara melakukannya: 1. Gunakan tutup kepala karena 25% panas hilang


pada bayi baru lahir adalah melalui kepala. 2. Dekap bayi diantara
payudara ibu dengan posisi bayi telungkup dan posisi kaki seperti
kodok serta kepala menoleh ke satu sisi. 3. Metode kangguru bisa
dilakukan dalam posisi ibu tidur dan istirahat 4. Metode ini dapat
dilakukan pada ibu, bapak atau anggota keluarga yang dewasa lainnya.
Kontak kulit ke kulit sangat berguna untuk memberi bayi kesempatan
dalam menemukan puting ibunya, sebelum memulai proses menyusui
untuk pertama kalinya. Inilah kunci dari inisiasi menyusui dini yang
akan sangat berpengaruh dalam proses ASI Eksklusif selama 6 bulan
setelahnya.
Pemberian Asi dini / Eksklusif
Dari hasil penelitian dalam dan luar negeri pemberian ASI
eksklusif dapat menyelamatkan nyawa bayi. Oleh karena itu menyusu
di satu jam pertama bayi baru lahir sangat berperan dalam
menurunkan AKB. Faktanya dalam 1 tahun, 4 juta bayi berusia 28 hari
meninggal. Jika semua bayi di dunia segera lahir diberikan
kesempatan menyusu sendiri dengan membiarkan kontak kulit ibu ke
kulit bayi setidaknya selama 1 jam maka 1 nyawa bayi dapat
diselamatkan.
Pemberian Asi dini / Eksklusif
Kontak kulit dengan kulit segera lahir dan menyusu sendiri 1 jam pertama kehidupan sangat penting.
a. Bagi Bayi :
1) Makanan dengan kualitas dan kuantitas yang optimal agar kolostrum segera keluar yang disesuaikan
dengan kebutuhan bayi.
2) Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang segera kepada bayi, kolostrum adalah imunisasi
pertama bagi bayi.
3) Meningkatkan kecerdasan
4) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas
5) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
6) Mencegah kehilangan panas
7) Merangsang kolostrum segera keluar
b. Bagi Ibu
1) Rangsangan putting susu ibu, memberikan reflex pengeluaran oksitosin kelenjar hipofisis, sehingga
pelepasan plasenta akan dapat dipercepat.
2) Pemberian ASI memepercepat involusi uterus menuju keadaan normal.
3) Rangsangan putting susu ibu mempercepat pengeluaran ASI, karena oksitosin bekerja sama dengan
hormone prolaktin.
Perawatan Tali Pusat

a. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi
dianggap dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi
stabil, ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi
puntung tali pusat. atau steril). Lakukan simpul kunci atau
b. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
tangan ke dalam larutan klonin 0,5 % untuk f. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan
membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya. benang sekeliling ujung tali pusat dan dilakukan
c. Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali
tingkat tinggi pusat pada sisi yang berlawanan.
d. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut g. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di
dengan handuk atau kain bersih dan kering. dalam larutan klonin 0,5%
e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi h. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering,
dengan menggunakan benang disinfeksi tingkat tinggi pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan
atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi baik.
atau steril). Lakukan simpul kunci atau (Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan
jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu. anak pra sekolah, 2017:19-20)
“Pemberian vitamin K, vitamin A dan Salep Mata

a. Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru
lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3
hari, dan bayi beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg
IM.
b. Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu
diberikan obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata
eritromisin 0.5% atau tetrasiklin 1%, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5
jam setelah bayi lahir.(Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah, 2017:21)
“Pemberian vitamin K, vitamin A dan Salep Mata

c. Meberian vitamin A
Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia,
karena gizi ini tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi
dari luar. Tubuh dapat memperoleh vitamin A melalui bahan makanan
seperti bayam, daun singkong, pepaya matang, hati, kuning telur dan
juga ASI. Kemudian juga dapat diperoleh melalui kapsul vitamin A dosis
tinggi (Depkes RI, 1995). Pemberian vitamin A dosis tinggi telah terbukti
mampu mengawasi xerofthalmia, mencegah kebutaan dan mengurangi
angka kematian anak akibat infeksi tertentu (terutama campak dan
diare) pada masyarakat yang mengalami defisiensi. Suplementasi cara
ini juga terbukti efektif dalam memperbaiki secara cepat keadaan ibu
dan bayi yang baru dilahirkan (Depkes RI, 2000).
"Adaptasi Neonatus"

Periode adaptasi bayi baru lahir dapat berlangsung hingga satu bulan atau lebih
setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh bayi.Transisi paling nyata dan cepat terjadi
pada sistem pernapasan dan sirkulasi, sistem kemampuan mengatur suhu, dan dalam
kemampuan mengambil dan menggunakan glukosa. Koreksi penggunaan gula darah dapat
terjadi 3 cara melalui :
• Penggunaan asi (setelah lahir bayi didorong untuk secepat mungkin menyusui pada
ibunya),
• Penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis)
• Pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis).
• Perubahan yang lain adalah perubahan gastro intestinal, sistem imunologi dan sistem
ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8663%2
Fcourse%2Foverviewfiles%2FASUHAN%20NEONATUS%2C%20
BAYI%2C%20BALITA%20DAN%20ANAK%20PRA%20SEKOLAH.
pdf&forcedownload=1
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploa
ds/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Neonatus-Bayi-Balita-dan-Ap
ras-Komprehensif.pdf
“ THANK YOU “

Anda mungkin juga menyukai