PLENOl 3 (2.5)
PLENOl 3 (2.5)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 8
Tn. H, 45 tahun dengan keluhan sering merasa kesemutan. Badannya juga makin gemuk karena
katanya ia jarang berolahraga. Ia pun mengeluh cepat lelah, dan sering merasa sakit kepala
terutama pagi hari saat bangun tidur. Pada pemeriksaan awal didapatkan : TB BB TD Nadi : 160 cm :
85 kg : 145/100Contents
mmHg : 88x/m, Volume sedang, regulerSuhu : 36,8C Pernapasan : 24x/m KGDS 210
mg/dl Tn. Hadi tampak gemuk dengan perut membuncit. Pada kelopak mata atas sebelah kiri
tampak benjolan kekuningan sebesar kacang hijau.Tn H juga mengeluh nyeri dipangkal ibu jari kaki
kirinya sejak 3 hari yang lalu, tapi sekarang sudah membaik. Pada pemeriksaan fisik Tn.H,
didapatkan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelainan getah bening leher. Abdomen : Nyeri
Contents
tekan (-), bising usus normal, shifting dulness (-), lingkar perut 114 cm. Hepar teraba 1 jari b.a.c,
kenyal, tepi tajam, permukaan licin, nyeri tekan ). Lien tak teraba. Ekstremitas Terdapat
pembengkakan pada sendi pangkal ibu jari kaki kiri dan masih tampak sedikit kemerahan.
Contents
Bagaimana Anda menjelaskan kasus diatas?
Jump 1 : Terminologi
1. Apakah ada hubungan umur, jenis kelamin dengan penyakit yang dialami tn,H
sekarang ?
- Jenis kelamin : Bersamaan dengan pubertas, perempuan mengalami peningkatan rasio
jaringan lemak subkutan dan viseral lebih besar dibandingkan dengan pria.
- Umur : Proses ini berkelanjutan selama masa reproduktif bagi perempuan. Pada perempuan
post menopause, terdapat peningkatan jaringan lemak viseral disertai dengan penurunan
jaringan lemak subkutan dibandingkan dengan perempuan premenopause.
7. Apa hubungan obesitas yang dialami Tn H dengan sindrome metabolic yang dia miliki?
Obesitas merupakan komponen utama kejadian SM, namun mekanisme yang jelas belum
diketahui secara pasti. Obesitas yang diikuti dengan meningkatnya metabolisme lemak akan
menyebabkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) meningkat di sirkulasi maupun di sel
adiposa
Meningkatnya ROS di dalam sel adiposa dapat menyebabkan keseimbangan reaksi reduksi
oksidasi (redoks) terganggu, sehingga enzim antioksidan menurun di dalam sirkulasi. Keadaan
ini disebut dengan stres oksidatif.
Meningkatnya stres oksidatif menyebabkan disregulasi jaringan adiposa dan merupakan awal
patofisiologi terjadinya SM, hipertensi dan aterosklerosis. Stres oksidatif sering dikaitkan dengan
berbagai patofisiologi penyakit antara lain diabetes tipe 2.
Resistensi Insulin dan hipertensi sistolik merupakan faktor yang menentukan terjadinya disfungsi
endotel. Disfungsi endotel ini berhubungan dengan stres oksidatif dan menyebabkan penyakit
kardiovaskuler
8. Bagaimana Tatalaksananya?
Penatalaksanaan Sindrom metabolik bertujuan untuk mengurangi resiko penyakit
kardiovaskuler dan DM tipe 2 pada pasien yang belum diabetes.
Penatalaksanaan sindrom metabolik terdiri atas 2 pilar, yaitu tatalaksana obesitas dan
tatalaksana faktor resiko lipid dan non lipid.
Langkah awal dalam mengangani sindrom metabolik adalah dengan :
- perubahan gaya hidup
- yaitu mengubah pola makan
- memperbanyak ativitas fisik
- menghentikan konsumsi alkohol dan berhenti meroko.
Untuk penanganan farmakologi dapat digunakan :
- Metformin dan tiazolidinedione untuk peningkatan sensitivitas terhadap insulin
- ACE inhibitor untuk hipertensi
9. Bagaimana Prognosis Dan Komplikasi Pd Kasus Tn H?
- komplikasi:
• gagal jantung,
• stroke,
• fibrilasi atrium,
• trombo embolisme vena
- Prognosis: tidak baik, karna merupakan sindroma metabolic yg dpt menyebabkan kematian
diusia lanjut yg diakibatkan oleh infark miokard dan karioserebrovaskular.
Jump 4 : SKEMA
Sindroma Metabolik
dislipidemia obesitas
epidemiologi
farmakologi
tatalaksana
Non-farmakologi
komplikasi
Jump 5 : Learning Objective
1. Sindroma metabolik
2. Dislipidemia
3. Obesitas
4. Upaya preventif dan promotif sindroma metabolic
Jump 7 : Sharing Information
1. Sindroma Metabolik
Etiologi :
• Resistensi insulin
• Peningkatan lingkar pinggang
• Dyslipidemia
• Intoleransi glukosa
• Hipertensi
Faktor resiko
• Overweight/obesitas
• Gaya hidup menetap
• Penuaan
• Dm
• Penyakit jantung coroner
• Olahraga secara teratur sepanjang hidup kita, supaya tidak bosan cobalah untuk
mengikutsertakan keluarga, tetangga, rekan kerja, jika perlu ikutlah klub olahraga
di sekitar rumah.
• Memberi dukungan kepada keluarga untuk memiliki aktivitas fisik tiap harinya,
berikanlah pilihan permainan yang memerlukan aktivitas fisik, seperti outbond, dll.
• Mengkonsumsi makanan sehat, seimbang gizi, hindari lemak jenuh, perbanyak
mengkonsumsi sayuran dan buah.
• Hentikan kebiasaan merokok.
• Kenali diri, apakah memiliki kecenderungan secara genetik (keturunan)
• terkena penyakit diabetes, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
• Usahakan melakukan medical check-up secara teratur dan rutin. Terapi secara
dini terutama jika mempunyai riwayat penyakit tertentu.
Thank You