Anda di halaman 1dari 19

Bioteanol

Rice Water Waste

LKM-2
Kelompok 4
Razib Ikbal Alfaris
Reginald Piesta Direja
Rosa Oktaviani
Sulissetiawati

MKKF-23
Identifikasi
Bioetanol
air cucian Bioetanol berdasarkan bahan baku diklasifikasikan menjadi empat
beras generasi:
1. Bietanol generasi 1 (G1) merujuk pada etanol yang terbuat dari
gula dan pati.
2. Bioetanol generasi dua (G2) menggunakan bahan baku yang
berasal dari biomassa lignoselulosa seperti jerami padi, tongkol
jagung, limbah kayu, dll.
3. Bietanol generasi tiga (G3) berbahan baku berasal dari alga.
4. Bioetanol generasi empat (G4) dihasilkan dari biomassa atau oleh
mikrob yang telah mengalami proses modifikasi genetika..
Beras merupakan hasil pengolahan padi, Pada proses pembuatan
bagian terbesar beras didominasi oleh pati
(sekitar 80-85%). Beras juga mengandung bioethanol
protein, vitamin (terutama pada bagian dari air leri yang terkandung
aleuron), mineral, dan air. karbohidrat didalamnya
mengalami 3 tahapan
sehingga terbentuk bioethanol.
Reaksi yang terjadi pada
tahapan tersebut ( Nurdyastuti,
2008)
yaitu:

Air cucian beras mengandung karbohidrat,


maka perlu dikonversi menjadi glukosa
melalui proses hidrolisis. Tahapan proses
pembuatan bioetanol ini terdiri atas proses
hidrolisis, netralisasi, fermentasi, dan
Konsep yang berkaitan dengan Bioetanol
01 Hidrolisis
Pemecahan zat pati dengan asam kuat yaitu
HCL

Tahapan 02 Netralisasi
Sampel hasil hidrolisis dinetralisasi dengan NaOH
Pembuatan hingga pH berkisar 4-4,5.

Bioetanol
03 Fermentasi
Proses pemecahan polimer dengan bantuan mikroba baik secara aerob
maupun anaerob sehingga menghasilkan berupa alcohol, gas dan asam
organic.

04 Destilasi
Proses pemisahan komponen komponen yang
terdapat sebuah larutan
1. Hidrolisis
Proses hidrolisis yaitu proses pemeca han suatu senyawa
dengan air. Menurut (Aurand, 1973), proses hidrolisis dapat
dikelompokkanmenjadi 4 jenis yaitu hidrolisis tanpa katalis,
hidrolisis asam, hidrolisis basa, dan hidrolisis enzim.

Kecepatan proses hidrolisis dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu


katalisator, waktu reaksi, temperatur, pengadukan, dan pH.
Katalisator dapat berupa asam, basa, dan enzim. Energi aktivasi berbanding
lurus dengan temperature. Sehingga semakin tinggi temperature maka
reaksi yang terjadi semakin cepat. Salah satu metode hidrolisis dengan
tanpa katalis dengan menambah suhu proses hidrolisis itu sendiri. Menurut
(Tjokroadikoesoemo,1986) proses hidrolisis yang menggunakan asam akan
mendapat pH yaitu 2 dan 3.
2. Netralisasi
Tujuan dari proses ini yaitu agar pH yang dikondisikan pada
proses fermentasi sesuai dengan kondisi pertumbuhan dari
bakteri tersebut(Desrosier, 1988).

Netralisasi dilakukan untuk menghilangkan sisa asam yang tinggi akibat


proses hidrolisis. Penetralan seharusnya dilakukan dengan menambahkan
NaOH hingga pH hidrolisat sesuai dengan pH awal. Namun proses
selanjutnya ialah fermentasi, maka pH diatur antara pH 4-4,5 yang
merupakan pH optimum pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae
3. Fermentasi
Proses fermentasi yaitu proses pemecahan polimer dengan
bantuan mikroba baik secara aerob maupun anaerob sehingga
menghasilkan berupa alcohol, gas dan asam organic.

