Anda di halaman 1dari 23

PERAWATAN SALURAN AKAR

Disampaikan Kegiatan Pelatihan Dosen Surakarta


4 Maret 2017
Perawatan saluran akar (PSA)
• perawatan yang dilakukan dengan
mengangkat jaringan pulpa yang telah
terinfeksi dari kamar pulpa dan saluran akar,
kemudian diisi padat oleh bahan pengisi
saluran akar agar tidak terjadi kelainan lebih
lanjut atau infeksi ulang.
Tujuan PSA
• untuk mempertahankan gigi selama mungkin
di dalam rahang, sehingga fungsi dan bentuk
lengkung gigi tetap baik.
Klasifikasi PSA
• Vital
• Non Vital

Perbedaan PSA VITAL PSA NON VITAL

Indikasi Pulpitis ireversibel nekrosis

persiapan Dilakukan anestesi Tidak perlu anestesi


terlebih dahulu

Prosedur pembersihan ekstirpasi Pulp debridement


pulpa
Tahapan PSA
• Isolasi (rubber dam)
• Pembukaan akses
• Pencarian orifice
• Ekstirpasi pulpa atau Pulp debridement
• Pengukuran panjang kerja (PK)
• Preparasi saluran akar
• Sterilisasi saluran akar
• Tes perhidrol
• Obturasi saluran akar
Pembukaan akses
• Harus bebas karies
• Pada gigi anterior
• Outline: terletak bagian palatal / lingual
Skill lab PSA
• Sebelum dimulai tahapan, sebaiknya
mahasiswa mengukur panjang gigi asli
anterior terlebih dahulu
• Tentukan panjang mahkota dan panjang akar
• Menggunakan sliding caliper

Apabila di klinis: pengukuran berdasarkan


radiograf
Pembukaan akses
• Menggunakan round bur /endo akses bur
• arah sekitar 45˚ - tegak lurus aksis gigi hingga
perforasi kamar pulpa
Pembukaan akses
• Atap pulpa dibuang dengan bur bulat
• Dinding kavitas diratakan dengan fissure bur, sampai
berbentuk divergen ke arah insisal.
• Mendapatkan akses lurus
• Ttp tidak boleh terlalu lebar  menurunkan kekuatan
gigi
• Instrumen bs masuk tanpa hambatan
• Mudah utk penempatan Tumpatan sementara tdk
mudah lepas
Pencarian orifice
• Eksplorasi, yaitu : mencari jalan masuk ke
saluran akar melalui orifis dengan
menggunakan jarum miller atau smooth
broach.
Ekstirpasi pulpa atau Pulp debridement

• Menggunakan barbed broach (pilih yang ukuran tepat)


• Ditandai 2/3 panjang SA
• jarum ekstirpasi (barbed broach) dimasukkan sedalam 2/3
panjang saluran akar, sambal dieksplorasi, apabila menemukan
tahanan baru diputar 180° searah jarum jam kemudian ditarik
ke luar secara perlahan
• Ekstirpasi pulpa: apakah pulpa sdh terambil sempurna:
Cek mengunakan paper poin yg sdh ditndai sesuai PK estimasi
Masih ada warna pink/ merah  pulpa blm terambil sempurna
 ulangi sampai tidak terdapat warna pink pada paper poin
Pengukuran panjang kerja (PK)
• Metodeperbandingan
•  
Syarat: radiografbagus, jelas, terlihatsampaibagianapeksdantidakmengalamideviasi
Memasukkanreameratau file nomor 15 semaksimalmungkintetapijangansampaimenembus
foramen apikal, ukurlahpanjangalattersebutmenggunakanpenggaris.
Rubber stop (karetpembatas) dipaskansetinggiinsialdilakukanpengambilanradiograf.
Dilakukanpengukuranpanjanggigidenganrumus :
CLT =
Keterangan :
CLT = The Correct Length of the Tooth
(panjanggigisebenarnya = panjanggigi yang dicari)
KLI = The Known Length of the Instrument in the Tooth
(panjangalatpadagigi-dapatdiukur)
ALT = The Apparent Length of the Tooth on the X-ray film
(panjangpadagigipada Ro foto)
ALI = The Apparent Length of the Instrument on the X-ray film
(panjangalatpada Ro foto)
Penentuanpanjangkerjaadalah :
Panjanggigisebenarnya (CLT) dikurangi 1 s/d 1,5 mm.
Metode observasi langsung:

• Menentukan PK estimasi: Panjang Gigi- 1 mm


• K-file # 15/20 ditandai menggunakan rubber stop
sepanjang PK estimasi
• Dilakukan pengambilan radiograf
• Apabila ujung file terlihat di kontriksi apical maka PK
sebenarnya = PK estimasi
• Apabila ujung file terletak lebih dari kontriksi apical
maka file dikurangi sepanjang kelebihan tersebuut
Preparasi biomekanis
Preparasi Biomekanis:
Tujuan: membersihkan dari jaringan nekrotik dan membentuk SA supaya mudah
dilakukan obturasi
• Bio: pembersihan jaringan pulpa nekrotik dan bakteri
dengan larutan NaOCl
• Mekanis: pembentukan SA  instrumen file

Skill lab:
Menggunakan teknik step back
Meliputi 2 tahap:
• Tahap 1: Preparasi apikal
• Tahap 2  2A: Preparasi badan saluran akar
2 B: Finishing
Gerakan file  kombinasi pull stroke + watch winding
tekanan minimal ke apikal
Preparasi apikal (tahap 1)
• Penentuan IAF: Initial Apikal File
File terbesar yang bisa masuk sesuai PK tanpa hambatan
Tidak selalu file no 15
Setelah IAF, dilanjutkan menggunakan file selanjutnya dengan
PK yang sama
Setiap peningkatan file dilakukan rekapitulasi menggunakan
file no seblmnya dengan PK yang sama dan dilakukan irigasi
menggunakan NaOcl sebanyak minimal 2 mm
Setiap pergantian file  irigasi NaOCl
Preparasi apikal: minimal menggunakan 3 no diatas IAF
Apabila sdh tercipta white dentin maka file terakhir mnjadi
Master Apical File (MAF)
Preparasi badan saluran akar
(tahap 2A)
• Dimulai dari file MAF, PK awal
• Setiap peningkatan File, PK dikurangi 1mm,
direkapitulasi menggunakan file MAF PK awal
Preparasi dilakukan sampai tercipta white
dentin
Cek: hasil irigasi ditampung menggunakan
kain kasa  apabila masih kotor maka blm
tercipta white dentin
Finishing (tahap 2B)
• Menggunakan hedstrome file
• Setelah itu menggunakan MAF dengan PK
dengan gerakan circumferentian filing
disepanjng dinding saluran akar
 Mendapatkan taper yang lurus, halus
Sterilisasi saluran akar

• Menggunakan pasta calcium hidroksisa


Ca(OH)2 + iod gliserin/CHX/salin
Konsistensi : pasta
Dimasukkan ke dalam saluran akar
menggunakan lentulo yang sudah ditandai 2/3
PK diputar menggunaan HP lowspeed
Ukuran lentulo: yang kecil#20
Tes perhidrol
• Pertemuan berikutnya:
• Evaluasi, Pmerksaan subjektif dan objekif
• TS dibuka
• Pembersihan CaOH menggunakan irigasi salin
• Keringkan paper poin
• Larutan perhidrl diletakkan diatas plat kaca
• Paper poin dimasukkan ke dalam saluran akar sepanjang PK
Setelah itu diletakkan diatas larutan perhidrol
Jika tidak ada reaksi berupa gelembung putih maka saluran
akar dianggap steril
Pengisian saluran akar
Skill lab:
• Menggunakan teknik kondensasi lateral
• Master apikal cone: guta perca utama dg ukuran sesuai
dengan ukuran apikal
• MAC diukur sesuai PK awal  ditandai ( ditekuk)
• Cek patensi
• Cek radiograf (skill lab tdk dilakukan)
• Oleskan pasta sealer menggunakan lentulo
• Masukkan MAC (bagian ujung diberikn olesan pasta
sealer)
• Kondensasi menggunakan spreader terbesar kea
arah apikal dengan tekanan ringan dengan
sendirinya MAC akan bergesar ke arah lateral
• Cek tanda MAC  jangan sampai bergeser
• Kl bergeser masuk kemungkinan overfiling
• Guta perca tambahan 2 no lebih kecil
dibandingkan MAC
(tanpa perlu diberi sealer) dimasukkan kemd
dikondensasi menggunakan speader
• Kondensasi dengan spreader yang sama, apabila
spreader tidak bisa masuk ½ saluran akar, maka
gunakan spreader dg no kecil sebelumnya
• Ulang tahapan sampai spreader terkecil tidak bisa
masuk.
• Cek obturasi dengan radiograf  pengisian sudah
hermetis atau belum
• Apabila sudah hermetis  Potong dengan
spreader yang dipanaskan
Alhamdulillahirobbil’alamiin

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai