0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan10 halaman
Studi kasus Zara menunjukkan bagaimana rantai pasokan yang sangat responsif memungkinkan perusahaan untuk mengikuti tren terbaru dan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang sesuai permintaan nyata. Zara memproduksi secara internal dan melakukan outsourcing untuk mengurangi biaya tetapi tetap fleksibel, sementara kapasitas produksi Eropa dipertahankan untuk memenuhi permintaan yang tidak dapat diprediksi di sana.
Studi kasus Zara menunjukkan bagaimana rantai pasokan yang sangat responsif memungkinkan perusahaan untuk mengikuti tren terbaru dan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang sesuai permintaan nyata. Zara memproduksi secara internal dan melakukan outsourcing untuk mengurangi biaya tetapi tetap fleksibel, sementara kapasitas produksi Eropa dipertahankan untuk memenuhi permintaan yang tidak dapat diprediksi di sana.
Studi kasus Zara menunjukkan bagaimana rantai pasokan yang sangat responsif memungkinkan perusahaan untuk mengikuti tren terbaru dan mengurangi persediaan dengan memproduksi barang sesuai permintaan nyata. Zara memproduksi secara internal dan melakukan outsourcing untuk mengurangi biaya tetapi tetap fleksibel, sementara kapasitas produksi Eropa dipertahankan untuk memenuhi permintaan yang tidak dapat diprediksi di sana.
Syariefah Syifa Azzahra 02411740000023 Atiya Arifiyani Agustin 02411740000025 Irnanda Dwi Ayu I. 02411740000073 M. Saad Salahudin 02411740000086 Sherina Amalia P. 02411740000162 Farrel Yovandi 02411740000178 Ricky Damario Pratama 02411740000188 Ivo Marcal Albert M. 02411740007006 ZARA QUESTION No. 1
What advantage does Zara gain against the
competition by having a very responsive supply chain? • Dapat mengikuti perubahan tren dengan sangat responsif (desain baru Zara di launching setiap minggu) sehingga desain yang ditawarkan sesuai dengan preference konsumen • Mengurangi stok di inventory karena produksi dilakukan menggunakkan teknologi informasi yang secara real time memberikan informasi penjualan No. 2a
Why has Inditex chosen to have both in-house
manufacturing and outsourced manufacturing?
Karena dengan outsource manufacturing, Zara mendapatkan
keuntungan berupa pengurangan labor cost dan production cost. Ketika musim penjualan sedang berlangsung, Zara juga akan menganalisis tren dan membuat keputusan tentang produksi yang akan dilakukan sehingga ketika produk telah dihasilkan, dapat memenuhi preference customer. No. 2b
Why has Inditex maintained manufacturing
capacity in Europe even though manufacturing in Asia is much cheaper?
Karena demand dari produk Zara di Eropa adalah highly uncertainty
sehingga dibutuhkan respon time lebih cepat dalam memenuhi permintaan yang tidak dapat diprediksi dibandingkan dengan Asia yang memiliki predictable demand. Jika manufacturing hanya dilakukan di Asia, maka pengiriman produk ke Eropa dalam memenuhi uncertainty demand akan semakin besar. No. 3 Why does Zara source products with uncertain demand from local manufacturers and products with predictable demand from Asian manufaturers? Karena local manufacturers memiliki tingkat fleksibilitas dan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga : 1. Mampu memenuhi permintaan yang fleksibel dan variatif 2. Bisa mengambil margin secara optimal sehingga tidak masalah jika biaya operasional cenderung lebih mahal Di sisi lain, Asian manufacturers memiliki biaya operasional yang cenderung murah, sehingga : 3. Tidak mampu memenuhi permintaan yang fleksibel dan variatif 4. Efisien untuk memproduksi permintaan yang sudah jelas dan pasti No. 4 What advantage does Zara gain from replenishing its stores multiple times a week compared with a less frequent schedule? • Menawarkan produk fashion dengan berbagai macam varian desain • Menjual produk yang sesuai dengan customer demand • Zara menjual produk baru dengan desain mengikuti tren (lebih responsif) • Menjual produk tren lebih dulu dibandingkan pesaing (mampu menguasai pasar) • Tidak membutuhkan ruang inventori yang besar sehingga memperkecil biaya inventori • Memperkecil kemungkinan adanya produk tidak laku dalam jumlah besar (tingkat forecast error kecil) No. 5 Do you think Zara’s responsive replenishment infrastructure is better suited for online sales or retail sales? • Dalam industri di mana permintaan customer berubah-ubah, Zara telah berkembang pesat menjadi sangat responsive terhadap perubahan tren serta masih tetap memberikan harga yang terjangkau pada setiap produknya. Oleh karena itu, responsive replenishment yang dilakukan oleh Zara ini lebih cocok dilakukan pada retail sales karena ini akan membuat Zara dapat dengan cepat memenuhi permintaan yang ada. Responsive replenishment ini membuat Zara dapat langsung memenuhi permintaan ketika permintaan itu datang karena selalu tersedianya stock produk pada inventory di setiap toko. • Inditex, yang merupakan induk perusahaan dari Zara mengklaim bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan produknya ialah sekitar 24 hingga 36 jam untuk toko-toko di Eropa dan maksimal 48 jam untuk toko-toko di Amerika atau Asia dari semenjak pesanan diterima di distribution center (DC). Pengiriman dari DC ke toko dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa inventory di toko sangat cocok untuk memenuhi permintaan dari customer yang berubah-ubah dengan sangat responsive. THANK YOU