Unit Isopren
ekor
kepala
Unit isopren
Isopren
Monoterpen
OH
alpha-Pinen
OH OH
Bisabolen Eudesmol
Farnesol
Diterpen
OH
COOH
Manool Piramadien
Asam abiatet
Beberapa contoh Terpenoid
Politerpen
Karet alam
Asal-usul Terpenoid
• Isoprenoid dalam organisme yang digunakan untuk mensintesis
terpenoid ada dua bentuk yaitu “isopentenil pirofosfat” (IPP)
dan “dimetilalil pirofosfat (DMAPP)
• IPP dan DMAPP berasal dari asam mevalonat
• Sumber karbon dari asam mevalonat adalah asam asetat dan
turunannya yang aktif (asetil pirofosfat)
TAHAP PERTAMA BIOSINTESIS TERPENOID
CH3-CO-COO- + NAD+ + CoA-SH + H2O
(Piruvat) Dehidrogenase piruvat
CH3CO-S-CoA+HCO3- + NADH + H+
(Asetil CoA)
2x CH3CO-S-CoA
Tiokinase
CH3-CO-CH2-CO-SCoA
(Asetoasetil CoA)
Asetil CoA Hidroksimetilglutaril CoA sintase
HOOC OH
CO-S-CoA
Mevalonat kinase
Mevalonat fosfat kinase
HOOC OH - - - -
CH2O POO .O.POO O
(Mevalonat terfosforilasi)
CH2O-POO-.O.POO-O-
CH2O-POO-.O.POO-O-
CH2O-POO-.O.POO-O- Seskuiterpen
2X
(Fernesil difosfat)
Triterpen
2 X Fernesil difosfat
H2PO3.HPO4-+H+
H
CH2O-POO-.O.POO-O-
H
diterpen
2X
(Preskualen difosfat) Tetraterpen
Biosintesis Terpenoid
• Asam asetat setelh diaktifkan oleh Co-A melakukan kondensasi
menghasilkan asam asetoasetat.
• Senyawa ini dengan asetil Co-A melakukan kondensasi
menghasilkan asam mevalonat
• Reaksi selanjutnya adalah fosforilasi, eleminasi asam fosfat, dan
dekarboksilasi menghasilkan IPP yang selanjutnya berisomerisasi
menjadi DMAPP
• IPP bergabung dengan DMAPP secara kepala-ekor ini menghasilka
GPP merupakan langkah pertama polimerisasi isopren untuk
menghasilkan terpenoid Monoterpen
• Penggabungan selanjutnya anatara 1 unit IPP dengan GPP
menghasilan FPP yang akan menghasilkan seskuiterpen dan
triterpen
• Penggabungan 2 unit FPP menghasilakan preskualen difosfat yang
akan menghasilkan diterpen dan tetraterpen
2. STEROID
• Sejak lama orang mengetahui bahwa batu empedu terdiri
sebagian besar dari alkohol berwujud kristal putih yang disebut
“kolesterol”
CH3
CH3
HO
Kolesterol
3 7
5
4 6
Kerangka dasar karbon steroid
1,2-siklopentanoperhidrofenantren
• Steroid dikelompokkan berdasarkan efek fisiologis yang diberikan yaitu: sterol, asam-
asam empedu, hormon seks, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak, dan sapogenin.
• Ditinjau dari struktur molekul, perbedaan dari kelompok ini ditentukan oleh jenis
konstituen R1, R2, R3 yang terikat pada kerangka dasar karbon.
