PROGRAM SANITASI
PERDESAAN PADAT KARYA
V. Tahap Perencanaan
Kenapa Stunting
Terjadi?
Aspek Pengasuhan Yang 1 Sanitasi & hygiene berperan penting bagi kesehatan balita
Kurang Baik karena balita di bawah 2 tahun rawan infeksi
& penyakit
Terbatasnya Layanan Kesehatan 2
Sanitasi & hygiene buruk memicu masalah pencernaan
Kurangnya Akses yang mengalihkan energi untuk tumbuh pada
anak untuk melawan penyakit
terhadap Makanan 3
Bergizi
Penyediaan Infrastruktur
Sanitasi Perdesaan Sanitasi melalui DAK
Padat Karya (Dana Alokasi
Khusus)Sanitasi
Ruang Lingkup
• Pengolahan air limbah domestik dengan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Setempat (SPALD-S) dan;
• Pengelolaan Persampahan Rumah Tangga.
Tahapan Pelaksanaan Program
Sanitasi Perdesaan Padat Karya
PERSIAPAN
Sosialisasi & Survey Lokasi
Penyiapan Tenaga Fasilitator
Sosialisasi tingkat desa
Pemetaan sosial
Penyusunan Daftar Panjang
(Long List) Calon Penerima PERENCANAAN
Manfaat
Rembuk Pembentukan KSM
Penetapan Penerima Manfaat
Pembentukan Kelompok
Pemanfaat & Pemelihara (KPP) Pelaksanaan konstruksi oleh
Penyusunan RKM KONSTRUKSI masyarakat melalui KSM
Serah terima sarana
melalui KPP
2. KETE N TUA N U MU M
PE NDE KATAN
K R I T E R I A P E N E R I M A M A N FA AT P R O G R A M
S A N I TA S I P E R D E S A A N PA DAT K A R YA
P O L A P E N Y E L E N G G A R A A N P R O G R A M S A N I TA S I
P E R D E S A A N PA DAT K A R YA
PELAPORAN
1. E-monitoring
2. Pelaporan Bulanan
TUJUAN
PEMBERI DANA PENGGUNAAN ALOKASI DANA
DANA
Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya bersumber dari APBN yang disalurkan melalui
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam bentuk uang
tunai.
M E K A N I S M E P E N C A I R A N DA N A
• Dana Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya disalurkan melalui rekening KSM ;
• Penyaluran dana dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) ke KSM dilaksanakan
didasari pada kontrak kerja yang ditandatangani antara PPK pada BPPW dengan KSM;
• Rekening KSM merupakan rekening bersama untuk Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya
dengan atas nama KSM yang ditandatangani (spesimen) oleh 3 orang yaitu: Ketua KSM,
Bendahara KSM dan satu calon penerima manfaat;
• Penyaluran dana dari KPPN ke Rekening KSM dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
• Tahap I sebesar 70% dari total dana bisa diproses setelah Rencana Kerja Masyarakat
(RKM) terverifikasi;
• Tahap II sebesar 30% dari total dana bisa diproses:
• Pencapaian progres fisik minimal 60%
• Minimal 50% dari total unit yang akan terbangun sesuai rencana RKM sudah
terbangun dan dipergunakan
• Laporan pertanggungjawaban tahap I telah diserahkan ke PPK BPPW
TA H A P P E R S I A PA N
●
Kabupaten Sasaran ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sedangkan desa sasaran ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kriteria lokasi sasaran (Desa Stunting)
●
Desa dengan angka stunting tinggi;
●
Desa dengan angka pengangguran yang tinggi;
●
Desa yang merupakan kantong kemiskinan;
●
Desa tertinggal dan Desa berkembang;
●
Diutamakan Desa yang menjadi kantong tenaga kerja Indonesia
●
Rekrutmen Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
●
Peningkatan Kapasitas Teknis TFL
●
Penandatanganan Kontrak Kerja TFL
TA H A P P E R E N C A N A A N
●
KSM dibentuk melalui rembuk warga di Desa sasaran yang ditetapkan melalui SK Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
●
KPP dibentuk melalui rembuk warga di Desa sasaran yang ditetapkan melalui SK Kepala Desa
●
Tim Pengadaan barang/jasa berada dalam struktur KSM dibentuk berdasarkan rembuk warga
●
Hasil pemetaan sosial kemudian diurutkan berdasarkan prioritas penerima manfaat (1. Ibu Hamil; 2.Batita; 3.anak Stunting, 4. Difabel, 5. BABS, 6.
Tidak punya akses sanitasi dan merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
●
Apabila terjadi kondisi yang sama, prioritas penerima manfaat adalah jumlah jiwa dalam satu rumah tangga yang lebih banyak.
TA H A P P E R E N C A N A A N
P E N Y U S U N A N R E N C A N A K E R JA M A S YA R A K AT ( R K M )
P E N Y U S U N A N R E N C A N A K E R J A M A S YA R A K AT
(RKM)
6. Surat Penetapan Penerima Manfaat dari Balai Prasarana Permukiman
Wilayah;
7. Penentuan Calon Pengguna;
8. Pemilihan Teknologi Sanitasi;
9. RTR dan RAB;
10. Rekening bank bersama atas nama KSM (ditandatangani oleh 3 orang, yaitu 2
orang pengurus KSM dan 1 orang calon penerima manfaat);
11. Rencana Pengelolaan Keuangan (mekanisme pencairan dana dari bank,
penggunaan dana bantuan, penyusunan pembukuan dan laporan bulanan
keuangan)
TA H A P P E R E N C A N A A N
P E N Y U S U N A N R E N C A N A K E R J A M A S YA R A K AT
(RKM)
A LG O R I T M A P E M I L I H A N T E K N O L O G I
TA H A P P E R E N C A N A A N
BANGUNAN RUANG TOILET
1. Bagi warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai
SNI 03-2398-2017;
2. Kepadatan penduduk 50-150 jiwa/Ha;
3. Jumlah pemanfaat ± 35 KK atau setara dengan ± 125 jiwa dengan
kualitas bangunan sesuai dengan standar yag ditetapkan dalam Buku
Pedoman teknis ini.
4. Setiap unit tangki septik komunal dapat melayani 2 -10 KK.
TAHAP PERENCANAAN
Perlu
Revisi
Penyusuna Penandatangana
n Dokumen Verifikasi-
KSM Verifikasi-1
2
n PKS antara
RKM Lolos Lolos KSM dengan PPK
Verifikasi Verifikasi
Pendampingan
oleh TFL Verifikasi oleh Verifikasi oleh
Fasilitator Balai Prasarana
Kabupaten Permukiman
Supervisi
Fasilitator
Tingkat Pusat
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pelaksanaan Konstruksi
●
Pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana dilaksanakan masyarakat secara partisipatif dan memperhatikan etika pelaksanaan
pekerjaan.
PEMANTAUAN
●
Kegiatan pemantauan ini dilakukan guna memperoleh gambaran
secara langsung tentang penyelenggaraan Program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya yang dilakukan oleh penyelenggara.
●
Kegiatan pemantauan ini dilakukan dengan mempelajari data dan penyelenggaraan Program
Air Limbah Perdesaan Padat Karya, yang dikirimkan oleh penyelenggara dan atau diperoleh
dari instansi terkait lainnya, juga dapat dilakukan dengan suatu sistem informasi manajemen
maupun data elektronik lainnya.
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
Dilaksanakan secara langsung melalui kegiatan monitoring dan survei langsung kepada seluruh stakeholder terkait
adalah :
1. Balai Prasarana Permukiman Wilayah;
2. Dinas/Instansi Kabupaten yang menangani Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya
3. Pemerintah Kecamatan
4. Pemerintah Desa
5. Fasilitator Kabupaten;
6. TFL;
7. KSM, KPP dan Masyarakat;
Pemantauan terhadap realisasi fisik, kinerja program dan analisa dampak pembangunan program Sanitasi
Perdesaan Padat Karya termasuk didalamnya:
8. Kelayakan kualitas air tanah sebagai sumber air bersih bagi masyarakat;
9. Dampak beban pencemaran terhadap badan air;
10. Dampak penyakit yang ditularkan melalui air;
11. Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat.
Terimakasih