Fermentasi dipengaruhi beberapa faktor diantaranya jenis mikroba, pH,


temperatur, oksigen, dan nutrisi. pH tumbuh mikroba yang ideal adalah 4, 5
(Prescott dan Dunn, 1959). Mikroba Saccharomyces cerevisiae, yang
tumbuh optimum pada suhu 25~ 30 ̊C, dan maksimum hidup pada suhu
35~ 47 ̊C.
4. Destilasi
Proses destilasi merupakan proses pemisahan komponen
komponen yang terdapat sebuah larutan. Pada penelitian
didapat bioethanol yang masih banyak kandungan air karena
efek dari proses hidrolisis. Untuk itu pada tahap ini dilakukan
pemisahan berdasarkan perbedaan tekanan uap(perbedaan
titik didih) dari komponen etanol dan air dengan peralatan
destilasi ini.
Destilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian
besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78°C
sedangkan
air adalah 100°C (kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu
rentang 78°C - 100°C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap,
dan melalui unit kondensasi, akan bisa dihasilkan etanol dengan
konsentrasi
95% dari volume..
Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel Konstan Variabel Bebas Jumlah dan massa ragi

Variabel Terikat Kadar etanol

Volume air leri, lama


Variabel Kontrol fermentasi, volume larutan
Hcl dan NaOH.
Hipotesis
Pembuatan bioetanol akan menghasilkan
kadar etanol yang lebih besar jika jumlah ragi
yang digunakan semakin banyak. Hal ini di
lakukan bersamaan dengan pengkondisian pH
yang tepat pada proses hidrolisis yaitu 1-2,
dan pHThis
CREDITS: 4-4,5presentation
pada prosestemplate
netralisai.
wasKondisi
created by
Slidesgo,
suhu including juga
saat fermentasi iconsberpengaruh,
by Flaticon,maka
and
infographics & images by Freepik
suhu yang digunakan ialah 25~ 30 ̊C
Rancangan Eksperimen dan Pengolahan Data
Alat dan
Botol bekas
Bahan Es batu Ragi wadah
Kantong kresek
Selang kecil

Cutter

Sendok
Kompor

Larutan HCL & Kaleng bekas


Kertas Panci Air leri
NaOH
lakmus
Prosedur Pembuatan Bioetanol
Persiapan
1. Menyiapkan beras secukupnya Hidrolisis
2. Mencuci beras hingga diperoleh air leri
sebanyak 1800 ml 1. Menambahkan larutan HCl 18 ml
dengan 20% hingga mencapai kondisi
pH 1-2, lalu aduk hingga homogen.
Netralisasi 2. Memanaskan hingga mencapai suhu
60°C.
Menambahkan larutan NaOH
hingga hingga pH berkisar 4- Fermentasi
4,5
1. Membagi air leri yang sudah di hidrolisis dan
Destilasi
netralisasi ke 3 wadah dengan volume yang
1. Merancang alat destilasi. sama.
2. Memanaskan hasil fermentasi 2. Menambahkan ragi dengan variasi 20 gram,
dengan alat destilasi hingga 30 gram, dan 40 gram ke tiap wadah.
larutan dari hasil fermentasi 3. Menutup rapat wadah dengan kantong kresek
tersebut menguap semua menjadi hitam hingga 7 hari
etanol.
Alat Destilasi

Selang kecil
Botol bekas Es batu

Kaleng

Kompor

Penyangga
Rancangan Pengolahan Data

Tabel data hasil pengamatan


Massa Ragi Kadar Etanol
Grafik Massa Ragi terhadap Kadar Etanol
10 gram 12

20 gram 10

Kadar etanol(gr/l)
8
30 gram 6

5 2

4 0
0 2 4 6 8 10 12
3 Massa ragi (gr)

2
1
0
Hidrolisis Netralisasi Fermentasi

pH sebelum pH sesudah
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai