Anda di halaman 1dari 64

Trend dan Isu Keperawatan

Keluarga

M.Hadarani,S.Kep.,Ns.MPH
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan
fakta.

Isu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh


banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya
Apa Trend Keperawatan Keluarga Saat ini?
Apa Issue Keperawatan keluarga saat ini?
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan
spesialisasi yang  terdiri dari keterampilan berbagai
bidang keperawatan.
Praktik keperawatan  keluarga didefinisikan sebagai
pemberian perawatan yang menggunakan proses
keperawatan kepada keluarga dan anggota anggotanya
dalam situasi sehat dan sakit.
Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik,
sistemik dan interaksional, menggunakan kekuatan
keluarga.
Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga
diantaranya :
Trend dan isu Global :
- Dunia tanpa batas (global village)
- Kemajuan teknologi dan Transportasi
- Meningkatnya Tingkat Pendidikan
- Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan
prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut standar
profesionalitas keperawatan yang tinggi.
Trend dan Isu Nasional :
 tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan
 Penerapan desentralisasi
- Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang
kesehatan
 Pembiayaan Kesehatan (BPJS).
 Meningkatnya penyakit menular dan penyakit Tidak menular
(Degeneratif).
 Pelayanan keperawatan Keluarga yg belum berkembang
walaupun sudah diatur dalam Permenkes No. 908 tahun 2010
tentang Pedoman penyelenggaraan Kperawatan keluarga.
 Tidak adanya Pusat kajian tentang Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan keluarga.
 Minat Perawat Terhadap Asuhan keperawatan keluarga masih
kurang.
Isu-Isu Masalah Kesehatan Masyarakat

Penyakit Infeksi dan Menular


Masa Lalu Menjadi Permasalahan
Kesehatan Masyarakat

Saat ini
-Penyakit Infeksi dan Menular Transisi Epide
miologi
- Penyakit Tidak Menular, Hor
monal dan keganasan
- Bencana
Menjadi Permasalahan - Kecelakaan
Kesehatan Masyarakat

BEBAN GANDA ? MASALAH


Kes mas
Beberapa Tren dan Issu dalam
Keperawatan keluarga
Perubahan Bidang Profesi Keperawatan
1. Perubahan ekonomi : Pengurangan Anggaran , Sosial –
ke Bisnis
2. Kependudukan : Peningkatan Jlh Pdd, UHH meningkat ,
pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan pada
“hospital-based” ke  “comunity based”.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Atau
Keperawatan : Penguasaan Iptek, Komputerisasi.
4. Tuntutan Profesi Keperawatan : Pendidikan yang
memenuhi standar, pengendalian praktik, tanggung
jawab, tanggung gugat. Memiliki Kemampuan
memberikan pelayanan yg unik, melakukan penelitian
Isu Dalam Keperawatan Keluarga
Beberapa isu penting dalam keperawatan keluarga saat ini:

1. Isu Praktik :
a. Kesenjangan bermakna antara teori dan penelitian
serta praktik klinis, Wright dan Leahey mengatakan
bahwa faktor terpenting yang menciptkan kesenjangan
ini adalah “ cara perawat menjabarkan konsep masalah
sehat dan sakit. Hal ini merupakan kemampuan
“berfikir saling memengaruhi”: dari tingkat individu
menjadi tingkat keluarga (saling memengaruhi)”.
b. Kebutuhan untuk membuat perawatan keluarga
menjadi lebih mudah untuk di integrasikan dalam
praktik.
Isu Dalam Keperawatan Keluarga

c. Peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia pelayanan


kesehatan kepada keluarga
d. Bagaimana bekerja lebih efektif dengan keluarga yang
kebudayaannya beragam.
e. Globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan
baru yang menarik bagi perawat keluarga
Sebagai contoh, di Jepang, pertumbuhan keperawatan
keluarga sangat mengesankan. Disana, perawat telah
mengembangkan kurikulum keperawatan keluarga
disekolah keperawatan dan telah menghasilkan teori
keperawatan yang berfokus pada keluarga dan sesuai
dengan nilai dan konteks Jepang.
Beberapa isu penting dalam keperawatan keluarga saat ini:
2.    Isu Pendidikan : Muatan apa yang harus diajarkan dalam
kurikulum keperawatan keluarga dan bagaimana cara menyajikannya
3. Isu Penelitian ; menurut Gillis dan Knafl dalam Friedman dkk (2013,
hal.42),
“ Kelangkaan penelitian keperawatan yang nyata terletak dibidang
studi intervensi”
Menurut Knafl dalam Friedman dkk (2013, hal.42)
“kurangnya studi intervensi dalam keperawatan keluarga “
Menurut Janice Bell dalam editor journal of family nursing, dalam
editorial “Wanted :Family Nursing Intervention,
” mengeluhkan mengenai kurangnya naskah penelitian intervensi
keperawatan yang ia terima untuk dikaji.
Dengan tidak memadainya jumlah studi intervensi,kita mengalami
kekurangan bukti ilmiah yang dibutuhkan untuk mendukung evikasi
strategi dan program keperawatan keluarga
Beberapa isu penting dalam keperawatan keluarga saat ini:

4. Isu Kebijakan
Kebutuhan akan lebih terlibatnya perawat keluarga
dalam membentuk kebijakan yang memengaruhi
keluarga
Fakta tentang Pelaksanaan Asga?
Ada regulasi yg mengatur tentang pelaksanaan Askep
Keluarga : KMK No 908 Tahun 2010.
Sasaran Pelayanan Asga
Keluarga Sehat
Keluarga Risti dan Keluarga rawan
Keluarga yg memerlukan Tindak lanjut
Ruang lingkup pelayanan Asga
Promosi Kesehatan
Pencegahan penyakit
Intervensi Keperawatan Untuk penyembuhan
Pemulihan Kesehatan
Kegiatan Pokok
Tindakan keperawatan
Tindakan Kolaborasi
Observasi kesehatan Keluarga
Tindakan kedaruratan
Kontrol Infeksi dirumah
Konseling baik dukungan maupun kritikal
Melibatkan keluarga
Memfasilitasi pemanfaatan sumber2 di masyarakat
untuk menunjang penanganan masalah keluarga.
Kegiatan Rujukan (kontak serumah)
Follow up care
Kolaborasi lintas program dan sektor
Melakukan Keperawatan kesehatan dirumah
Pendokumentasian.
Materi Pelaporan
Jumlah keluarga yg dikunjungi
Kegiatan pelayanan : Frekuensi kunjungan jenis layanan
dan intervensi. Serta kolaborasi dgn tenaga lain. Klien yg
ditemukan dan dirujuk ke pelayan kes Lain.
Jlh Klien yg meninggal dan penyebabnya
Perkembangan Tk Kemandirian dan kemampuan
Jenis dan jumlah tenaga kes yg memberikan pelayanan
kes.
HOME CARE
Pengertian home health care
Pel prof dan paraprofesional, juga peralatan yg berhubungan scr medis utk
klien dan keluarga di tempat tinggalnya utk memelihara kes, penddikan,
pencegahan kes, diagnosa dan pengobatan penyakit, paliatif, dan rehabilitasi.
(Potter & Perry, 1999)
Pel yg membantu klien utk mdptkn perawatan di rumah, bukan perawatan di
RS,atau fasilitas pel jangka panjang yg dilakukan oleh pemberi pel kes
meliputi perawat, sukarelawan, teman dan pemberi pel dlm kel.
Suatu pemberian pel kep di rumah dlm membantu memenuhi keb fisik
sehari-hari : keb psikologis, keb sosial dan keb spiritual dgn menekankan pd
proses adaptasi shg klien dpt merawat dirinya dan mampu menggunakan
koping yg efektif (Depkes. 2002)
Suatu Pelayanan kesehatan secara komprehensif yang
diberikan kepada klien,individu, dan atau keluarga
ditempat tinggal mereka (dirumah), bertujuan untuk
memandirikan klien dalam pemeliharaan
kesehatan,peningkatan derajat kesehatan, upaya
pencegahan penyakit dan risiko kekambuhan serta
rehabilitasi kesehatan.(warhola 1980,dalam
Smith&maurer,1995)
Pel.perw.Kes rumah meliputi penyediaan pelayanan keperawatan
klien dirumah,rehabilitasi fisik, terapi diet, konseling psikolog
(stanhope & Lancaster,1999)
Pel.Perw.Kesehatan dirumah dapat juga diartikan sebagai
“Medicare”a.L:
1. Pelayanan perawatan paruh waktu,terus menerus yang diberikan
dibawah pengawasan perawat profesional yg telah
terdaftar/teregistrasi.
2. Terapi fisik,terapi okupasional, terapi wicara
3. Kesehatan Sosial berada dibawah pengawasan dokter.
4. Dapat dilakukan oleh pembantu perawat sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Kebutuhan medis selain obat-obatan, benda biologis seperti serum
dan vaksin yg penggunaannya dalam aplikasi medis/kedokteran
6. Pel.Medis diberikan oleh seseorang yg sudah mendapat ijin praktek
perw.kes rumah melalui agency atau suatu program dari RS
Dua jenis pasar yang dominan dari home care adalah
klien dengan kondisi paska akut dan klien dengan
kondisi ketidakmampuan tertentu (disable) dan atau
dengan kondisi penyakit kronis (Dochterman & Grace,
2001).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
home care adalah pelaksanaan perawatan kesehatan
rumah di berikan pada individu dan keluarga di
rumah klien yang melibatkan berbagai disiplin ilmu
atau profesi dalam suatu tim kesehatan untuk
melakukan perawatan kesehatan. Dengan tujuan
untuk mempromosikan, mempertahankan atau
memaksimalkan kemandirian, meminimalkan
ketidakmampuan serta memberikan kondisi yang
sehat secara optimal dan terbebasnya klien dari
penyakit yg diderita.
Jenis-jenis home care
1. Pelayanan Pre – hospital
Ditujukan kepada individu yang sehat dengan tujuan
untuk mencegah dan atau mendeteksi secara dini
penyakit-penyakit yang potensial terjadi pada individu
tersebut, contohnya : pemeriksaan preventif cek up
rutin berkala seperti : periksa dokter, laborat dan
rekam jantung.
2. Pelayanan Post Hospital
Ditujukan kepada individu sesudah sakit atau masih
dalam keadaan sakit yang kronis seperti post stroke,
diabetes, hipertensi dan lain-lain.