• Sedangkan perbedaan senyawa dalam satu kelompok ditentukan oleh:
1. Panjang karbon R1
2. Gugus fungsi yang terdapat pada R1, R2, R3
3. Jumlah dan posisi gugus fungsi O dan ikatan rangkap
4. Konfigurasi dari pusat-pusat asimetri pada kerangka karbon itu
BEBERAPA CONTOH SENYAWA STEROID
CH3
CH3
CH3
CH3
HO HO
Kolesterol
Stigmasterol
CH3
CH3
HO
Stigmasterol
BEBERAPA CONTOH SENYAWA STEROID
Asam-asam Empedu
COOH
COOH
OH
CH3
CH3
CH3 CH3
HO OH HO
H H
C=O
O CH3
CH3
HO O
Oestron Progestron
BEBERAPA CONTOH SENYAWA STEROID
Hormon Adrenokortikoid CH2OH
CH2OH H
O C=O
C
C=O HO
CH3
O OH
CH3
CH3
O
O
Aldosteron
Kortison
Aglikon Kardiak
O
OH O
CH3 CH3
O H O H
C C
OH OH
HO HO
OH OH
Strofantidin Strofantidin
BEBERAPA CONTOH SENYAWA STEROID
Sapogenin
CH3
H
O
O H
CH3 CH3
CH3
O
O CH3
CH3
HO HO
H
Diosgenin Sarsapogenin
Asal-usaul Steroid
• Steroid yang terdapat di alam berasal dari Triterpen
• Steroid pada jaringan hewan berasal dari Triterpen lanosterol
• Steroid pada jaringan tumbuhan berasal dari Triterpen
sikloartenol
ASAL-USUL STEROID
- Tahap pertama pada biosintesis sterol diawali oleh piruvat sampai
menghasilkan senyawa antara yaitu asam mevalonat.
- Dengan adanya nikotinamid adenin dinukleotida, (NAD+) dan katalis
dehidrogenase piruvat, maka piruvat berubah menjadi asetil koenzim
A (asetil CoA).
- HMG CoA dengan katalis HMG CoA reduktase diubah menjadi asam
mevalonat (MVA)
TAHAP PERTAMA BIOSINTESIS STEROL
CH3-CO-COO- + NAD+ + CoA-SH + H2O
(Piruvat) Dehidrogenase piruvat
CH3CO-S-CoA+HCO3- + NADH + H+
(Asetil CoA)
2x CH3CO-S-CoA
Tiokinase
CH3-CO-CH2-CO-SCoA
(Asetoasetil CoA)
Asetil CoA Hidroksimetilglutaril CoA sintase
HOOC OH
CO-S-CoA
Mevalonat kinase
Mevalonat fosfat kinase
HOOC OH - - - -
CH2O POO .O.POO O
(Mevalonat terfosforilasi)
CH2O-POO-.O.POO-O-
CH2O-POO-.O.POO-O-
CH2O-POO-.O.POO-O-
(Fernesil difosfat)
2 X Fernesil difosfat
H2PO3.HPO4-+H+
H
CH2O-POO-.O.POO-O-
H
(Preskualen difosfat)
TAHAP KEDUA BIOSINTESIS STEROL
UUUUU H
CH2O-POO-.O.POO-O-
H
(Preskualen difosfat)
NADPH
NADP+ + H2PO3.HPO4 -
Epoksidase
Skualen
O
Skualen-2,3-oksida
TAHAP KETIGA BIOSINTESIS STEROL
- Tahap terakhir dari biosintesis sterol dalam fungi dan hewan adalah siklisasi
skualen-2,3-oksida membentuk lanosterol yang dikatalisis oleh 2,3
oksidoskualen-lanosterol siklase.
O Skualen-2,3-oksida
H
H
H
(Ion karbonium protoskualen)
HO
2,3-Oksidoskualen-lanosterol siklase
(Lanosterol) (Sikloartenol)
HO
HO
Kolesterol Fitosterol
TATA NAMA STEROID
Berdasarkan struktur umum di atas, jenis HK induk steroid adalah:
H H H H
H H
H
H H
Flavonoid Isoflavonoid
Neoflavonoid
FLAVONOID
• Istilah “flavonoid” yang diberikan untu senyawa-senyawa fenol
ini berasal dari kata “flavon” yaitu nama dari salah satu jenis
flavonoid yang terbesar dan lazim ditemukan.
• Senyawa flavon ini mempunyai kerangka 2-fenilkroman, yang
mana posisi orto dari cincin A dan atom karbon yang terikat
pada cincin B dari 1,3-diarilpropan dihubungkan oleh jembatan
oksigen, sehingga membentuk suatu cincin heterosiklik yang
baru (cincin C)
• Senyawa-senyawa flavonoid terdiri atas beberapa jenis,
tergantung pada tingkat oksidasi dari rantai propan dari sistem
1,3-diarilpropan.
• Dalam hal ini “flavan” mempunyai tingkat oksidasi yang
terendah, sehingga senyawa ini dianggap sebagi senyawa induk
dalam tatanama senyawa-senyawa turunan flavon.
FLAVONOID
1 B
B B
O
O 2
O
C
C
C A C
A 3 A C
C
C
C
4
O
2-Fenilkroman Flavan
Flavon
JENIS DAN STRUKTUR DASAR FLAVONOID
B
O
A C
Dihidrocalkon O
Flavan
Calkon
O O
OH
OH
OH O
B
O O O
C
A C
OH C OH
O O O
Flavon
Flavonol
Flavanonol (dihidroflavonol
O
O
O
C
+ H
+
OH O
Antosianidin Auron
Garam flavilium
ASAL-USUL FLAVONOID
• Tahap pertama biosintesis flavonoid suatu unit C6-C3 berkombinasi
dengan tiga unit C2 menghasilkan unit C6-C3-(C2+C2+C2).
• Kerangka C15 yang dihasilkan dari kombinasi ini telah mengandung
gugus-gugus fungsi oksigen pada posisi-posisi yang diperlukan.
• Adapun cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida,
yakni kondensasi dari 3 unit asetat atau mevalonat.
• Cincin B dan 3 atom karbon rantai propan besasal dari jalur
fenilpropanoid (jalur shimimat).
• Dengan demikian kerangka dasar karbon flavonoid dihasilkan dari
kombinasi antara jalur shikimat dan jalur asetat-mevalonat.
• Sebagai akibat dari berbagai perubahan oleh enzim, ke 3 atom karbon
rantai propan dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi, seperti
ikatan rangkap, hidroksil, karbonil dan sebagainya.
Pokok-pokok Biosintesis Flavonoid
HO CoA-S
C C HO
O O
O O O O
HO OH
HO O
OH O
OH O
Calkon
Flavanon
4. ALKALOID
• Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang paling
banyak terdapat dalam tumbuhan.
• Semua alkaloid mengandung paling sedikit sebuah atom Nitrogen
yang biasanya bersifat basa, dan biasanya merupakan bagian dari
cincin heterosiklik.
• Ada beberapa senyawa heterosiklik mengandung N di alam yang
bukan golongan alkaloid, misalnya: senyawa-senyawa pirimidin,
pteridin, dan asam nukleat.
• Hampir semua senyawa alkaloid yang ditemukan mempunyai
keaktivan fisiologis tertentu, misalnya bersifat racun atau sebagai
bahan obat.
• Alkaloid banyak ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan
sepeti biji, daun, kulit batang.
• Kadar alkaloid dalam tumbuhan bervariasi antara kurang dari 1%
sampai 15%
KLASIFIKASI ALKALOID
- Alkaloid seperti golongan senyawa kimia bahan alam lainnya tidak
mempunyai nama sistematik, tetapi digunakan nama trivial dengan akhiran
“in”
- Mempunyai jenis struktur yang banyak jenisnya.
- Oleh karena, itu klasifiksi alkaloid berdasarkan strukturnya sukar dilakukan.
- Klasifikasi berdasarkan pada jenis cincin heterosiklik nitrogennya, dapat
dibedakan atas beberapa jenis yaitu:
H
N
N N
H N
H N
1. Alkaloid Alisiklik
HO
O
COOH CH2OH
CH
N N-CH3 OCOC-C6H5
NH2 N
NH2
CH3 CH2OH
CH2OH
COOH O
CH NH O
NH2
NH2 N N
H
Lisin Isopeletierin Pseudopeletierin
Lupinin
KLASIFIKASI ALKALOID
2. Alkaloid Fenilalanin
H3CO
COOH
R1
CH
N(CH3)2
N(CH3)2 H3CO
NH2
HO
R2
Hordenin OCH3
Mezkalin
R1 R2
H H = Fenilalanin
H OH = Tirosin
OH OH = 3,4-dihidroksi fenilalanin
OH3C O
N+ OH-
N-CH3 O
OH3C
OCH3
OCH3
OCH3
OCH3
Laudanosin
Berberin
KLASIFIKASI ALKALOID
Alkaloid Fenillanin
H3CO
N-CH3
H3CO
O
H3CO NCH3
H3CO
HO
Koridin
Morfin
KLASIFIKASI ALKALOID
OPO3H2
3. Alkaloid Indol
HO
COOH
CH
NH2 N(CH3)2
NH2 N N
N H H
H
Serotonin Philosibin
Triptofan
HO2C CH3
N
H
HO N
N
N
OH3C
NH
O O
N
Asam lisergat Striknin
Kuinin