Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH KEFARMASIAN DALAM

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


INDONESIA

“to be a Real Pharmacist”

IRMIN
PERKEMBANGAN FARMASI DI LUAR NEGERI

•  PERKEMBANGAN FARMASI DI USA


Sebelum abad 19 secara umum USA masih mengimport obat-obatan dari Eropa
(bahan baku / obat jadi).Pada masa perang revolusioner , import pun menjadi
susah sehingga USA berusa memperoleh keahlian ilmiah dan tehnologi seperti
di Eropa.
Diketahui: 3 Industri berdiri di tahun 1826 dan 22 Industri muncul setengah abad
selanjutnya
Pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama di dirikan di Philadelphia Sekolah
farmasi I Philadelphia (1821)

Bangsa Amerika ,melalui Benyamin Franklin menunjuk Jonathan Roberts


sebagai ahli yang bertanggung jawab dalam pelayanan obat di rumah
sakit Pensnsylvania (1752)
GERMAN

Sejak th.1240 Jerman telah mengakui


farmasis sebagai profesi. Melalui
keputusan Kaisar Frederick II, yang
menyatakan bahwa keahlian kefarmasian
terpisah dari kedokteran. Pembuatan
obat menjadi kewenangan seorang
farmasis.
• PERKEMBANGAN KEFARMASIAN ARAB
Perkembangan kefarmasian di mulai sebelum abad ke 8.
dalam dunia arab lebih khusus dikenal dengan istilah
saydanah. Bahan yang banyak digunakan adalah
kamfora yang berasal dari india dan persia, sandalwood
untuk menghasilkan minyak wangi
Pada tahun 1260 terbitnya sebuah panduan praktikum
farmasi yang berjudul Minhaj karya Abu Muna al-kohen
al attar yang berisi seni meracik obat dan etika farmasi
Pada abad ke 19 praktik kefarmasian menjadi stagnan dan
cenderung mengalami kemunduran, pada saat itu
kefarmasian di eropa berkembang dengan pesat.
• Sejarah kefarmasian di Indonesia
Keprofesian farmasi di indonesia sebenarnya relatif masih
muda dan baru berkembang setelah masa kemerdekaan.
Pada masa penjajahan belanda dan jepang apoteker
masih merupakan tenaga asing. Pada tahun 1937 jumlah
apotek di seluruh indonesia hanya 37. Pada awal perang
dunia ke 2 (1941) banyak apoteker warga negara asing
yang meninggalkan indonesia

Pada masa kekosongan 1941 para dokter diberikan izin


untuk mengisi posisi posisi apoteker
Selain itu, dokter juga diizinkan untuk membuka apotek-
dokter di daerah yang belum ada apoteknya
• Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia
Pada zaman pendudukan jepang mulai dirintis pendidikan
tinggi farmasi dengan nama yakugaku sebagai bagian dari
djakarta ika daigaku
Tahun 1944 yakugaku diubah menjadi yaku daigaku. Tahun
1946 dibuka perguruan tinggi ahli obat di klaten yang
kemudian pindah dan berubah menjadi Fakultas Farmasi
UGM
Tahun 1947 diresmikan jurusan farmasi di fakultas ilmu
pengetahuan dan ilmu alam (FIPIA) Bandung sebagai
bagian dari universitas indonesia jakartaTahun 1959
berdirinya jurusan farmasi ITB
Tahun 1963 berdirinya farmasi di UNHAS makassar, Tahun
1986 berdirinya fakultas farmasi universitas pancasila
FARMAKOPE INDONESIA

Pharmacopeia (dalam bahasa indonesia


baku menjadi farmakope) berasal dari
bahasa jerman yaitu pharmakon (obat) dan
poiein (membuat)Farmakope dapat diartikan
sebagai buku panduan yang berisi resep
atau formula yang dibutuhkan untuk
membuat suatu obatIstilah farmakope mulai
populer pada 1580
• Tahun 1962 diterbitkan farmakope indonesia edisi I yang
diketuai oleh prof. SutarmanTahun 1965 diterbitkan
farmakope indonesia edisi II yang memuat sediaan
galenika (sediaan farmasi yang berasal dari tumbuhan
dan hewan)Tahun 1979 diterbitkan farmakope indonesia
edisi III yang memuat tentang posologi obat

• Tahun 1995 diterbitkan farmakope indonesia edisi IV


yang diketuai oleh drs. Slamet soesilo, apt. Dengan
penambahan imunologi/serologi, kimia farmasi,
farmasetika/teknologi farmasi. 
• Sudah seberapa jauh farmasi
memposisikan diri untuk menjadi bagian
dari system pelayanan kesehatan selama
40 - 55 tahun terakhir di Indonesia ?

• Tidakkah kita tahu bahwa hampir seluruh


intervensi kesehatan, menggunakan obat ?
Profesional kefarmasian, apoteker /
farmasis, tidak lagi hanya bertanggung
jawab atas obat sebagai produk, dengan
segala implikasinya, melainkan juga
bertanggung jawab kepada efek
terapetik obat, demi dihasilkannya efek
optimal suatu obat.

Pasien bukan lagi hanya tanggung


jawab pelayan medis , melainkan juga
oleh seorang Apoteker/farmasis.
Konsep Pharmaceutical Care atau
Asuhan Kefarmasian akan menjamin
pelayanan kesehatan dalam 4 hal :

• Kebenaran dalam pelayanan farmasi


berdasarkan ilmu pengetahuan mutakhir
• Jaminan legal dan keahlian atas
pelayanan kefarmasian oleh seorang
farmasis.
• Akuntabilitas pelayanan kefarmasian
dalam satu institusi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit ataupun pelayanan
komuniti.
• Bahwa pelayanan pasien merupakan
pelayanan yang bersifat kolaboratif.
SEVEN STAR PLUS
Seorang farmasis adalah profesi sejati
oleh karena dia memiliki otoritas tentang
obat secara khusus kewenangan untuk
memberikan obat yang disiapkannya atau
dibuatnya kepada pasien. atau clientnya.

Melalui keahliannya dia mendapatkan


pengakuan masyarakat dan lingkungan
serta kesejahteraan bagi kehidupan
pribadi dan keluarganya.

Pekerjaan profesi. adalah menyiapkan


obat dan menerangkan cara yang benar
dalam menggunakan obat
TERIMA KASIH……

Anda mungkin juga menyukai