Karena adanya kebutuhan akan kesinambungan asuhan


(Continuity of care), dan integrasi home care sebagai
komponen penting dalam sistem jaringan  RS -Komunitas.
Melalui layanan dan aktifitas Home care, klien dengan
kondisi paska akut dan disable atau dengan kondisi
penyakit kronis tidak lagi perlu menjalani hospitalisasi
Pemberdayaan Staf profesional RS secara efisien
melakukan upaya proses pemulihan ataupun melakukan
upaya-upaya  prevensi sekunder dan tersier, bantuan
profesional diberikan  sesuai dengan porsi dan kebutuhan

RS dapat lebih menyediakan tempat bagi yang


membutuhkan, rata-rata jumlah klien rawat berkurang
dan biaya hospitalisasi yang harus ditanggung klien  jadi
lebih kecil
Joel A. Lucille dalam Dochterman & Grace (2001) melalui
artikelnya ….Moving Care from Hospital to home
 mengemukakan:  Pengelolaan home care dapat dilakukan
bervariasi baik dalam struktur, penyandang dana
maupun Hospital based HC (melekat/bagian dari fungsi RS),
agen penyedia layanan home care (Swasta, for profit)
ataupun perhimpunan profesi.
Hospital Based Home Care  adalah suatu program yg
dapat berperan penting bagi RS untuk memberikan
pelayanan kebutuhan kesehatan bagi komunitas dan
menjadikan kesinambungan pelayanan (Continuum of
Hospital care), selain merupakan strategi diversifikasi RS
untuk kolaborasi, kondisi dan membangun jaringan
dengan penyedia layanan lain sehingga mengurangi
duplikasi  layanan tertentu dan membangun “Community
Helath Partnership” ,(Lerman & Linne), 1993)
Faktor-faktor yang dapat menunjang ekspansi
pelayanan RS ke Home Care  antara lain
(Lerman & Line, 1993), :
Kebutuhan terhadap Continuity of Care  dan integrasi
home care sebagai komponen penting dalam sistem
jaringan pelayanan RS – Komunitas.
Diterimanya home care  baik oleh penyedia layanan
maupun konsumen.
Berkurangnya Length of stay, cost –Saving
Berbagai teknologi dan teknik asuhan dimungkinkan
pelaksanaannya dirumah secara lebih efektif.
Home care bukan menjadi aktifitas utama RS, akan
tetapi melalui   Hospital –based home care :
Akses langsung kepada dokter yang merujuk dan menangani pasien
serta potensial pasien mudah dilakukan.
Daya dukung finansial dari suatu organisasi besar tersedia untuk
membantu mengatasi masalah temporer Cash – flow  pada fase awal.
Kemudahan / keuntungan dalam menjamin managed care melalui
proses  kolaborasi dan integrasi pelayanan.
Kebutuhan pasien akan pelayanan secara komprehensif dapat
dipenuhi.
Kesinambungan  asuhan dan adanya kontrol internal terhadap biaya,
kualitas dan akses pelayanan.
Length of Stay  akan ter-manage   secara lebih efektif.
Ada  peluang untuk meningkatkan pendapatan RS
Studi yang dilakukan AHA (The American Hospital
Association) menyebutkan bahwa  tahun 1993, 27%
dari total penerimaan RS berasal dari pasar
Ambulatory Care termasuk home care  dan pada saat
itu,  tahun 1995 diproyeksikan Home Care  memberi
kontribusi hampir 50% total  penerimaan RS.
Temuan penelitian lain mengemukakan bahwa home
care menurunkan total biaya kesehatan per episode
rawat. Peneltian Lewin (1991) dalam Lerman & Linne
(1993
Jenis Pelayanan Home Care :
1. HOME CARE RAWAT INAP 24 JAM DI RUMAH
Pelayanan yang diberikan :
Perawat Jaga 24 jam dengan pergantian 3 shift (pagi, sore &
malam hari). Memberikan pelayanan perawatan yang dibutuhkan
oleh pasien selama menjalani masa perawatan di rumah.
Kunjungan dokter umum / spesialis setiap hari atau tergantung
permintaan keluarga.
Penyediaan obat-obatan yang digunakan selama masa perawatan.
Melakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan lainnya
sesuai dengan kebutuhan pasien.
Melakukan perawatan penyakit kronik, antara lain : pasien
geriatri, hemiplegi, stroke, pasca operasi dll.
2. HOME CARE RAWAT JALAN
- Kunjungan dokter mendiagnosa, pemberian resep
obat dan tindakan-tindakan selanjutnya.
- Kunjungan perawatan bisa berupa :
Memasang / penggantian sonde
Memasang / penggantian Kateter
Perawatan bayi baru lahir (memandikan dan merawat
tali pusar)
Pengobatan dan perawatan luka.
Pemberian sitostatika
Pemberian Albumin
Program suntikan lanjutan.
Jenis pelayanan kesehatan dirumah dapat
dilakukan oleh :
1. Puskesmas
2. Pel.kes dibawah koordinasi RS
3. Pelayanan kes.Hospice (Klien terminal/Paliatif)
4. Pel.kes Praktek mandiri atau berkelompok
5. Yayasan pelayanan Sosial
RUANG LINGKUP Home Care
Merupakan pely kesh yg dilaksanakan di rumah klien
Pely diberikan secara komprehensif “promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif”
Memberikan pend, pelatihan dlm rangka memandirikan
klien & kelg
Bentuk pely profesional, metode sistematik dlm manajemen
kasus
Dilaksanakan oleh tenaga profesional & non profesional
Pengelolaan secara profesional
Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga
Standar home care
1. Standar I : Organisasi Pelayanan kes.Rumah
Direncanakan, disusun, dan dipimpin oleh seorang
kepala/manajer perawat profesional yg kompeten
dalam pemberian askep,KesMas dan proses
administrasi dan pendokumentasian
2. Standar II : teori
Berdasarkan konsep teori dalam dasar keputusan dan
pel.praktik kepw.dan askep
3. Standar III : Pengumpulan data
secara terus menerus mengumpulkan data dan
mendokumentasikan data yang luas, akurat dan
sistematis.
4. Standar IV : Diagnosa
Menentukan diagnosa kepw.berdasarkan
data,observasi dan penilaian kes.klien
5. Standar V : Perencanaan
rencana Keperawatan didasarkan pada perumusan
diagnosa keperawatan dan menggabungkan nilai-nilai
dalam upaya pencegahan penyakit, tindakan
penyakit/kuratif dan tindakan rehabilitasi perawatan.
6. Standar VI : Intervensi
Intervensi keperawatan untuk memberikan rasa
kepuasan,memulihkan status kesehatan,
memperbaiki, dan memajukan kesehatan, serta
mencegah komplikasi dan penyakit lanjutan yg
memerlukan tindakan rehabilitasi.
7. Standar VII : Evaluasi
Perawat secara terus menerus mengevaluasi respon
klien dan keluarga dalam penanganan guna
menetapkan kemajuan terhadap hasil yang telah di
capai dan meninjau kembali data dasar perawatan dan
perencanaan yd telah disusun (ANA,1986)
Pendekatan interdisiplin
Pemberi Home care
1. Perawat
dalam perw.kes dirumah perawat akan melakukan
kunjungan rumah dan melakukan pencatatan perubahan
dan evaluasi terhadap perkembangan klien. Peran perawat
berupa koordinasi dan pemberi asuhan kepw, penyuluhan
kesehatan,mengelola
pelayanankesehatan/perawatan,konselor,advocate,peneliti
. Pada keadaan dan kebutuhan tertentu perawat dapat
berkoordinasi/kolaborasi dengan dokter untuk tindakan
diluar kewenangan perawat, berupa pengobatan dan
tindak lanjut perawatan klien ataupun melakukan rujukan
kepada profesi lain.
2. Dokter
HC umumnya berada dibawah pengawasan dokter.
Dokter berperan dalam memberikan informasi
tentang diagnosa medis klien, test diagnostik,rencana
pengobatan dan perawatan dirumah. Program HC
harus dilakukan dievaluasi oleh dokter tersebut
minimal setelah 60 hari kerja, sehingga dapat
disepakati apakah program dilanjutkan/tidak.
3. Bidan
4. Ahli gizi
5. Fisioterafis
6. Speech Therafist
7. Kesehatan Lingkungan
8. Pekerja sosial medis
9. Profesi lainnya
Aspek financial home care
1. Medicare
Pelayanan kesehatan rumah yg dibiayai oleh
perusahaan asuransi dibawah kontrak kerjasama
klien/keluarga dengan pihak asuransi.
2. Pelayanan pada yang berpenghasilan rendah,
program jamkesmas, jamkesda.
3. Asuransi Swasta
diberikan pada peserta asuransi baik secara individu
atau berkelompok dengan sarat tertentu.
4. Pembayaran individu
Penetapan pembiayaan perawatan
Penetapan pembiayaan perawatan dirumah dapat
disepakati antara agency/yayasan dengan
klien/keluarga, hal ini tergantung dari jenis dan tipe
perawatan rumah yang diberikan kepada klien
berdasarkan kolaborasi dengan dokter dan tim
kesehatan lain yang berada dalam tindakan program
pengobatan,perawatan dan rehabilitasi.
Menentukan frekuensi dan durasi
perawatan
Jumlah kunjungan rumah (home visite) dan lama
kunjungan rumah yg dilakukan oleh perawat harus
disesuaikan dengan kebutuhan klien/keluarga dan
hasil dari keputusan bersama dalam kolaborasi
dokter/tim kesehatan lain yg terlibat dalam program
pengobatan,perawatan dan rehabilitasi klien.
Legal Etik Home care
UU Kes No.36 tahun 2009
Kemenkes RI Nomor 279/menkes/SK/IV/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya keperawatan kes.Mas di
Puskesmas
Kemenkes RI No 908/Menkes/SK/VII/2010 tentang pedoman
penyelenggaraan Pelayanan keperawatan keluarga.
Kemenkes No.17 tahun 2013 tentang perubahan ijin praktik
perawat.
UU Keperawatan 38 Tahun 2014
Permenkes 26 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan
UU 38 Tahun 2019
Kemenkes RI Nomor 279/menkes/SK/IV/2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya keperawatan kes.Mas di
Puskesmas
UU No 38 Tahun 2014 tentang keperawatan
Aspek Legal
Perawat
STR
SIK / SIPP
Issue dalam Home Care
1. Infektion control
2. Quality of care
3. Total Quality Improvement
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai