Anda di halaman 1dari 10

1. ATRESIA ANI, PERTANGAAN PERTAMA YG HARUS DIAJUKAN KPD IBU BAYI APA?

Jawab : sudah BAB atau belum

2. IMD, BAYI SUDAH MENYUSU DI MENIT KE 35, MENIT KE 50 BAYI SELESAI


MENYUSU, APA YG HARUS KITA LAKUKAN?
Jawab : PILIHANNYA= A. BIARKAN BAYI HINGGA 10 MENIT LAGI DIATAS DADA
IBU, PILIHAN LAIN AKU LUPA

3. TINDAKAN BAYI HIPOTERMI


Jawab :
Seperti halnya suhu tubuh orang dewasa, suhu tubuh bayi juga berfluktuasi
berdasarkan pada hal-hal seperti cuaca, aktivitas, dan bahkan pengukuran suhu. Secara
umum, suhu bayi seharusnya berada di antara 97,7 ° F (36,5 ° C) dan 99,5 ° F (37,5 °
C) ketika diukur dengan termometer oral.
Jika suhu tubuh bayi berada di bawah 97,7 ° F (36,5 ° C), mereka bisa jadi
mengalami hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah. Hipotermia pada bayi bisa
berbahaya, dan meskipun jarang dapat menyebabkan kematian.
 Tanda-tanda Hipotermia Pada Bayi
a. Gejala hipotermia ringan

 Tubuh bayi dingin ketika disentuh.


 Tampak lemah.
 Kulit bayi tampak kemerahan.
 Menyusu dengan buruk.
 Pusing dan menggigil.
 Hipoksia.

b. Gejala hipotermia sedang

 Kesulitan mengoceh atau mengeluarkan suara.


 Mengalami kesulitan bergerak.
 Menggigil berlebihan dan tidak terkontrol.

c. Gejala hipotermia berat

 Pupil melebar.
 Kehilangan kesadaran.
 Aktivitas bayi menurun secara signifikan.
 Detak jantung bayi di bawah 60.
 Kehilangan berat badan.
 Denyut nadi menjadi samar dan terkadang sulit dideteksi.
 EKG bayi mungkin tidak normal.

 Apa yang Menyebabkan Bayi Mengalami Hipotermia?


a. Penyebab hipotermia pada bayi cukup beragam. Bayi yang lahir prematur atau lahir
dengan berat badan rendah cenderung paling berisiko mengalami hipotermia,
dibandingkan bayi yang lahir dengan kondisi normal.
b. lingkungan tempat tinggal bayi setelah dilahirkan yang cenderung dingin juga
memiliki peran besar terhadap rendahnya suhu tubuh bayi
c. Hipoglikemia atau rendahnya kadar glukosa dalam darah juga dapat menyebabkan
bayi mengalami hipotermia. Sementara penyebab yang terakhir adalah infeksi.

 Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Mengalami Hipotermia?

a. Memakaikan pakaian hangat atau pakaian berlapis.


b. Menghangatkan tubuh bayi dengan suhu tubuh Moms melalui skin to skin contact.
c. Membedong bayi.
d. Membawa bayi ke ruangan dengan suhu yang lebih hangat.

 Terapkan Pencegahan Sebelum Bayi Mengalami Hipotermia

a. Pastikan bayi selalu memakai pakaian kering dan hangat. Jika perlu pakaikan topi.
b. Pastikan bahan pakaian menyerap keringat untuk menghindari keringat berlebih
selama bayi beraktivitas.
c. Pakaikan lapisan pakaian dalam yang longgar.
d. Seluruh tubuh bayi sebisa mungkin harus tetap kering sepanjang hari

4. APA ASUHAN IBU UNTUK PUTING SUSU DATAR, IBU TAKUT MENYUSUI
Jawab : idem kemarin

5. KAPAN WAKTU YG TEPAT PERIKSA IVA


 Metode Pemeriksaan IVA

a. Anda akan diminta berbaring dengan posisi kaki terbuka (litotomi).


