Anda di halaman 1dari 20

Analisis Masukan-Keluaran

(INPUT-OUTPUT ANALYSIS)
• Analisis I-O mrpkan suatu model
utk menelaah struktur pereko.
yg saling berkaitan antar sektor/
antar kegiatan ekonomi.

• Langkah awal dari analisis input-


output adalah menyusun data ke
dalam bentuk matriks transaksi,
yaitu :
distribusi konsumsi Permintaan akhir keluaran total
X
, ... ,
11
X
1m U 1 X1
Distribusi X
, ... , X2m U2 X2
21
produksi ... ... ... ... …. ….
X
m1 , ... , X
mm Um Xm
Nilai
Y1,... , Ym Um+1 Xm+1
tambah
Keluaran
X
1 , ... , Xm Xm+1 X

total
Pemakaian total oleh sektor i

m
Xi   Xij  Ui
j1

i  1, 2, ........m  1
Keluaran total dari sektor j

m
Xj   Xij  Yj
i 2

j  1, 2, .......m  1
Dari Tabel Matriks Transaksi dpt diketahui :

• Bhw bagi sektor j utk memproduksi output sejumlah Xj


diperlukan input2 dari sektor 1 hingga sektor m & sejumlah
ttt nilai tambah/input primer. Hal ini berarti bhw masing2
kolom menggambarkan hubungan I-O antar sektor.

• Tentang bagaimana output dari suatu sektor terdistribusi


diantara sektor2 yg ada, termasuk sektor konsumen akhir.
Hal inipun menggambarkan hubungan I-O antar sektor.
Jika nilai setiap unsur dalam matrik
transaksi dibagi dengan nilai jumlah
baris/nilai jumlah kolom yang bersesuaian
maka diperoleh suatu rasio yang disebut
Koefisien Teknologi, yi :
Xij
aij 
Xj
i  1, 2, .......m  1
j  1, 2, ......m  1
Koefisien Teknologi aij adalah suatu rasio yg
menjelaskan jumlah/nilai output sektor i yg diperlukan
sbg input utk menghasilkan satu unit output disektor j.

JIKA semua koefisien teknologi yg ada dihitung (utk


semua i & j) dan hasilnya disajikan dlm suatu matriks,
maka akan diperoleh sebuah MATRIKS TEKNOLOGI.

Matriks Teknologi adalah suatu matriks dlm


unsur2nya berupa koefisien teknologi.
Matriks Teknologi

Sektor
Sektor 1 2 .……… m
1 a11 a12 ………. a1m
2 a21 a22 ..……… a2m
. ... ... ... ... ...
. ... ... ... ... ...
m am1 am2 ... ... amm
(1   ai1) (1   a12 ) (1   a1m )
Nilai tambah i i i
Sedangkan himpunan koefisien teknologi
untuk unsur-unsur permintaan akhir dan
keluaran total masing-masing adalah berupa
vektor kolom, yaitu :

U 1   X1 
U  X 
 2   2 
.  . 
   
.  . 
U m  Xm 
   
Karena koefisien masukan aij = Xij / Xj
Berarti Xij = aij x Xj
Menurut matrik transaksi m
X i   X ij  U i
i 1

Padahal X ij  aij X j

Maka
Xi   aij X j  Ui
i 1
Bila diuraikan ,
Xi  ai1X1  ai2 X 2  ...  aim Xm  Ui

Atau
Ui  Xi  ai1X1  ai2 X2  ...  aim Xm
Untuk masing-masing i:

U1  X1  a11X1  a12 X2  ...  a1m Xm


 (1  a11 )X1  a12 X2  ...  a1m Xm
U2  a21X1  (1  a22 )X2  ...  a 2m Xm
.
.
Um  am1X1  am2 X2  ....  (1  amm ) Xm
Dengan notasi matrik:

Umx1   I  A  mxm Xmx1

Umx1 dan Xmx1 masing-masing adalah vektor-


vektor kolom permintaan akhir dan keluaran
total, I adalah matrik identitas, sedangkan A
adalah matrik teknologi.
Jika matriks I-A nonsingular, yakni
jika (I-A)=/= 0, maka ada balikannya
yaitu U = (I - A) X dpt ditulis menjadi
:
X mx1   I  A
1
mxm U mx1
Contoh Kasus
JIKA
Perubahan final demand
Dalam bentuk tambahan
(incremental)
Numerical Example
By inverting the 3x3 Leontief matrix, the solution would be:
 x1 *  0.66 0.30 0.24   d1 
 x *  ( I  A) 1 d  1 0.34 0.62 0.24   d 
 2  0.384   2
 x3 *  0.21 0.27 0.60   d3 
10 
If the final-demand vector happens to be  5  , the solution values are:
 6 
1 9.54
x1*  [0.66(10)  0.30(5)  24(6)]   24.84
0.384 0.384
7.94 7.05
x2*   20.68 x3*   18.36
0.384 0.384

Anda mungkin juga menyukai