Anda di halaman 1dari 32

TERPENOID

Kimia Bahan Alam Terestrial

1
Minyak Atsiri
• Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap
• Minyak atsiri bukanlah senyawa murni, melainkan campuran
lebih dari 25 senyawa. Lazimnya terdiri dari senyawa-senyawa
golongan monoterpen dan seskuiterpen.
• Minyak atsiri sebagian besar diperoleh dari tumbuhan serta
sedikit dari hewan dan mikroorganisme.
• Karena minyak atsiri mudah menguap, minyak atsiri mudah
dipisahkan dengan menggunakan destilasi uap. Selain itu, minyak
atsiri juga dapat diisolasi menggunakan ekstraksi jaringan
tumbuhan.
• Kegunaan: antiseptik, penenang (aroma terapi), melonggarkan
pernapasan, fragrance, dan flavour.

2
Minyak Atsiri
Tumbuhan penghasil
minyak atsiri, antara
lain:
• Labiatae; nilam, ruku- Minyak nilam
ruku, selasih
• Myrtaceae; cengkeh,
Minyak Cengkeh
kayu putih
• Pinaceae; pinus
• Rutaceae; citrus
• Umbelliferae;
ketumbar, seledri, Minyak Citrus
adas
Minyak Ketumbar 3
Klasifikasi Terpenoid
Jumlah Atom C Kelompok Sumber
5 Hemiterpen Jarang
10 Monoterpen Minyak atsiri
15 Seskuiterpen Minyak atsiri
20 Diterpen Resin pinus
25 Sesterterpen Jarang
30 Triterpen Damar
40 Tetraterpen Karoten
> 40 Politerpen Karet alam

4
Ciri Khas Terpenoid
1. Jumlah atom-C terpenoid kelipatan 5 yang
berasal dari unit isopren (unit C5)
2. Dalam molekul terpenoid, unit-unit isopren
lazimnya bergabung kepala ke ekor (head-to-
tail)  kaidah isopren
Unit isopren aktif dalam
biosintesis terpenoid
kepala ekor

Unit Isopren
Isopentil difosfat Dimetilalil difosfat
(IPP) (DMAPP)
5
Kaidah Isopren dalam Terpenoid
HEMITERPEN
DITERPEN
OH
OH
γ,γ-Dimetil alil alkohol

MONOTERPEN

Manool

OH SESTERTERPEN
Mirsen Mentol

SESKUITERPEN OHC
O

OH OH

Ofibiolin
Bisabolen Eudesmol
6
Catatan: nama tidak harus diingat, tetapi perhatikan ciri struktur
Terpenoid Tidak Lazim
(Pengecualian terhadap Kaidah Isopren)
• Isopren tidak bergabung • Penggabungan ekor ke ekor
kepala ke ekor (head-to-tail) dari C15 menjadi C30
melainkan bergabung (triterpen) dan C20 menjadi
dimana
O saja C40 (tetraterpen)

OH

Artemisia keton Santolina alkohol

OH C30: Skualen

Krisantemol

C40: Karoten
Luvandulol 7
Biosintesis Terpenoid
• Isopren tidak pernah ditemukan di alam.
• J. W. Cornforth (1959) menemukan dua isopren aktif,
yakni IPP (isopentenil pirofosfat) dan DMAPP
(dimetilalil pirofosfat) pada organisme yang digunakan
untuk sintesis terpenoid
• Pembentukan IPP dan DMAPP bisa berasal dari jalur
mevalonat dan non-mevalonat.
Biosintesis Terpenoid
1. Jalur Mevalonat
– Prekursor: Asetil Ko-A
– Senyawa antara: Asam
mevalonat
2. Jalur Non- Mevalonat
– Prekursor:
Asam piruvat dan D-
Gliseraldehid-3-fosfat
– Senyawa antara :
1-deoksi-D-selulosa-5-
fosfat
9
Jalur Asam Mevalonat

HMG Ko-A
Asetil ko-A Asetoasetil Ko-A

Asam Mevalonat

IPP DMAPP

10
Jalur Non-Asam Mevalonat

1-deoksi-D-selulosa-5-P 2-C-metil-D-
Piruvat D-gliseraldehid 3-P
eritritol 4-P

4-difosfositidil-2C-metil-D- 4-difosfositidil-2C-metil-D-
eritritol 2-P eritritol

DMAPP

2-C-metil-D-eritritol 2,4- IPP


siklodifosfat
12
Bukti Jalur Biosintesis:
Inkorporasi Senyawa Bertanda
O O O
Jalur Asam Mevalonat OH
HOOC COOH
OH OH
Asam Asetat Asam Mevalonat
bertanda

OH
OHC
Sitronelal IPP
Jalur Non-Asam Mevalonat
O O OH
OH
O
COOH2 H OPP OPP OPP
Asam Piruvat
OH OH OH OH
bertanda
D-gliseraldehid-3-P 1-Deoksi-D-selulosa-5-P 2-C-metil-D-eritritol-4-P

OPP OPP
Limonen IPP OH
15
Reaksi Pembentukan Terpenoid:
Senyawa Antara Terpenoid
IPP

OPP

H MONOTERPEN
OPP OPP
DMAPP Geranil-PP

OPP

H IPP

SESKUITERPEN
OPP 2X
Farnesil-PP TRITERPEN

OPP

H
IPP

DITERPEN
OPP 2X
Geranil-geranil-PP TETRATERPEN
16
Reaksi Sekunder Terpenoid:
Reaksi Siklisasi
O OP
P
O O
O OPP OPP O OP
P

Geranil-PP Linalil-PP Neril-PP

H B

OPP

beta-Pinen

HS-Enzim HS-Enzim

17
Reaksi Sekunder Terpenoid:
Penataan Ulang Wagner Marween
• Penataan ulang Wagner • Contoh: Cl
Marween adalah HCl
penataan ulang yang
melibatkan ion
karbanium.
• Penataan ulang ini sangat
mudah berlangsung
dalam pelarut polar dan H3O+

dikatalisa oleh asam OH

(bersifat ion)
• Prinsip umum:
perpindahan 1,2-dialkil
18
Isolasi Minyak Atsiri dari Bahan Alam
Destilasi Uap Ekstraksi
Sampel Bahan Alam
Maserasi n-heksana

Ekstrak n-heksana Residu


Ekstraksi NaOH 1%

Asam Lemak Non-Asam Lemak

GC/MS

Minyak Atsiri

19
Isolasi Terpenoid dari Bahan Alam
Maserasi
Bioaktivitas

Sampel Ekstrak

Fraksinasi dan pemurnian:


(KCV, KR, KKG, HPLC, dll)

Senyawa
UV-Vis, IR, NMR, MS Murni Uji bioaktivitas

Struktur Bioaktivitas 20
Contoh-contoh Terpenoid Alam
dan Manfaatnya
Monoterpen

Limonen
Diisolasi dari
kulit jeruk/lemon
Antitumor

21
Monoterpen

H3C CH3
CH
This terpene has been
oxidised to a terpenoid
CH OH
H2C CH

H2C CH2
CH

CH3

Menthol
(peppermint)
Monoterpen

H3C CH3 This terpene has been


CH
oxidised to a terpenoid
C
H2C CH2

HC C
CH O

CH3

Thujone
(Absinthe)
Monoterpen

CH3
H3C
C

CH
CH2 CH2
C
H2C C
H3C
O

Camphor
(Camphor tree)
Sesquiterpen
3 isoprene units

15 carbon atoms
CH3
CH2 CH2
H2C C CH2

H2C CH C CH2
C CH2 C
H
CH3 CH2

-Selinene
Sesquiterpen

Zingiberene
Sesquiterpen

Humulus lupulus
Humulen
Sesquiterpen

O
O
O
H
H
O

Artemisinin
Diisolasi dari
Artemisia annua Artemisia annua
Antimalaria
Diterpenoid

• Terdiri dari 4 satuan


isopren dan
merupakan turunan
dari fitol.

Justicia gendarussa
Diterpenoid

Taxol
Diisolasi dari
Taxus brevifolia
Antikanker
Tugas Individu
• Cari Jurnal mengenai Terpenoid (Jurnal
Internasional atau nasional)
• Identifikasi cara isolasi terpenoid
(menggunakan bagan atau diagram alir lebih
baik)
• Gambarkan struktur terpenoid
• Klasifikasikan termasuk terpenoid apa
• Fungsi (optional)
ISOLATION AND IDENTIFICATION OF TERPENOID COMPOUNDS
FROM n-HEXANA EXTRACT OF PERMOT PLANT BRACTS
(Passiflora foetida L)
Maria Dewi Astuti, Tuti Sriwinarti, Kamilia Mustikasari

• Serbuk kasar daun kelopak tambahan


permot dimaserasi dengan n-heksana.
• Fraksinasi ekstrak n-heksana
menggunakan kromatografi vakum cair
menghasilkan tiga fraksi (A, B, dan C).
• Fraksi B dimurnikan dengan KLT
preparatif menghasilkan isolat B1.
• Identifikasi struktur dengan Spektra UV-
Vis, spektra IR, Spektra H-NMR, dan
Spektra 13C-NMR
• isolat B1 merupakan senyawa terpenoid
jenis triterpenoid pentasiklik yang
mengandung ikatan rangkap
terkonjugasi dan gugus ester.

Anda mungkin juga menyukai