b. Dokter akan memasukkan alat bernama spekulum atau cocor bebek ke dalam
vagina. Alat ini berfungsi menahan mulut vagina terbuka, sehingga leher dan mulut
rahim dapat terlihat.
c. Kemudian dokter akan mencelup gumpalan kapas bertangkai (mirip cotton bud) ke
larutan asam asetat (asam cuka) kadar 3-5%.
d. Gumpalan kapas yang telah dibasahi oleh asam asetat akan dioleskan perlahan ke
permukaan jaringan serviks Anda.
e. Dokter akan menunggu selama 1 menit untuk menilai reaksi yang muncul, biasanya
berupa perubahan warna pada area serviks yang telah dioleskan asam asetat.
f. Jaringan serviks yang sehat tidak akan mengalami perubahan warna setelah
dioleskan asam asetat. Namun jika terdapat sel abnormal pada serviks, akan
muncul bercak putih pada permukaan leher rahim. Hal ini dapat menandakan
adanya sel tumor atau sel kanker pada serviks.
g. Sebagai tindak lanjutnya, dokter akan merujuk Anda ke dokter ahli kebidanan dan
kandungan agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Terlebih jika Anda mengalami
keluhan, seperti perdarahan vagina dan keputihan yang mencurigakan

 Syarat-Syarat Pemeriksaan IVA

a. Sudah pernah melakukan hubungan intim


b. Tidak berhubungan intim selama 24 jam sebelum pemeriksaan
c. Tidak sedang haid
d. Anda dapat menjalani pemeriksaan IVA secara berkala sesuai anjuran dokter, atau
setidaknya setiap 3-5 tahun sekali. 
e. wanita dengan riwayat kanker serviks dalam keluarga (keturunan)
f. memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau pernah mengalami infeksi menular seksual.

 Tingkat Akurasi Pemeriksaan IVA


Secara umum, tingkat keakuratan pemeriksaan IVA memang lebih rendah dibandingkan pemeriksaan
lain untuk kanker serviks, yaitu hanya 61%. Pemeriksaan pap smear memiliki tingkat keakuratan
sekitar 80%, dan pemeriksaan kolposkopi sekitar 75%.

6. PEMAKAIAN IUD 8 TAHUN, 2 BULAN TERAKHIR MENS TIDAK TERATUR, KADANG


MENS KADANG TIDAK, FLEK,, APA TINDAKAN BIDAN
Jawab : lakukan pp test

7. TUJUAN EVALUASI KUNJUNGAN NIFAS


Jawab :

8. ASI TDK LANCAR, POST PARTUM 6 HARI APA YG DILAKUKAN BIDAN?


Jawab :

 Segera diberikan ASI setelah bayi dilahirkan (inisiasi menyusu dini).


 Susui Si Kecil setiap 2–3 jam selama beberapa minggu pertama, karena hal ini dapat merangsang
tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.
 Pastikan mulut Si Kecil melekat dengan benar ke payudara.
 Pastikan agar Si Kecil tidak hanya menyusu dari salah satu payudara saja.
 Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
 Hindari memberikan empeng pada Si Kecil setidaknya 3–4 minggu setelah ia dilahirkan.
 Cukupi waktu istirahat dan kurangi stres.
 Minum air yang banyak agar tidak dehidrasi dan mencegah produksi ASI menurun.
 Konsumsi makanan yang bergizi.
 Pijatlah payudara secara lembut dengan gerakan maju dari dari dada ke arah puting, karena cara
ini dapat meningkatkan jumlah ASI. kemudian urutlah dengan halus bagian atas payudara darin
tepi luar ke arah dalam, lakukan setidaknya 30 kali.
 Sering memerah Setidaknya lakukan 2 atau 3 jam sekali. Produksi ASI tergantung pada supply dan
demand. Selain memerah, pumping bisa dilakukan. Jika menggunakan breast pump elektrik bisa
gunakan mode pijat terlebih dahuhu sebelum memulainya.
 Kompres payudara dengan air hangat dan mandi air hangat Air hangat mendorong payudara
dalam peningakatan produksi ASI. Payudara yang kencang akan terasa rileks sehingga ASI akan
keluar dengan lancar.
 Mendengarkan musik Mendengarkan musik yang menenangkan akan membuat ibu rileks dan
meningkatkan hormon oksitosin. Selain itu, melihat foto bayi anda ketika pumping juga akan
memberikan semangat baru.

