Kelompok 2 Sistem Reproduksi Pada Pria
Kelompok 2 Sistem Reproduksi Pada Pria
PADA PRIA
1. NADAA SHOFIYYAH
2. NIKEN LARASATI
3. NURAIDA
4. SITI ISNAINI RAHMAWATI
5. TAUFIK AZHARI AGI
6. VERA FITRIANA
7. YOLA NURPRATIWI
ANATOMI REPRODUKSI LAKI-LAKI
BAGIAN ORGAN REPRODUKSI
1. Eksterna : 2. Interna :
•Penis • Testis, Epididymides
•Scrotum • Vasdeverens
• vesikula seminalis dan
salurannya
• kelenjar prostat
• kelenjar cowper / kelenjar
bulbouretra
B. ORGAN LUAR
a. Penis
• Merupakan organ seks utama pada laki-laki
tempat pengeluaran sperma saat koitus
organ kopulasi
• Merupakan organ pengeluaran pada sistem
urinari
• Berbentuk silindris terletak pada pangkal paha
• Panjang penis 9 – 12 cm ereksi 10 – 14
cm
Penis terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus spongiosum
◦ Corpus cavernosum penis : disebelah dorsal,dibungkus t.albugenia
tebal ± 0,5 mm, ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen sirkuler
(sblh dlm) dan longitudinale (luar)
◦ Corpus spongiosum penis : disebelah ventral,dilapisi
t.albugenia,cavernae lebih padat & kecil2,bgn tengah ditembus o/
urethra
b. Skrotum
• Kantung yang berisi testis
• Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringat
• Dartos muscle & Cremaster muscle
• Fungsi :
-sebagai penyangga bagi testis
-Regulasi temperatur
Organ dalam
A. TESTIS dan EPIDIDYMIS
TESTIS
1. Organ primer untuk reproduksi pria
2. Mengalami penurunan dari daerah asalnya,
melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum
3. Fungsi & struktur diatur oleh hormon
gonadotropin
Fungsi :
• Kelenjar endokrin : hormon testosteron
• Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
4.Tidak terdapat dalam tubuh
5.Struktur : alat ini tersusun atas kerangka
bungkus & Struktur dalam
b. Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran
lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis.
Berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
1. Hipogonadisme 8. Impotensi
2. Kriptorkidisme 9. Anorkidisme
3. Uretritis 10.Gonorhoe
4. Prostatitis 11.Hernia Inguinalis
5. Epididimitis 12.Sifilis
6. Kanker testis 13.Kanker prostat
7. Hyperthropic 14.HIV/AIDS
prostat
Pencegahan penyakit pada system
reproduksi pria
1. melakukan pemeriksaan organ reproduksi secara rutin agar kelainan
dapat segera ditangani lebih awal.
2. melindungi testis selama beraktifitas, misalnya dengan tidak
menggunakan pakaian teralu ketatsehingga testis tidak kepanasan.
3. mengurangi kebiasaan mandi dengan air panas. Temperatur
yang sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma.
4. menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan
bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual, dan
menciptakan ketenangan psikis.
5. menghindari minuman berakohol dan rokok.
TERIMAKASIH