Pupil melebar.
Kehilangan kesadaran.
Aktivitas bayi menurun secara signifikan.
Detak jantung bayi di bawah 60.
Kehilangan berat badan.
Denyut nadi menjadi samar dan terkadang sulit dideteksi.
EKG bayi mungkin tidak normal.
a. Pastikan bayi selalu memakai pakaian kering dan hangat. Jika perlu pakaikan topi.
b. Pastikan bahan pakaian menyerap keringat untuk menghindari keringat berlebih
selama bayi beraktivitas.
c. Pakaikan lapisan pakaian dalam yang longgar.
d. Seluruh tubuh bayi sebisa mungkin harus tetap kering sepanjang hari
4. APA ASUHAN IBU UNTUK PUTING SUSU DATAR, IBU TAKUT MENYUSUI
Jawab : idem kemarin
9. COLD CHAIN
Jawab :
a. Keberhasilan program imunisasi tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan rantai dingin
(cold chain) agar mampu menjaga serta menjamin kualitas vaksin yang diberikan
kepada sasaran.
b. Cold chain terdiri dari lemari es dan freezer untuk menyimpan vaksin, dan termos (vaksin
carrier) untuk membawa vaksin ke tempat pelayanan imunisasi, terutama untuk
kegiatan di luar gedung/lapangan.
c. Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus karena vaksin merupakan
sediaan biologis yang rentan terhadap perubahan temperatur lingkungan.
d. Di dalam Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
disebutkan bahwa vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga
harus disimpan pada suhu tertentu, yakni pada suhu 2 sampai 8ºC untuk vaksin
sensitif beku (tidak boleh beku), dan pada suhu -15 s.d -25 ºC untuk vaksin yang
sensitif panas.
e. Sekarang, hanya vaksin polio yang masih memerlukan tempat penyimpanan dengan
suhu dibawah 0°C.
f. Sejumlah vaksin, seperti Hepatitis B, DPT-HB-Hib, IPV, DT, Td akan berpotensi
menjadi rusak jika terpapar suhu beku.
g. Sedangkan vaksin Polio, BCG, dan Campak akan berpotensi rusak jika terpapar suhu
panas.
h. Namun secara umum, vaksin akan rusak jika terpapar oleh sinar matahari secara
langsung.
b. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi
sertakeadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
Tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan Tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga
Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.
c. Tugas rujukan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan
dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien
dan keluarga.
Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga.
Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien / keluarga.
B. FUNGSI BIDAN
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah
sebagai berikut.
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
(khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
C. Hak Bidan
D. Kewajiban Bidan
SIPB berlaku sepanjang SIB belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui
kembali.
Syarat Lisensi
1) Fotokopi SIB yang masih berlaku
2) Fotokopi ijasah bidan
3) Surat keterangan sehat
4) Rekomendasi dari organisasi profesi
5) Pas foto ukurab 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
Tujuan Registrasi
Meningkatkan keemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan
ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang pesat.
Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam
penyelesaian kasus mal praktik.
Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
14. TROMBOFLEBITIS
Jawab :
Jawab : Agenda TPB/SDGs adalah sebuah rencana aksi yang menyasar pada 5P, yaitu:
a. People (Umat Manusia),
b. Planet (Bumi),
c. Prosperity (Kemakmuran),
d. Peace (Perdamaian),
e. Partnership (Kemitraan) yang saling terkait satu sama lain.
Ketika ada perubahan perilaku dari manusia untuk menjaga Alam, Kedamaian, Keamanan serta
kelestarian mahluk hidup lainnya, maka kita akan mampu menjaga bumi sebagai tempat hidup yang
lebih baik.
20. PUSKESMAS
Jawab : Pusat Kesehatan Masyarakat
21. PBI
Jawab : Idem
22. SSJN
Jawab : idem