9. COLD CHAIN
Jawab :
a. Keberhasilan program imunisasi tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan rantai dingin
(cold chain) agar mampu menjaga serta menjamin kualitas vaksin yang diberikan
kepada sasaran.
b. Cold chain terdiri dari lemari es dan freezer untuk menyimpan vaksin, dan termos (vaksin
carrier) untuk membawa vaksin ke tempat pelayanan imunisasi, terutama untuk
kegiatan di luar gedung/lapangan.
c. Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus karena vaksin merupakan
sediaan biologis yang rentan terhadap perubahan temperatur lingkungan.
d. Di dalam Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
disebutkan bahwa vaksin merupakan produk biologis yang mudah rusak sehingga
harus disimpan pada suhu tertentu, yakni pada suhu 2 sampai 8ºC untuk vaksin
sensitif beku (tidak boleh beku), dan pada suhu -15 s.d -25 ºC untuk vaksin yang
sensitif panas.
e. Sekarang, hanya vaksin polio yang masih memerlukan tempat penyimpanan dengan
suhu dibawah 0°C.
f. Sejumlah vaksin, seperti Hepatitis B, DPT-HB-Hib, IPV, DT, Td akan berpotensi
menjadi rusak jika terpapar suhu beku.
g. Sedangkan vaksin Polio, BCG, dan Campak akan berpotensi rusak jika terpapar suhu
panas.
h. Namun secara umum, vaksin akan rusak jika terpapar oleh sinar matahari secara
langsung.

10. TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN FUNGSI BIDAN


Jawab :
A. PERAN DAN FUNGSI BIDAN
 Peran Bidan
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
dengan kedudukan dalam suatu sistem. Dalam melaksanakan profesinya bidan
memiliki peran sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.

1. Peran sebagai Pelaksana


Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi, dan tugas rujukan.
a. Tugas mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu:
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
 Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
mereka sebagai klien
 Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan bersama klien.
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
 Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien / keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
 Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien / keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana
 Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
dan pelaporan asuhan.

b. Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu:
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
 Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi.
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko tinggi
sertakeadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
Tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan Tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi bersama klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
bersama klien dan keluarga.

c. Tugas rujukan
Tugas-tugas ketergantungan (merujuk) bidan, yaitu:
 Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan
dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien
dan keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
keluarga.
 Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan
klien / keluarga.

2. Peran sebagai Pengelola


Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar
kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
 Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan. Bidan bertugas mengembangkan
pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga
kelompok khusus, dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat /
klien.
 Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program
kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun
bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan
dalam wilayah kerjanya.

3. Peran sebagai Pendidik


Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi
klien serta pelatih dan pembimbing kader.
 Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien Bidan memberi pendidikan
dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya
yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
 Melatih dan membimbing kader. Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik
kebidanan dan keperawatan, serta membina dukun dl wilayah atau tempat kerjanya.

4. Peran Sebagai Peneliti / Investigator


Bidan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun berkelompok, mencakup:
 Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
 Menyusun rencana kerja pelatihan.
 Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
 Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
 Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
 Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program
kerja atau pelayanan kesehatan.

