Anestesi Inhalasi
Anestesi inhalasi merupakan salah satu teknik
anestesi umum yang dilakukan dengan jalan
memberikan kombinasi obat anestesi inhalasi
berupa gas dan atau cairan yang mudah
menguap melalui alat atau mesin anestesi
langsung ke udara inspirasi.
* Ambilan
* Jika tidak ada ambilan (uptake) zat anestetik oleh tubuh,
Anestetik
Nitrous oksida
0.47
1.1
1.2
2.3
Halotan
2.4
2.9
3.5
60
Isofluran
1.4
2.6
4.0
45
Desfluran
0.42
1.3
2.0
27
Sevofluran
0.65
1.7
3.1
48
* yakni solubilitas
* aliran darah jaringan
* perbedaan tekanan parsial antara darah arterial dengan
jaringan.
Vessel
Rich
Otot
Lemak Vessel
Poor
10
75
75
1
50
19
3
1
20
6
3
20
20
0
0
0
Ventilasi
* Penurunan tekanan parsial alveolar oleh
ambilan jaringan dapat kembali ditingkatkan
dengan ventilasi. Dengan kata lain,
memberikan anestetik secara konstan dapat
menstabilisasi konsentrasi alveolar.
Meningkatkan ventilasi secara langsung akan
meningkatkan rasio FA:FI untuk anestetik
solubel.
* Berlawanan dengan agen inhalasi yang
mendepresi curah jantung, anestetik yang
mendepresi ventilasi (misalnya halotan) akan
menurunkan laju peningkatan konsentrasi
alveolar dan justru menghasilkan umpan balik
negatif.
Konsentrasi
*Efek ambilan juga dapat dikurangi dengan
peningkatan konsentrasi inspirasi (FI).
Menariknya, meningkatkan konsentrasi
inspirasi tidak hanya meningkatkan
konsentrasi alveolar, tetapi juga laju
peningkatan tersebut (dengan kata lain
meningkatkan FA:FI).
*Secara khusus, konsentrasi membawa dua
fenomena yang disebut efek konsentrasi
(concentration effect) dan efek aliran
teraugmentasi (augmented inflow effect).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rebreathing
Tingginya aliran gas segar
Rendahnya volume sirkuit
Rendahnya solubilitas
Tingginya aliran darah serebral
Absorbsi oleh sirkuit dan mesin anestesi
Besarnya ventilasi
hipotesis
Agen
MAC%
Nitrous oksida
105
Halotan
0.75
Isofluran
1.2
Desfluran
6.0
Sevofluran
2.0
*Obat Anestesi
1)N2O (Nitrit Okside)
2)Halothane
3)Isoflurane
4)Enflurane
5)Desflurane
6)Sevoflurane
Biotransmisi:
N 2O
sukar
larut
dalam
darah
dan
2. Halothane
Alkana terhalogenisasi dengan ikatan
karbon-florida sehingga bersifat tidak
mudah terbakar atau meledak (meski
dicampur oksigen)
2. Halothane
Biotransmisi
diekskresikan melalui paru, 20% melalui
urine.
Toksisitas
penggunaan berulang nekrosis hati
(anoreksia, mual muntah, kemerahan pada
kulit)
* Halothane (Efek
Samping)
Halothane (Efek
Samping)
3. Isoflurane
Merupakan eter berhalogen yang
tidak mudah terbakar, berbau tajam.
4. Desflurane
cairan yang mudah terbakar tapi tidak mudah
meledak, bersifat absorben dan tidak korosif
untuk logam
5. Sevoflurane
Peningkatan kadar alveolar yang
cepat membuatnya menjadi pilihan
yang tepat untuk induksi inhalasi
yang cepat dan mulus untuk pasien
anak maupun dewasa
Terima Kasih