Anda di halaman 1dari 21

ANESTESI INHALASI

09/03/21 1
DEFINISI
• Anestesi inhalasi merupakan teknik yang paling sering digunakan pada general
anestesi.
• Obat-obatan anestesi inhalasi adalah obat-obat anesthesia yang berupa gas atau
cairan mudah menguap, yang diberikan melalui pernapasan pasien.
• Obat anestesi inhalasi biasanya dipakai untuk pemeliharaan pada anestesi umum,
akan tetapi juga dapat dipakai sebagai induksi.

09/03/21 2
CARA PEMBERIAN ANESTESI INHALAN
• Open drop
Penderita menghirup masker atau kain kasa yang ditetesi dengan obat anestesia.

• Semi closed
Penderita menghirup obat anestesia dari suatu alat ( emo,mesin anestesi lain,dsb)

• Closed system
Dengan suatu alat, obat anestesia yang dikeluarkan oleh penderita dapat dihirup
kembali. Sehingga cara ini menghemat pemakaian obat anestesia.

09/03/21 3
SEJARAH

• Obat anestesi inhalasi pertama kali : N2O (nitrous oksida)

• Dalam praktek anestesiogi masa kini, obat-obatan anestetik inhalasi yang


umum digunakan untuk praktek klinik ialah N2O , halotan, enfluran, isofluran,
desfluran, dan sevofluran.

• Obat-obatan lain sudah ditinggalkan, karena efek sampingnya yang tidak


dikehendaki (eter, kloroform, etil-klorida, dll)

09/03/21 4
FARMAKOKINETIK ANESTESI
INHALASI
Faktor yang menentukan kecepatan transfer anestetik di jaringan otak ditentukan
oleh:
Kelarutan zat anestetik
Kadar anestetik dalam udara yang dihirup pasien (tekanan parsial anestetik)
Ventilasi paru
Aliran darah paru
Perbedaan antara tekanan parsial anestetik di darah arteri dan di darah vena

09/03/21 5
FARMAKODINAMIK ANESTESI INHALASI

• Dasar dari terjadinya stadium anesthesia adalah adanya perbedaan kepekaaan


berbagai bagian SSP terhadap zat anestetik inhalan.
• Derajat potensi ini ditentukan oleh Kadar Alveolus Minimal (KAM) atau
MAC (Minimum Alveolar Concentration).
• Mac ialah kadar minimal zat tersebut dalam alveolus pada tekanan satu atmosfir yang
diperlukan untuk mencegah gerakan pada 50% pasien yang dilakukan insisi standar. 
• Makin tinggi mac, maka makin rendah potensi zat anestesi tersebut

09/03/21 6
PEMBAGIAN OBAT ANESTESI INHALASI
BERUPA CAIRAN
YANG MUDAH MENGUAP: BERUPA GAS:
•A. DERIVAT HALOGEN HIDROKARBON. A. NITROUS OKSIDA (N2O) 
B. SIKLOPROPAN
- HALOTHAN
- TRIKHLOROETILEN
- KHLOROFORM 

•B. DERIVAT ETER.


- DIETIL ETER 
- METOKSIFLURAN
- ENFLURAN
- ISOFLURAN 09/03/21 7
HALOTAN
 Secara fisik : cairan tidak berwarna, baunya enak, tidak mudah terbakar dan tidak merangsang jalan
nafas.

DOSIS
• Dosis untuk induksi inhalasi adalah 2-4%
• Dosis untuk induksi anak 1.5 – 2
• Dosis untuk pemeliharaan adalah 1 – 2%,
• Dosis pemeliharaan pada anak 0.5 – 2%.

Absorbsi, Distribusi, Metabolisme, Dan Eliminasi


• Di absorbsi di paru
• Di distribusikan ke seluruh tubuh.
09/03/21 8
• Metabolisme obat anestesi inhalasi secara oksidasi dan reduksi di dalam hepar.
• Eliminasi sebagian besar secara ekshalasi lewat paru, sebagian kecil melalui urin.
HALOTAN

EFEK FARMAKOLOGI
• Terhadap SSP

-Menimbulkan depresi pada SSP di semua komponen otak.


-Terhadap pembuluh darah otak menyebabkan vasodilatasi.
• Terhadap sistem kardiovaskular

Pada sistem kardiovaskular tergantung dosis, tekanan darah menurun akibat depresi pada otot
jantung, makin tinggi dosisnya depresi makin berat.
• Terhadap sistem respirasi

Pada konsentrasi tinggi, menimbulkan depresi pusat nafas.