B. FUNGSI BIDAN
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah
sebagai berikut.

1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
 Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
(khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
 Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
 Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
 Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
 Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

C. Hak Bidan

1. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi,


kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar
prosedur operasional;
2. Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari Klien dan/atau keluarganya;
3. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar profesi,
standar Pelayanan, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan; menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan;
4. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar; dan
5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi

D. Kewajiban Bidan

1. Memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi


kode etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional;
2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan Kebidanan kepada
Klien dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya;
3. Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
4. Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan standar;
6. Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
7. Menghormati hak Klien;
8. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan Kompetensi Bidan;
9. Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;
10.Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
11.Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya melalui
pendidikan dan/atau pelatihan; dan/ atau
12.Melakukan pertolongan gawat darurat.

11. LISENSI BIDAN


Jawab :
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang
berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang
teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah pemberian ijin praktek
sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan.

Tujuan lisensi adalah:


a) Memberikan kejelasan batas wewenang
b) Menetapkan sarana dan prasarana
c) Meyakinkan klien
Aplikasi Lisensi dalam praktik kebidanan adalah dalam bentuk SIPB (Surat Ijan
Praktik Biadan). SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Depkes RI kepada
tenaga bidan yang menjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB, yang diperoleh
dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
atua Kota setempat

SIPB berlaku sepanjang SIB belum habis masa berlakunya dan dapat diperbaharui
kembali.

Syarat Lisensi
1) Fotokopi SIB yang masih berlaku
2) Fotokopi ijasah bidan
3) Surat keterangan sehat
4) Rekomendasi dari organisasi profesi
5) Pas foto ukurab 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar

12. REGISTRASI BIDAN


Jawab :
 Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodic guna
mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan
profesionalnya setelah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan
oleh badan tesebut.
 Registrasi menurut keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
900/MENKES/SK/VII/2002).
Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan
haknya untuk ijin praktik ( lisensi ) setelah memenuhi beberapa persyaratan
administrasi untuk lisensi.

 Tujuan Registrasi
 Meningkatkan keemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan
ilmu pengetahuan dan tehnologi yang berkembang pesat.
 Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam
penyelesaian kasus mal praktik.
 Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik

 Aplikasi proses regisrtasi dalam praktek kebidanan :


 bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada kepala Dinas Kesehatan Propinsi dimana
institusi pendidikan berada guna memperoleh SIB ( surat ijin bidan )
selambat-lambatnya satu bulan setelah menerima Ijasah bidan.
 Kelengkapan registrasi menurut Kepmenkes No.
900/Menkes/SK/VII/2002 adalah meliputi: fotokopi ijasah bidan,
fotokopi transkrip nilai akademik, surat keterangan sehat dari dokter, pas
foto sebanyak 2 lembar.
13. ADMINISTRASI BIDAN
Jawab :

14. TROMBOFLEBITIS
Jawab :

15. PERAN BIDAN SBG, PENDIDIK, PENELITI


Jawab : idem
16. PRESENTASI MUKA,
LANGKAH LANGKAH NYA
Jawab :

17. ASPEK FUNDAMENTAL SDGI

Jawab : Agenda TPB/SDGs adalah sebuah rencana aksi yang menyasar pada 5P, yaitu:
a. People (Umat Manusia),
b. Planet (Bumi),
c. Prosperity (Kemakmuran),
d. Peace (Perdamaian),
e. Partnership (Kemitraan) yang saling terkait satu sama lain.
Ketika ada perubahan perilaku dari manusia untuk menjaga Alam, Kedamaian, Keamanan serta
kelestarian mahluk hidup lainnya, maka kita akan mampu menjaga bumi sebagai tempat hidup yang
lebih baik.

18. VISI MISI KEMENKES


Jawab : idem

19. SDGI BID KES


Jawab :

20. PUSKESMAS
Jawab : Pusat Kesehatan Masyarakat

21. PBI
Jawab : Idem

22. SSJN
Jawab : idem

23. AKU DAPET UUD 45 TENTANG KESEHATAN TU AYAT KEBERAPA


Jawab : Pasal 28 dan 34

24. BIDANG HODGE


Jawab :
25. LINGKAR PANGGUL
Jawab :

26. CONJUGATA EKSTERNA


Jawab :

27. DISTOSIA BAHU


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai