Anda di halaman 1dari 9

Perawatan Saluran Akar

Rare Ayu Sawitri


1902641009
Perawatan saluran akar :
Pengambilan pulpa vital dan nekrotik dari saluran akar dan menggantinya
dengan bahan pengisi.

Tujuan:
- Mengeliminasi rasa sakit
- Mengangkat jaringan pulpa dari dalam saluran akar
- Disinfeksi akar dan periapikal
- Mempertahankan gigi dan menghindarkan dari tindakan pencabutan
Triad Endodontik :
1. Preparasi biomekanik (cleaning and shaping)
2. Sterilisasi  irigasi dan disinfeksi
3. Obturasi

Macam PSA:

1. PSA Vital: 2. PSA Non Vital:


- Perlu anestesi karena gigi masih vital -Tidak memerlukan anestesi
- Pembuangan jaringan pulpa dengan - Pembuangan jaringan pulpa cukup
ekstirpasi dengan irigasi
Indikasi PSA
1. Pulpa terinfeksi – menuju kematian pulpa
Contoh: Pulpa terbuka karena karies
Pulpa terbuka mekanis, luas, terkontaminasi
Fraktur mahkota, melibatkan pulpa, apeks sempurna
2. Foramen apikal tertututp sempurna
3. Resorpsi akar internal
4. Diindikasikan apabila pulp capping direk dan pulpotomi
prognosis buruk
5. Lesi periapikal terlokalisir
6. Mobilitas <1
7. Masih bisa direstorasi dengan sisa jaringan sehat masih banyak
Kontraindikasi PSA
1. Gigi dengan akses yang sulit
2. Anatomi saluran sangat kompleks
3. Fraktur akar :
a. Vertikal
b. Horisontal  Fraktur dekat mahkota & gigi tetap vital
4. Gigi dengan mobilitas 2-3 mm
5. Gigi dengan resorbsi akar eksternal
6. Gigi yang tidak dapat dikembalikan fungsinya walaupun
setelah direstorasi
Tahapan PSA Akar Tunggal (dengan teknik standar)
dan Akar Jamak (dengan teknik CDP)
1. Asepsis area kerja
2. Anestesi (Apabila gigi masih vital)
3. Isolasi -> pemasangan rubber dam dan saliva ejector
4. Access Opening :
• -Ekskavasi seluruh jaringan karies
• Buka atap kamar pulpa : endo access bur dengan gerakan
menyapu
• Bentuk akses garis lurus dengan tapered fissure bur
5. Pulp debridement:
– Pada gigi vital -> ekstirpasi pulpa
– Pada gigi non vital -> dengan file
6. Pengukuran Panjang Kerja-> diagnostic wire photo->
PGS= PIS x PGR/ PIR-> PK=PGS-1mm
7. Preparasi SA dengan teknik standar (akar
tunggal)
• Preparasi dengan k-file sesuai panjang kerja
• Preparasi dimulai dari k-file nomor kecil
digunakan secara berurutan.
• Setiap pergantian nomor k-file dilakukan irigasi
saluran akar menggunakan jarum syringe
injection 2 ml. Irigasi dengan larutan kombinasi
NaOCl 2,5%, Chlorhexidine 2-3% dan dibilas
dengan akuades steril.
7. Preparasi Akar Jamak (dengan teknik CDP)
a. Persiapan preparasi daerah ⅔ koronal
Gunakan k-file no 8,10,15 ke dalam saluran akar tanpa tekanan,
hingga mencapai 3-4 mm sebelum apikal untuk mendapatkan
jalan masuk ke dalam saluran akar.
b. Pembentukan preparasi daerah ⅔ koronal (protaper hand use) :
• Gunakan file ukuran S1 hingga terasa longgar di daerah 3-4 mm
sebelum apikal.
• Kemudian cek debris yang berada pada flute ->
Apabila terasa ada hambatan atau jalan masuk orifice belum
lancer, gunakan SX terlebih dahulu.
c. Persiapan preparasi daerah 1/3 apikal
• Masukkan kembali file ukuran 8,10,15 dengan menggunakan
lubrikan
d. Pembentukan preparasi daerah 1/3 apikal
• Gunakan S1 sesuai panjang kerja.
• Kemudian gunakan S2 sampai terasa adanya tahanan pada panjang kerja
yang sudah dicapai sebelumnya.
• Apabila terasa ada hambatan atau jalan masuk belum lancar-> SX.
e. Finishing daerah ⅔ koronal dan 1/3 apikal
• Gunakan F1 hingga mencapai panjang kerja, gerakan protaper hand use
• K-file no.20 dimasukkan ke dalam saluran akar untuk mengukur diameter
apikal (re-check).
• Apabila k-file no.20 terasa longgar -> preparasi dilanjutkan ke F2 dengan
re-check file no.25.
• Apabila masih terasa longgar lanjutkan preparasi ke F3 dengan re-check
k-file no.30.
• Antara pergantian file dilakukan irigasi saluran akar dan dilakukan
rekapitulasi.
• Irigasi menggunakan NaOCl 2,5% atau CHX 1-2% dan dibilas dengan
akuades steril.
8. Mencoba gutta point (trial photo) -> pemilihan guttap utama sesuai
standar ISO
9. Dressing -> kalsium hidroksida-> tumpat sementara -> evaluasi SA
sudah steril/belum
10. Obturasi
-siler dimasukan ke dalam SA-> lentulo ditandai dengan rubber stop
sepanjang 2/3 PK
-Guttap point diolesi siler 1/3 apikal dan dimasukan ke dalam SA
sesuai PK -> menggunakan spreader -> guttap dipotong 1 mm dibawah
orifice->tumpat sementara-> photo ro
11. Kontrol -> 1 minggu setelah obturasi
Yang dipriksa:
Anamnesa: ada tidaknya rasa sakit dan dapat berfungsi dengan baik
Pemeriksaan klinis: perkusi, tumpatan sementara masih baik, keadaan
jaringan lunak sekitar baik, photo ro evaluasi baik

Anda mungkin juga menyukai