09/03/21 9
ENFLURAN
 Dibanding halotan:
- Lebih iritatif.
- Efek depresi nafas lebih kuat.
- Depresi terhadap sirkulasi lebih kuat tapi lebih jarang menimbulkan aritmia.
- Efek relaksasi terhadap otot lurik lebih baik dibanding halotan.
- Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat

Dosis
Untuk induksi, konsentrasi:
pada udara inspirasi : 2-3% bersamaan dengan N2O.
Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan: 1-2,5%,
Untuk pemeliharaan dengan nafas kendali: 0,5-1%.
09/03/21 10
ENFLURAN
EFEK FARMAKOLOGI
• Terhadap SSP

Pada dosis tinggi menimbulkan “twitching” (tonik-klonik) pada otot muka dan anggota gerak.
• Terhadap system kardiovaskular

Menimbulkan depresi kontraktilitas miokard. Hipotensi dapat terjadi


• Terhadap ginjal

Menurunkan aliran darah ginjal, menurunkan laju filtrasi glomerolus dan akhirnya menurunkan
diuresis
• Terhadap respirasi

Pada system respirasi tidak meningkatkan sekresi bronchial dan ludah


09/03/21 11
ISOFLURAN

 Isofluran adalah obat anestesi isomer dari enfluran, merupakan cairan tidak
berwarna dan berbau tajam, menimbulkan iritasi jalan nafas jika dipakai
dengan konsentrasi tinggi

Dosis
 Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 2-3%
bersamasama dengan N2O.

 Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan konsentrasinya berkisar


antara 1-2,5%, sedangkan untuk nafas kendali berkisar antara 0,5-1%.

09/03/21 12
ISOFLURAN

EFEK FARMAKOLOGI
•Terhadap sistem kardiovaskular
Efek depresinya pada otot jantung dan pembuluh darah lebih ringan dibanding dengan obat
anesetesi volatil yang lain
•Terhadap sistem respirasi
Menimbulkan depresi pernafasan yang derajatnya sebanding dengan dosis yang diberikan
•Terhadap otot rangka
Menurunkan tonus otot rangka melalui mekanisme depresi pusat motorik pada serebrum.
•Terhadap ginjal
Pada dosis anestesi, isofluran menurunkan aliran darah ginjal dan laju fitrasi glomerulus
sehingga produksi urin berkurang. 09/03/21 13
SEVOFLURAN

 Dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif,


tidak berbau, tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas 
digemari untuk induksi inhalasi disamping halotan.
 Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan
isofluran.

Dosis:
 Untuk induksi, konsentrasi pada udara inspirasi : 3-5%
bersamaan N2O.
 Untuk pemeliharaan dengan pola nafas spontan: 2-3%, dan untuk
nafas kendali: 0,5-1%. 09/03/21 14

 
SEVOFLURAN
EFEK FARMAKOLOGI 
 Efek terhadap kardiovaskular cukup stabil, jarang menyebabkan aritmia.

 Efek terhadap sistem saraf pusat seperti isofluran (dapat meningkatkan


tekanan intrakranial) dan belum ada laporan toksik terhadap hepar.

 Setelah pemberian dihentikan  sevofluran cepat dikeluarkan oleh badan.

 Eliminasi oleh paru-paru kurang cepat dibandingkan desfluran,


09/03/21 tetapi
15

masih lebih cepat dibanding isofluran, enfluran dan halotan.


DESFLURAN

Mudah menguap, potensinya rendah (MAC 6%).


Bersifat simpatomimetik  takikardia dan hipertensi.
Efek klinis mirip isofluran.
Efek terhadap respirasi : bersifat iritatif ≠ untuk induksi.

09/03/21 16
N2O
(Laughing Gas, Nitrous Oxide, Dinitrogen
Monoksida)
Berbentuk gas tidak berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan beratnya 1,5x berat udara.

Obat dasar dari anestesia umum inhalasi, Selalu dikombinasikan dengan O2 minimal 25% :

N2O : O2
70 : 30
60 : 40
50 : 50

Bersifat anestetik lemah, analgesinya kuat.


Perlu konsentrasi besar (>65%)  efektif.
Dikombinasikan dengan salah satu anestetik lainnya seperti halotan, dsb, sesuai09/03/21
dengan target
17
“trias
anestesia” yang ingin dicapai.
N2O
(Laughing Gas, Nitrous Oxide, Dinitrogen
Monoksida)
•Terhadap sistem saraf pusat

Peningkatan konsentrasi menyebabkan penurunan sensasi perasaan khusus


Khasiat analgesianya relatif lemah akibat kombinasinya dengan oksigen.
•Terhadap sitem kardiovaskuler

N2O tidak menyebabkan perubahan laju jantung dan curah jantung secara langsung.

•Terhadap sistem respirasi


•Pengaruh terhadap sistem pernapasan minimal

09/03/21 18
TABEL 1: SIFAT FISIK DAN KIMIA ANESTETIK
INHALASI

09/03/21 19
TABEL 2: FARMOKOLOGI KLINIK ANESTETIK
INHALASI

09/03/21 20
TERIMA KASIH

09/03/21 21

Anda mungkin juga menyukai